SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Tuesday 10 November 2015

Kader PKS Urunan Perbaiki Rumah Berdinding Plastik


BENGKALIS (9/11) – Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, bergotong royong memperbaiki rumah salah seorang warga. Diketahui sebelumnya bahwa rumah milik Supriadi tersebut sekelilingnya hanya ditutupi dengan plastik hitam. Sehingga tergeraklah hati para kader PKS yang mengetahui untuk memperbaikinya.
"Ini tidak boleh kita biarkan. Bagaimana Pak Supriadi ini bisa beristirahat dengan tenang kalau rumahnya hanya berdinding plastik. Kalau hujan jelas rentan bocor. Kita pikirkan juga nasib anak-anaknya saat harus belajar di malam hari dalam kondisi hujan," ungkap H. Marajo, Kader PKS Kecamatan Mandau di lokasi kejadian, Senin (9/11).
Disampaikan kader PKS lainnya Tri Gunawan, bahwa pihaknya masih menghimbau bagi para kader yang memiliki bahan bangunan baru atau bekas untuk disumbangkan kepada Supriadi guna mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak lagi.
"Bagi para kader yang punya seng, triplek, kayu, dan bahan bangunan lainnya, baru maupun bekas mari kita sumbangkan," ujarnya melalui akun Whatsapp.
Supriadi sendiri merupakan warga Desa Sebangar, Kecamatan Mandau, yang hidup dalam kondisi serba kekurangan. Penghasilannya yang hanya cukup untuk makan, memaksa ia dan keluarganya tinggal di rumah kecil yang dilapisi dengan plastik sebagai penahan angin dan air hujan.
Perbaikan rumah Supriadi sendiri dilakukan atas swadaya beberapa orang kader PKS. Melalui kontribusi mereka itulah, kini rumah Supriadi setidaknya menjadi layak untuk ditinggali.
Keterangan Foto: Rumah milik Supriadi yang berdinding plastik sebelum dan setelah diperbaiki.
Sumber : pks.or.id

Hari Pahlawan adalah Momentum Alarm Ingatan Masyarakat



BEKASI (10/11) - Pahlawan adalah orang yang kehidupannya didominasi oleh pahala dan kebaikan. Itulah makna pahlawan menurut Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bekasi, Mohamad Nuh.
"Hari Pahlawan adalah momentum untuk memberikan 'alarm ingatan masyarakat' bahwa para pahlawan telah berjasa terhadap kehidupan kita. Ingatlah mereka, hargai perjuangannya, lanjutkan pesan-pesan yang baik dari mereka," jelas Nuh dalam rangka peringatan Hari Pahlawan, di Kabupaten Bekasi, Selasa (10/11) pagi.
Nuh berharap masyarakat, khususnya generasi muda, mengingat jasa, perjuangan, sekaligus pengorbanan para pahlawan. Seperti mencontoh dan mengikuti jejak para pahlawan dalam ketulusan dalam berkontribusi untuk bangsa dan negara.
"Karena seringkali pahlawan bekerja dalam sepi tanpa publikasi dan sensasi. Dibutuhkan kejujuran media untuk mengangkat mempublikasikan kebaikan yang mereka telah perbuat untuk negara," lanjutnya.
Lebih jauh Nuh juga berharap kepada negara, termasuk Pemda Kabupaten Bekasi, memberikan perhatian khusus terhadap jejak para pahlawan. Karena bangsa yang besar tidak abai terhadap sejarah.
"Kenali tokohnya dan generasi selanjutnya. Insya Allah akan tumbuh subur pahlawan dari generasi. Mari, bersama PKS kita lanjutkan perjuangan para pahlawan memproduksi kebaikan," pungkas Mohamad Nuh.
Keterangan Foto: Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Mohamad Nuh.
Sumber : pks.or.id

