SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Wednesday, 18 January 2017

Cuti Bagi Ayah Mendukung Ibu dan Bayi Sehat


Anggota Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah


Jakarta (17/1) - Peran pengasuhan anak merupakan peran seiring sejalan yang harus dilakukan baik oleh seorang ibu maupun ayah. Karenanya pelibatan peran ayah termasuk di awal-awal kelahiran menjadi penting.
“Di awal kelahiran, seorang ibu masih memerlukan pemulihan fisik sekaligus support besar dalam hal memenuhi hak anak mendapatkan ASI Ekslusif, sehingga kehadiran seorang ayah secara penuh dapat mendukung peningkatan kesehatan baik bagi ibu maupun bayi.” Kata Ledia Hanifa Amaliah, anggota Komisi VIII DPR RI.
Mengingat hal tersebut, aleg FPKS ini mengapresiasi program kerja cagub cawagub DKI Jakarta Anies-Sandi yang menempatkan pemberian hak cuti bagi ayah satu pekan sebelum dan tiga pekan sesudah isteri melahirkan sebagai bagian dari janji kerja.
Program Anies Sandi berupa cuti bagi ayah (paternity leave) di masa isteri melahirkan ini akan bisa memberikan kesempatan para suami untuk mendampingi isteri di masa-masa krusial menjelang dan pasca melahirkan dengan tenang. Hal ini diperlukan mengingat wewenang pemberian hak cuti bagi PNS di kalangan pegawai pemprov berada di tangan gubernur.
“Suami yang mendampingi isteri di masa-masa awal melahirkan ini akan mendorong sang ibu menjadi lebih rileks dan upaya memberikan ASI Ekslusif pun diharapkan akan berjalan lebih baik. Ini berarti keuntungan buat semua. Buat bayi, buat ibu, buat ayah yang terlibat dalam pengasuhan sejak awal, bahkan buat pemerintah sendiri yang masih harus menggenjot angla pencapaian paparan pemberian ASI EKslusif di tengah masyarakat,” papar Ledia.
Hingga saat ini, angka target nasional capaian pemberian ASI Ekslusif adalah 80% dari jumlah seluruh ibu melahirkan. Sementara data dari Profil Kesehatan Indonesia, Kemenkes 2016, angka pencapaian paparan pemberian ASI Ekslusif di DKI Jakarta baru berjumlah 67,1% dari jumlah seluruh ibu melahirkan di DKI Jakarta.

Sumber : pks.id

Survei: Warga Jabar Lebih Puas Kinerja Aher Ketimbang Jokowi

thumbnailGubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
Jakarta (17/1) - Lembaga Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis hasil surveinya tentang tingkat kepuasan publik Jawa Barat terhadap kinerja Gubernur Ahmad Heryawan dan performa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hasilnya, masyarakat Jawa Barat lebih puas atas kinerja Gubernur Aher daripada kinerja Presiden Jokowi.
Tingkat kepercayaan publik Jawa Barat pada kinerja Gubernur, menurut survei itu, mencapai 47 persen. Sedangkan tingkat kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi hanya 28 persen.
"Kepuasan publik Jawa Barat terhadap Joko Widodo dan Jusuf Kalla hanya sebesar dua puluh delapan persen," kata Direktur Instrat, Jalu Pradono, dalam Diskusi Publik bertajuk Masa Depan Panggung Kepemimpinan Jawa Barat di Bandung pada Senin, 16 Januari 2017.
Sebagian besar masyarakat Bumi Priangan itu, kata Jalu, menilai kinerja pemerintahan Gubernur Ahmad Heryawan pada periode kedua lebih baik daripada periode pertama. Publik menganggap lebih banyak perubahan pada periode kedua yang mencapai 50 persen dibandingkan periode pertama yang hanya 13 persen.
Kendati demikian, Jawa Barat di masa kepemimpinan Ahmad Heryawan mendapat catatan penting roda dalam pemerintahan masa 2018. 
Persepsi publik terhadap isu kesejahteraan menempati posisi teratas yang diikuti tingginya harga kebutuhan pokok dan lapangan pekerjaan. Publik Jawa Barat tidak puas dalam hal kesejahteraan yang mencapai 64,3 persen, harga kebutuhan pokok 61,3 persen, dan lapangan kerja 56,6 persen.
Sumber: viva.co.id