KBRN, Sintang : Debat Partai Politik Peserta Pemilu hari pertama
yang di jadwalkan untuk Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) yang di Gelar RRI Sintang, Kamis (3/4/2014), berjalan
sukses meski hanya dihadiri PKS.
Debat Parpol yang semula di perkirakan akan menghasilkan terobosan
inspiratif dari para politisi dan caleg parpol peserta pemilu di
Kabupaten Sintang ternyata hanya PKS yang berani menyampaikan program
secara gamblang melalui program debat.
Panelis sekaligus Dosen Politik Universitas Kapuas Sintang, Kurniawan,
memberi apresiasi nilai plus pada PKS yang secara terbuka mau “dikuliti”
untuk membedah Program PKS dalam menjawab pertanyaan panelis, terlebih
tema besar yang di pertentangkan yaitu membangun ekonomi masyarakat
berbasis kerakyatan.
Caleg PKS, Djioto, secara detail menyatakan potensi perekonomian
masyarakat di Sintang sangat terbuka lebar karena memiliki luas areal
pertanian yang tidak terbatas. Tinggal dorongan kuat pemerintah melalui
kemudahan pendanaan yang perlu ditingkatkan. Menurut Djioto masyarakat
Sintang tidak akan kelaparan bila potensi di sekeliling dapat berhasil
guna.
“Potensi perairan dan daratan di Sintang perlu sentuhan dorongan
pemerintah yang lebih fokus, tidak setengah-setengah. Masyarakat dapat
dukungan kuat dari keterwakilanya di DPRD, bukan hanya sekedar wakil
yang datang pada masyarakat saat kampanye namun mengerti persis
kebutuhan masyarakat Sintang dan memperjuangkanya melalui fungsi
budgeting,“ tuturnya.
Sementara Endang, Caleg PKS lainnya mempertanyakan kondisi pembagian
hasil komoditi sawit dengan pola 80: 20 yang dinilai menyulitkan petani
sawit. Menurutnya, pola ini perlu di rubah lebih rasional dan
keberpihakan pada masyarakat.
Debat menghangat karena Panelis Kurniawan mencecar secara real program
tersebut agar lebih nyata dan bukan hanya angan angan karena ketika
berada di lembaga DPRD kadang buyar oleh kepentingan dan permasalahan
yang komplek, mulai dari minimnya anggaran dan rebutan kepentingan
politis menjadi alasan.
Kurniawan menyebut debat adalah alat ukur kemampuan para wakil rakyat
dalam rencana kerjanya agar mampu di pertangungjawabkan. Bila parpol
atau caleg tidak punya keberanian untuk menyampaikan programnya dan di
debat, maka di pertanyakan pula kemampuanya dalam mewakili masyarakat
saat duduk di DPRD Nantinya.
“Ada tiga Parpol yang dianggap tidak memiliki alasan tidak mengikuti
debat, yakni PKB, Nasdem, dan PDIP yang di gelar RRI Sintang. Padahal
ini ajang paling rasional untuk pemilih rasional, pemilih rasional tidak
akan memilih orang sembarangan untuk wakil mereka," ucapnya.
"Ketidak mampuan dalam menyampaikan visi misi mereka atau jangan -jangan
mereka tidak punya konsep, dan ketidakpercayaan pada masyarakat akan
memilih mereka dengan pola penyampaian visi misi dan lebih percaya
dengan politik tradisional.”
Menurut Kurniawan, masyarakat cerdas tidak akan memilih para wakil
rakyat abal-abal. Konsep para caleg ini patut di dengar dan di
perdebatkan agar masyarakat punya pilihan benar pada 9 April nanti
sehingga pemilu kali ini akan melahirkan para wakil rakyat yang dapat
memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Dari debat hari Pertama di RRI Sintang dengan tidak hadirnya PKB,
Nasdem dan PDIP sangat di sayangkan. Disini jelas mulai tergambar ada
parpol yang tidak memiliki kemampuan SDM mumpuni untuk menjadi wakil
rakyat. Rekrutmen para caleg ini tidak melalui seleksi yang baik, sebab
mereka lebih memilih cara lain untuk menarik simpatik, padahal RRI
menyiapkan ini secara gratis harusnya dimanfaatkan untuk menjual
kemampuan mereka untuk memikat hati rakyat dari pada mendatangi satu-
satu masyarakat dan mengajak mereka memilih. RRI Sintang ini di dengar
ribuan masyarakat dan jelas akan berpengaruh pada pilihan masyarakat,”
terang Kurniawan.
Kurniawan juga mengatakan masyarakat pada kondisi bingung dengan ratusan
caleg yang berjanji dalam kampanye perlu memilih wakilnya dengan
memilih dan memilah mana yang benar-benar murni mewakili mereka atau
hanya memanfaatkan mereka untuk kursi empuk di legislatif.
Debat dengan moderator Taufik Hidayat dari RRI Sintang mengingatkan pada
publik agar mencatat dan mendengar dengan seksama apa yang diucapkan
para caleg untuk menentukan pilihan pada 9 April mendatang.
Debat juga dihadiri oleh Komisioner KPU Sintang AV Tian, Panelis
Kurniawan, beberapa orang fungsionaris PKS dan diawali sambutan kepala
RRI Sintang Ngatno, tentang peran RRI sebagai radio pemilu tahun 2014.
(Taufik/DS)
*sumber:
RRI