SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 17 November 2014

Jokowi: Harga Premium Naik Jadi Rp8.500 per Liter

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam 17 November 2014.

Jokowi --sapaan Joko Widodo-- menjelaskan bahwa langkah menaikkan harga BBM ini merupakan pilihan sulit yang terpaksa ditempuh pemerintah.

"Dari waktu ke waktu, bangsa Indonesia kerap dihadapkan pada pilihan sulit. Kita harus tetap memilih dan ambil keputusan," ujar Jokowi.

Ia melanjutkan, setelah hari ini menggelar serangkaian rapat, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengalihkan subsidi BBM dari sektor konsumtif kepada sektor produktif.

"Negara butuh anggaran membangun infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Namun, anggaran ini tak tersedia katena dihamburkan untuk subsidi BBM," kata Jokowi.

Sebagai konsekuensi pengalihan subsidi tersebut, pemerintah menetapkan kenaikan harga harga BBM ini akan mulai berlaku Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.

Harga premium ditetapkan naik dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter. Adapun, harga solar naik dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter. (asp/vivanews)

Pandangan 'Unik' Santri Pesantren terhadap Tarbiyah

"TARBIYAH SUPER SAIYA"

Oleh Zulkifli Al-Munib*

Seringnya kebanyakan orang yang pernah mengenyam pendidikan ilmu agama di pesantren terlebih dilembaga pendidikan se-masyhur Gontor ada kebanggaan tersendiri dan sikap jumawa yang kadang tak jarang jatuh pada sikap merendahkan lainnya.

Itulah yang terjadi pada diri saya sebelum mengenal tarbiyah. Pertama kali diajak 'ngaji' oleh kawan akrab dengan 'ustad' yang mahasiswa IPB awalnya terbesit rasa meremehkan karena tidak memiliki latar belakang pesantrenan. Namun setelah menjalani pertemuan yang mulanya karena rasa gak enak karna diajak teman akrab pada akhirnya menjadi kecanduan dan antusias dengan yang namanya 'liqo'.

Buah dari liqo ini munculah 'ghirah' yang secara bahasa artinya 'cemburu' dan dalam istilah yakni 'gairah atau sikap semangat dalam mengaktualisasikan keislaman melebihi yang lain dalam rangka berfastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan'.

Yang tadinya malas ke masjid, shubuh kesiangan, lalai dan tidak tepat waktu, malas tilawah quran setelah tersentuh tarbiyah semuanya berubah.

Saking semangatnya mengikuti liqo tak puas hanya seminggu sekali sayapun mencari 'liqo-liqo' yang lain. Disinilah pengalaman saya bersinggungan dengan gerakan yang kemudian hari saya kenal dengan Hizbut Tahrir yang bertujuan menegakkan khilafah, hanya saja setelah beberapa kali mengikuti saya merasakan ada 'corak pemikiran' yang beda antara model liqo saya yang pertama dengan liqo saya yang kedua.

Liqo pertama (Tarbiyah -red) membahas permasalahan umat islam pada aspek individu dalam hal aqidah, ubudiyah dan sulukiyah. Dalam tiap pertemuan pun senantiasa dievaluasi bacaan dan hafalan qurannya juga ibadah yang lain. Sedang liqo yang kedua (HTI -red) membahas permasalahan umat pada aspek politik, sistem pemerintahan, ideologi dan pemikiran dan menjadikan khilafah sebagai solusi dari seluruh permasalahan itu.

Usut punya usut setelah saya berkonsultasi kepada pemateri liqo pertama bahwa liqo yang saya ikuti diluar liqonya adalah halaqah hizbut tahrir sedang liqo yang saya ikuti dengannya adalah liqo tarbiyah. Sayapun tertarik mendalami kedua model gerakan islam ini dari buku-buku yang menjadi referensi keduanya hingga sayapun hafal tokoh-tokoh dan buku-buku dari kedua pergerakan tersebut.

Hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk memilih tarbiyah yang saya rasa lebih mudah diterima secara konsep amal dan pemikiran walopun perkembangan HT selalu saya ikuti dari waktu.

Prolog yang cukup panjang..

Adapun konteks judul diatas ("TARBIYAH SUPER SAIYA") semata-mata memberikan gambaran sederhana seperti apakah tarbiyah.

Tarbiyah adalah tarqiyah wa tanmiyah, artinya peningkatan dan pertumbuhan dalam memahami dan mengamalkan islam.

