SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Tuesday, 9 December 2014

Yusuf Mansur: Ya Allah, Doa di Sekolah Disebut Pemaksaan Agama

Ustadz Yusuf Mansyur
Ustadz Yusuf Mansyur
JAKARTA- Pimpinan Darul Qur'an Ustaz Yusuf Mansur mengaku prihatin dengan akan direvisinya peraturan doa saat memulai dan pulang sekolah oleh Menteri Pendidikan. Dalam akun twitter resminya, Ustaz Yusuf Mansur menuliskan, "#sekolah susah payah kwn2 mengusahakan ada ngaji, doa2, asmaa-ul husnaa di sekolah2 swasta&negeri. tp yaaa ampuuunnn... ada yg mau ngoreksi."
Yusuf Mansur juga kecewa dengan kalimat Mendikbud yang menganggap bahwa doa tersebut merupakan upaya pemaksaan praktik suatu agama.
"#sekolah tapi barusan saya denger kalimat jahat banget, yg menganggap bhw ini adalah upaya pemaksaan praktik agama. Yaaa Allah..." tulis Ustaz Mansur dalam akun twitternya.
Ustaz Mansur menambahkan, selama ini toleransi sudah berjalan dengan sangat damai. Menurutnya, sangat disayangkan bila ada penghapusan atau revisi tentang doa di sekolah.
"besok-besok ga boleh azan lagi nih di masjid. sbb nunjukin dominan jg. toh gereja, & pusat-pusat agama lain, ga pake pengeras suara keluar," kata Ustaz Mansur.
Pernyataan Ustaz Yusuf Mansur ini terkait dengan rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang mengevaluasi tata cara membuka dan menutup proses belajar. Anies menyebut masalah doa di sekolah menimbulkan masalah.
Menurut Anies tentang ada keluhan sejumlah orangtua murid terhadap tata cara dominan agama tertentu dalam proses belajar mengajar. Hal itu membuat siswa penganut agama lain menjadi tidak nyaman.
"Sekolah di Indonesia mempromosikan anak-anak taat menjalankan agama, tapi bukan melaksanakan praktik satu agama saja," kata Anies.

cuitan Ustadz Yusuf Mansur
cuitan Ustadz Yusuf Mansur

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Kurikulum 2013 Dihentikan, Penerbit Buku Merugi

Dirjen: Kurikulum 2013 Diterapkan Bertahap
© Disediakan oleh Tempo 
Jakarta - Penerbit buku yang tergabung dalam Persatuan Pusat Grafika Indonesia (PPGI) merasa dirugikan dengan keputusan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, yang menghentikan kurikulum 2013 secara mendadak.

"Kami merasa sangat, sangat, terzalimi dengan kebijakan Menteri Pendidikan," kata Anggota PPGI, Zamzam Albasik saat ditemui di Jalan Mangunsarkoro Menteng Jakarta Pusat.
Penerbit merasa dirugikan lantaran nilai kontrak pengadaan buku cukup besar. Ketua PPGI, Jimmy Junianto, mengatakan pada semester I nilai kontrak buku kurikulum 2013 mencapai Rp 3,1 triliun. Dari jumlah tersebut kontrak yang sudah terbayar hanya 48 persen. Jumlah buku yang dicetak oleh 42 percetakan pemenang kontrak sebanyak 285 juta eksemplar. "Sudah terkirim 95 persen. Kami berusaha menyelesaikan hingga 15 Desember," ujar Jimmy.

Pada semester II, kata Jimmy, nilai kontrak buku kurikulum 2013 mencapai Rp 1,9 triliun untuk 160 juta eksemplar. Pada semester ini, buku disediakan oleh 31 percetakan. "Kami sudah mencetak 60 persen pesanan pada semester II," katanya.
Jimmy khawatir pihak sekolah tidak menyelesaikan pembayaran kepada penerbit meski buku pesanan sudah terkirim. "Kami berharap pemerintah mempertimbangkan kelanjutan kontrak ini," kata dia.

Sumber : http://u.msn.com

Agen CIA Ditangkap di Papua, Jokowi Harus Tegas, Buktikan ke Rakyat Jika Jokowi Bukan Presiden Antek Asing.




