SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Friday 14 November 2014

Jubir KMP : Jokowi-Jk Masuk Kategori Contempt of Parliament

Sangat disesalkan sikap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang tidak mengizinkan para menterinya untuk rapat dengan DPR.

"DPR ini kan resmi, pimpinannya terpilih secara konstitusional dan dilantik oleh Ketua MA. Artinya semua persyaratan dan prosedur konstitusional sudah terpenuhi. Mengapa pula pemerintah tidak mengindahkan berbagai undangan dari DPR untuk mulai bekerja," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya, beberapa saat lalu (Jumat, 14/11).

"Bagi saya tindakan pemerintah ini sudah masuk dalam kategori contempt of parliament," sambung Tantowi yang juga Jurubicara Koalisi Merah Putih (KMP).

Semestinya, lanjut Tantowi, pemerintahan Jokowi-JK sadar belum terlaksananya rapat-rapat kerja dengan para menteri membuat pembahasan hal-hal pokok dan penting belum bisa dibahas. Misalnya saja seperti program dan nomenklatur-nomenkaltur baru kementerian yang akan berdampak pada siklus anggaran.

"Pemerintah tidak boleh menyandera DPR seperti ini. Pemerintah harus dan sepatutnya menghargai DPR sebagaimana lembaga ini menghargai mereka," jelas Tantowi.

Tantowi menambahkan, rujuk politik yang hingga hari ini belum juga tercipta antara KMP dan KIH telah menciptakan banyak kerugian bagi rakyat terutama ketika pemerintah menjadi tdk arif seperti sekarang. (fs)

Sumber: rmol

KMP : Jangan Lagi Tolerir Tuntutan Aneh KIH!

Kesepakatan damai antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia (KIH) buyar karena kubu KIH tidak solid dan tidak jelas maunya. KIH selalu menuntut tambahan kursi pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) dan tuntutan revisi pasal-pasal lain dalam UU MD3 yang sblmnya tidak dipersoalkan.

"Presidium KMP jangan lagi tolerir tuntutan aneh KIH," kata Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, kepada RMOL beberapa saat lalu (Jumat, 14/11).

Menurut Mahfudz, dalam obrolan sesama anggota fraksi-fraksi di tubuh KMP ada desakan agar Presidium KMP yang dipimpin Abubizal Bakri tidak lagi memberi hati berlebihan atas tuntutan-tuntutan aneh KIH.

"Banyak anggota fraksi-fraksi di KMP yang heran dan kecewa dgn sikap KIH. Padahal dari awal mereka sesumbar tidak lakukan politik transaksional," ungkap Mahfudz.

Mahfudz juga mengatakan, banyak anggota fraksi-fraksi di KMP yang menyatakan siap jika kubu KIH terus bertahan dengan DPR tandingannya. Dan bila DPR tidak bisa bekerja efektif, maka yang paling dirugikan adalah Presiden Jokowi dan kabinetnya. Jokowi tidak akan bisa bekerja maksimal karena ada sejumlah kementrian dengan nomenklatur baru harus dibahas dan disetujui dulu rencana kerja dan anggarannya.

"Itu antara lain alasan dari banyak anggota. Sudah saatnya masyarakat dan media terbuka matanya bahwa yang menyandera DPR dan Pemerintah adalah KIH," demikian Mahfudz. (fs)

Sumber: rmol/piyunganonline

Penghinaan serius! Koran Australia gambarkan Jokowi 'pembantu' pemimpin dunia




Para pemimpin dunia hari ini, Jumat (14/11) berdatangan di Kota Brisbane, Australia, buat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G-20. Tak terkecuali Presiden Joko Widodo yang setelah rampung melawat ke Myanmar, transit sejenak di Bali, kemudian langsung bertolak ke Negeri Kanguru. Rombongan RI-1 tiba pagi tadi waktu setempat.

Sambutan masyarakat Australia terhadap datangnya 20 pemimpin negara ekonomi terbesar sejagat itu cukup antusias. Semangat itu tergambar dari media massa besar di sana yang ramai-ramai memberitakan perhelatan akbar tersebut.

Namun, entah atas alasan apa, salah satu koran terbesar Australia, The Courier Mail, dalam edisi khusus hari ini menggambarkan Presiden Jokowi sebagai tukang masak.

Judul halaman depan koran itu tertulis "Selamat datang di surga dunia". Wajah-wajah pemimpin dunia diedit sedemikian rupa, dipasangkan ke badan orang-orang yang terlihat menghadiri pesta pantai.

Ambil contoh, Presiden Amerika Serikat Barack Obama digambarkan telanjang dada, hanya mengenakan celana boxer, terkesan siap bersenang-senang. Ada juga Perdana Menteri India Narendra Modi terlihat seperti usai memancing lalu memamerkan ikan besar.

Berbeda dari 19 pemimpin dunia lainnya, cuma Presiden Jokowi yang digambarkan memasak di tengah pesta. Dia mengenakan celemek sambil mengenakan peci. Dengan wajah tersenyum, Jokowi dikesankan girang melayani para pemimpin lainnya dalam pesta tersebut.

Beredarnya cover koran Australia ini memicu tanggapan di social media. DR Y Paonganan menganggap itu bentuk penghinaan kepada Presiden Indonesia.