Kita mengenal karaker utama Dragon Ball yakni Son Goku, setiap menghadapi musuh baru yang lebih kuat yang tak bisa dia lawan dengan kekuatan super saiya yang ada akan selalu ada cara dia mendapatkan kekuatan super saiya yang baru.

Seperti itulah tarbiyah, memiliki masa dan tingkatannya sendiri dalam menjawab tantangan yang sesuai dengan kadarnya.

Saat pertama tersentuh tarbiyah maka tantangannya adalah kepribadian dan mentalitas diri, progres pertumbuhan tidak akan bertambah sampai rintangan yang ada terlewati. Demikian seterusnya.

Begitulah yang saya alami dalam tarbiyah, saat awal dibina paradigma tarbiyah saya dibentuk untuk meningkatkan muwashofat kader tarbiyah agar bertambah maqam taqwimnya sehingga terukur tarqiyah wa tanmiyahnya.

Namun saat memasuki kehidupan kampus dimana qualifikasi syakhsiyah kader tidak berpatokan pada muwashofat melainkan pada kepatuhan dan penugasan itulah saat dimana saya mengalami 'tsunami paradigma', semuanya hancur kecuali menyisakan kesabaran, ketsabatan dan rasa cinta akan tarbiyah.

Syukurlah tsunami itupun berlalu, selepas lulus dari kampus angin ghirah yang dulu pernah saya rasakan kini berhembus lagi.

Sedikit banyaknya sayapun mengerti, tarbiyah tak melulu materi-materi dalam liqo. Ujian kesabaran, ujian ukhuwah, ujian ketsabatan adalah madrasah tarbiyah yang tak kalah penting dari liqoan.

*dari tulisan Zulkifli Al-Munib di laman fb-nya

Agenda DPR Usai Islah


Usai penandatangan kesepakatan damai Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), DPR akan menggelar sidang paripurna.

Selain membahas alat kelengkapan dewan (AKD), sidang paripurna tersebut akan membahas beberapa agenda DPR ke depan.

"Terkait tenaga ahli, kemudian nama-nama empat fraksi yang belum mengajukan nama," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 November 2014.

Kemudian paripurna juga akan membahas revisi Undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) sesuai kesepakatan KMP dan KIH. Pasal yang akan direvisi yaitu pasal 74 dan pasal 98 ayat 7, 8 tentang hak anggota DPR.

"Perbaiki soal hak melalui komisi saja, karena hak (interpelasi, angket) itu, memang sudah melekat di setiap anggota DPR," tuturnya.

Untuk diketahui, pasal-pasal tersebut direvisi karena bersifat pengulangan dari pasal lainnya yang sudah ada di UU MD3, yakni pasal 79, dan penjabarannya di pasal 194-227. (fs/piyunganoline)

Dollar Benar-benar Menjajah Dunia


Oleh Canny Watae*

“Itu harga hari ini, Pak, sesuai kurs Dollar hari ini”.

SMS dari entah penjaga atau pemilik toko yang kukunjungi kemarin dalam rangka memburu satu item barang teknologi informasi. Dollar. Dollar benar-benar menjajah dunia.

Awalnya, di dekade 70-an, saat Saudi Arabia takluk pada permintaan Amerika Serikat agar transaksi jual-beli minyak bumi dijangkarkan ke Dollar (baca: pake mata uang Dollar yang diterbitkan Amerika). Saudi, yang sebenarnya punya kesempatan berharga untuk menjayakan mata uang Riyal terbitannya, melepaskan begitu saja peluang emas itu. Jika saja Saudi bertahan jual-beli minyaknya menggunakan Riyal, maka Riyal akan perkasa dan diburu di seluruh dunia. Otomatis semakin menaikkan daya beli-nya. Apa mau dikata. Dollar-lah yang akhirnya secara tak resmi menjadi mata uang dunia.

Sebelumnya, Dollar sudah menancapkan kuku sebagai alat tukar “standar” di berbagai belahan dunia sebagai dampak Perang Dunia II. Rekonstruksi Eropa pasca perang tidak lain dan tidak bukan menggunakan alat gerak ekonomi bernama Dollar Amerika. Harap mahfum: Amerika keluar sebagai pemenang perang. Lagi pula, Inggris Raya yang di atas kertas kaya raya sedang babak belur pasca bertahan habis-habisan melewati PD II. Dengan Marshall Plan, Amerika leluasa merekonstruksi Eropa, dengan rencana jangka panjang terbentuknya “United States of Europe”. Marshall adalah Panglima Angkatan Bersenjata Amerika pada masa perang. Dia arsitek kemenangan Amerika di dua medan laga sekaligus: Eropa dan Asia. Namanya diabadikan sebagai nama program pembangunan kembali Eropa itu.

