SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Thursday 5 November 2015

Habib Salim Segaf: Jangan Terburu Mengambil Buah Perjuangan



DEPOK (5/11) --Ketua Majelis Syuro DPP PKS Habib Salim Segaf Al Jufri memberikan nasihat kepada kader-kader PKS yang hadir dalam Mukernas ke-4 di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11).
Habib Salim mengingatkan agar para kader betul-betul memperhatikan aspek yang pokok dalam agama. Jangan sampai demi kepentingan sesaat, kaidah pokok dalam agama dilanggar. "Jangan sekali-kali sesuatu yang fundamental dilanggar demi kepentingan sesaat," papar Habib Salim Segaf.
Habib Salim menekankan setiap perjuangan tak menghasilkan sesuatu yang instan. Amanah harus tetap dipegang erat-erat. "Jangan terburu buru mengambil buah perjuangan, semua pasti ada waktunya," ujar dia."Kalau mereka memperebutkan dunia, biarlah mereka ambil," tambah Habib Salim Segaf.
Habib Salim mengingatkan pengorbanan besar kaum Anshar setelah perang Hunain. Mereka tidak mendapat harta rampasan perang. Justru kaum Muslimin Makkah yang baru masuk Islam mendapatkan bagian tersebut.
Rasulullah SAW saat itu bersabda kepada kaum Anshar, "Apakah kalian tidak senang mereka pulang membawa harta sementara kalian pulang membawa Rasulullah. Sungguh jika bukan hijrah aku tentu bagian dari Anshar."
"Biarkan mereka mengambil harta, sementara kita hanya fokus pada keberkahan dan perjuangan," seru Habib Salim Segaf.
Habib Salim yakin barang siapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan memenangkan golongan tersebut. "Menangkanlah Allah dalam akhlak, menangkan Allah dalam politik, menangkan Allah dalam seluruh aspek," urai Habib Salim Segaf.


Keterangan Foto: Ketua Majelis Syuro (MS) PKS, Habib Salim Segaf Aljufri sedang memberikan tausiyah kepada peserta Mukernas PKS, di Depok, Jawa Barat, Rabu, (4/11/2015). Fotografer: Asky Oktaria/HumasDPPPKS

Sumber : pks.or.id

Tips Habib Salim Segaf Agar Rumah Tangga Makin Mesra



DEPOK (5/11) --Ketahanan keluarga menjadi salah satu sorotan Ketua Majelis Syuro DPP PKS Habib Salim Segaf Al Jufri saat menutup Mukernas PKS di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11).
Habib Salim berpesan kepada kader-kader PKS agar menjadi teladan dalam membangun rumah tangga. Kader PKS harus mendapat pengetahuan mengenai keluarga sakinah. Pelatihan-pelatihan untuk keluarga harus terus dilakukan. "Ketahanan keluarga kader adalah teladan bagi masyarakat," tutur Habib Salim.
Suami istri, papar Habib Salim, harus kembali merefleksikan apa saja hak dan kewajiban mereka. Ilmu tentang ketahanan keluarga ini diserukan Habib Salim untuk diberikan ke semua keluarga. "Baik yang baru menikah maupun yang sudah lama," ungkap dia.
Habib Salim pun lantas memberikan tips agar rumah tangga bisa benar-benar menjadi sakinah. "Sering-seringlah ungkapkan perkataan yang indah," kata Habib Salim memulai tipsnya.
"Jika suami pulang matikan lampu. Kalau suami tanya kenapa lampu dimatikan jawablah, 'sinar wajahmu sudah menerangi rumah ini'," papar Habib Salim yang disambut senyum merekah peserta Mukernas PKS.


Keterangan Foto: Ketua Majelis Syuro (MS) PKS, Habib Salim Segaf Aljufri sedang memberikan tausiyah kepada peserta Mukernas PKS, di Depok, Jawa Barat, Rabu, (4/11/2015). Fotografer: Asky Oktaria/HumasDPPPKS

