SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 31 August 2015

Presiden PKS akan Soroti Permasalahan Bangsa di Munas


JAKARTA (31/8) – Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke-4 bukan saja membahas internal partai, namun dalam Munas tersebut juga akan diagendakan pembahasan tentang permasalahan bangsa dari segi politik, ekonomi, dan sosial.
“PKS berkiprah untuk ikut berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Munas nanti akan menghasilkan Amanat Munas, berupa kebijakan yang bertujuan untuk mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan bermartabat,” ujar Ketua Panitia Pengarah Munas ke-4 PKS, Dr Suswono di Jakarta, Senin (31/8).
Amanat Munas ini, ujar Suswono, akan dituangkan dalam pidato politik yang akan disampaikan Ketua Majelis Syuro PKS Dr Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman.
Suswono juga menjelaskan, sebelum Munas pada tanggal 14-15 September mendatang, terlebih dahulu akan digelar Sidang Majelis Syuro kedua pada tanggal 12-13 September.
“Hasil rapat Majelis Syuro tersebut menghasilkan visi, misi, dan arah kebijakan yang akan disosialisasikan di Munas ke-4 PKS," lanjut Suswono.
Mantan Menteri Pertanian ini menjelaskan Amanat Munas ke-4 PKS akan diturunkan dalam program kerja Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS hingga daerah.
“Seusai pidato Ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS, akan diadakan dialog dengan para pengurus di wilayah dan daerah yang kita harapkan dapat menjawab persoalan bangsa,” jelasnya.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS, Taufik Ridlo membenarkan masalah-masalah bangsa juga akan dibahas, namun tetap berfokus pada perumusan Amanat Munas.
“Masalah-masalah bangsa dibahas dalam Munas, tetapi bahasan-bahasan khusus tidak akan terlalu menjadi fokus. Kami fokusnya dalam Amanat Munas,” tutup Ketua Panitia Penyelenggara Munas ke-4 PKS tersebut.
Keterangan Foto: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.

Sumber : http://www.pks.or.id

Filosofi Padi, Makna Logo Munas ke-4 PKS


Jakarta (31/8) - Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Ridlo mengemukakan makna logo Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 PKS yang diinspirasi dari filosofi padi.
"Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk. Simbol ini menunjukkan kerendahan hati, dengan kerendahan hati itu kita berkhidmat untuk rakyat," kata Taufik di Jakarta, Senin (31/8).
Ketua Panitia Penyelenggara Munas ke-4 PKS ini mengemukakan
Panitia mengadakan sayembara  untuk memilih logo Munas ke- 4 PKS. "Kita ingin libatkan kader, simpatisan dan masyarakat menyukseskan Munas ke-4 PKS," ujar dia.
Dari sekian banyak karya yang masuk ke meja panitia, kata Taufik, akhirnya dipilihlah logo dengan simbol padi ini. "Kreasi dari kader ada tiga puluhan dan dipilih logo padi ini," kata Taufik.
PKS akan menggelar Munas ke-4 pada 14-15 September 2015 di Depok, Jawa Barat. Salah satu agenda penting Munas ke-4 PKS adalah pengukuhan struktur Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS masa bakti 2015-2020.
Keterangan Foto: Logo Musyawarah Nasional ke-4 Partai Keadilan Sejahtera.
Sumber : http://pks.id

Kepala Disdikpora Tuban Buka Kemah Ukuwah (Bagian-1)