Bukan hanya di Eropa, di Asia pun Amerika dapat kesempatan emas berinvestasi Dollar. Rekonstruksi Jepang juga jadi ajang pemupukan Dollar. Pembangunan ekonomi Taiwan juga jadi ajang persemaian Dollar. Amerika punya kepentingan besar memajukan perekonomian Jepang dan Taiwan karena secara geografis 2 negara ini ibarat 2 kapal induk yang berlayar di lepas pantai Tiongkok. Amerika memakmurkan Jepang dan Taiwan untuk membendung pengaruh komunisme Tiongkok, sekaligus membuat kedua negara itu sebagai “benchmark” antara kapitalisme (yang sukses) dengan komunisme (yang ibarat remaja ketika itu masih mencari “jati diri”). Di kemudian hari, Amerika”menari” dengan Tiongkok. Tiongkok diberi umpan kemakmuran. Produk-produk Tiongkok diserap pasar Amerika dengan rakusnya. Dollar dengan sendirinya mengalir masuk ke Tiongkok. Sekarang, dalam skala kapitalisme Tiongkok sedang makmur-makmurnya. Saking makmurnya, Tiongkok punya uang Dollar dalam bentuk cash lebih dari 3 Trilyun. Dan, sebentar lagi elit-elit Partai Komunias Tiongkok akan “sadar” bahwa mau tidak mau negara besar mereka hanya bisa berjalan dengan platform demokrasi.

Dollar yang perkasa itu sebenarnya sempat mati tak lama sebelum PD II berkecamuk. Sistem kapitalisme ambruk di penghujung dekade 20-an. Perekonomian kapitalis Amerika mati di dekade 30-an. Ekonomi Paman Sam mengalami Depresi Besar (Great Depression). Satu dekade tak cukup untuk mengobati depresi itu. PD II – lah yang menjadi bel penyelamat. Tiba-tiba industri Amerika mendapat pasar: Mesin-mesin perang. Produk yang otomatis laku. Semua tenaga kerja terserap ke industri perang. Pasca perang, ya itu tadi: Dollar dapat kesempatan jadi alat tukar standar di Eropa dan Asia Timur-jauh.

Tetapi, dari penjangkaran ke minyak-lah yang membuat Dollar benar-benar menjadi alat tukar standar dunia. Ekonomi dunia pasca perang berlari di atas licinnya minyak. Amerika segera memakai sepatu anti-licin dengan “mengikat” Saudi Arabia. Bagi Amerika yang mata uangnya menjadi “standar” jual beli minyak, naik turunnya harga minyak hanya tergantung pada naik-turunnya produksi minyak bumi. Bagi kita,yang mata uangnya bukan Dollar,naik turunnya harga selain tergantung pada naik turunnya produksi, tergantung pula pada nilai tukar mata uang kita dengan Dollar. Naik turunnya nilai tukar duit kita dengan Dollar adalah kisah tersendiri lagi. Apa penyebabnya, mengapa demikian, lalu dampaknya ke kiri kanan, itu satu bab tulisan tersendiri lagi.

Sampai kapan Dollar akan menjadi faktor pengaruh pada harga-harga barang di sekitar kita? Sepertinya akan sampai kiamat. Sebab, negara yang menerbitkan mata uang itu sendiri kini sedang tertimbun utang maha dashyat. Keasyikan memiliki mata uang yang perkasa selama puluhan tahun, Amerika tampaknya teledor lagi. Amerika kini punya utang 15 Trilyun Dollar(!).

Memaksa Dollar tidak lagi menjadi standar tak resmi jual-beli minyak sepertinya mustahil saat ini. Ini barang ibarat benang kusut. Satu soal di satu rusa benang tidak dapat diselesaikan pada ruas itu saja. Ruas yang lain akan ikut bergerak juga. Gunting benangnya? Ah, tak bisa, karena bumi ini tidak bisa di belah-belah.