Sumber : pks.or.id

Salim Segaf Apresiasi Kader yang Berjuang di Genta PKS



DEPOK (5/11) -- Ketua Majelis Syuro DPP PKS Habib Salim Segaf Al Jufri mengapresiasi kerja-kerja kader PKS dalam Gerakan Nasional Tanggap Asap (#GentaPKS).
"Saya bangga dan bersyukur kepada Allah atas kerja keras kader yang luar biasa," papar Habib Salim dalam pidato penutupan Mukernas PKS 2015, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).
Menteri Sosial di era Pemerintahan Presiden SBY ini melihat kerja-kerja kader dalam #GentaPKS tak mengenal lelah. "Mereka berbulan-bulan terpapar asap dan bekerja keras membantu masyarakat," imbuh dia.
Habib Salim juga mengapresiasi Fraksi PKS DPR RI yang menyumbangkan hampir Rp 600 juta dana kenaikan tunjangan anggota DPR RI. Inisiasi FPKS DPR RI tersebut lantas diikuti kader dan simpatisan dalam
Musyawarah Wilayah dan Musyawarah Daerah untuk turut menyumbangkan hartanya bagi korban bencana asap."Rasul SAW bersabda, 'Barangsiapa keluar dari rumah untuk membuat orang lain bahagia itu lebih bagus dibandingkan iktikaf di masjidku selama sebulan'," tutup Habib Salim.


Keterangan Foto: Ketua Majelis Syuro (MS) PKS, Habib Salim Segaf Aljufri sedang memberikan tausiyah kepada peserta Mukernas PKS, di Depok, Jawa Barat, Rabu, (4/11/2015). Fotografer: Asky Oktaria/HumasDPPPKS

Sumber : pks.or.id

PKS Pakai Sistem Pencalegan Dini di Pemilu 2019



DEPOK (5/11) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan perolehan suara nasional pada Pemilu 2019 mendatang mencapai 12 persen. Salah satu strateginya, PKS akan menerapkan sistem pencalegan dini.
"Salah satu langkah yang akan kami lakukan adalah pencalegan dini," ujar Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers usai penutupan Mukernas ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).
Menurut Sohibul Iman, dalam beberapa pemilu terakhir ketika proses pencalegan dilakukan dalam waktu berdekatan dengan pemilu, para caleg tidak memiliki kesempatan yang luas untuk berinteraksi dengan daerah pemilihannya.
"Dengan sistem pencalegan dini, para caleg punya kesempatan luas untuk berinteraksi dengan konstituennya," ucapnya.
Sistem ini menurut dia, berkaitan dengan misi besar PKS dalam lima tahun ke depan yaitu berkhidmat untuk rakyat. Artinya, lanjut Sohibul Iman, setiap kader PKS harus terus bekerja untuk rakyat.
Proses pencalegan tersebut, lanjutnya, akan dilakukan PKS dua tahun sebelum Pemilu, yaitu tahun 2017.
"Kami meminta kepada seluruh kader sejak Munas kemarin dan seterusnya untuk bekerja berkhidmat untuk rakyat. Kami sangat yakin bahwa keterlibatan total dari kader dalam berkhidmat kepada rakyat akan mengantarkan kepada suara yang realistis 12 persen," pungkasnya.

Keterangan Foto: Presiden PKS, M Sohibul Iman (kiri) bersama Wakil Ketua Majelis Syuro (Waka MS) Hidayat Nur Wahid sedang melakukan konferensi pers penutupan Mukernas PKS, diDepok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015). Fotografer: Khairuddin Safri/Humas DPPPKS
Sumber : pks.or.id

