Oleh: Dr. Y. Paonganan
(Direktur Indonesia Maritime Institute, Pakar maritim Indonesia)
Sepertinya negara-negara berlomba ingin terlibat dalam program maritim jokowi....ada apakah gerangan...??
#KeplesetMaritim
Sekian lama negara2 lain ingin menguasai laut RI tapi kesulitan dgn
UNCLOS dan Hukum Laut Internasional...sekarang dibuka lebar...blasssss
Deklarasi Djuanda* telah memagari lautan RI...sekarang pagar itu seakan dikoyak-koyak orang yang tdk paham maritim...bablasssss
Memberi peluang negara2 raksasa utk terlibat dalam pembangunan maritim
RI, ibarat pintu dan jendelanya rumah dibiarkan terbuka..bablass
Hal ini yg saya sangat kuatirkan dari awal...songong bicara poros maritim, lalu tdk paham PETA NKRI, yang ada.....bablassssss
Tahukah ente, tanpa pagar Deklarasi Djuanda, NKRI ibarat savana berumput
hijau lalu segerombolan kerbau berebut makan rumput2 itu...bablasss
Lalu mengapa baru sekarang negara2 raksasa terang2an siap membantu
pembangunan maritim RI, krn sebelum jokowi hal itu sgt eksklusif....
Pemahaman geostrategi, geopolitik dan geoekonomi cetek lalu bicara
maritim..sama dgn membiarkan rampok menghabisi isi brankasmu...paham..!!
Kalau China, AS, Rusia diberi peluang utk ikut bermain2 di dalam pagar
yg dibangun Djuanda, maka tunggulah kehancuran NKRI....bablassss
Saya tidak mengada2...silahkan cerna dan silahkan baca buku saya:
9 Perspektif Menuju Masa Depan Maritim Indonesia.... disitu sudah saya tuliskan....
Mengapa batas maritim RI dgn negara tetangga begitu sulit di
bereskan...krn mrk tdk mau pagar NKRI berdiri dgn kokoh...paham..!!!
Menyedihkan....maaf terpaksa saya harus ungkap ini....saya tidak rela
pagar NKRI yang dibangun Djuanda terkoyak dan roboh hanya dlm sehari
semalam (oleh Jokowi, diobral di Forum APEC -ed)
Saat ini Australia dan AS ngotot membuka ALKI (Alur Laut Kepulauan
Indonesia) barat-timur melintasi Laut Jawa tapi kita tegas
menolak...untuk apa (Australi-AS ngotot)?...supaya bablasssssss...
ALKI Barat-Timur sgt riskan jika dibuka, sama dgn memberi akses kamar pribadi kita ke tetangga..bisa2 bini kau dicolong...!!!
Gmn negara lain bisa menembus pagar buatan Djuanda, tentu dgn mengoyak2
dikit lalu masuk nyolong ikan, kalo dibuka bebas, berlianmu pun dilahap.
Jika anda ingin taklukkan RI, maka kuasailah lautnya terlebih dahulu........tanpa itu kalian mimpi....!!!
Apa lupa kelian, bagaimana belanda bisa menjajah kita sekian abad..krn
mrk kuasai laut, nenek moyang kita dipaksa ke darat..paham!!!!!
Kelian ku tengok sedang menari2 dalam rumah yang sekelilingnya sedang
dilalap api....apa ga terasa panasnya..? atau AC masih on ka..??
Tahukah kelian bagaiman Djuanda dan timnya berjuang di PBB sekian tahun
utk bangun pagar itu, lalu hanya dalam sehari kalian mau robohkan!!
Paling tidak saya sudah sampaikan ke kelian kondisi realistik dan
kekuatiran saya...saya berharap kekuatiran saya ini tdk terjadi....
Tuhan jaga NKRI.!!
Apa kalian tahu cerita di kamar, lepasnya Sipadan dan Ligitan....? krn
PM Malaysia tahu bagaimana menaklukkan raja jawa...paham..!!!
Sipadan dan Ligitan lepas krn Soeharto menyetujui kasus sengketa dibawa
ke Mahkamah Internasional (MI)...padalah sdh diingatkan..!!
Awalnya Soeharto juga tdk mau kasus itu dibawa ke mahkamah
intenasional...lalu setelah pertemuan dgn PM malaysia wkt itu, beliau
pun setujui.
Dari sumber/saksi sejarah kejadian itu katakan "PM malaysia rupanya tahu
memperlakukan raja jawa" apa maksudnya...silahkan interpretasi.!!
Kenapa sipadan dan ligitan dimenangkan di MI, krn bukti pendukung sesuai
hukum internasional kita kalah dari malaysia...itu sdh dipresidksi
Akankah pagar Djuanda akan roboh karena negara2 raksasa yg ngincer laut kita juga udah dpt bocoran dari PM malaysia...?
Habibie pernah deklarasikan Indonesia Benua Maritim..tapi tdk mengoyak
pagar Djuanda, makanya panda (China) dan paman gembul (AS) ga bisa
kuasai laut kita
Lautan Indonesia terancam tak biru lagi......:(
Ketika lautan bergelora, bersiaplah panggil nenek moyangmu...kau akan terseret hingga ke dasar palung dingin dan gelap....
Ketika lautan bergemuruh segeralah berteriak manggil Tuhanmu.... kau akan tertelungkup dalam rongga di dasar samudra...
Ketika lautan memutih, segeralah kau mendaki tembok cina... hempasannya akan menjangkaumu sebelum kau sampai di puncak....
Sebelum murka laut datang, segeralah berkemas....jika tidak, maka
kepiting2 laut akan mencabik2 dagingmu, sisakan tulang belulang....
(Dari twit @ypaonganan, Selasa 11/11/2014)
*piyunganonline
____
Catatan:
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957
oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja,
adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia
adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia
menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu
pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme
Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia
Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di
sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh
3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas
melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.
Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip
negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat
pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antarpulau
pun merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas.
Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960
tentang Perairan Indonesia. Akibatnya luas wilayah Republik Indonesia
berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km² dengan
pengecualian Irian Jaya yang walaupun wilayah Indonesia tapi waktu itu
belum diakui secara internasional.
(
Wikipedia)