"Ini penghinaan serius bro," tulis pakar maritim ini via akun twitternya @ypaonganan, Jumat (14/11/2014).

Namun sampai saat ini belum diketahui respon WNI mukim Australia atas tampilan laman muka Courier Mail. Tanggapan Jokowi atas cover editan itu juga belum diketahui.

Forum G-20 berlangsung selama 15-16 November. Ini akan menjadi akhir dari tur internasional perdana Jokowi setelah dilantik sebagai presiden bulan lalu.

Pada pertemuan kali ini, para pemimpin negara utama dunia akan membahas upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi global.

Dari keterangan Kementerian Luar Negeri, Presiden Jokowi akan diminta berbicara dalam forum terhormat itu. Terutama, mengenai pengalaman menjalankan reformasi birokrasi semasa jadi pemimpin Solo dan DKI Jakarta.

Indonesia bergabung dengan G-20 pada 2008 setelah mencatatkan rekor pertumbuhan ekonomi tinggi sedunia persis di bawah China.

*sumber: merdeka.com

Uang, Media Massa dan Yahudi

Oleh: Dr. Ayedah Najjar


Marak diberitakan, dua konglomerat pebisnis di bidang media massa dan komunikasi Yahudi di Amerika rencananya akan membeli surat kabar Amerika yang paling laku; Washington Post dan New York Times.

Pemikiran Zionis – seperti yang kita kenal dalam sejarah – memulai dari harta dan menguasai opini publik. Dari sana mereka menambah pundi-pundi harta benda. Demikian halnya dengan permasalahan Palestina. Ketika konglomerat Yahudi ingin membeli dua Koran besar itu, mereka bukan berarti tanpa tujuan. Mereka ingin menguasai harta dengan cara apapun dari perusahaan keuangan, perdagangan dan hiburan, disamping juga perusahaan media massa, yang merupakan alat terbesar dalam industry opini.

Karena itu, Yahudi juga nafsu untuk menguasai dua Koran besar itu untuk digunakan dalam menghapus fakta-fakta kejahatan ‘Israel’ terhadap bangsa Arab dan menghentikan kritikan terhadap Negara Zionis itu. Sebab sejumlah media massa di Amerika dan Eropa mengkritik keras kejahatan ‘Israel’ pasca perang ke Gaza.

Kita sudah mengetahui dalam sejarah, bahwa media mssa menjadi alat klasik dan modern yang digunakan oleh zionisme internasional dalam propaganda mendirikan Negara kebangsaan Yahudi “‘Israel” di Palestina. Melalui media massa pula, Yahudi berasil mempengaruhi dunia agar mereka mau menyetujui mereka eksodus ke Palestina “tanah yang dijanjikan” sesuai dengan mitos Talmud.

Dengan harta yang digelontorkan kepada pendiri Negara Yahudi dari kalangan konglomerat Yahudi seperti Rothschild di Inggris yang mampu mencuri tanah milik bangsa Arab Palestina dan mendirikan pemukiman-pemukiman dan menarik Yahudi dunia ke pemukiman itu. Dengan harta dan menggunakan falsalah propaganda serta mempengaruhi opini public, gerakan Zionis mampu meyakinkan kalangan Yahudi sendiri bahwa Palestina adalah “tanah tanpa bangsa untuk bangsa tanpa tanah”.

Secara sistematis, Zionisme internasional bekerja untuk merencanakan dan membuat politik khusus buat ‘Israel’ yang disosialisasikan di dunia. Jangan lupa dengan Herzl adalah seorang wartawan Austria gaek yang mendirikan gerakan Zionisme internasional. Sejak awal dia memahami pentingnya uang. Sehingga ia mencari para konglomerat untuk mendanai proyek kolonialisme dan mampu menarik para pemikir dan konglomerat Yahudi Eropa.

Dalam sejarahya, Yahudi memiliki media massa dan perusahaan telekomunasi paling banyak di Eropa dan Amerika secara khusus. Seperti imperium media massa Murdoch, Yahudi Australia Amerika yang memiliki lebih dari 800 perusahaan media massa di 50 negara yang semuanya menganut politik berpihak kepada ‘Israel’ dan membelanya meski dengan segala kejahatan dan penjajahannya dan melakukan permainan manipulasi opini public serta pembelaannya terhadap politik rasis penebar permusuhan.

Meski ada perubahan media massa klasik dan perannya yang makin termarginalkan, media massa modern yang juga luas penyebarannya lintas benua mengingatkan kita akan pentingnya media massa yang seharusnya menyampaikan fakta.

Washington Post yang kini dibidik Yahudi adalah media yang sangat professional. Koran ini yang mengungkap skandal Water Jett yang terkenal itu dan memaksa Richart Nicon untuk mundur dari jabatannya. Kita berharap agar media massa seperti ini tidak jatuh ke tangah konglomerat Zionis sehingga hanya menjadi corong ‘Israel’.

Sebagai pembela dan pejuang Palestina, kita harus bekerja sebagai jurnalis professional yang bisa menyampaikan opini dan meluruskan opini negative tentang dunia Islam dan memblowup isu Palestina serta membantah kebohongan ‘Israel’. (Dostour Yordania/at/infopalestina.com)