JAKARTA, Terkait berita penembakan anggota Brimob Kepolisian Republik Indonesia di puncak Jayawijaya, anggota Komisi III DPR-RI dari Fraksi PKS, Aboebakar Al Habsy pun angkat bicara.
Menurut Aboebakar lewat pesan singkat Blackberry kepada Suarasenayan.com mengatakan penembakan anggota Brimob Polri di Puncak Jayawijaya merupakan persoalan serius. Sehingga perkara ini bukan perkara kriminal biasa namun lebih mengarah ke gerakan bersenjata dan upaya pemberontakan.
“Ini adalah bagian dari gerakan organisasi Papua merdeka. Jadi yang diserang bukan anggota
Brimob sebagai perorangan, namun sebagai sebuah organ negara,” tulis Aboebakar kepada Suarasenayan.com Senin, (8/12).
Lebih lanjut Aboebakar mengatakan tindakan kelompok tersebut jangan hanya disikapi seperti kejahatan pidana pada umumnya.
“Apa yang mereka lakukan itu bisa
dikategorikan sebagai tindakan yang membahayakan negara, yang biasanya
disebut dengan makar atau pemberontakan,”ucapnya.
Dikatakan Aboebakar, saat ini beredar informasi bahwa salah satu pelaku yang ditangkap merupakan anggota Agen Amerika CIA.
“Semakin menguatkan adanya indikasi makar. Apabila informasi ini benar, Presiden harus bertindak secara tegas.
Tak boleh ada intel asing yang coba-coba mengobok-obok Republik ini,” katanya.
Dijelaskan Aboebakar, Jokowi seharusnya bisa meniru presiden Soekarno saat menggunakan Allen Lawrence Pope, sebagai alat barter untuk mendapatkan berbagai perlengkapan pertempuran seperti pesawat hercules dan helikopter.
Saat itu Allen Lawrence Pope yang menjalankan misi menyokong pemberontakan permesta tertangkap. Dan kemudian Presiden soekarno menggunakannya sebagai
bahan perundingan diplomatik.
“Ini seharusnya ditiru oleh Presiden
yang sekarang. Jangan sampai agen CIA yang tertangkap itu dibiarkan
begitu saja. Kita harus tunjukkan kekuatan dan kedaulatan Republik
ini. Disini nantinya akan terlihat, apakah benar Presiden kita itu
antek asing atau bukan. Kita tunggu saja bagaimanakah aksi yang akan dilakukannya,” tutup Aboebakar.
Penulis. : Pure Solihin
Editor. : Andrian Setyo
Sumber : http://suarasenayan.com

AKD Disahkan, DPRD Harus Gerak Cepat


Jakarta (8/12) – Setelah empat bulan tidak ada kejelasan terkait dengan susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019, Senin (8/12) kemarin akhirnya disahkan.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin merespon positif atas kesepakatan susunan AKD ini, Senin (8/12) malam di Kebon Sirih Jakarta. Pria yang akrab disapa Didin ini mengatakan, setelah AKD ini sudah resmi ditandatangani oleh Pimpinan DPRD, berikutnya adalah menjaga semangat kerja bersama-sama,
“Dengan komposisi 75% anggota DPRD yang baru, ditambah dengan Gubernur yang baru, serta tingkat penyerapan anggaran Pemerintah Daerah yang kurang baik, ini menjadi tantangan tersendiri dari hasil kesepakatan susunan AKD yang ada,” jelasnya.
Tantangan berikutnya, lanjut Didin yang juga Ketua DPW PKS DKI Jakarta ini menambahkan, perlu gerak cepat untuk jangka waktu yang singkat ini, cepat beradaptasi dengan masing-masing komisi, kemudian melakukan perencanaan bersama,
“Terlebih pembuatan Peraturan Daerah membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan yang terpenting adalah segera membahas dan mengesahkan APBD 2015,” imbuhnya.
Seperti diketahui, FPKS DPRD DKI Jakarta sendiri menempatkan anggotanya di beberapa pimpinan Alat Kelengkapan Dewan, antara lain, Ketua Komisi B yang diamanahkan kepada Achmad Zairofi, Wakil Ketua Komisi D Rois Hadayana Syauqi, Ketua Badan Kehormatan Abdurrahman Suhaimi dan Wakil Ketua Badan Anggaran Triwisaksana yang juga menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Sumber: Humas PKS Jakarta