Masih ada harapan untuk negara dengan kekayaan alam melimpah seperti Indonesia. Mari kita olah sendiri. Teknologi? Ah, teknologi itu dibuat. Jangan diimpor. Mari bikin teknologi. Amerika bisa maju (dulu) karena semua tantangan pengolahan kekayaan alamnya mereka sendiri yang buat solusi teknologinya. Kita buat yang kita bisa. Yang tidak bisa, kita buat jadi bisa, sembari memanfaatkan yang sudah bisa. Hendaklah kekayaan alam dari perut bumi, laut, dan daratan kita keluar menjadi mata uang rupiah. Jangan keluar menjadi Dollar.Kita buat yang kita bisa. Yang tidak bisa, kita buat jadi bisa, sembari memanfaatkan yang sudah bisa. Hendaklah kekayaan alam dari perut bumi, laut, dan daratan kita keluar menjadi mata uang rupiah. Jangan keluar menjadi Dollar. Kerja dua kali kita karena mesti merupiahkannya lagi. Sementara keuntungan selisih pertukarannya jadi kenikmatan negara lain.

Sori... sampai di sini dulu. Saya harus segera ke toko sebelum barang pesanan saya naik harga.

*dari fb Canny Watae/piyunganonline

Inilah 5 Poin Kesepakatan KIH - KMP


Penandatanganan kesepakatan damai antara KIH dan KMP menjadi tanda bersatunya DPR dan bubarnya DPR tandingan.

Ada lima poin kesepakatan yang ditandatangani KIH dan KMP. Poin-poin itu adalah :

1. Bersepakat untuk menyelesaikan semua berdasarkan AKD yang ada.

2. Amandemen UU 17/2014 berkaitan MD3.

3. Pembagian AKD diatur proporsional, termasuk KIH 21 pimpinan.

4. Adanya penghapusan pasal-pasal di UU MD3 pasal 74 ayat 3, 4, 5,6 , pasal 98 ayat 7,8,9, tatib pasal 60 ayat 2, 3, 4, dan 5 dihapus karena pengulangan.

5. Semua proses ini ditargetkan selesai sebelum tanggal 5 Desember 2014.

Menurut politikus PDIP Pramono Anung, tidak ada lagi istilah KMP dan KIH di DPR.

"Kalau di luar silakan, tapi di DPR tidak ada lagi," ujar Pram di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 17 November 2014.

Pramono menjelaskan revisi UU No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) akan diselesaikan paling lambat sebelum 5 Desember 2014. Sebab, setelah itu DPR akan memasuki masa reses.

"Pertama kami akan rapat badan legislasi, lalu dilanjutkan ke prolegnas dan dibahas mengenai UU MD3," ujarnya. (fs/piyunganonline)

Akhirnya, DPR Tandingan Bubar


Penandatangan kesepakatan antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menjadi simbol perdamaian kedua kubu yang selama ini nampak berseberangan di DPR.

Kesepakatan yang dilangsungkan di Gedung Nusantara IV DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 17 November 2014 ini sekaligus menjadi penanda bubarnya DPR tandingan yang dibentuk KIH.

Dalam acara itu, pihak KMP diwakili Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham. Sementara itu pihak KIH diwakili Pramono Anung dan Olly Dondokambey.

Acara perdamaian ini dihadiri pula oleh pemimpin DPR, pemimpin fraksi dan pemimpin komisi di DPR.

"Dengan begitu, tak ada Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia hebat, yang ada DPR yang satu. Dan, saya ucapkan terimakasih pada semua pihak yang terlibat. Dengan demikian, kami akan fokus tugas dan fungsi yang ditugaskan dan diamanatkan kepada kami," tandas Ketua DPR Setya Novanto dalam acara penandatanganan tersebut.

Kesepakatan KMP-KIH, diharapkan akan ditindaklanjuti oleh pemimpin DPR dan pimpinan fraksi untuk diselesaikan sebelum masa reses DPR 5 Desember 2014.

"Mulai hari ini kita bangun bangsa ini dengan pertimbangan check and balance," ujar Setya..

Sebagaimana diketahui, sebelumnya anggota DPR terpecah menjadi dua kelompok yaitu KMP dan KIH. Satu kelompok yaitu KIH membentuk pimpinan DPR tandingan karena merasa kepentingan mereka tidak diakomodasi.

Kini, dua kelompok tersebut melebur menjadi satu setelah penandatanganan kesepakatan damai di atas. (fs/piyunganonline)

Tiket KA Ekonomi Naik Hingga 400%, Inikah Pemerintahan Pro Wong Cilik?

Ilustrasi-Foto: liputan6
Tiket Kereta Api Ekonomi mulai 1 Januari 2015 naik karena tidak mendapat subisidi dari pemerintah.