Warna-Warni Atribut Adat Semarakkan Mukernas PKS



DEPOK (4/11) - Warna-warni pernik nusantara menghiasi gelaran Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Para peserta Mukernas yang merupakan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS dari seluruh Indonesia mengenakan atribut pakaian adat.
"Ini namanya Siga, khas dari Suku Kaili di Palu, Sulawesi Tengah. Kalau di sana Siga ini merupakan aksesoris kepala yang biasanya dikenakan para bangsawan," tutur perwakilan DPTW Sulawesi Tengah, Ahmad Junaeni di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015). 
Berbeda dengan Siga yang berwarna kuning dan bermanik-manik, Tuala Sadaria yang dikenakan peserta Mukernas dari Maluku Utara dimodifikasi sesuai warna khas PKS.
"Tuala Sadaria bercorak khas cengkeh, kali ini kami buat berwarna nuansa PKS yaitu hitam putih. Ini penutup kepala dari Kesultanan Ternate. Kebetulan sesuai juga dengan posisi saya sebagai Sangaji, itu seperti Menteri Luar Negeri-nya Kesultanan Ternate," ungkap perwakilan DPTW Maluku Utara, Is Suaib.
Sementara perwakilan DPTW Kalimantan Utara, Agung Wahyudianto menjelaskan tentang penutup kepalanya yang disebut Sanggul Adat Tidung. Sanggul ini, katanya, mengandung makna sesuai konsep Mukernas yaitu kerja keras para kader dakwah.
"Sanggul ini khas suku Tidung yang tinggal dalam kultur lautan. Kami kenakan ini pun bermakna seperti perjuangan nelayan-nelayan disana yaitu memiliki cita-cita tinggi menaklukkan lautan, terutama di tengah badai," ujarnya.
PKS sukses menggelar Mukernas selama dua hari sejak Selasa (3/11) hingga Rabu (4/11) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat. Mukernas PKS dihadiri 340 unsur pimpinan DPW, 233 unsur pimpinan DPP, MSP dan DSP, serta 150 tamu undangan ini menghasilkan 70 program strategis nasional selama lima tahun ke depan.
Keterangan Foto: Perwakilan DPTW PKS Maluku Utara mengenakan Tuala Sadaria pada Mukernas IV PKS di Hotel Bumi Wiyata Depok, Rabu (4/11). Foto - Dian Areti/RPF 
Sumber : pks.or.id

Pembangunan Pemuda Desa dan Perbatasan Jadi Program Kerja PKS



DEPOK (4/11) – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendukung hadirnya Undang-Undang (UU) Desa agar menghadirkan kutub-kutub pertumbuhan ekonomi baru, khususnya bagi para pemuda yang tinggal di pedesaan.
“Tahun lalu, kita mengesahkan sebuah UU, yaitu UU Desa. Ini adalah spirit agar desa menjadi pusat pertumbuhan, pusat keunggulan. Maka kami juga PKS kami ingin mendorong kader-kader kami untuk menyukseskan spirit dari UU Desa tersebut,” jelas Sohibul Iman dalam Konferensi Pers Penutupan Mukernas PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).
Atas dasar itulah, menurut Sohibul, Mukernas ke-4 PKS memutuskan program Penguatan Pemuda dalam Pembangunan Desa dan Perbatasan. “Ini menjadi concern kami tak hanya desa namun juga perbatasan,” tambah Sohibul.  
Sohibul berharap dengan adanya program rill yang langsung berhubungan dengan masyarakat seperti ini, pertumbuhan ekonomi tidak hanya berpusat kota, tapi juga berada di desa.
“Dengan cara itu kami berharap bahwa pusat-pusat pertumbuhan yang itu menjadi daya tarik masyarakat tidak lagi di kota, tetapi ada di desa.  Sebagaimana desa saat ini masih menjadi tempat dimana anak-anak muda tidak meminatinya seperti sekarang,” tegas Sohibul.
Mukernas PKS yang berlangsung sejak Selasa (3/11/2015) hingga Rabu (4/11/2015) menghasilkan 70 program strategis nasional. Program-program tersebut akan dijalankan struktur PKS dari pusat hingga daerah selama lima tahun mendatang.
Keterangan Foto: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman dalam Konferensi Pers Penutupan Mukernas PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).

sumber : pks.or.id

Tingkatkan Kapasitas Kader, PKS Dirikan Sekolah Kepemimpinan Partai



DEPOK (5/11) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersungguh-sungguh melakukan pembinaan kapasitas terhadap kader-kadernya. Salah satunya dengan mendirikan Sekolah Kepemimpinan Partai.
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menegaskan, tujuan pendirian sekolah tersebut untuk meningkatkan kapasitas kader khususnya kader yang diusung menjadi pejabat publik.
“Terkait dengan masalah bagaimana kami bisa meningkatkan kualitas kader dan juga mereka yang kami utus sebagai pejabat publik, kami mendirikan sekolah kepemimpinan partai,” tegas Sohibul Iman dalam konferensi pers usai penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).
Selain meningkatkan kapasitas, mantan wakil ketua DPR itu menambahkan, Sekolah Kepemimpinan Partai bertujuan untuk meningkatkan integritas dan akseptabilitas kader PKS yang maju menjadi calon pemimpin publik.
"Sehingga dari sekolah inilah lahir para pemimpin publik yang berkapasitas berasal dari rahim partai. Baik dalam posisi di level pemerintahan daerah maupun di pusat atau nasional,” jelas Sohibul Iman.
Sohibul Iman juga mengatakan PKS menargetkan untuk naik kelas menjadi partai papan atas dalam Pemilu 2019.
"Pada waktu Munas kami menetapkan bahwa kami PKS ingin naik kelas dari partai papan tengah (dengan suara) di bawah 10 persen menjadi papan atas (dengan suara) di atas 10 persen. Kami menetapkan pada waktu itu secara nasional agregatnya 12 persen," cetus pria yang akrab disapa Kang Iman ini.
PKS sukses menggelar Mukernas selama dua hari sejak Selasa (3/11) hingga Rabu (4/11) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat. Mukernas PKS dihadiri 340 unsur pimpinan DPW, 233 unsur pimpinan DPP, MSP dan DSP, serta 150 tamu undangan ini menghasilkan 70 program strategis nasional selama lima tahun ke depan.
Foto: Asky Oktaria/HumasDPPPKS
Sumber : pks.or.id

