SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Thursday 3 April 2014

Pemilih ber-KTP Bisa 'Nyoblos' Sejam Sebelum TPS Ditutup

KTP Elektronik atau e-KTP
JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengupayakan semua warga negara Indonesia (WNI) yang memenuhi syarat sebagai pemilih bisa menggunakan haknya pada 9 April 2014 nanti.
Sekalipun WNI tersebut tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih khusus (DPK), atau daftar pemilih tambahan (DPTb).

"Ada DPKTb atau daftar pemilih khusus tambahan. Pemilih bisa menggunakan kartu identitas seperti KTP atau paspor untuk memilih," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Kamis (27/3).

Namun, pemilih yang masuk kategori DPKTb baru bisa menggunakan suaranya satu jam sebelum pemungutan suara di TPS tersebut selesai. Meski yang bersangkutan bisa mendaftar dari pagi di TPS.

Mereka harus menunggu satu jam sebelum TPS ditutup, lanjut Ferry, karena menyangkut ketersediaan surat suara. Pasalnya, surat suara yang disediakan di TPS jumlahnya hanya sesuai DPT ditambah dua persen dari DPT sehingga pemilih dalam kategori DPKTb harus menunggu pemilih yang tercatat dalam DPT selesai menggunakan hak pilihnya terlebih dahulu.

"Ini juga menghindari ada mobilisasi pemilih untuk menyoblos beberapa kali," ujar Ferry.

Kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) juga harus melakukan verifikasi terlebih dahulu DPKTb. Dengan memastikan mereka tidak terdaftar sebagai pemilih di TPS mana pun.
(ROL)

Survei LSI, PKS Tumbuh 140%

Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang diumumkan oleh Peneliti LSI, Adjie Alfaraby di kantornya, Rabu (2/4/2014), menunjukan pertumbuhan positif suara PKS. Dimana dalam 2 bulan suara PKS tumbuh sebesar 3,1 persen.
Bila dihitung secara prosentase, suara PKS naik 140 % dibandingkan Januari 2014.
Ini terlihat dari suara PKS yang diprediksi pada Pemilu 2014 menjadi 5,3 persen. Padahal survei di Januari 2014 hanya 2,2 persen. Hasil ini menunjukan bahwa PKS berubah jadi partai yang lolos pemilu. Padahal, sebelumnya diprediksi masuk kotak.
Di survei Februari, LSI mengatakan suara PKS bisa terus bertambah dari 2,2 persen. Karena, PKS dinilai sebagai partai yang memiliki soliditas organisasi dan militansi kader yang kuat. Jadi kenaikan 3,1 persen dari Januari-Maret menunjukan keberhasilan PKS dalam memobilisasi kader dan konsolidasi organisasi.
Menurut LSI, survei ini dilakukan pada 22-26 Maret 2014 dengan margin of error sekitar 2,9 persen. Menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dari 33 provinsi di Indonesia. Survei dibiayai oleh LSI sendiri dan dana public interest yang telah dialokasi setiap tahunnya.
Bila dibandingkan pemilu 2009, dimana PKS meraih 7,8 persen, maka ini menunjukan trend yang menurun. Namun bila dibandingkan survei setelah badai menempa PKS di Maret 2013, maka hasil ini menunjukan sebuah lompatan yang luar biasa. Dimana PKS sudah berhasil keluar dari lobang jarum.
(kompasiana)

Debat Parpol di RRI Hanya PKS yang Berani Datang


KBRN, Sintang : Debat Partai Politik Peserta Pemilu hari pertama yang di jadwalkan untuk Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang di Gelar RRI Sintang, Kamis (3/4/2014), berjalan sukses meski hanya dihadiri PKS.

Debat Parpol yang semula di perkirakan akan menghasilkan terobosan inspiratif dari para politisi dan caleg parpol peserta pemilu di Kabupaten Sintang ternyata hanya PKS yang berani menyampaikan program secara gamblang melalui program debat.

