SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Sunday, 20 April 2014

"Partai Ka'bah" Berdiri, 50 Ribu Massa Hadir




JAKARTA -- Satu lagi partai berbasis Islam berdiri. Para deklaratornya memberi nama Partai Keadilan, dan lambangnya adalah Ka'bah yang didalamnya terdapat dua bulan sabit di antara garis tegak. Janji mereka adalah menegakkan keadilan.
''Karena keadilan itu merupakan sunnah kauniyah yang bisa membuka jalan bagi nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan kebahagian, sehingga diharapkan dengan menegakkan keadilan bangsa Indonesia bisa lebih baik lagi di masa depan,'' ungkap Presiden Partai Keadilan Dr Ir Nur Mahmudi Ismail, MSc kepada pers, kemarin.
Meski nama pemimpinnya belum populer bagi kalangan kebanyakan, sekitar 50 ribu massa hadir dalam deklarasi Partai Keadilan di Masjid Al Azhar, Ahad kemarin. Halaman masjid yang cukup luas tak mampu menampung massa yang hadir, sehingga massa pun meruah di Jl Sisinga Mangaraja.
Massa yang hadir itu antara lain dari berbagai kota di Jabar, Jateng, Jatim, Medan, dan sebagian Lampung. Mereka sengaja menyewa belasan angkutan umum, dan bus untuk bisa menghadiri peristiwa akbar tersebut.

Selain deklarasi Partai dan orasi, acara juga diselingi dengan pembacaan puisi yang dibacakan oleh Cherul Umam. Bahkan panitia sempat menampilkan teater yang menggambarkan kasus kekerasan di Aceh, dan krisis yang melanda bangsa Indonesia akhir-akhir ini.
Lahirnya Partai Keadilan, menurut Mahmudi, bukanlah muncul secara tiba-tiba, tapi telah memiliki akar historis dan ideologi yang panjang. Sebenarnya partai ini telah didirikan sejak 20 Juli 1998 lalu, tapi baru kali ini dideklarasikan.
Selama dua bulan sebelum partai ini dideklarasikan, para pengurus partai memang telah bekerja keras melakukan konsolidasi di berbagai wilayah, bahkan sampai ke luar negeri. Mereka mengaku telah mendapat simpatisan dari berbagai wilayah, dan pendukung, baik di kalangan pesantren, ormas, maupun golongan masyarakat. Oleh karenanya hingga saat ini, Partai Keadilan telah berhasil menjaring massa di 21 cabang daerah tingkat II dan di 21 provinsi.
Akhir Agustus nanti Partai Keadilan akan melakukan musyawarah nasional. Setelah Munas itulah akan didaftarkan ke Depdagri dan sosialisi program partai.
Presiden Partai Keadilan, Nur Mahmudi saat ini adalah karyawan di BPPT. ''Walaupun selama ini saya bekerja di BPPT, tapi bukan berarti ini partai rekayasa dari Habibie,'' tegasnya. Bahkan ia siap mengkritik Presiden Habibie bila perlu. ''Tapi mengkritik tidak harus berkoar-koar. Mereka akan melakukannya dengan cara sendiri,'' ujarnya.
Para pendukung Partai Keadilan lainnya adalah kaum intelektual, seperti Fahri Hamzah, SE (Ketua Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia/KAMMI), Igo Ilham Ak (pemeran film Fatahillah), Dr Salim Segaf Aljufri, MA, dan Dr M Hidayat Nurwahid, MA.
Menurut Fahri Hamzah kehadiran partai ini bukan saja untuk umat Islam, tapi terbuka untuk umum. Para tokoh Islamnya pun, kata Fahri, dari berbagai aliran, ada Muhammadiyah, Persis, NU, dan lainnya. ''Awalnya kami mencoba untuk menggali ke dalam satu partai. Akhirnya terbentukalah Partai Keadilan ini,'' ujar Fahri.
Fahri tak memungkiri bahwa basis partai ini adalah kalangan kampus, yaitu mahasiswa dan para pemuda. Sedangkan para pengurusnya merupakan personel baru yang selama ini tidak pernah tampil baik di masa Orba, apalagi Orla.
''Jadi mereka itu murni orang-orang baru, yaitu dari kelompok muda yang akar historisnya memang belum bisa dicarikan. Mereka itu sebelumnya tidak ada yang ikut di Golkar, PPP, maupun PDI, apalagi PKI,'' kata Fahri.
Sebagai Ketua KAMMI Fahri membantah jika kehadirannya di Partai Keadilan ini ikut juga menggeret massa dari KAMMI. ''Biarlah publik kampanye yang menjelaskan kepada mereka siapa yang akan dipilihnya. Kalau saya menggiring massa dari KAMMI untuk ikut ke Partai Keadilan, berarti saya kerdil karena tidak membiarkan publik untuk mengkampanyekan partai ini,'' tegas Fahri yang masuk Partai Keadilan karena keinginan pribadi.
Diakui Fahri bahwa dia telah ditawrai duduk sebagai Koordinator Departemen Kemahasiswaan di Partai Amanah Bangsa (PAB), tapi ditolaknya. ''Saya sudah minta izin kepada Amien Rais (Ketua PAB), dan beliau mengizinkannya,'' kata Fahri.
Ketika ditanyakan kemungkinan akan berkoalisi dengan Partai milik Amien Rais, menurut Fahri, hal itu belum terpikirkan. ''Kemungkinan itu ada. Tapi belum terpikirkan. Lihat saja nanti,'' ujarnya.  vie
*Republika, 10 Aug 1998/http://abdulhalim.tripod.com 

