SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Wednesday, 28 December 2016

Kemah Bakti Nusantara Katimin Papua Barat

thumbnailIlustrasi Kemah Bakti Nusantara
Sorong (28/12) - Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, melaksanakan acara "Kemah Bakti Nusantara" pada tanggal 24-26 Desember 2016.
Ketua Bidang Badan Kepanduan dan Olahraga (Kabid BKO) DPW PKS Papua Barat, Syufriadi menjelaskan bahwa acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan semangat bela Negara bagi seluruh kader dan simpatisan yang berpartisipasi.
"KBN (Kemah Bakti Nusantara: Red) bertujuan untuk meningkatkan semangat kepedulian sosial sehingga para peserta siap berkhidmat untuk kepentingan umat dan Negara," ucapnya.
Selain menanamkan semangat nasionalisme, acara tersebut juga diisi dengan kegiatan kerja bakti dan aksi long march.
"Para peserta sangat antusias untuk mengikuti acara ini. Harapannya, acara seperti ini dapat dilakukan secara rutin," jelas salah satu peserta KBN.
Sumber : pks.id

Gali Banyak Potensi untuk Tingkatkan Perekonomian Jawa Timur

thumbnailIlustrasi Pengrajin Pigura
Surabaya (28/12) - Pemerintah Provinsi perlu meningkatkan perekonomian Jawa Timur  pada tahun depan. Yusuf Rohana, anggota DPRD Jawa Timur dari komisi B, mengungkapkan masih banyak potensi di Jawa Timur yang bisa dioptimalkan.
Disela-sela rapat paripurna DPRD Jawa Timur yang terakhir di tahun 2016 kemarin (26/12), Yusuf mengatakan pemerintah perlu memperhatikan potensi yang dimiliki tetapi belum banyak dioptimalkan di Jawa Timur. Diantaranya adalah sektor kelautan, Artpreneur dan Teknopreneur.
“Tahun 2017 anggaran kelautan di Jawa Timur ada peningkatan. Harapannya, potensi kelautan juga lebih dioptimalkan”, ujarnya. Yusuf mencontohkan banyak lokasi-lokasi kelautan yang jadi objek wisata tetapi lokasinya tidak terawat. Atau kandungan mineral kelautan yang dimiliki, belum banyak dimanfaatkan.
Selain kelautan, Yusuf juga menjabarkan tentang potensi lain yang bisa menjadi perhatian pemerintah provinsi ditahun depan.
“Artpreneur di Jawa Timur tidak kalah dengan Bali. Bahkan banyak pengerajin di Mojokerto yang karyanya dijual di Bali”, ungkap politisi yang juga ketua Fraksi PKS di DPRD Jawa Timur.
Lebih lanjut Yusuf menceritakan bahwa bahan baku untuk membuat seni ukir ataupun pahat banyak terdapat di Jawa Timur. Dia berharap, sektor kesenian Jawa Timur menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun mancanegara.
Demikian juga dengan tekhnoprenuer yang masih bisa didorong agar memajukan perekonomian di Jawa Timur.
Beberapa catatan yang dipaparkan Yusuf sudah pernah disampaikan dikesempatan sebelum-sebelumnya kepada Pemerintah provinsi Jawa Timur. Karena gagasan-gagasan itu sejalan dengan Platform Ekonomi yang dimiliki PKS.
Sumber  : pks.id

Pemerintah Diminta Aktif Ikut Sosialisasikan Empat Pilar MPR

thumbnailIlustrasi
Jakarta (28/12) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan sosialisasi Empat Pilar MPR dilakukan sejak dirinya menjabat Ketua MPR Periode 2004-2009. Ia berharap, agar lembaga eksekutif ikut terlibat secara aktif dalam sosialisasi Empat Pilar. 

"Ini penting, sebab MPR memiliki keterbatasan dalam masalah kewenangan. Jadi tak mungkin sosialisasi dilakukan MPR," ujar Hidayat, di Jakarta, Selasa (27/12).

Keterbatasan yang dimiliki oleh MPR, lanjutnya, lembaga ini tak mempunyai kepanjangan tangan di daerah, anggotanya yang lebih sibuk di DPR dan DPD, serta minimnya anggaran.

Untuk itu, dirinya menegaskan kembali agar pemerintah terlibat dalam sosialisasi. Dirinya membandingkan pada masa Orde Baru ada Penataran P4 dan lembaga BP7. Dalam sosialisasi, Hidayat menuturkan, MPR terus bekerja sama dengan berbagai pihak dan melakukan beragam metode.

Sumber : republika.co.id

MPR Tunggu Usulan Resmi Parpol dan Fraksi untuk Amandemen UUD

thumbnailWakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid
Banten -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyatakan, perubahan UUD dengan mengembalikan GBHN masih memungkinkan karena Pasal 37 ayat 1,2,3,4, UUD NRI Tahun 1945 memberi ruang untuk perubahan tersebut. Secara prinsip, kata Hidayat, bisa saja amandemen dilakukan kalau memang ada usulan anggota MPR. Tapi, secara de facto, sampai hari ini belum ada yang secara resmi mengusulkan berubahan UUD NRI Tahun 1945 untuk menghadirkan kembali GBHN.
''Kami, pimpinan MPR, untuk bisa mengelola lebih lanjut usulan yang sangat baik ini, kami memerlukan adanya usulan resmi, bukan hanya dari partai, tetapi dari anggota MPR yang mewakili unsur fraksi parpol dan juga anggota MPR dari kelompok DPD,'' kata Hidayat, dalam sosialisasi di Tangerang Selatan, Banten, Senin (26/12).
Menurut ketentuan undang-undang, perubahan UUD baru bisa diproses apabila usulan harus diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR dan usulan harus disampaikan secara tertulis. Pimpinan MPR, lanjut dia, pernah menerima usulan dari DPD RI. Tapi belum ditindaklanjuti karena syarat minimal 1/3 jumlah anggota MPR belum terpenuhi.
Sementara, usulan dari DPD, memiliki agenda mengusung atau menyetujui amandemen UUD dengan GBHN, tapi juga mengusulkan beberapa pasal. Hidayat menegaskan, secara prinsip usulan perubahan UUD adalah usulan yang sangat baik, untuk menghadirkan kepastian tentang masa depan rencana pembangunan Indonesia.
''Tapi, kami pimpinan MPR bersikap pasif, kami menunggu,'' ujarnya.
Kalau memang ada anggota MPR yang mengusulkan, dari anggota MPR dari unsur parpol atau usulan DPD dan jumlahnya minimal 1/3 jumlah anggota MPR dan diajukan secara tertulis sesuai ketentuan Pasal 37 ayat 1, 2, 3, maka pimpinan MPRi akan menindaklanjutinya.