Panelis sekaligus Dosen Politik Universitas Kapuas Sintang, Kurniawan, memberi apresiasi nilai plus pada PKS yang secara terbuka mau “dikuliti” untuk membedah Program PKS dalam menjawab pertanyaan panelis, terlebih tema besar yang di pertentangkan yaitu membangun ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan.

Caleg PKS, Djioto, secara detail menyatakan potensi perekonomian masyarakat di Sintang sangat terbuka lebar karena memiliki luas areal pertanian yang tidak terbatas. Tinggal dorongan kuat pemerintah melalui kemudahan pendanaan yang perlu ditingkatkan. Menurut Djioto masyarakat Sintang tidak akan kelaparan bila potensi di sekeliling dapat berhasil guna.

“Potensi perairan dan daratan di Sintang perlu sentuhan dorongan pemerintah yang lebih fokus, tidak setengah-setengah. Masyarakat dapat dukungan kuat dari keterwakilanya di DPRD, bukan hanya sekedar wakil yang datang pada masyarakat saat kampanye namun mengerti persis kebutuhan masyarakat Sintang dan memperjuangkanya melalui fungsi budgeting,“ tuturnya.

Sementara Endang, Caleg PKS lainnya mempertanyakan kondisi pembagian hasil komoditi sawit dengan pola 80: 20 yang dinilai menyulitkan petani sawit. Menurutnya, pola ini perlu di rubah lebih rasional dan keberpihakan pada masyarakat.

Debat menghangat karena Panelis Kurniawan mencecar secara real program tersebut agar lebih nyata dan bukan hanya angan angan karena ketika berada di lembaga DPRD kadang buyar oleh kepentingan dan permasalahan yang komplek, mulai dari minimnya anggaran dan rebutan kepentingan politis menjadi alasan.

Kurniawan menyebut debat adalah alat ukur kemampuan para wakil rakyat dalam rencana kerjanya agar mampu di pertangungjawabkan. Bila parpol atau caleg tidak punya keberanian untuk menyampaikan programnya dan di debat, maka di pertanyakan pula kemampuanya dalam mewakili masyarakat saat duduk di DPRD Nantinya.

“Ada tiga Parpol yang dianggap tidak memiliki alasan tidak mengikuti debat, yakni PKB, Nasdem, dan PDIP yang di gelar RRI Sintang. Padahal ini ajang paling rasional untuk pemilih rasional, pemilih rasional tidak akan memilih orang sembarangan untuk wakil mereka," ucapnya.

"Ketidak mampuan dalam menyampaikan visi misi mereka atau jangan -jangan mereka tidak punya konsep, dan ketidakpercayaan pada masyarakat akan memilih mereka dengan pola penyampaian visi misi dan lebih percaya dengan politik tradisional.”

Menurut Kurniawan, masyarakat cerdas tidak akan memilih para wakil rakyat abal-abal. Konsep para caleg ini patut di dengar dan di perdebatkan agar masyarakat punya pilihan benar pada 9 April nanti sehingga pemilu kali ini akan melahirkan para wakil rakyat yang dapat memperjuangkan kepentingan rakyat.

“Dari debat hari Pertama di RRI Sintang dengan tidak hadirnya PKB, Nasdem dan PDIP sangat di sayangkan. Disini jelas mulai tergambar ada parpol yang tidak memiliki kemampuan SDM mumpuni untuk menjadi wakil rakyat. Rekrutmen para caleg ini tidak melalui seleksi yang baik, sebab mereka lebih memilih cara lain untuk menarik simpatik, padahal RRI menyiapkan ini secara gratis harusnya dimanfaatkan untuk menjual kemampuan mereka untuk memikat hati rakyat dari pada mendatangi satu- satu masyarakat dan mengajak mereka memilih. RRI  Sintang ini di dengar ribuan masyarakat dan jelas akan berpengaruh pada pilihan masyarakat,” terang Kurniawan.