Nasyid Legendaris 'Turun Gunung' Semarakkan Mukernas



DEPOK (4/11) - Tiga kelompok nasyid legendaris Indonesia menyemarakkan penutupan Mukernas IV PKS di Balairung Boedi Oetomo Hotel Bumi Wiyata Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11).
Khibatul Ukhuwah yang salah satu personilnya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Izzatul Islam, Ruhul Jadid dan Shoutul Harakah 'turun gunung' demi menyemangati kader PKS lewat sajian lirik penggugah.
Kelompok Izzatul Islam (Izzis) mengawali penampilan nasyid dengan membawakan "Tekad". Afwan Riyadi dan kawan-kawan sukses membangkitkan semangat para kader PKS. Mereka tampak menikmati lantunan nasyid sambil mengibar-ngibarkan bendera merah putih.
"Selamat bekerja! Allahu Akbar!" ujar sang vokalis, Afwan Riyadi kepada para pimpinan PKS pusat hingga wilayah. Pada kesempatan itu, Izzatul Islam juga membawakan nasyid kedua "Barisan Jihad".
Setelah itu, Ruhul Jadid pun mampu meningkatkan semangat seluruh hadirin di Balairung dengan melantunkan "Ruhul Jadid". Sementara Shoutul Harokah (Shohar) menjadikan Balairung Budi Utomo gegap gempita dengan "Gelombang Keadilan".
Taufik Ridlo, Hilman Rosyad, dan personil Shohar lainnya sukses mengajak peserta Mukernas berdiri, menyanyi bersama, sambil mengibarkan bendera. Tampak Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al Jufri, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, serta pengurus pusat PKS lainnya larut dalam suasana penuh semangat dengan ikut naik ke atas panggung.
"Berikutnya kami akan bawakan Khibatul Ukhuwah. Sama seperti Gelombang Keadilan, nasyid ini merupakan ciptaan Ustadz Tate Komarudin (Ketua Wilda Banten dan Jawa Barat DPP PKS). Semoga Allah SWT semakin menguatkan ukhuwah kita, karena itulah yang dapat memudahkan kerja-kerja kedepan," ujar Taufik.
Tampil berbeda, Khibatul Ukhuwah dibawakan Taufik Ridlo bersama tokoh-tokoh PKS yang mendukung eksistensi nasyid di awal 90an. Selain Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan juga ada Roihan Iskandar, Bukhori Yusuf, Amang Syafrudin, dan Zufar Bawazier.
Keterangan Foto: (dari kanan ke kiri) Zufar Bawazier, Ahmad Heryawan, Roihan Iskandar, Bukhori Yusuf, Taufik Ridlo, dan Amang Syafrudin membawakan nasyid Khibatul Ukhuwah pada penutupan Mukernas IV PKS di Depok, Rabu (4/11/2015). Foto - Dudi Iskandar/RPF