Anggaran Jilbab untuk Polwan Cair, PKS Puji Sutarman


JAKARTA (9/12) - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil mengapresiasi Kapolri Jenderal Sutarman yang telah merealisasikan janjinya untuk mencairkan anggaran jilbab bagi polisi wanita di lingkungan POLRI. Pasalnya, realisasi ini secara langsung juga menjadi jawaban bahwa polwan diperbolehkan menggunakan jilbab.
"Komisi III tentu gembira karena Kapolri telah memenuhi janjinya saat raker terdahulu. Ini merupakan kado awal tahun Kapolri untuk para polwan. Ini sinyal kuat Kapolri mengizinkan polwan untuk memakai jilbab saat berdinas," ujar Nasir Djamil, Selasa (9/12).
Lebih lanjut, politisi asal Aceh ini meminta Kapolri untuk memberikan pengarahan kepada struktural Polri di bawah hingga tatanan sektor (polsek) di daerah-daerah supaya tak ada lagi pelarangan bagi polwan yang berkeinginan untuk memakai jilbab saat melaksanakan tugas.
"Hingga saat ini, kami masih mendengar ada juga pimpinan polri di tingkat daerah yang melarang polwan memakai jilbab,"tandasnya.
Pada Senin (8/12), Mabes Polri memutuskan untuk menganggarkan pembelian jilbab dalam komponen belanja seragam untuk para polwan.
Dari total Rp 51,6 triliun anggaran yang telah disetujui, Rp 13 triliun atau 28 persen untuk belanja barang di mana di dalamnya ada komponen belanja seragam, BBM (bahan bakar minyak) untuk operasional, dan alat penunjang. Nah, di dalam komponen belanja seragam ini dijelaskan bahwa dana ini telah dianggarkan untuk pembelian jilbab sebesar Rp 600 juta.
Sumber: http://www.konfrontasi.com/http://pks.or.id

"CARUT MARUT KURIKULUM 2013, ERA SBY & ERA JOKOWI" by @A_Zainuddin


1. Kurikulum 2013 memang unik dan kontroversial. Pemberlakuannya oleh pemerintah SBY aneh dan pembatalannya oleh Jokowi menyedihkan.

2. FPKS mendorong agar kurikulum kita dperbaiki dan dikembangkan. Mengingat kurikulum ini hanya menghasilkan orang2 yg siap cari pekerjaan.

3. Awalnya FPKS menyambut baik rencana pemerintah yg akan mengevaluasi dan mengganti dengan Kurikulum baru yg desebut dg Kurikulum 2013.

4. Namun, setelah melihat konsep yg belum jelas dan persiapan yang apa adanya, FPKS menolak penerapan Kurikulum tsb yg dimulai Juli 2013.

5. Penerapan Kurikulum baru pd Juli 2013 terkesan sangat dipaksakan. Tdk menggunakan tahapan2 pengembangan kurikulum yg seharusnya.

6. Kata kawan dari Fraksi yg saat ini jadi pendukung pemerintah:pemaksaan ini krn Menterinya yg kepingin punya karya monumental sblm lengser

7. Menjelang Juli 2013, seorang anggota Pusat Kurikulum mengatakan:Puskur tdk dilibatkan dan tdk tahu apa2 terkait penyusunan Kurikulum 2013

8. Sebab lain FPKS menolak kurikulum 2013, karena adanya keanehan dalam perencanaan dan pengajuan anggaran.

9. Di akhir tahun 2012, kemendikbud mengajukan anggaran evaluasi& penyusunan kurikulum baru sebesar 600an milyar. Dan itu yg disetujui DPR

10. Tiba-tiba pd Januari 2013, Kemendikbud mengajukan perubahan anggaran menjadi 1,2 T. Sebulan kemudian merubah usulan menjadi 2,5 trilyun.

