SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Thursday, 17 April 2014

Pengamat Politik: Menebak Arah Koalisi PKS


PKSBANGILAN, JAKARTA - PKS masih diam-diam melakukan pertemuan dengan sejumlah partai politik guna merangkai koalisi. Gerakan senyap PKS ini memang belum bisa ditebak, akan merapat kemana partai yang mengkampanyekan 'putihkan Indonesia' di Pileg lalu ini.

Namun bocoran dari internal PKS menyebutkan kalau bandul koalisi akan mengarah ke Gerindra yang mengusung Prabowo menjadi Capres. Arus besar PKS dikomandoi Anis Matta memang sudah hampir merapat ke Gerindra. Kabarnya, tinggal urusan Cawapres saja yang masih dirundingkan, apakah akan mengajukan calon dari PKS atau setuju yang lain.

Alasan mengarah ke Gerindra ini melihat peluang Prabowo yang paling kuat melawan Jokowi. Apalagi setelah PKS dan PDIP tak mungkin bertemu dalam urusan koalisi. PKS sebenarnya sudah membuka diri, namun PDIP seolah jual mahal, tak juga mengeluarkan sinyal-sinyal meminang. Kuat dugaan urusan ideologi jadi pertimbangan.

"Doakan saja yang terbaik," bisik pejabat PKS yang tak mau disebutkan namanya, Kamis (17/4/2014).

Sedang soal Golkar yang tak dilirik PKS karena hitung punya hitung kans Capresnya yang tak semenarik Prabowo. Gerindra memiliki sumber daya dan elektabilitas Capres yang bisa bersaing dengan Jokowi.

Tapi, selain soal merapat ke Gerindra, ada gerakan kecil di partai dakwah ini yang masih ingin merangkai kekuatan dengan partai berbasis massa Islam. Walau keputusan akhir tetap di tangan Majelis Syuro dan Anis Matta, koalisi dengan partai Islam dijajaki.

Romantisme dengan partai Islam ini bisa saja terjadi. Gabungan sejumlah partai berbasis massa Islam bisa jadi kekuatan mengusung Capres dan Cawapres, apalagi ditambah PAN dan mungkin dengan Partai Demokrat yang bisa diajak.


Terkait gerakan PKS ini, pengamat politik UGM Arie Sudjito menilai PKS akan lebih mungkin merapat ke Gerindra dibanding ke Golkar atau bergabung dalam koalisi partai Islam. Hitungan dari PKS tentu lebih mungkin melawan Capres PDIP dengan Gerindra. Patut dicatat, sejak zaman Partai Keadilan hingga menjadi PKS, partai ini selalu ikut dalam koalisi di pemerintahan. Jadi pilihannya tentu Gerindra.

"Lagipula secara chemistry akan sulit dengan partai Islam, sulit ketemu. PKB atau PAN saja kerap menyebut mereka partai inklusif," terang Arie saat berbincang, Kamis (17/04/2014).

Masa penetapan Capres masih Mei mendatang. Jadi masih amat sangat mungkin perubahan terjadi. Bisa saja ada blok baru di luar Jokowi, Ical, dan Prabowo. Mungkin juga PKS dan sejumlah partai sukses membangun koalisi baru.

"Kalau koalisi yang terbentuk banyak yang mengabaikan soal ideologi, lihatnya dari perolehan suara, yang lebih kecil semakin pragmatis. Partai golongan menengah bertumpu pada ideologi zig zag," tutup Arie. [detik/pkssumut]

Di Kabupaten Terpencil Ini, PKS Menang 3 Kali Berturut


Hulu Sungai Selatan (HSS) sebuah Kabupaten Kecil di tengah Pulau Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan namun memiliki arti besar bagi Keluarga Besar PKS. Di tengah badai PKS menang Pilkada di kabupaten ini, dan di tengah gemuruh makian PKS juara tuk ketiga kalinya di pileg 9 April kemarin.

Keluarga Besar PKS HSS, Kader dan seluruh pengurus serta simpatisan patut mengucapkan syukur Alhamdulillah karena dalam Pemilu 2014 ini mereka mampu menciptakan Hattrick sebagai Pemenang Pemilu.

Pada Pemilu 2004 dan 2009 secara berturut-turut PKS Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan Partai Nomor 1, Partai Pemenang Pemilu sekaligus menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRD. Kemenangan ini berlanjut pada Pemilu 2014 kali ini.