sumber : pks.or.id

HNW Apresiasi Kemenangan AKP Turki



DEPOK (4/11) - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyambut baik kemenangan AKP di Pemilu Turki. Hal ini disampaikan saat konferensi pers Penutupan Mukernas PKS di Hotel Bumi Wiyata Depok, Rabu (4/11).
Menjawab pertanyaan wartawan, Wakil Ketua MPR yang akrab disapa HNW ini melihat Turki saat ini membutuhkan stabilitas politik yang kuat. Terutama karena Turki berbatasan langsung dengan Suriah yang saat ini masih dilanda konflik.
"Kita harus apresiasi kemenangan AKP. Meski bukan partai islam, namun AKP berhasil membawa umat Islam di Turki terhindar dari ancaman radikalisme ISIS," jelasnya.
Ditambahkan HNW, ancaman radikalisme di Turki jauh lebih besar dibandingkan Indonesia. Selain faktor geografis yang dekat wilayah Suriah, Turki juga dihadapkan pada ancaman situasi yang jauh lebih rumit.
"Beberapa waktu lalu Turki dirundung serangan bom ISIS yang menewaskan banyak orang. Dengan kemenangan AKP, tentunya sebagai sesama umat Islam kita berharap umat Islam di Turki tidak mudah terprovokasi," terang HNW.
Mantan Presiden PKS ini berharap umat Islam di Turki terus menjaga soliditasnya untuk tetap hidup dalam alam demokrasi. Menghindari tindakan kekerasan adalah ajaran Islam dan HNW melihat sejauh ini Erdogan dan AKP berhasil menjaga rakyat Turki untuk tidak larut terlalu dalam dengan konflik di Suriah.
Keterangan Foto: Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. (Asky Oktaria)

Sumber : pks.or.id

Genta PKS akan Bertransformasi Menjadi Pusat Khidmat



DEPOK (4/11) - Ketua Gerakan Nasional Tanggap Asap Partai Keadilan Sejahtera (#GentaPKS) Fahmi Alaydroes mengatakan gerakan tanggap bencana PKS tersebut akan bertansformasi menjadi Pusat Khidmat PKS.
Ketua  Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP PKS ini menegaskan meski bencana asap mulai menyusut, masih ada gerakan untuk membantu warga agar bisa hidup sehat seperti sedia kala. Selain itu, gerakan pelayanan PKS ini akan terus melakukan kerja-kerja nyata dalam jangka panjang.
"Gerakan ini akan terus berlanjut menjadi program kepeloporan dan pelayanan. Kantor-kantor PKS akan menjadi pusat khidmat untuk melayanani masyarakat," kata Fahmi di Mukernas IV PKS di Depok, Rabu (4/11).
Fahmi menuturkan rakyat merespons positif terhadap gerakan yang dipimpinnya. Oleh karena itu gerakan ini tidak boleh berhenti hanya sampai isu asap selesai.
"Masyarakat masih datang untuk berobat, kerja-kerja kita masih dibutuhkan. Kader-kader kita, dokter-dokter kita terus bekerja," kata Fahmi.
Ia mengapresiasi Anggota DPR dari Fraksi PKS yang telah mengalokasikan kenaikan tunjangannya untuk Genta PKS. Hal ini menurutnya menginspirasi kader dan simpatisan di daerah untuk melakukan hal yang sama 
"Rekening #GentaPKS mencapai satu milyar rupiah. Terima kasih kepada Anggota DPR dari Fraksi PKS yang telah menginspirasi kader dan simpatisan untuk menyumbangkan hartanya lewat #GentaPKS," kata Fahmi.
Keterangan Foto: Ketua Gerakan Nasional Tanggap Asap Partai Keadilan Sejahtera (#GentaPKS) Fahmi Alaydroes.
Sumber : pks.or.id

PKS Targetkan Suara 12 Persen di Pemilu 2019



DEPOK (4/11) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menetapkan visi untuk menjadi partai papan atas dalam pemilu 2019 mendatang. Partai dakwah berlambang bulan sabit kembar ini optimis mampu meraih suara nasional 12 persen. 
"Pada waktu Munas kami menetapkan bahwa kami PKS ingin naik kelas dari partai papan tengah (dengan suara) di bawah 10 persen menjadi papan atas (dengan suara) di atas 10 persen. Kami menetapkan pada waktu itu secara nasional agregatnya 12 persen," ujar Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers usai penutupan Mukernas ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015). 
Sohibul Iman mengatakan, pada rapat Majelis Syuro PKS sebelum Munas lalu diputuskan bahwa PKS harus naik kelas menjadi partai papan atas pada Pemilu 2019. Keputusan tersebut lalu dibawa ke dalam Munas dan diputuskan bahwa untuk naik menjadi partai papan atas, PKS harus meraih suara nasional minimum 12 persen. 
Mantan wakil ketua DPR ini menjelaskan, penetapan suara nasional minimal 12 persen berdasarkan pembacaan terhadap potensi internal dan konstelasi politik eksternal.
"Apakah realistis? Sebetulnya kalau kita lihat pencapaian-pencapaian suara di tiap-tiap daerah di Indonesia beragam. Ada yang sudah 12 persen ke atas sudah banyak. Ada juga yang di bawah. Pembacaan kami yang disampaikan teman-teman semua, kemudian kami temukan angka 12 persen," pungkasnya. 
PKS sukses menggelar Mukernas selama dua hari sejak Selasa (3/11) hingga Rabu (4/11) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat. Mukernas PKS dihadiri 340 unsur pimpinan DPW, 233 unsur pimpinan DPP, MSP dan DSP, serta 150 tamu undangan ini menghasilkan 70 rencana strategis nasional selama lima tahun ke depan.
Keterangan Foto: Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers usai penutupan Mukernas ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015). 
sumber : pks.or.id