11. Raker komisi X dg Kemendikbud Mei 2013 diambil keputusan dg voting Fraksi. FPKS tetap menolak penerapan Kurikulum baru pada Juli 2013.

12. Sikap FPKS didukung dua fraksi lain, P3 dan PAN. Meski kalah voting, kami berhasil mengembalikan anggaran Kurikulum baru ke 600 milyar

13. FPDIP salah satu pendukung penerapan kurikulum baru tsb pada Juli 2013.Aneh kalau pemerintahan PDIP saat ini membatalkan kurikulum 2013.

14. Namun demikian, menurut kami, pembatalan kurikulum 2013 oleh Pemerintah Jokowi saat ini adalah kebijakan yang salah dan sia-sia.

15. Seharusnya pemerintah Jokowi cukup menunda penerapannya bagi kelas dan sekolah yg belum melaksanakannya.

16. Harusnya Pemerintah bertekad memperbaiki konsep dan penyiapan yg lebih baik agar dana trilyunan rupiah yg sdh digunakan tidak mubadzir.

17. Anggaran kurikulum 2013 pada ABPN 2013 sebanyak 600 milyar. APBN 2014 sebanyak 2,49 trilyun. Seharusnya APBN 2015 sebanyak 1,3 trilyun.

18. Bila kita membatalkan penggunaan anggaran 1,3 trilyun, tp jangan menyia2kan yg anggaran yg sdh digunakan sebesar 3,09 trilyun rupiah.

* H.Ahmad Zainuddin Lc, Anggota DPR RI 2009-2014 F-PKS Dapil DKI Jakarta/piyunganonline

KISAH BERTOBAT DARI MEROKOK DAN DOKTER YANG IKHLAS


 
Sepuluh tahun yang lalu, aku menikah dengan seorang pemuda perokok tanpa kuketahui bahwa ia merokok…meskipun ia adalah orang yang berwawasan dan memiliki perilaku yang baik. Ia juga menjaga shalatnya, yang membuatku mencintainya. Hanya saja aku telah merasakan siksaan yang luar biasa akibat kebiasaan merokoknya. Baunya yang busuk menyebar di tubuh dan pakaiannya. Aku berusaha agar ia dapat meninggalkan kebiasaan buruk itu, dan ia selalu berjanji padaku. Namun ia selalu saja menunda dan menunda…

Kondisi ini terus berlanjut hingga aku semakin jengkel. Ia merokok di mana saja; di mobil dan di setiap tempat. Sampai aku berpikir untuk meminta cerai karena kebiasaan merokoknya…

Beberapa bulan kemudian, Allah mengaruniakan seorang anak untukku; suatu hal yang kemudian menghalangiku untuk meminta cerai. Anak kami menderita penyakit paru-paru. Dokter mengatakan bahwa penyebabnya adalah kebiasaan merokok orang di sekitarnya, terutama ayahnya yang merokok di sampingnya…Tapi suamiku tak kunjung berhenti dari kebiasaan merokoknya.

Pada suatu malam, aku bangun dari tidurku karena suara batuk anakku yang begitu keras akibat paru-parunya. Aku bangun menangisi keadaannya dan juga keadaanku. Aku akhirnya bertekad untuk mengakhiri masalah ini apapun harga yang harus kubayar. Tapi sebuah suara dari dalam diriku tiba-tiba mengatakan:

“Mengapa engkau tak kembali kepada Allah??”

Aku pun berdiri dan berwudhu. Aku mengerjakan shalat. Aku berdoa kepada Allah agar menolongku atas musibah dan memberikan hidayah kepada suamiku untuk meninggalkan kebiasaan merokoknya…

Aku putuskan untuk menunggunya.