Kurniawan juga mengatakan masyarakat pada kondisi bingung dengan ratusan caleg yang berjanji dalam kampanye perlu memilih wakilnya dengan memilih dan memilah mana yang benar-benar murni mewakili mereka atau hanya memanfaatkan mereka untuk kursi empuk di legislatif.

Debat dengan moderator Taufik Hidayat dari RRI Sintang mengingatkan pada publik agar mencatat dan mendengar dengan seksama apa yang diucapkan para caleg untuk menentukan pilihan pada 9 April mendatang.

Debat juga dihadiri oleh Komisioner KPU Sintang AV Tian, Panelis Kurniawan, beberapa orang fungsionaris PKS dan diawali sambutan kepala RRI Sintang Ngatno, tentang peran RRI sebagai radio pemilu tahun 2014. (Taufik/DS)

*sumber: RRI

PKS Adalah Partai Para Pejuang


MEDAN -- Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengatakan PKS merupakan partai para pejuang yang siap membawa bangsa ini menjadi maju.

"PKS adalah partainya para pejuang dan petarung. Kita mewarisi darah pejuang yang tidak akan menyerah kalah meski dihantam badai," katanya saat menjadi juru kampanye nasional PKS di Lapangan Rengas Pulau, Medan Marelan, Kamis (4/3).

Ia mengajak ribuan kader dan simpatisan PKS yang memadati Lapangan Rengas Pulau tersebut untuk menyampaikan kepada semua orang, bahwa perjuangan yang dijalankan PKS bukanlah perjuangan untuk kepentingan diri sendiri maupun kelompok.

Melainkan perjuangan untuk semua demi membawa bangsa ini menjadi negara maju yang setara dengan negara-negara maju lainnya, dan tidak dipandang sebelah mata lagi.

"Kepada semua kader dan simpatisan PKS, mari sampaikan misi perjuangan PKS ini secara berantai, karena perjuangan kita adalah perjuangan yang di ridhoi Allah," katanya.

Sementara Wakil Ketua DPP PKS Gatot Pujo Nugroho dalam orasinya mengatakan semua kader PKS berpolitik dalam keadaan suka cita demi mengobarkan semangat untuk mencapai kejayaan negeri di mata dunia.

Menurut dia, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, namun kekayaan tersebut tidak akan dapat membawa kesejahteraan jika tidak diimbangi dengan tiga hal, yakni keimanan dan takwa, sarana atau infrastruktur serta semangat perjuangan.

"Artinya kekayaan SDM baru dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa maju kalau, masyarakatnya beriman yang didukung adanya infrastruktur memadai serta dibarengi semangat untuk berjuang," katanya. (ROL)

Hasil Riset: PKS Partai Paling Populer di Media Sosial #mantaPKS


Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersaing ketat di di media sosial selama bulan Maret-April 2014, di mana PKS menempati peringkat pertama dan PDIP peringkat kedua. hal itu diungkapkan Mulyadi Nurdin, MH, ketua Independent Research Institute, Kamis (3/4/2014) setelah melakukan survey popularitas partai politik periode Maret-April 2014.

Menurut keterangan Mulyadi Nurdin, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Menguasai 25 persen pembicaraan di media sosial selama bulan Maret-April 2014, disusul PDIP sebanyak 19,5 persen, sekaligus menempatkan PKS sebagai partai paling populer di media sosial selama bulan tersebut.

Ketua Independent Research Institute, Mulyadi Nurdin, MH juga mengatakan bahwa popularitas partai politik selama bulan Maret-April 2014 rata-rata mengalami kenaikan yang sangat signifikan, sehingga mengubah posisi popularitas partai dibandingkan bulan Februari lalu.

“Bulan Februari 2014 partai paling populer masih dikuasai Demokrat, tapi bulan April Demokrat sudah bergeser ke peringkat tiga karena disalip PDIP dan PKS,” jelas Mulyadi Nurdin.