PKS Tolak Impor Beras



JAKARTA (10/11) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak dengan tegas kebijakan impor beras oleh pemerintah untuk mengamankan pasokan beras nasional.
Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, Teknologi, dan Lingkungan Hidup (Ekuintek-LH) DPP PKS Memed Sosiawan menegaskan hal ini di Kantor DPP PKS, MD Building Jakarta, Selasa (10/11/2015).
“Sesuai amanat pasal 36 ayat 1 UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan disebutkan bahwa impor pangan hanya dapat dilakukan apabila produksi pangan dalam negeri tidak mencukupi dan/atau tidak dapat diproduksi di dalam negeri,” kata Memed.
Memed memahami bahwa El Nino 2015, bencana asap, dan segala dampaknya berpotensi mempengaruhi capaian target produksi pangan nasional. Namun, pemerintah tidak boleh menutup mata atas kondisi di lapangan. Ia mengungkapkan adanya semangat tinggi para petani dengan kenaikan produksi sejumlah komoditas pangan utama.
“Sebagai barometer Indonesia, pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang mengalami peningkatan signifikan. Produksi padi meningkat dari 70,8 juta ton (2014) menjadi 75,5 juta ton (2015). Produksi kedelai meningkat dari 954 ribu ton (2014) menjadi 998 ribu ton (2015). Begitu pula jagung, cabai rawit, tebu, dan lainnya,” papar Memed.
Mantan anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini menambahkan, stok beras di masyarakat pun tidak hanya ada di Bulog. “Gabah atau beras dapat disimpan lama, sehingga stok bisa nyambung dari sawah ke rumah-rumah penduduk melalui petani, pedagang, pasar induk, pengecer, rumah tangga, hingga warung makan,” ungkapnya.
Tidak sekedar menolak impor beras, Memed memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah untuk mengamankan pasokan beras nasional. Pemerintah, kata dia, seharusnya selalu berpihak pada kepentingan ekonomi nasional.
“Impor, meski tidak masuk pasar, akan menjadi tekanan psikologis bagi perberasan nasional. Petani akan mengalami kerugian karena pembelian gabah yang rendah oleh Bulog. Selain itu, pemerintah juga harus segera memperbaiki sistem pengadaan beras nasional,” tutupnya.
Keterangan Foto: Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, Teknologi, dan Lingkungan Hidup (Ekuintek-LH) DPP PKS Memed Sosiawan.
Sumber : pks.or.id

Gelar Silaturahmi, PKS Tegal Hadirkan Salim Segaf Al Jufri

Foto: suaramerdeka.com / dok
 
TEGAL, Partai Keadilan Sejahtera Tegal kembali mengadakan kegiatan silaturahmi kader dari Kota Tegal, Kab. Brebes, Kab Tegal, Tegal, Pemalang dan Pekalongan. Acara digelar di Gedung Politenik Transortasi Darat Kota Tegal.
Kegiatan kali ini, juga menghadirkan mantan Menteri Sosial di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Bapak Dr. Salim Segaf Al Jufri. Saat ini beliau menjabat sebagai ketua majelis syuro PKS yang baru periode 2015 – 2020.
Cucu Ulama Besar Palu ini diangkat menjadi Ketua Majelis Syuro dan dianggap memberikan kekuatan baru bagi PKS.  “PKS itu lahir untuk memberikan untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negeri ini, sehingga slogan baru PKS “Berkhidmat Untuk Rakyat” memang sudah menjadi kerjaan PKS sejak dulu,” katanya.
Dalam pertemuan singkat tersebut beliau menyampaikan kepada para kader dan pengurus DPD PKS kabupaten dan Kota agar selalu menjaga semangat yang kuat dan terus berprestasi, melakukan pendekatan kepada umat dan tokoh-tokoh yang ada di daerah dan termotivasi untuk selalu bekerja keras untuk lingkungan sekitarnya.
Selepas motivasi di depan 500 kader PKS Se-Karisidenan Pekalongan ini direncanakan akan mengunjungi undangan Haul ke-83 Almarhum Al Maghfurlah Syekh Armia bin Kurdi  di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Syekh Armia, Cikura, Bojong.
(Andika Primasiwi / CN26 / SM Network)
Sumber : suaramedeka.com
Foto: suaramerdeka.com / dok

Politisi PKS: Usulan Agar Soeharto Jadi Pahlawan Harus Dikaji Lebih Dalam

M Nasir Djamil.

JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Nasir Djamil mengatakan usulan agar mantan Presiden Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasional, harus dikaji secara lebih mendalam.
"Saya kira harus ada kajian mendalam atas usulan mantan Presiden Soeharto untuk menjadi pahlawan nasional. Jangan sampai isu ini malah menimbulkan polemik baru," katanya, Senin, (9/11).
Nasir melanjukan jangan sampai usulan ini menimbulkan isu baru dan jadi polemik. Selain itu, polemik atas usulan menjadikan Soeharto sebagai pahlawan, jangan sampai digunakan untuk pengalihan isu. Namun, ujar Nasir, siapapun sebenarnya boleh saja mengusulkan orang-orang yang dinilai pantas jadi pahlawan.
"Namun hal terpenting harus ada kajian dulu," ujarnya.
Seperti diketahui, usulan agar mantan Presiden ke-2 RI Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasional kembali bergulir. Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI) mengajukan agar Presiden ke-2 RI, Soeharto mendapat gelar pahlawan.
Soeharto dinilai mampu bertahan selama 30 tahun menjadi orang nomor satu Indonesia karena memiliki ide yang terasa bagi masyarakat. Ini menjadi pelajaran bagi bangsa. Untuk mengukut daya tahan atau eksis suatu kelompok atau orang, adalah berdasarkan sebesar apa idenya.
"Kalau Pak Harto tidak punya ide dan pemikiran otentik, tidak mungkin bertahan selama puluhan tahun, dia punya ide perubahan negeri secara gradual atau bertahap," kata Sekretaris Jenderal HMPI, Tri Joko Susilo kepada Republika.co.id, Rabu (4/11) lalu.
Sumber foto Nasir Jamil dan berita : REPUBLIKA.CO.ID