Jalan Panjang Sang 'Kuda Hitam'

 
Cepat sekah debut Partai Keadilan (PK) di blantika politik Indonesia. Sejak dideklarasikan 9 Agustus lalu di Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sampai pekan ini sudah melantik 19 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). Rencananya, pada bulan ini rampung 22 DPW.
Semua acara pelantikan pengurus PK selalu dihadiri oleh puluhan ribu pendukungnya. Misalnya, saat pelantikan DPW DKI Jakarta, akhir September lalu. Tidak kurang 50.000 orang menyemut di Istora Senayan. Lebih besar dari massa PAN (Partai Amanat Nasio~ saat dideklarasikan di tempat yang sama.
Ratusan bus, mobil, dan motor konvoi menganak ular dari 38 kecamatan di seluruh penjuru Jakarta. Belum lagi rnassanya yang datang dengan kendaraan umum dan taksi. Tubagus Arif (29) misalnya. Aktivis masjid Tanjung Priok itu mengaku membawa 3.000 orang. "Saya mengerahkan 10 bus besar dan 20 mobil," katanya pada Saksi. "Dan ikut bersama kami, Hasan Kiat, tokoh Peristiwa Priok," katanya lagi.
Istora yang biasa hingar-bingar dengan acara olahraga atau konser musik, saat itu berubah. Memutih disapu lautan jilbab dan baju takwa pendukung PK. Suasana syahdu dan gempita takbir silih berganti. Dan, lambaian benderabendera kecil dikibarkan oleh seluruh sirnpatisan PK hingga menutupi ke manapun mata memandang.
Wajahwajah belia pendukungnya antusias mendengarkan pidato Dr. Ir. Nur Mahmudi Ismail, M.Sc., Presiden PK. Sesekali mereka melantangkan jawaban, "Insya Allah", saat Mahmudi menyerukan jargon i'dilu, yang berarti berbuat adillah kalian.
Fenomena yang sama juga dirasakan Pemimpin Redaksi Jawa Pos Dahlan Iskan di Gelora Pancasila, Surabaya saat meresmikan DPW di sana. "Bulu kuduk saya merinding. Suasana religius yang teduh lebih mendominasi daripada hingar-bingar yang biasa tampak di sebuah forum rapat besar partai," tulisnya di Suara Indonesia.
Melihat dukungan dan mendengar pengakuan itu, Presiden PK Nur Mahmudi optimistis partainya bisa meraih peringkat lima besar di pemilihan umum (pemilu) mendatang. Malah Chaerul Umam, sutraara film Fatahillah, menilai seharusnya satu besar.
Indikasi lain bisa dilihat dari hasil poling yang dilakukan koran Surabaya Pewarta Siang. Dalam jajak pendapat melalui telepon itu, 17-25 September, mulanya PK tidak diperhitungkan. Pada awalnya, PDI Perjuangan, PAN, PKB, PBB, PPP, dan Golkar meraih suara besar. Sejak hari ketiga, PK menggeser semua partai, kecuali PAN. Hasil akhirnya, PK melesat tak terkejar (1493), diikuti PAN (517), PBB (509), PDI Perjuangan (388), dan PKB (220), dan paling buncit PPP (80).
"Partai Keadilan betul-betul menjadi kuda hitam. Tidak diduga-duga partai itu melejit sendirian," komentar redaktur Pewarta Siang. Mengingat poling itu dilakukan di kawasan Jawa Timur, maka PK ternyata lebih unggul dari PDI Perjuangan yang punya dukungan kuat dari kalangan nasionalis.
Poling itu mematahkan ramalan William R. Liddle, pengamat dari Amerika Serikat yang menyebut "lima besar" dalam pemilu mendatang: Golkar, PDI Perjuangan, PKB, PAN, dan PBB. Sedikitpun, PK tidak dilirik. Namun, kalkulasi politik Liddle bisa saja melenceng dari kenyataan di lapangan. Maklum saja, Liddle memang tak mengetahui kondisi nyata yang sedang berubah.
Tak aneh, dalam wawancara dengan reporter RRI pada 23 September silam, Megawati menghitung PK sebagai rival berat PDI. "Saya dengar pernyataan Mega itu. Menurut Mega, PK didukung kaum intelektual muda yang militan,:" kata Mukhayar Rustamuddin, Ketua DPD PK Jakarta Timur. "Kami siap untuk menghadapi pemilu mendatang," ujar Mukhayar, dengan meyakinkan.
Indria Samego pengamat politik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) memandang poling itu belum bisa membuktikan realitas yang sesungguhnya. Artinya, tergantung siapa respondennya dari kalangan massa kota dan terutama dari kalangan mahasiswa, "Saya kira wajar PK memperoleh dukungan," kata Indria. Sebab, massa PK lebih banyak dari kalangan itu. "Tapi, jumlah mereka tidak terlalu besar."
*http://abdulhalim.tripod.com

