SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Saturday, 7 November 2015

Soliditas Kader Menguat, PKS Yakin Menang 30 Persen Pilkada

           
Jakarta -Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengatakan konsolidasi internal kader partainya semakin menguat. Kondisi ini menambah keyakinan partainya bisa memenangkan para calon kepala daerah yang di usung dalam Pemilihan Kepala Derah (Pilkda) pada 9 Desember mendatang.

"Pilkada targetnya menang 30 persen," ujar Mardani di Jakarta, Sabtu 7 November 2015.

Mardani mencontohkan salah satu basis massa dukungan PKS yang menguat untuk wilayah Indonesia timur seperti di Halmahera Selatan dan Sulawesi. "Ini semua berdasarkan data hasil survei," ungkap Mardani.

Selain itu strategi PKS lainnya untuk pemenangan Pilkada dan Pemilihan Presiden 20919 adalah good party goverment. Strategi ini menerapkan seluruh sistem diselaraskan dengan program kerja. 

"Sejujurnya kami (kepengurusan) ramping sekali, Sekjen dan Wasekjennya cuma satu," ujar Mardani.

Efisiensi struktur ini sengaja dilakukan oleh kepengurusan PKS yang baru. "Karena kerjanya yang terpenting bukan jabatan politisnya," kata Mardani.

Sumber : VIVA.co.id

PKS Tegaskan Tetap jadi Parpol Islam dan Dakwah

PKS Tegaskan Tetap jadi Parpol Islam dan Dakwah
KOMPAS.com/SABRINA ASRIL
Mardani Ali Sera 

JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menegaskan partainya tidak akan meninggalkan ideologi sebagai partai islam dan partai dakwah.
Hal tersebut disampaikannya untuk menanggapi pendapat yang berkembang di masyarakat bahwa PKS tak lagi menjadi parpol Islam dan dakwah pasca-pergantian kepengurusan DPP PKS.
"Di musyawarah nasional, September kemarin, kita tegaskan sebagai partai dakwah yang bersih," kata Mardani dalam diskusi "Partai Dakwah Sedang Berbenah" yang digelar Smart FM di Jakarta, Sabtu (7/11/2015).
Ia mengatakan, partainya tetap menjadikan Islam sebagai ideologi. Menurut dia, idelogi PKS tidak akan menyimpang dari ajaran-ajaran Islam yang sejak awal dipegang teguh saat parpol yang identik dengan warna putih itu terbentuk.
"Kita tidak akan keluar dari partai Islam. Islam bukan hanya slogan kita, kita jadi Islam yang berjaya," ucap dia.
Mardani mengaku sempat terkejut karena ada pandangan bahwa partainya berubah dalam ideologi. Dia menegaskan bahwa saat ini PKS sedang menata internal partai agar lebih memiliki manfaat untuk bangsa.
"Kami ingin jadi good party govenance. Kalau dianggap kita berubah, itu judgement dari publik," ucap dia.
Dalam sidang musyawarah Majelis Syura PKS, Agustus lalu, Salim Segaf Al'Jufrie terpilih sebagai Ketua Majelis Syura (MS) PKS untuk menggantikan Hilmi Aminuddin. Hidayat Nur Wahid terpilih sebagai Wakil Ketua MS.
Adapun Presiden PKS periode 2015-2020 dijabat oleh Sohibul Iman, yang menggantikan Anis Matta.
Sidang musyawarah Majelis Syura PKS juga memutuskan Suharna Surapranata sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP), Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP), Taufik Ridlo sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP), Mahfuzh Abdurrahman sebagai Bendahara Umum DPP, serta Untung Wahono sebagai Sekretaris Majelis Syura. (*)

Sumber : TRIBUN-MEDAN.com

Pengamat: PKS Punya Tiga 'Resep' untuk Tetap Solid

Paparan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.
Paparan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.