2014 ini PKS berhasil menempatkan 6 orang sebagai Anggota Dewan dari 30 kursi yang tersedia. Hal ini meningkat dari Pemilu Tahun 2009 yang mana hanya bisa menempatkan 5 orang Anggota Dewan dari 30 kursi. Sedangkan pada Tahun 2004 PKS Kabupaten Hulu Sungai Selatan pernah mencatat sejarah dengan menempatkan 7 orang Anggota Dewan dari 25 kursi yang ada.

Secara historis Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu basis perjuangan kemerdekaan rakyat Kalimantan ketika melawan penjajahan, gerilya dari hutan ke hutan, dan sejarah mencatat sampai sekarang bahwa perjuangan dan napas pengorbanan tumbuh subur di Kabupaten ini.

Bahkan pada Jum’at - Sabtu 30-31 Agustus 2013 yang lalu Presiden PKS, Anis Matta, Lc, melakukan kunjungan khusus ke daerah ini untuk bertemu dengan para ulama, tokoh dan masyarakat serta Silaturrahmi dengan  jajaran pemerintahan  Kabupaten Hulu Sungai Selatan bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat. Anis Matta, Lc didampingi oleh Habib Aboe Bakar Al Habsyi, yang merupakan anggota DPR RI dari daerah pemilihan ini.

Pemilu 2014 ini merupakan salah satu Pemilu yang berat tapi penuh berkah bagi PKS, di tengah badai serta serangan dari segala penjuru akhirnya menghasilkan posisi suara yang lumayan merata antar partai. PKS HSS menjadi juara dengan memperoleh 6 kursi, lalu diikuti Partai Golkar dengan 5 kursi, dan Nasdem juga 5 kursi, serta sisanya di partai-partai lain. (Amrullah Aviv/kompasiana)


*Foto: Anis Matta, Lc bersama Bupati HSS, Ketua DPRD dan jajaran Muspida HSS.

Kecurangan Sangat Parah, PKS Laporkan Penggelembungan Suara di Bangkalan


Penggelembungan Sampai Ribuan Suara terhadap 6 Partai Terjadi Di Bangkalan, Tim Saksi dan Caleg PKS Resmi mengajukan Laporan Kecurangan.

Berdasarkan perhitungan saksi dari PKS terkait hasil rekapitulasi suara di 36 TPS di Dapil VI, Desa Banyuajuh Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Terindikasi kuat telah terjadi pengelembungan suara pada hasil suara 6 partai yang jumlahnya mencapai ribuan suara. Data lengkap bisa dilihat dalam tabel dibawah ini

Penggelembungan Suara di tingkat DPRD Kabupaten Bangkalan


Penggelembungan Suara di tingkat DPRD Propinsi Jawa Timur


Penggelembungan Suara di tingkat DPR RI Pusat


Dari data ini sangat kuat diindikasikan telah terjadi transaksi Jual beli Suara sehingga dugaan Penggelembungan suara ini sudah dilaporkan tim saksi dan caleg PKS ke Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kamal dan juga  sudah diteruskan ke Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaslu) Bangkalan. 


*Humas DPD PKS Bangkalan

Beberapa berita terkait penggelembungan suara diatas bisa dilihat di link dibawah ini.
https://id.berita.yahoo.com/ditemukan-penggelembungan-suara-parpol-parpol-besar-di-bangkalan-105257015.html
http://mediamadura.com/sejumlah-caleg-meminta-penghitungan-suara-dihentikan/
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/04/12/ditemukan-penggelembungan-suara-parpol-parpol-besar-di-bangkalan

Kemenangan Dalam Senyap Merayap


Dengung kipas di dinding mengusir diamnya malam. Aku ragu apakah gerimis ikut berbisik. Ataukah itu juga suara kibasannya.

Sudah berbulan-bulan, indahnya sepi pecah oleh ganasnya tsunami politik. Berisik. Gaduh. Semburkan api benci. Aku merasa di tengahnya.

Yang kuinginkan hanyalah ikut memperbaiki sekuat kemampuanku. Tak pernah kalah. Karena kemenangan adalah bendera prinsip yang selalu berkibar. Meskipun masih sedikit bilangannya. Tapi ia akan membelah dan terus membelah. Berkelipatan. Dalam senyap. Merayap. Bukan menggerogoti hati yang mencari. Bahkan menumbuhkan tunas-tunas kebaikan yang masih ada.