[Kilas Balik PKS] Perjalanan Deklarasi Partai Keadilan | By @PKSKotaTng



PKSBangilan- #Milad16PKS gak terasa ye sapa yang disini hadir di acara deklarasi PK di Al Azhar?
6 bulan seblom #Milad16PKS dah denger sih mau ada milad
Padahal rencananya kira2 10 tahun lagi setelah reformsi baru mau buat partai #Milad16PKS
Tapi Allah punya rencana lain #Milad16PKS
Setiap ketemu dengan yg lain pasti semangat bicarain partai meski gak tau juga kaya gimana #Milad16PKS
Sampe akhirnya H-7 dapat kabar fix deklarasi PK di Al Azhar #Milad16PKS
Kita nebak2 bentuk partai seperti apa? Siapa yg mimpin dll #Milad16PKS
Maklum di level nasional acuan hanya PPP & Masyumi #Milad16PKS
H-3 akhirnya jelas presiden PK Pak nurahmudi ismail, kok presiden bukan ketua umum? Ini heboh juga buat kami dulu :) #Milad16PKS
Pak nurmahmudi ini gak semua kenal dibanding ustad yg sudah eksis sebut pak @hnurwahid alm ust Rahmat Abdullah, @anismatta dll #Milad16PKS
Kita diberi tugas untuk buat atribut PK sebanyak2nya, kebayang gak sih logonya blom dikenal eh bikin banyak ;D #Milad16PKS
Tiap kelompok bikin master cetakan btw logo masternya tempat ambilnya jauh :) maklum jaman dulu he..he..he.. #Milad16PKS
Inget ya dulu belum ada demografi struktur partai jadi masi berbasis tempat pengajian #Milad16PKS
Yg punya kaos putih, kain putih, kain kafan kaga ya :D kita sablon untung banyak ikhwah yg punya bisnis cetakan #Milad16PKS
Yg akhwat juga sibuk sosialisasi ke majelis2 taklim, yg kuliah balik ke rumah, yg di kota balik kampung dalam waktu 1 minggu #Milad16PKS
Bahkan mabid sebagai persiapan ruhiyah menjelang hari deklarasi #Milad16PKS
H-2 setiap wilayah koordinasi pengerahan masa jangan samain kaya di GBK kemarin ya :) masi minimalis soalnya #Milad16PKS
kita blom punya pengalaman soal pengerahan masa lalu kita anggap aja acara jalan2 ke jakarta #Milad16PKS
Bagi kami ini saatnya bertatap muka langsung dengan qiyadah karna selama ini hanya dengar2 saja #Milad16PKS
Juga mengetahui berapa banyak sih kader pengajian kalo kumpul #Milad16PKS
Sampai akhirnya H-1 makin deg+degan kaya apa nanti Al Azhar #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Oh ya tuips kenapa deklarasi di Al Azhar kenapa gak di tempat lain ini ada sejarahnya #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Al Azhar jakarta bagi aktivis Islam adalah mesjid pergerakan Islam #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Acara penggalangan dana dunia Islam di mulai di Al Azhar Jakarta dimulai dari Bosnia #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Dari Bosnia, Palestina, Afghanistan, Chechnya dana digalang di Al Azhar Jakarta #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Dan juga Al Azhar setiap sebulan sekali minggu ke 2 ada tabligh Akbar di isi oleh ustad2 yg sekarang di DPP #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Jadi gak salah kalo akhirnya deklarasi di Al Azhar di samping strategis tempatnya #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Sampai akhirnya pagi hari saatnya tiba deklarasi Partai Keadilan #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Kopaja dan metromini mendominasi kendaraan membawa rombongan beda saat GBK kemarin kan #eeaaa #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Satu persatu rombongan tiba, putihhhh semua tuips persis GBK kemarin, ada satu hal yg beda tuips #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Di lapangan Al Azhar peserta di pisah perempuan dan lelaki, anti mainstream nih :) #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Presiden PKS dari masa ke masa
Seperti silaturahim akbar berjumpa teman lama, saudara, kerabat dan hanya ada 1 kata yg sama saat berjumpa #Milad16PKS #kilasbalikPKS
“Antum dah ngaji juga Alhamdulillah” kata2 yg banyak terdengar seperti saudara berjumpa setelah lama tak bersua #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Sebuah keberkahan akhirnya kita bertemu dalam bingkai ukhuwah keislaman #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Acara dibuka dng tilawah penghapal quran dan orasi di tutup oleh doa yg membuat satu lapangan menangis #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Siapa lagi kalo bukan alm Ust Rahmad Abdullah yg membaca doa, sy lagi cari teksnya kalo ketemu saya twet nanti #Milad16PKS #kilasbalikPKS
Dan akhirnya kita pulang dengan sejuta perasaan “ini bukan akhir ini awal perjuangan tahap berikutnya” #Milad16PKS #kilasbalikPKS
___
By: Admin @PKSKotaTng
https://twitter.com/PKSKotaTng