PKS Susun Renstra Dorong Indonesia Jadi Negara Diperhitungkan Dunia



DEPOK (4/11) – Dua hari bermusyawarah, pimpinan PKS se-Indonesia berhasil merumuskan  70 program nasional. Program-program tersebut merupakan turunan dari rencana strategis (renstra) PKS di berbagai bidang. 

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri berharap renstra yang telah disusun bermanfaat bagi Indonesia. 

"Sehingga Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan di dunia internasional," ujar Salim dalam pidato penutupan Mukernas ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015). 
Menurut mantan menteri sosial ini, mendorong Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan di dunia internasional adalah bentuk sumbangsih PKS sebagai kontributor peradaban. 
Oleh karena itu, Salim berpesan kepada kader-kader PKS untuk terus melakukan aksi nyata sebagai pelayanan kepada masyarakat. 
"Kita tidak diajarkan untuk beretorika, segera lakukan aksi nyata bukan retorika," pesan Salim. 
PKS sukses menggelar Mukernas selama dua hari sejak Selasa (3/11) hingga Rabu (4/11) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat. Mukernas PKS dihadiri 340 unsur pimpinan DPW, 233 unsur pimpinan DPP, MSP dan DSP, serta 150 tamu undangan ini menghasilkan 70 program strategis nasional selama lima tahun ke depan.
Keterangan Foto: Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri saat menyampaikan pidato pada acara penutupan Mukernas ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015). 
Sumber : pks.or.id

Restui Hasil Mukernas, Salim Segaf: Bergeraklah



DEPOK (4/11) – Ketua Majelis Syuro Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung penuh dan akan mengesahkan semua keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-4 PKS. Mukernas PKS ditutup pada Rabu (4/11) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat.
Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri mengatakan Kamis (5/11) besok Majelis Syuro PKS akan bersidang guna mengesahkan semua hasil Mukernas PKS 2015. "InsyaAllah kita akan mengesahkan seluruh program dalam rencana strategis (renstra) selama lima tahun ke depan," papar Salim dalam penutupan Mukernas PKS.
Salim yakin dengan restra yang disusun akan memberikan kontribusi yang besar dan nyata bagi bangsa. "Insya Allah PKS akan muncul jadi partai papan atas dengan melayani bangsa dan negara," kata Salim.
Salim berpesan renstra yang sudah tersusun harus dijalankan sebaik-baiknya oleh seluruh jajaran pengurus. "Lakukanlah aksi nyata, bergeraklah beramal. Kita tidak dilatih hanya untuk retorika saja," ungkap dia.
Ia berharap implementasi Mukernas PKS 2015 akan melahirkan kader teladan yang bisa dibanggakan partai bahkan bangsa dan negara. Kader-kader tersebut adalah ujung tombak penggerak 70 program strategis nasional yang akan dijalankan PKS. "Buktikan berkhidmat untuk rakyat itu dengan amal dan mintalah selalu pertolongan Allah SWT," papar Salim.
PKS selesai menggelar Mukernas selama dua hari sejak Selasa (3/11) hingga Rabu (4/11) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat. Mukernas PKS dihadiri 340 unsur pimpinan DPW, 233 unsur pimpinan DPP, MSP dan DSP, serta 150 tamu undangan ini menghasilkan 70 rencana strategis nasional selama lima tahun ke depan.
Keterangan Foto: Ketua Majelis Syuro DPP PKS, Salim Segaf Al Jufri saat menyampaikan pidato pada acara penutupan Mukenas ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok (4/11).
Sumber : pks.or.id