Aku membayangkan negeri yang dipenuhi oleh nilai tertinggi di alam ini: keadilan. Menjadi arus yang merangkul negeri-negeri dalam dekapan kasih sayang. Seperti Rasulullah yang bersabda di hari kemenangan (Fathu Makkah): al-yaum yaumul marhamah... Hari ini adalah hari kasih sayang. Bukan hari pertumpahan darah....

"Oposisi Aja" by @Fahrihamzah


Twit @Fahrihamzah
(16/4/2014)

Aku baru lihat para pendiri ICW ikut gabung ke jokowi...selamat ya...

Koalisi ICW + PDIP sangat ideal...

Semakin banyak korupsi makin bagus...haha...#carinafkah

Jika partai kita berlumuran korupsi maka kita perlu LSM untuk mencuci bersih...#carinafkah

Memori publik dapat kita cuci dengan detergent baru bernama LSM...#carinafkah

Tapi deterjen modern berubah jadi benalu...#carinafkah

Kemunafikan membuat kita muak...#carinafkah

Saya mau twit soal #OposisiAja. Ini adalah pandangan pribadi saya tentang keadaan.

Saya tahu manusia tidak sempurna, dan kita sebagai partai atau LSM sama2 tidak sempurna. #OposisiAja

Manusia itu pada dasarnya sama saja, tidak ada yang luput dari salah. #OposisiAja

Bagi saya, salah tidak masalah yang saya sulit terima adalah kemunafikan. #OposisiAja

Maka, saya sangat alergi dengan sandiwara Orang2 berpura-pura dan memakai topeng serba sempurna. #OposisiAja

Kata orang kepada saya, "Anda bukan politisi, Anda terlalu kaku dan tidak biasa pura-pura".

Saya, memang sulit melihat yang salah lalu harus memujinya. Atau sebaliknya.

Maka, itulah sebabnya saya lebih cocok jadi oposisi. Saya melihat sandiwara #TipuRakyat capek juga. #OposisiAja

Seolah kita mesti terima. Dan akal sehat kita harus ditekuk menerima kebohongan. #OposisiAja

Pada tingkat publik, saya selalu ingatkan kegagalan koalisi. Karena memang selalu gagal. #OposisiAja

Aku tahu kenapa koalisi gagal. Dan aku mencoba memberitahu. Jangan rakyat jadi korban. #OposisiAja

Ada lubang di depan, aku ingatkan. Hati2 jangan ke jeblok lagi. Jangan keasyikan pesta pertemuan. #OposisiAja

Jika koalisi kalian bangun dengan cara ini apa bisa hasilnya baik? Apa ini bukan kayak perkawinan artis? #OposisiAja

Waktu kawin satu negara diundang dan semua TV menyiarkan. Tapi ternyata umurnya hanya sebulan. #OposisiAja

KASIAN rakyat. Sandiwara koalisi ini tidak substantif dan membuat kita jadi tidak cerdas.#OposisiAja

Saya tahu banyak yang melamar PKS sebab PKS dalam situasi sulit pun memiliki mesin handal. #OposisiAja

Alhamdulillah, pimpinan PKS menjamu tamu, dengan pertanyaan standar, "apa jaminan koalisi sukses?" #OposisiAja

Siapa yang memberi jaminan tidak ada perpecahan dan kabinet gagal di tengah jalan? #OposisiAja

Apa konsep saudara agar kita jalan bersama melayani rakyat hingga cita2 bersama jadi nyata? #OposisiAja

Semoga ada yang bisa menjawab terang tentang bagaimana mewujudkan mimpi indonesia.  #OposisiAja

Jika tak ada, aku usul #OposisiAja.

Di Jombang Suara PKS Naik Fantastis 250%


Jombang - Meski KPUD Jombang belum melakukan rekapitulasi secara resmi, namun sejumlah partai sudah mengetahui jumlah perolehan kursi di DPRD dari hasil pemilu 9 April lalu. Salah satunya adalah PKS Jombang.

Partai dengan nomor urut tiga ini yakin berhasil mendulang 5 kursi. Dengan begitu, peningkatan perolehan kursi tersebut meningkat tajam jika dibanding dengan perolehan kursi di pemilu 2009. Karena saat itu, PKS Jombang hanya mengoleksi dua kursi saja.