Dengan tidak disubsidinya kereta api ekonomi jarak jauh dan jarak menengah maka harga tiket kereta api ekonomi jarak jauh dan jarak menengah naik tajam, naik drastis hingga 4 kali lipat atau 400 % dari harga bulan Desember 2014.

Pada Awal tahun 2014 sampai dengan April 2014 tiket KA Ekonomi jarak jauh tidak mendapat subisidi, namun harganya naik 2 kali lipat atau 200 % saja. Mulai 1 Januari 2015 kenaikannya menjadi 400%.

Mulai 1 Januari 2015 nanti KA Ekonomi jarak jauh dan menengah di bawah ini akan naik harganya dan dibagi menjadi harga subclass.

Subclass dalam kereta api merupakan pembeda harga yang terdapat dalam rangkaian kereta api. Ada subclass C, P, Q, S.

Urutan harga subclas yang paling mahal dalam kereta api ekonomi adalah C yang letak gerbong/keretanya paling aman dan nyaman biasanya di belakang jauh dari lokomotif.

Berikutnya subclass P agak mahal, Q lebih murah dan subclass yang paling murah adalah S.

Inilah kereta ekonomi yang mengalami kenaikan harga dan pembagian sub class nya.


Naiknya harga tiket ini jelas akan memberatkan rakyat pengguna kereta api. Sekaligus menjadi bukti ketakberpihakan pemerintah Jokowi pada wong cilik. (fs)

Sumber: Media Online KMP

Permintaan KIH Hapus HMP Tak Bisa Dipenuhi

Hak interpelasi, angket, dan menyatakan pendapat sudah tertuang dalam UUD 1945.

Sehingga ketiga hak yang melekat pada DPR itu tidak bisa dihilangkan seperti keinginan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam perjanjian damai dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Ketiga hak itu sudah melekat dalam UUD45. Di situ tentu sudah dijelaskan secara penuh dan pelaksanaannya diatur UU MD3," ujar Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Senin, 17/11).

Namun dalam pembahasan kesepakatan damai, kedua kubu sepakat akan menghapus pasal pengulangan soal ketiga hak tersebut.

Sayangnya, lanjut Agus, penjelasan mengenai ketiga hak tersebut tidak hanya tertera dalam satu pasal. Ada beberapa pasal yang juga turut mengatur hak kedewanan.

"Sehingga kita melihat kalau sudah diatur dalam satu pasal tidak perlu diatur dalam pasal berkaitan komisi," tandas politisi Demokrat itu.

Sumber: rmol

DPR Heran Harga Minyak Dunia Turun Jokowi Malah Naikkan Harga BBM


Anggota DPR dari PKS Hidayat Nur Wahid mengkritisi rencana pemerintahan Joko Widodo menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak) karena sekarang harga minyak dunia sedang anjlok.

"Disaat harga minyak dunia turun, smoga Presiden Jokowi saat di LuarNegri dapat masukn penting unt tak naikkn harga BBM & Subsidi tepat sasaran," ujar Wakil Ketua MPR ini via akun twitternya @hnurwahid, Senin (17/11/2014).

Hal senada diungkap oleh Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika.

"Selama ini belum ada kenaikan harga BBM saat harga minyak mentah turun. Saya kira (harga BBM) bakal turun karena dunia sedang euforia menikmati turunnya harga minyak," kata Kardaya Warnika, di Jakarta, Sabtu (15/11/2014), dilansir KOMPAS.com.

Kardaya menyebut rencana kenaikan harga BBM tersebut sebagai sesuatu yang ironis bila tetap terjadi. Dia menjelaskan, harga minyak BBM selama ini dihitung berdasarkan harga minyak dunia dan nilai tukar mata uang. Menurut dia, kenaikan harga BBM pun selama ini selalu karena lonjakan harga minyak dunia, yang juga dalam mata uang asing.

Saat ini, lanjut Kardaya, harga minyak dunia turun hingga 30 persen dari patokan harga minyak dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Kurs dollar AS memang naik, tetapi itu tak sampai 5 persen. (Harga) minyak 30 persen turun, kurs naik 5 persen, kita (seharusnya) masih ada penurunan sangat besar."

*piyunganonline

Antara Ekonomi Kapitalis, Komunis dan Islam


Oleh Indah Wulandari

Berbicara mengenai ekonomi berarti berbicara mengenai kelangsungan hidup, karena pada dasarnya ekonomi merupakan Sunatullah yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia sebagai mahluk, mengingat pentingnya ekonomi maka muncullah berbagai teori tentang ekonomi yang dijadikan landasan masyarakat untuk melakukan kegiatan perekonomian sehari-hari. Adapun teori-teori yang hingga saat ini masih dikenal oleh masyarakat adalah teori ekonomi Liberalis/kapitalis dan Komunis/sosialis.