Mulyadi Nurdin, MH selanjutnya menjelaskan bahwa selama periode 1 Maret sampai 1 April yang disurvey lembanganya, terdapat 2.129.591 pembicaraan tentang partai politik nasional, di mana PKS dibicarakan sebanyak 535.937 kali (25,2 persen), disusul PDIP 414.328 kali (19,5 persen), Demokrat 380.611 kali (17,9 persen), Golkar 254.571 kali (12 persen), Gerindra 186.477  kali (8,8 persen), kalau dikumpulkan total pembicaraan lima partai ini saja sudah mencapai 83,2 persen dari total pembicaraan, selebihnya baru partai lain.

Mulyadi Nurdin, MH menjelaskan bahwa Independent Research Institute mengatakan survey berkala terhadap popularitas partai politik di media sosial dengan menganalisis lebih dari 240 Juta akun media sosial di seluruh dunia terhadap topik terkait. Survey tersebut dilakukan mulai tanggal 1 Maret sampai dengan 1 April 2014 dengan tingkat kepercayaan 99 persen, dan margin of error 1 persen.

Berikut daftar total pembicaraan tentang partai politik selama periode Maret-April 2014 sesuai peringkat:


1. PKS: 535.937 kali
2. PDIP: 414.328 kali
3. Demokrat: 380.611 kali
4. Golkar: 254.571 kali
5. GERINDRA: 186.477 kali
6. PKB: 110.475 kali
7. NASDEM: 109.920 kali
8. HANURA: 79.923 kali
9. PKPI: 24.865  kali
10. PPP: 16.109 kali
11. PAN: 12.173  kali
12. PBB: 4.202 kali


*sumber: dakwatuna

"Untuk Apa Dukung Berantas Korupsi Tapi Dukung Partai Terkorup?"


by @hafidz_ary

1) org yg paling kompeten datang ke @matanajwa malam ini (2/4/2014) adalah @Fahrihamzah | malah ICW yg terkesan partisan yg diundang.

2) selama KPK fokus pada festivalisasi, dan diduga kuat pesanan politik, dan ICW nya gak berani sama partai terkorup, korupsi ga akan beres.

3) KPK festivalisasi, ICWnya partisan, partai terkorup didukung media, partai terbersih dibully, masyarakat nya pragmatis. #klop

4) ada org bilang : "gw dukung KPK berantas korupsi" | eh, nyoblosnya #partaiterkorup. #split

5) "dukung KPK berantas korupsi" | nyoblosnya partai terkorup. bencinya sama partai terbersih. #split #sakit

6) "gw dukung KPK berantas korupsi" trus twitnya "jangan lupa pilih partai terkorup" "asal bukan partai terbersih". #sakit

7) kok bs banyak orang #split ? banyak org #sakit dan logika di kepalanya berantem?

8) kalo dukung pemberantasan korupsi, ya dukung partai terbersih, partai yg berhasil mberi contoh meredam korupsi.

9) "krn gw benci korupsi maka gw pilih partai #terkorup" gimana bisa?


10) ada Partai Paling bersih, eh nyoblosnya partai Paling Korup.

11) ada partai paling damai, eh nyoblosnya partai paling rusuh.

12) ada partai yg paling sigap membantu bangsa saat terkena bencana, eh pilih partai yg duduk duduk dan datang saat pemilu aja.

13) ada partai yg tertib, eh malah pilih partai yg semrawut.

14) ada partai yg kampanyenya cerdas, malah pilih yg dangdut erotis.

15) sebenernya bangsa ini mau sembuh atau mau lanjutkan amburadulnya?

16) ada partai yg mengandalkan kerja super team, eh malah pilih partai yg berbasis figur yg dikarbit.

17) ada partai yg punya platform yg jelas utk republik, malah pilih partai yg bungkusan figur tp isinya kosong.

18) jadi sebenernya kita sebagai bangsa ini ingin Indonesia berubah atau tdk?

19) mengkritik KPK sambil jadi partai terbersih gak boleh, anda gak mau kritik KPK tapi milih partai terkorup?

20) kenapa PKS mengkritik KPK? krn PKS tau solusi pemberantasan korupsi yg sistemik. bukan skedar festivalisasi. 