Pada suatu malam, kami pergi menjenguk seorang kerabat kami yang sakit di rumah sakit. Setelah kami keluar dari membesuknya dan saat kami menuju ke tempat parkir mobil, suamiku mulai lagi merokok. Aku pun mengulangi doaku malam itu. Dan tidak jauh dari mobil kami, aku melihat seorang dokter yang mencari mobilnya di tempat parker itu. Tiba-tiba, ia mendekati suamiku dan berkata:

“Saudaraku, saya sejak jam 7 pagi ini bersama suatu tim dokter berusaha menyelamatkan hidup seorang korban batang rokok yang terlaknat ini karena penyakit kanker paru-paru! Dia masih muda sebaya dengan Anda, dan ia punya seorang istri dan beberapa anak!

Andai engkau bisa ikut denganku sekarang untuk melihat bagaimana penderitaannya akibat penyakit itu…Andai engkau melihat kondisi anak dan istrinya yang masih muda di dekatnya…Andai engkau dapat merasakan air mata mereka ketika setiap waktu mereka bertanya tentang kondisi ayah mereka…Andai engkau merasakan apa yang juga ia rasakan ketika berada dalam ruangan ICU, ketika ia melihat anak-anaknya menangis, engkau akan melihat air matanya mengalir di dalam masker oksigen yang ia kenakan…

Aku akhirnya mengizinkan anak-anaknya untuk menjenguknya karena aku tahu melalui pengalamanku bahwa dalam beberapa  jam lagi ia akan meninggal kecuali jika Allah menghendaki lain. Kemudian andai saja engkau tahu bagaimana ia menangis seperti anak-anak karena menyadari betapa krisisnya kondisinya dan bahwa ia akan mengucapkan selamat tinggal untuk menuju negeri akhirat! Apakah engkau mau seperti dia dulu untuk dapat merasakan bahaya rokok? Wahai saudaraku, apakah engkau masih punya hati? Bukankah engkau punya anak dan istri? Kepada siapa engkau akan meninggalkan mereka? Apakah mereka tidak lebih berharga dari sebatang rokok yang tidak ada gunanya sedikit pun kecuali menyebabkan penyakit…”

Aku dan suamiku mendengarkan kalimat-kalimat itu. Dan tidak lama kemudian, suamiku segera membuang rokoknya. Kemudian dokter yang baik itu mengatakan padanya: “Jangan sampai itu hanya basa-basi…Seriuslah dan bertekadlah sungguh-sugguh untuk meninggalkannya, maka engkau akan melihat kehidupan dan kebahagiaan!”

Ia kemudian pergi ke mobilnya. Lalu suamiku membuka pintu mobil, aku kemudian menghempaskan tubuhku ke kursi dan tiba-tiba tangisanku meledak. Aku tidak mampu menutupi perasaanku, aku tidak bisa menguasai diriku. Dan aku terus menangis seakan akulah istri pria malang yang tidak lama lagi meninggal itu…

Adapun suamiku, ia hanya bisa terdiam. Ia tidak bisa menghidupkan mobilnya kecuali beberapa saat kemudian…Ia berterima kasih kepada dokter yang baik itu. “Betapa baiknya dokter itu…” Malam itu menjadi akhir kisahnya bersama kebiasaan merokoknya. Aku juga ikut memuji dan berterima kasih kepada dokter yang baik itu. Aku mendoakannya di setiap shalatku. Sejak hari itu, kehidupan kami menjadi begitu cerah. Dan aku akan terus mendoakannya…

Dari kejadian ini, aku belajar tentang kekuatan sebuah doa untuk mengubah suatu kondisi. Aku belajar tentang kekuatan kesabaran. Aku belajar bahwa Allah akan memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya.  Aku juga telah belajar tentang keikhlasan dari sang dokter yang telah memainkan perannya dengan baik di tempat parkir mobil itu.

Menurut Anda semua, jika setiap orang menjalankan pekerjaannya dengan keikhlasan seperti ini, berapa banyak masalah yang akan terselesaikan? Berapa banyak kemungkaran yang akan hilang? Tapi masalahnya adalah bahwa kebanyakan dokter, guru dan pegawai melakukan pekerjaan mereka hanya demi gaji saja. Ini yang menyebabkan kemunduran dan kelemahan kita dalam kedokteran dan pendidikan. Dan ini juga yang menyebabkan kesalahan itu terus bertumpuk-tumpuk.

Sumber : https://plus.google.com/114805887372864153486/posts