PKS Kota Semarang Sukses Raih 3 Besar


SEMARANG - Setelah melalui proses yang sangat panjang, PKS Kota Semarang akhirnya bisa masuk posisi 3 besar jumlah kursi dan berpeluang mengisi kursi pimpinan dewan. PKS Semarang memperoleh 6 kursi anggota dewan dibawah PDIP dan Gerindra. Dengan capaian ini, PKS Semarang akan menjadi satu-satunya partai Islam yang masuk di jajaran pimpinan dewan.

Ketua Bapilu PKS Kota Semarang Julisa Ramadhan menyatakan cukup puas dengan hasil ini, mengingat badai dan serangan yang bertubi-tubi kepada PKS. Julisa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua kader,caleg dan struktur yang telah bekerja keras. "Semua telah bekerja keras, ini adalah hadiah dari Allah atas kerja keras kita, PKS Bersyukur" Ungkap Julisa.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD Kota Semarang Agung Budi Margono, hasil kursi yang di dapat PKS adalah hasil kader kerja kader, caleg dan struktur yang pantang menyerah.

Dari hasil Pleno KPU yang dilaksanakan 19 April 2014 kemarin, berikut perolehan kursi partai :

PDIP : 15 Kursi
Gerindra : 7 Kursi
PKS : 6 Kursi
Partai demokrat : 6 Kursi
Golkar : 5 Kursi
PKB : 4 Kursi
PAN : 4 Kursi
PPP : 2 Kursi
Nasdem : 1 Kursi
*pkspiyungan

Anis Matta Beyond Imagination


Sabtu dan malam minggu (tadi malam, 19/4/2014) di dunia social media riuh dengan peristiwa foto Anis Matta. Bukan. Ini bukan tentang foto Anis Matta yang di iklan mirip artis K-Pop itu :)

Yup! tadi malam twitter land ramai dengan foto Anis Matta yang di-uplod akun @ernestprakasa. Selebtwit ini memposting di akun twitternya gambar foto (spanduk) Anis Matta yang sedang dia injak dengan ekspresi kegirangan "Kapan lagi ye kan?".


Tentu saja dunia maya langsung heboooooohhhhh. Komentar bersahutan, dari yang mau dibawa ke ranah hukum, sampai muncul isu SARA.