Kepala Disdikpora Tuban saat membuka kegiatan
Kepala Disdikpora Tuban saat membuka kegiatan
Drs. H. Sutrisno, MM Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban membuka kegiatan kemah Ukuwah yang dilaksankan LPIT Al Uswah Tuban. Kemah tersebut diikuti sebanyak 380 peserta dari jenjang pendidikan SDIT, SMPIT, dan SMAIT Al Uswah, Jum’at, (28/08)
Dalam kemah gabungan tersebut mengambil tema besar yakni “Mewujudkan Generasi Robani Yang Mandiri dan Menjunjung Tinggi Ukhuwah Islamiyah” di laksanakan di Magrove Center, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Dimana, peserta akan bermalam dilokasi tersebut mulai hari Jum’at hingga Ahad.
Kepala Dinas Disdikpora Tuban H. Sutrisno dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus untuk melatih kedisiplinan dan mencetak calon pemimpin Bangsa yang baik. Pramuka ini baik juga karena untuk menyiapakan generasi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan massa depan.
Susana apel pembukaan Pramuka
Susana apel pembukaan Pramuka
“Latihan seperti ini (Kemah, red) sangat bagus, karena bisa membentuk kepribadian dan kemandiri siswa. Kami juga ucapkan terima kasih buat Al Uswah yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkap H. Sutrisno, yang disambut tiga kali tepuk pramuka oleh peserta dan kakak pembinan.
Masih kata H. Sutrisno, kita sangat bangga adanya kegiatan ini yang di selenggarakan pendidikan Al Uswah. Ini bisa menjadikan pendidikan di Kabupaten Tuban menjadi lebih baik, seperti tagline Tuban Bumi Wali.
“Setelah mengikuti ini, buktikan kepada orang tua kalian bahwa kalian bisa menjadi calon pemimpin yang baik buat Bangsa dan Nusa, minimal buat diri kalian sendiri,” tegas H. Sutrisno di hadapan para peserta.
Direktur LPIT Al Uswah Pimpin apel pembukaan
Direktur LPIT Al Uswah sebagai pembina apel pembukaan
Sementara itu, Ahmad Muadzin yang didaulat sebagai Pembina apel pembukaan kemah Ukuwah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan main-main saja, tapi untuk menyiapkan kalian semua menjadi generasi Islam yang sukses dan berani menghadapi tantangan kedepan.
“Semua yang ada disini juga harus bisa menjadi contoh yang baik buat teman lainnya, seperti anak SMPIT bisa memberi contoh buat adik-adik di SD, begitu juga anak SMAIT bisa memberi teladan yang baik buat adik-adiknya,” terang Ahmad Muadzin yang juga Direktur LPIT Al Uswah Tuban.
Dalam pembukaan kemah tersebut di hadiri para kepala sekolah dari jenjang Taman asuh, Play Group, TKIT, SDIT, SMPIT, dan SMAIT Al Uswah Tuban. Pembukaan pun berjalan dengan penuh khidmat dan tertib. (Crew)

PKS: Singkirkan Calon Pimpinan KPK Berpotensi Tersangka

PKS: Singkirkan Calon Pimpinan KPK Berpotensi Tersangka
 JAKARTA - Politikus PKS, Mardani Ali, meminta panitia seleksi menyisihkan calon pimpinan KPK yang sudah menjadi tersangka dan berpotensi menjadi tersangka.
"KPK mesti dijauhkan dari calon komisioner yang berpotensi tersangka. Namun penegak hukumpun harus prudent dalam penetapan tersangka," ujar Mardani kepada Tribun di Jakarta, Minggu (30/8/2015).
Ia mengajak publik menjaga dan memperhatikan proses seleksi capim KPK. Agar lewat proses seleksi yang ketat, pansel benar-benar mendapat sosok pimpinan KPK yang tepat dan mampu menguatkan lembaga tersebut memberantas korupsi.
"Dukung pansel untuk independen, fokus pada proses yang selama ini sudah dijalankan. Jangan terpengaruh denga move pihak lain," imbuh Mardani.
Ada satu capim KPK yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi oleh Bareskrim Polri. Calon tersebut pernah menjadi pejabat negara.
"Yang jelas begitulah (mantan pejabat)," ucap Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Victor Edison Simanjuntak, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (30/8/2015) pagi.
Ia memastikan tak bertanggung jawab atas inisial yang beredar di media. Menurut Victor, penyidik baru akan mengumumkan capim KPK tersangka kasus dugaan korupsi, Senin (31/8/2015).
Foto : Mardani Ali
Sumber : http://www.tribunnews.com

#SavePetani Kader PKS 'Jualan' Tomat di Car Free Day

Jakarta - Massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta 'menjual' tomat di Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Aksi yang bertajuk #SavePetaniTomat ini sebagai wujud keprihatinan atas anjloknya harga tomat di pasaran.

Koordinator Aksi Iksan Fadillah menyatakan, pihaknya membeli tomat langsung dari petani di daerah seharga Rp 2.500 per kilogram kemudian menjualnya seharga Rp 5.000 per kilogram.

"Kita kemarin ambil 6 ton, kerja sama dengan petani tomat dari daerah, kita petik beli di harga Rp 2.500 per kilogram, padahal saat ini harganya di pasaran Rp 1.000-1.500 per kilogramnya," kata Iksan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (30/8/2015).

Menurut dia, aksi tersebut bertujuan membantu petani tomat di daerah yang nasibnya memprihatinkan karena anjloknya harga tomat saat ini.

"Saat ini petani tomat sedang mengalami kerugian karena harga jual yang anjlok hingga Rp 300 per kilogram padahal biasanya harganya di atas Rp 2.500 per kilogramnya," ujar Iksan.

Pihaknya berharap, pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis membantu petani agar harga tomat kembali normal. PKS, kata Iksan, juga sangat menanti kerja pemerintah agar dapat memperbaiki pola tanam petani tomat agar pasokan dan harga tomat bisa stabil sepanjang tahun.

"Minimal 3 komponen petani, pedagang, dan konsumen sangat berharap pemerintah bersinergi memperbaiki pola tanam, demi petani untuk menikmati hasil yang pantas," ucap Iksan. (Ron/Yus)

Sumber : http://news.liputan6.com