JAKARTA -- Pada era keriuhan partai politik saat ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai dapat bertahan dan tidak terbelah.
Direktur Eksekutif IndoBarometer Mohammad Qodari menilai, penyebab kekuatan PKS dari pembangunan sistem yang rapi dan militansi kader.
"Partai ini membangun sistem kader paling rapi dan lebih militan dan punya determinasi," ujar Qodari pada acara diskusi "Partai Dakwah Sedang Berbenah" di Menteng, Jakarta, Sabtu (7/11).
Ia menjelaskan dengan kelebihan itu yang membuat PKS dapat bertahan hingga saat ini. Meski PKS termasuk dalam partai golongan ke empat sebagai partai agama yang tidak memiliki basis massa.
Dalam partai politik terdapat empat kategori, Qodari menjelaskan, kategori pertama diisi oleh partai-partai yang berumur cukup lama sehingga memiliki massa yang jelas, seperti Golkar dan PDIP.
Kategori kedua diisi oleh partai-partai sosial yang lahir di era reformasi dengan basis massa yang jelas, seperti PKB dengan NU dan PAN dengan Muhammadiyah. Selain dari kedua kriteria dari, partai akan rentan untuk tidak berjalan lancar.
Seperti kategori ketiga, partai yang jalan karena ketokohan. Partai ini bisa ditunjukan pada Demokrat dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ada partai keempat tidak punya eksisting tapi mencoba membuat basis," katanya.
PKS lahir tanpa ada kekuatan basis massa yang kuat, hanya saja dengan membangun sistem kader yang cukup kuat sehingga dapat bertahan. Dengan membangun sistem yang rapi dan komado jelas, menurutnya PKS akan langgeng di dunia politik Indonesia.
"Tapi soal mejadi besar atau tidak bisa didiskusikan nantinya," ucapnya.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Presiden PKS Mengaku Terbuka Bahas Usulan DPD Terkait Amandemen Konstitusi

Presiden PKS Mengaku Terbuka Bahas Usulan DPD Terkait Amandemen Konstitusi
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Pertemuan DPD dan PKS, Jumat (6/11/2015). Farouk didampingi anggota DPD AM Fatwa, Abdul Aziz Khaifa, John Pieris, Aziz Kahar Muzakar? dan Ahmad Subadri. Sedangkan Presiden PKS Sohibul Iman didampingi Al Muzzammil Yusuf. Farouk mengatakan saat ini DPD telah dilibatkan dalam kesepakatan tingkat I. 
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai diperlukannya kajian penataan kembali sistem ketatanegaraan terkait posisi DPD.
Hal itu dikatakan Sohibul saat menerima rombongan DPD yang dipimpin Farouk Muhammad di Gedung DPP PKS.
‎DPD berkeinginan untuk dilibatkan dalam pembuatan kebijakan kenegaraan.
"Pengalaman saya, DPD RI yang dibentuk saat melakukan amandemen dari 1999-2002, tetapi tidak pernah ada pembicaraan mendalam soal DPD dalam fungsi legislasi dan budgeting," kata Sohibul di Gedung DPP PKS, Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Sohibul mengaku pihaknya terbuka untuk membahas hal tersebut. Ia menyadari sistem demokrasi merupakan subyek perubahan. Kajian yang mendalam diperlukan agar aturan yang ada dapat diperbaiki.
"Saya sendiri periode lalu sebagai Pimpinan DPR, saya mendorong keputusan MK. Tetapi teman-teman masih kebingungan apa yang disebut Tripartit," ujarnya.
Selain itu, Sohibul mengatakan masih adanya pertanyaan bagaimana aturan konstitusi terkait keputusan tingkat II yang melibatkan DPD. Apakah DPD juga hadir dalam rapat paripurna atau tidak.
"Ini belum ada (pembahasan), jadi keputusan MK maka diperlukan pembicaraan lebih lanjut. Pembicaraan tingkat I juga belum merata," imbuhnya.
Sohibul mencontohkan saat duduk di Komisi VII membahas suatu undang-undang. Ternyata, naskah akademik yang disodorkan DPD sangat lengkap. Sayangnya, DPD pada akhirnya tidak dilibatkan dalam pembahasan undang-undang tersebut. Oleh karenanya, Sohibul meminta DPD meminta pendapat dari partai lainnya terkait amandemen konstitusi.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Apa Kabar Hati?


Gak usah urusin hati orang! Urus aja hati lo sendiri! Titik.