Irfan Aulia, psikolog dan pegiat twitter berkomentar:

"Waduh waduh, saya terus terang kaget saat membaca twit beliau (@ernestprakasa) yang memunculkan gambar sedang menginjak foto seorang tokoh dengan bahasa lelucon “Kapan lagi ye kan?”. Saya langsung bertanya apa orang ini sedang tak berpikir apa yang dia lakukan itu sensitif?

Langsung muncul di benak saya, aduh ini orang bikin twit yang memunculkan respon SARA. Terus terang saja ernest adalah seorang tionghoa/china, bukan muslim, yang ia buat lelucon adalah seorang ketua partai Islam yang punya dukungan dan kader yang loyal. Dari respon yang saya baca, wajar menurut saya ernest dapat reaksi keras. Ia memunculkan sikap ekstrim yang akan menimbulkan respon ekstrim.

Sebagai seorang komik dan memahami panggung (Ernest sering tampil di Stand Up Comedy -red), harusnya dia paham betul akan jadi apa lelucon itu." (kompasiana)

Situasi memanas dan banyak pihak menuntut Ernes minta maaf langsung ke Anis Matta atas tindakannya itu, kalau tidak akan dibawa ke ranah hukum seperti dulu kasus @benhan yang menghina Misbakhun yang akhirnya dihukum penjara 6 bulan.

Namun situasi panas ini akhirnya langsung dingin, bukan karena Ernes minta maaf ke Anis Matta, atau Anis Matta memaafkan tindakan Ernes... tapi... justru Anis Matta yang minta maaf ke Ernes. Loh?? Kok bisa?? Siapa yang salah siapa yang minta maaf?

Melalui akun twitternya Anis Matta langsung merespon situasi panas ini dengan meminta maaf ke Ernes:

"@ernestprakasa maaf jk ada sikap/kata2 sy yg mmbuat anda kesal.. Msh bnyk pekerjaan utk mmperbaiki bangsa.. Dan itu hrs dilakukan brsama..:)"

Ernes pun merespon baik Anis Matta:

"@anismatta Iya Pak. Mohon maaf atas ketidaksopanan saya ya.."

Inilah sikap kenegarawanan Presiden PKS. Betul-betul 'beyond imagination'... diluar dugaan, melebihi ekspektasi. Sebelum menulis twitnya itu, saya kira Anis Matta akan memaafkan tindakan Ernes, ehh malah beliau yang minta maaf.

Anis Matta Didemo Mahasiswa

Tindakan 'Beyond Imagination' Anis Matta ini bukan sekali ini saja.

Akhir tahun lalu Anis Matta pernah didemo mahasiswa saat menjadi pembicara dalam National Lecture 2013 di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta.

Kehadiran presiden Partai Keadilan Sejahtera ‘PKS’ dalam acara  Diskusi NATIONAL LECTURE 2013 Program Pasca Sarjana di Universitas Nasional Jakarta bersama ANIS MATTA, Kamis (19/12) mendapat sambutan unjuk rasa oleh puluhan mahasiswa. Dengan membentangkan spanduk bertuliskan “PKS Partai Korupsi Sapi, Usir Politisi di Kampus….”.

Mengetahui dirinya di demo, presiden PKS tersebut bukannya pergi atau mengabaikan para demonstran, namun justru mendatangi dan menyapa dengan sapaan “Hai…Bro…Apa  Kabar ?” serta menyodorkan tangan mengajak para demonstran berjabat tangan, meskipun tidak mendapat respon dari para pendemo.

Anis Matta mendatangi dan menyapa Mahasiswa yang mendoma dirinya

Dengan memberikan senyum, Anis Matta kemudian meneriakkan “mantap dan Hidup Mahasiswa”. Kepada media Anis mengatakan jika para mahasiswa yang berdemo itu benar serta hebat, mengingatkan dirinya sewaktu menjadi mahasiswa. Anis mengatakan jika itu wajar, karena apa yang disampaikan kepada dirinya juga partai adalah sebuah kritikan yang membuat kami semakin tahu apa kekuarangan kami yang perlu kami perbaiki, serta memacu kami ‘PKS’ untuk lebih dapat bekerja keras dan melayani lebih baik lagi.

Anis Matta dan Massa PDIP

Sikap 'Beyond Imagination' Anis Matta yang masih hangat adalah saat massa Kampanye pemilu kemarin seperti yang diberitakan republika online.