21) sebenernya ingin Indonesia berubah atau ingin mempertahankan keterpurukan?

23) gpp partai terkorup, ter erotis, ter bolos, ter rusuh, yg penting capresnya mas joko. | mas jokonya pun amburadul mimpin jakarta.


*sumber: http://chirpstory.com/li/197950/pkspiyungan

Prakiraan Hasil Pemilu 2014 kajian TNI


Bulan april tinggal menunggu waktu sebentar lagi, 9 april 2014 adalah pemilu legislatif untuk menentukan anggota DPR DPRD periode 2014-2019

Yang menarik; ada sebuah perhitungan strategik hasil 'perkiraan' dari kubu TNI mengenai hasil pemilu 2014

Hasil pemilu legislatif 2014 berdasarkan perhitungan rahasia data base milik TNI berdasarkan informasi dari petinggi departemen pertahanan (untuk sekedar informasi) adalah;

1. Partai Golkar
2. Partai PDIP
3. Partai PKS
4. Partai gerindra
5. Partai Demokrat
6. Partai PPP
7. Partai PAN
8. Partai Hanura
9. Partai Nasdem
10. Partai PKB
11. Partai PBB
12. Partai PKPI
Data peringkat tersebut berasal dari masukan masukan database januari - desember 2013 diseluruh indonesia

Bukan untuk sebuah kepentingan survey; tetapi lebih kepada hitungan strategik

Dan biasanya database dephan alias keluaran TNI lebih mendekati kenyataan di lapangan karena sumber nya langsung melihat ke lapangan dan sudah bisa diperkirakan dan terukur

-bang dw-
(http://muslimina.blogspot.com)

PKS akan Putihkan Pontianak di Hari Terakhir Kampanye


PONTIANAK. Masa kampanye yang akan berakhir tanggal 5 April akan dimanfaakan secara maksimal oleh seluruh peserta pemilu, tak terkecuali PKS Kota Pontianak yang  bertepatan dengan jadwal terakhir kampanyenya di Kota Pontianak.

Dalam kampanye terakhir ini PKS Kota Pontianak yang bertema "Putihkan Pontianak" akan diadakan berbagai macam kampanye, baik kampanye dialogis maupun kampanye kreatif di luar ruangan.

Husin penanggung jawab Kampanye mengatakan, "kampanye terakhir PKS Kota Pontianak yang akan dilaksanakan hari Sabtu, (5/4), dipusatkan di Aula Kantor Camat Pontianak Tenggara, Jln Paris 2."

"Kampanye akan kita mulai dari pagi hingga sore hari melibatkan seluruh kader PKS Kota Pontianak Kecamatan Pontianak selatan dan tenggara, tentunya dengan beragam model kampanye yang telah kita rencanakan," ujar Husin yang juga caleg ini.

Dalam kampanye terakhirnya PKS Kota Pontianak akan melaksanakan kampanye Door to door, dialogis dan aksi Frezmob sepanjang jalan A. Yani selepas sholat ashar sampai jam 5.

Terpisah, Rizal Edwin yang juga caleg PKS mengatakan "Aksi frezhmob dan dirrect selling selain mengajak warga untuk mencoblos PKS, juga akan diisi himbauan untuk tidak golput."

Edwin juga mengajak seluruh kader dan simpatisan untuk mengikuti aksi nanti juga sebagai pembuktian PKS mampu memutihkan Pontianak.

(udin, hms PKS)

Antrian Panjang TKI Saat Pemilu di Malaysia, PKS Mendominasi


Kuala Lumpur - Pemilihan Umum 2014 Indonesia mulai dilaksanakan di negeri jiran, Malaysia. Salah satu tempat pemilihan suara di Pabrik Western Digital, Petaling Jaya sejak pukul 8 pagi hari ini, Kamis, 3/4/2014 telah dipenuhi oleh para pemilih WNI.

Para pekerja yang telah memenuhi aula pabrik tersebut mulai berdatangan dan berbaris 2 line untuk menunggu giliran mencoblos.