Emang lo bisa liat kedalaman hati gw? Lo bisa tahu kondisi hati gw? Lo bisa tahu gw lagi galau atau enggak?

Coba lo jawab! Gimana cara biar tahu. Bahwa hati gw lagi kotor atau bersih, sakit atau senang. 

Bahkan hati yang mati, gimana cara untuk tahunya?

Nih bro, catet ya bukan kata gw? Biar lo bisa objektif.

Antara tanda matinya hati ialah:

"Tidak bersedih atas ketaatan yang terlewatkan dan tidak menyesal atas perbuatan dosa yang dilakukan. (Hikam:48)"

Jadi gak usah nunggu kita dikubur. Kalo tanda-tanda di atas ada ama kita. Yaaa..kita udah jadi mayat-mayat hidup. Adanya sama dengan tiadanya.

Alhamdulillah pagi ini kita bisa irup udara lagi. Bisa ketemu ama orang-orang nyang kita sayangi.
Berterima kasih pada Tuhan.Bersyukur pada Allah, Alhamdulillah. Berulang kali Allah beri cobaan. Dan, berulang pula Allah berikan solusi.

Ingat!

Allah sama sekali tak pernah mengambil apapun dari kita. Sebab, memang semuanya milik Allah. Kita hanya diberikan hak pakai. Bukan hak milik.

Jadi . . .

Kerugian terbesar bukan pada hilangnya harta. Wafatnya keluarga kita. Harta jika masih rezeki kita pasti akan kembali. Sementara perpisahan kita hanya di dunia saja. Kembali jika kita masih diberikan rezeki. Kita masih bisa jumpa dan berkumpul di surga, seperti kita dikumpulkan di dunia.

Kerugian terbesar adalah saat kita masih hidup. Namun hati kita sudah mati sejak lama. Anehnya kita tak merasa sebagai sebuah kehilangan yang sangat mengkhawatirkan, biasa saja.

Ya Robb. . .

Ampuni hamba


Sahabatmu,
Bang Joy



#NTMS
 
Sumber : kabarpks.com

Nasyid Ribathul Ukhuwah oleh para Pendiri PKS

 
Para pendiri PKS; Taufik Ridho, Amang Syafruddin, Bukhori Yusuf, Kang Aher, Raihan Iskandar, Zubeir nyanyikan Nasyid generasi Awal "Ribathul Ukhuwah"
Silahkan diputar.....

 
 

Teladani Samanhudi, PKS Gelorakan Persatuan Jawa Islam di Solo


SOLO (6/11) – Kota Solo merupakan lambang persatuan Jawa dan Islam yang dipelopori oleh Ketua Sarekat Dagang Islam (SDI) KH. Samanhudi, yang kemudian dilanjutkan Tjokroaminoto dengan Sarekat Islam. Kader PKS harus memiliki kesadaran penuh bahwa persatuan Jawa Islam pernah ada dan berjaya.
Ketua DPW PKS Jawa Tengah Kamal Fauzi mengatakan hal ini di hadapan peserta mukhoyyam (perkemahan) DPD PKS Solo di Alun-Alun Kidul Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/11). Lebih dari 400 kader PKS dari berbagai daerah mengikuti kegiatan tersebut.
"Mukhoyyam pada hari ini punya makna besar bagi kita semua terutama ikhwah di Kota Solo. Sejarah kejayaan Jawa Islam di Solo merupakan awal kebangkitan untuk kemerdekaan Indonesia," katanya.
Kamal berharap dengan kesadaran para kader, kejayaan Jawa Islam dapat kembali muncul, salah satunya dengan memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo.


"Oleh karena itu pada saat ini, mari kita gelorakan persatuan Jawa Islam. Jangan dipecah belah antara Jawa dan Islam. Karena jika Jawa dan Islam ini menyatu, maka dengan izin Allah tidak ada kekuatan yang bisa menandinginya," ujarnya.
Keterangan Foto: Ketua DPW PKS Jawa Tengah Kamal Fauzi (tengah) bersama kader PKS di sela-sela Mukhoyyam DPD PKS Solo di Alun-Alun Kidul Kota Solo, Jumat (6/11).
Sumber : kabarpks.com