Ada pemandangan menarik saat Anis Matta beserta rombongan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hendak menuju lokasi kampanye di Salatiga dari Solo, Jawa Tengah (Jateng) Sabtu (5/4). Siang itu, rombongan Anis mengendarai Bus bergegas menuju Boyolali usai berkampanye di GOR Manahan Solo.

Namun, ketika melintasi Jl. Solo-Semarang tepatnya di Teras Boyolali, rombongan tertahan kemacetan. Ketika itu, Bus PKS sulit melaju karena ruas jalan dipenuhi simpatisan PDI Perjuangan yang di saat bersamaan tengah menuju lokasi kampanye mereka di Teras, Boyolali.

Ketegangan sangat terasa karena seketika Bus PKS yang juga mengangkut rombongan jurnalis berada di tengah-tengah lautan simpatisan PDIP. Dikelilingi deru motor dari simpatisan PDIP Bus PKS tak bisa melaju. Patwal polisi yang mengiringi pun tak banyak membantu.

Namun di tengah situasi yang tak pasti, Anis turun dari dalam bus. Tentunya itu mengagetkan seluruh rombongan. Tak disangka, Anis malah disambut oleh simpatisan PDIP yang ternyata mengetahui siapa dirinya. Silaturahmi dadakan di pinggir jalan pun terjadi, kecemasan yang awalnya dirasakan tidak terwujud.

Anis dan ribuan simpatisan PDIP malah larut dalam saling sapa. "Assalammualaikum, kita mau ke Salatiga ini, sehat semua," sapa Anis di lokasi.

Massa PDI P membalas dengan hormat. Mereka mengatakan, selain PDIP di Solo dan Boyolali, nama PKS juga dikenal termasuk Anis Matta. "Maaf pak kita bikin macet, damai bersama," ujar sosok yang mewakili para simpatisan PDIP, Purnomo.

Senyum di bibir Anis semakin melebar mana kala massa PDIP menyerukan namanya dan Joko Widodo (Jokowi). Uniknya, simpatisan menyerukan nama Anis dulu baru kemudian nama Jokowi. Sepuluh menit berlalu, ketika kemacetan mulai terurai Anis lantas naik ke dalam bus. Massa PDIP lalu melambaikan tangan mereka sebagai lambang perpisahan.***

Di tengah situasi panas politik, sosok Anis Matta bak oase. Anis bukan saja sosok pemimpin yang mampu 'membakar' semangat para kader dengan orasinya, tapi beliau adalah sosok bapak yang mengayomi siapa saja dengan sikap santun dan bijaknya.

"Anis Matta sosok negarawan yang aselinya memang begitu gak ada pecitraan apalagi dibuat buat," tulis @ihsan010477.

"luar biasa presiden gua," komentar @yahyassalam. 

"Itu yg mmbwt gw cinta ama PKS," tulis @TosRo46.


*by admin @pkspiyungan
(gw jg td mlm bijak #FYI :))
*pkspiyungan

Ditengah Badai, PKS Subang Raih Dua Besar



SUBANG - Ditengah gempuran 'bom' partai-partai berduit PKS Subang tetap eksis. Meski secara total suara hanya menduduki ranking 6, tapi perolehan kursi fenomenal, yaitu 7 kursi. Hal ini sama dengan Partai Golkar yang bertenger di ranking ke-2.

Demikian, sebagaimana disampaikan Sekum DPD PKS Subang Dedi Dediyana, A.Md. Kabupaten Subang ini terdiri dari tujuh Dapil (Daerah Pemilihan), alhamdulillah dan insya Allah (hingga ketuk palu KPUD) tiap Dapil PKS raih satu kursi.

Berikut rincian (sementara) perolehan kursi masing-masing partai di kabupaten Subang, Jawa Barat:

- PDIP raih 9/10 kursi
- Golkar raih 7 kursi
- PKS 7 kursi
- Gerindra raih 5 kursi
- Demokrat 5 kursi
- PKB 5 kursi
- Nasdem 3/4 kursi  (1 kursi masih dihitung vs PDIP)
- PAN 3 kursi
- Hanura 3 kursi
- PPP 2 kursi

"Milik euy, PKS mah!" celoteh tim partai tetangga. Karena secara suara kalah jauh, tapi perolehan kursi sama dengan peraih suara terbanyak kedua. Alhamdulillah, PKS Subang fenomenal.

(Humas DPD PKS Subang)