Hari ini merupakan hari ke-2 pencoblosan. Hari pertama dilakukan pada Senin, 30/3/14 dan diikuti oleh 580 pencoblos sejak pagi.

Diperkirakan sekitar 1100 peserta pemilu yang semuanya perempuan berpartisipasi dalam pesta 5 tahunan tersebut.

Berdasarkan saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berada di lapangan. Bisa dipastikan banyak yang memilih partai berlambang bulan sabit kembar tersebut. Loyalis PKS yang terdiri dari para pekerja pabrik tersebut telah bekerja keras turun ke lapangan untuk memperkenalkan PKS di wilayah tersebut.

Hari pertama berjalan cukup tersendat karena ketidaksiapan PPLN dalam menyelenggarakan proses pemilihan. Tidak tersedianya kertas segel pada hari pertama menjadi catatan tersendiri karena waktu pelaksanaannya dimulai pagi hari. Namun pada akhirnya proses berjalan dengan lancar.

Hasil Exit Poll: PKS Menang

Berdasarkan exit poll yang dilakukan oleh CORAK (Corong Aspirasi Rakyat), lembaga independen yang terdiri dari mahasiswa lintas Universitas di Malaysia, hasil menunjukkan PKS unggul.

CORAK merilis Exit Poll untuk pemilu yang sudah melakukan pencoblosan sampai hari ini (3/4/2014) di Sabah, Serawak dan KL (Pabrik Western Digital), hasilnya:

PKS =34%
PDIP =30%
PD =20%
Golkar =16% 


Antrian panjang TKI Pabrik Western Digital

Salam 3 jari usai mencoblos #mantaPKS

Exit Poll Pemilu Luar Negeri, PKS Menang di Malaysia

 Para pekerja Pabrik Western Digital Malaysia bersiap mencoblos di TPS hari ini (Kamis 3/4/14)

Adalah menarik jika kita mengamati pola perilaku pemilih di Luar Negeri. Dengan iklim politik yang menaungi dan mempengaruhi individu yang ada didalam Negara itu, maka kami tertarik untuk melakukan survey untuk wilayah Malaysia, khususnya adalah Kuala Lumpur dan sekitarnya.

CORAK (Corong Aspirasi Rakyat) adalah lembaga independen yang akan melakukan survey. Kami terdiri dari mahasiswa lintas Universitas di Malaysia dan tidak secara langsung dibawah PPI (secara struktur organisasi kami independen tapi secara individu dibawah PPI). Kami mempunyai 2 metode survey:

1. Exit Poll yaitu menanyai beberapa orang yang baru selesai mencoblos

Kami mengambil secara acak 50 orang untuk sampel dengan pertanyaan tunggal: tadi memilih partai apa ?

2. Survey, apa pilihannya dan apa alasannya memilih.

Metode kedua ini kami lakukan berdasarkan Cluster Random Sampling dengan cluster TKI, Ekspatriat dan Pelajar dengan proporsi sesuai dengan populasi dengan margin error 3,2% dan tingkat kepercayaan 95%. Jumlah responden 1200 yang tersebar di KL, Selangor, Johor,Penang, Perak, Pahang, Negeri Sembilan, Melaka, Terengganu, Kelantan.

Hasil

Yang sudah melakukan pencoblosan sampai hari ini (3/4/2014) adalah Sabah, Serawak dan KL (Pabrik Western Digital). Ke 50 orang yang ditanya menjawab sebagai berikut :

PKS (17 orang) =34%
PDIP (15 orang) =30%
PD (10 orang) =20%
Golkar (8 orang) =16%

Ternyata PKS mendapatkan tempat yang cukup tinggi di masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia, khususnya di KL dan sekitarnya.

Sedangkan survey yang dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut :

PKS (30.2%)
Golkar (22.4%)
PDIP (16.1%)
PD (9.4%)
Gerindra (5.2%)
Hanura (3.3%)
Lain2 (13.4%)

Terlihat lagi2 PKS mendapatkan suara terbanyak dibandingkan tempat lain. Untuk mengeksplorasi alasan memilih partai itu, kami menanyakan alasan mereka memilih partai tertentu.