"Alhamdulillah, pemilu ini kita mendapatkan 5 kursi. Ini buah kerja keras para kader yang totalitas," kata Rochmad Abidin, Ketua DPD PKS Jombang, Rabu (16/4/2014).

Abidin mengungkapkan, mulai pelaksanaan pemilu pihaknya menerjunkan relawan ke semua TPS. Itu dilakukan untuk memantau dan mengetahui perolehan suara para caleg PKS yang bertarung di enam dapil (daerah pemilihan) di Kabupaten Jombang. Hasilnya, cukup memuaskan. Perolehan suara partai berlambang bulan sabit kembar terkerek tajam. Jika pemilu 2009 hanya mendapatkan dua kursi, kini kursi PKS melonjak menjadi 5 kursi.

Abidin merinci, perolehan kursi itu terjadi di dapil I (Jombang - Peterongan), dapil II (Diwek, Jogorot, Sumobito), dapil III (Mojoagung, Mojowarno, Bareng, Wonosalam), dapil IV (Perak, Bandar Kedungmulyo, Ngoro, Gudo), serta dapil V (Tembelang, Megaluh, Keamben). Masing-masing dapil tersebut PKS mendulang satu kursi.

"Hanya dapil VI (Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu, Ngusikan) kita tidak mendapatkan kursi. Namun di lima dapil lainnya kita mendapatkan 5 kursi. Sekali lagi, ini semua hasil kerja keras para kader, Selain itu, kondisi tersebut juga membuktikan bahwa PKS masih dipercaya rakyat," pungkas alumni Unej Jember, ini. (*)
*pkspiyungan

17 Ormas Islam Ajak Partai-partai Islam Duduk Satu Meja


JAKARTA, KOMPAS.com –- Sebanyak 17 organisasi masyarakat Islam menggelar pertemuan di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014) sore. Mereka menyepakati untuk menggelar pertemuan dengan partai politik berbasis massa Islam dalam waktu dekat.

"Sore ini kita sepakati membentuk tim kecil yang diketuai oleh Pak Kiai (Said Aqil Siradj) dan Pak Din (Syamsudin). Tim ini nanti akan menggagas pertemuan dengan semua partai politik berbasis massa Islam," kata Sekretaris Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Lutfi A Tamimi seusai pertemuan.

Pertemuan 17 ormas Islam tersebut digagas oleh LPOI dan dihadiri oleh 33 orang. Selain KH Said Aqil Siroj sebagai tuan rumah mewakili Nahdlatul Ulama, tampak hadir adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua Rabithah Alawiyah Zein B Smith, Nazar Haris dari Persatuan Umat Islam (PUI), Ketua Umum PP Syarikat Islam Djauhari, Ketua Umum PP Al Irsyad Al Islamiyah KH Abdullah Jaidi, Baharudin Husni dari Ikatan Da’I Indonesia (IKADI), Wahyudi Patra dari Persatuan Islam Tioghoa Indonesia (PITI), Zulkifli dari Al Ittihadiyah, dan sejumlah tokoh-tokoh lainnya.

"Pertemuan nanti akan diikuti oleh seluruh pimpinan ormas Islam. Kita akan sampaikan apa aspirasi umat Islam. Secepatnya pertemuan akan kita laksanakan,” tambah Lutfi.

Pertemuan 17 ormas Islam tersebut juga menghasilkan keputusan untuk bersama-sama bersyukur atas hasil pemilihan legislatif, yakni partai politik berbasis massa Islam mendapatkan hasil yang baik.

"Sebelum pileg partai politik berbasis massa Islam banyak diprediksi akan terpuruk, tapi hasilnya sebaliknya. Ini berarti Allah masih mencintai kita, dan ini harus kita syukuri bersama-sama," kata Din Syamsudin.

Din menambahkan, sebagai wujud syukur, ormas Islam harus bersatu untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan umat. "Kebersamaan kita adalah bagian dari ukhuwah. Dan sesungguhnya tidak ada perbedaan di antara ormas Islam," lanjutnya.

Pertemuan ormas Islam ini juga dihadiri oleh Djan Farid dalam kapasitasnya sebagai salah satu Ketua di PBNU. Meski demikian dalam paparannya, Menteri Perumahan Rakyat tersebut meminta kepada ormas Islam untuk bersama-sama mendoakan PPP, partai tempatnya bernaung, agar tidak mengalami perpecahan.(Yogi Gustaman/KOMPAS)
*pkspiyungan