Kedua teori ini sempat menjadi teori ekonomi yang menguasai dunia, bahkan hingga saat inipun teori ini masih dipelajari oleh lembaga pendidikan di hampir seluruh dunia, hal ini karena teori ini dianggap mampu mengatasi permasalahan di dunia hingga akhirnya hampir semua negara di dunia menjadikan teori ini menjadi kiblat perekonomian di negaranya, baik itu secara tertulis dalam konstitusi suatu negara ataupun hanya dipraktekan oleh pemerintah dan masyarakatnya, seperti kasus di Indonesia, dalam UUD pasal 33 disebutkan bahwa perekonomian Indonesia berdasarkan demokrasi pancasila, namun pada implementasinya justru negara ini mengamalkan teori liberalis.

Seiring dengan berkembangnya jaman ternyata kedua teori yang masyhur ini mulai terlihat keburukannya, bahkan dianggap tidak mampu lagi membawa dunia ini pada kesejahteraan. Keburukan ekonomi kapitalis/sosialis telah lama tumbang yang ditandai dengan keruntuhan tembok Berlin pada tahun 1989, peristiwa ini dianggap sebagai kemenangan kapitalis terhadap sosialis, adapun penyebab keruntuhan komunis ini di awali oleh kegagalan eksperimen yang dilakukan oleh Mikail Gorbachev yang pada saat itu menjabat sebagai presiden Uni Soviyet menerapkan ekperimen glasnot (keterbukaan) dan perestroika (demokrasi) bahkan Francis Fukuyama mengatakan bahwa pristiwa itu pula menjadi tanda bahwa kapitalisme adalah sistem terunggul yang menjadi pemenang akhir dari pergulatan seluruh sistem yang mengatur hidup manusia dan itulah akhir dari sejarah, seperti yang diungkapkan dalam bukunya yang berjudul “The last man and the End of History”.

Tapi pada perkembangan selanjutnya mulailah dirasakan bahwa sistem kapitalis yang dianggap sistem terunggul memperlihatkan kelemahan-kelemahan yang tidak bisa dibantah, bahkan jika Fukuyama mengatakan bahwa sistem kapitalis adalah sistem yang mengatur hidup manusia maka pada kenyataanya hanya segelintir orang dapat merasakan keunggulan ini, hal ini dapat dilihat dari data-data yang sangat mencengangkan, adapaun data-data tersebut diantaranya adalah :

-Setengah dari penduduk dunia (sekitar 3 miliyar orang) hidupnya dengan uang dibawah $3 atau sekitar Rp.18000 sehari.

-GDP (Gross Domestic Product) atau pendapatan domestik Bruto di 48 negara termiskin di dunia tidak lebih dari 3 negara terkaya di dunia.

-Sekitar 790 juta orang di negara berkembang masih dalam kekurangan makanan yang layak dan hampir 2/3 tinggal di Asia dan Pasifik

Dari data-data tersebut dapat kita lihat bahwa ketimpangan yang sangat tinggi antara si kaya dan si miskin, apakah hal tersebut bisa dikatakan keunggulan dari sistem Kapitalis? Tentu jawabannya bukan karena kekayaan hanya dirasakan oleh segelintir orang sedangkan sisanya merasakan kesulitan dalam mengahadapi kehidupan yang semakin tidak memihak pada mereka yang tidak memiliki modal.

Lantas apa solusi untuk semua ini? Adakah sistem ekonomi yang bisa memecahkan persoalan ini sekaligus menjadi jawaban atas mereka yang merasa tidak diadili oleh sistem yang ada? Jawabannya ada, dan itu adalah sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi yang tidak hanya memihak pada mereka yang memiliki modal yang besar saja namun seluruh umat manusia, karena Islam memiliki sifat pertengahan yang berarti dapat memihak kepada semua lapisan masyarakat.

Bukti bahwa sistem Ekonomi Islam dapat mensejahterakan seluruh umat adalah pada masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz yang mana pada saat itu Khalifah umar harus pergi ke benua Afrika untuk menyalurkan Zakat, saking tidak ditemukannya orang yang berhak menerima Zakat di negaranya.

Subhanallah. Apakah kita masih ragu dengan sistem ekonomi Islam yang menjanjikan kesejahteraan bagi kita semua?
*piyunganonline