Apa alasan bapak/ibu memilih partai tersebut ?

Sebagian besar Pemilih PKS (61.92%) memilih karena aktivitas PKS yang perhatian terhadap mereka antara lain pengajian/taklim, kursus2 ketrampilan. Sisanya tersebar karena kenal, percaya dengan partai dsb. Temuan ini cukup mengejutkan karena kalau dalam media-media utama PKS selalu dicitrakan ideologis. Ternyata persepsi masyarakat berbeda dengan yang dicitrakan media.

Sedangkan pemilih Golkar (81.70%) karena gambar yang diketahui dan percaya terhadap kiprahnya dulu.

Sedangkan 63.35% dari pemilih PDIP beralasan bahwa mereka memilih karena faktor ideology/agama, dan dibawah itu (26.70%) memilih karena faktor Jokowi. Temuan ini juga sedikit mengejutkan. Anggapan yang beredar di media massa, pemilih PDIP akan sangat dipengaruhi oleh jokowi effect. Ternyata dalam survey pemilih terbesar justru karena alasan ideologis/agama, baru faktor jokowi nomer berikutnya dengan persentase kurang lebih setengahnya.

Pemilih PD masih percaya bahwa SBY masih yang terbaik (68.09%). Jadi faktor2 yang lain cukup kecil seperti keberhasilan pemerintahan selama sepuluh tahun, partai yang modern dsb.

Ternyata Faktor Prabowo masih mendominasi alasan mereka memilih Gerindra (71.15%). Mereka beranggapan bahwa kalau Gerindra menang, Indonesia akan dipimpin oleh pemimpin yang tegas dan merakyat.

Faktor Wiranto bagi pemilih Hanura ternyata tidak terlalu signifikan (48.49%) dibandingkan kinerja partai, yaitu partai bersih (33.33%).

Catatan:

1. Dari hasil survey itu ternyata, ada perbedaan antara citra yang ada di media massa dan dalam masyarakat. Utamanya PKS dan PDIP yang berbalikan secara posisi. PKS dikenal karena kiprahnya sedangkan PDIP karena ideology/agamanya.

2. Hasil survey ini memberikan hasil yang mengejutkan bagi PKS karena, perolehan suaranya yang meningkat tajam di Malaysia. Kalau 2009 hanya mendapat peringkat ke 4 dalam kisaran 7% ternyata dalam survey, 2014 PKS di Malaysia mendapatkan lebih dari 30%. Sedangkan partai2 lain fluktuasi suaranya masih tidak terlalu terlihat.


*by Zeta
sumber: kompasiana

Anis Matta Jadi Saksi Mualafnya Mudji Massaid


PALU -- Mudji Massaid, adik dari mendiang politisi Partai Demokrat Adji Massaid mengucapkan dua kalimat syahadat di pondok pesantren (Ponpes) Al-Chairaat Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) Kamis (3/4/2014).

Mudji yang sosoknya sempat dikenal khalayak sebagai pendamping Angelina Sondakh ketika menghadapi proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dituntun Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri bersyahadat.

Dalam acara pemualafan itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta hadir dalam acara itu. Anis mengaku bahagia cahaya Islam bisa mengantar Mudji ke gerbang mualaf. Ia senang, hidayah kepada Mudji menguat manakala ikut serta dalam beberapa kampanye yang PKS gelar jelang Pemilu 2014 ini.

"Sebetulnya secara pribadi belum kenal baik, tapi waktu ikut PKS dia ungkapkan ingin masuk Islam, jadi Alhamdulilah sekarang realisasinya Mualaf," ujar Anis. (ROL)

Mudji Massaid dihadapan Anis Matta dan Mensos Salim Segaf saat pengucapan syahadat

Mudji Massaid (dua dari kiri) dan rekan-rekan artis sering ikut dalam acara Kampanye PKS