SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 24 November 2014

Rihlah Kader dan Saksi DPRa Jatimekar


BEKASI (24/11) - Untuk meningkatkan ukhuwah diantara kader dan para saksi yang telah banyak membantu pada saat Pileg (Pemilihan Umum Anggota Legislatif-red) April 2014 lalu, maka DPRa Jatimekar, Kota Bekasi, mengadakan acara rihlah (wisata) ke Pantai Sambolo 2, Anyer, (22/11).

Acara dibuka dengan doa yang dibacakan oleh Irwan Wahyudi lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua DPRa Jatimekar, Teguh Wahyudianto. Rihlah ini diikuti oleh 160 peserta yang merupakan gabungan kader dan saksi beserta keluarga.

Di dalam kegiatan rihlah para peserta menikmati pemandangan dan suasana alam pantai Anyer. Mereka mengikuti berbagai permainan dan memperebutkan beragam hadiah.

Seluruh panitia dan peserta berharap dengan berkumpulnya seluruh jajaran pengurus DPRa, kader dan saksi, ukhuwah bisa terjalin semakin erat dan dapat meningkatkan kinerja dakwah.

oleh Nana Diana (DPRa Jatimekar)

Kebiasaan Baca Alquran Harus Diterapkan Sejak Dini Pada Anak

DEPOK - Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail memberikan apresiasinya kepada komunitas One Day One Juz atau yang dikenal dengan sebutan ODOJ. Hal ini disampaikannya saat Nur Mahmudi Ismail menghadiri Milad Komunitas ODOJ yang diselenggarakan di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Universitas Indonesia (UI), Depok, Ahad (23/11).

Nur Mahmudi dalam sambutannya mengaku bangga adanya komunitas ODOJ. Menurutnya kemunitas ODOJ telah membangkitkan kembali semangat cinta Al-Qur'an.

"Alquran merupakan huda (petunjuk) bagi kaum muslimin. Komunitas ODOJ telah menunjukkan cara menyikapi Alquran melalu tahapan usaha pendekatan yang cukup efektif. Menggalang anggota untuk rutin membaca Alquran satu hari satu juz merupakan sikap yang harus terus ditularkan kepada setiap muslim. Karena sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad untuk membaca satu juz perhari dan khatam Alquran minimal satu kali dalam sebulan," kata Nur Mahmudi, di Masjid Ukhuwah Islamiyah, UI, Depok, Ahad (23/11).

Nur Mahmudi menambahkan, kebiasaan membaca Alquran harus diterapkan di kalangan anak-anak dan para remaja masa kini agar ke depannya mereka tak jauh dari Alquran. Setiap muslim, lanjut Nur Mahmudi, akan mengalami fase dimana akan terjadi perubahan pola pikir. Maka menurutnya, diharapkan perubahan ini terus mengarah kebaikan dengan petunjuk yang ada di dalam Alquran. Sehingga manusia tersebut memiliki cita-cita dan senantiasa terinspirasi untuk taqarrub (mendekat) pada Allah.

Lebih lanjut Nur Mahmudi menambahkan, selain itu untuk menyempurnakan proses ibadah dan meningkatkan kesadaran bahwa orang-orang di sekitar membutuhkan sebuah teladan dan motivasi hingga sampai pada advokasi mereka ada dalam lindungan Alquran.

"Alquran adalah petunjuk kehidupan. Nilai nasehat di dalamnya hendaklah diimplementasikan. Inilah yg harus disadari. Mudah-mudahan dengan adanya ODOJ terus mendorong, memotivasi, dan mengokohkan umat muslim untuk membumikan Alquran dan melangitkan manusia sehingga memliliki derajat yang tinggi di hadapan Allah," tutup Walikota yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pencetus One Day No Rice (ODNR) ini.


Perempuan PKS Bahas Penanggulangan AIDS di Aceh


BANDA ACEH (23/11) - Memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2014, Bidang Perempuan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW ) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema “AIDS Serang Aceh” , di Hotel Mekkah, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (22/11).
Kegiatan FGD ini dihadiri perwakilan dari beberapa instansi pemerintah dan organisasi masyarakat seperti BKOW, NSG, Forsap, BKKBN, DPRA, KPA Aceh, KAMMI, Salimah, IBI, WAPER, Dinas Syariat Islam, MISPI, MPU, RSUZA, dan Lembaga Seuramoe Inong.
Ketua Bidang Perempuan PKS Aceh, Hayati menyebutkan, FGD tersebut sebagai bentuk kepedulian akan fakta sosial bahwa dalam sepuluh tahun terakhir jumlah penderita penyakit AIDS semakin meningkat di Aceh, bahkan hingga menyasar Ibu Rumah Tangga dan anak-anak seperti yang pernah diberitakan sejumlah media massa akhir-akhir ini.
“Sebelumnya ada fakta mengejutkan ketika media mengungkap bahwa dalam 10 tahun terakhir sejak tahun 2004-2014 kasus HIV/AIDS mencapai 272 penderita di Aceh yang terdiri dari 83 penderita HIV dan 189 penderita AIDS, artinya peningkatan penyakit ini mencapai 28 kasus per tahunnya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Aceh juga dalam paparannya membenarkan adanya peningkatan jumlah penderita penyakit AIDS di Aceh.
Diskusi tersebut melahirkan sejumlah rekomendasi, antara lain mendesak pemerintah Aceh agar meningkatkan anggaran bagi program penanggulangan penyakit AIDS, selanjutnya meminta instansi terkait mengintensifkan program penyuluhan kepada masyarakat tentang seluk beluk bahaya penyakit AIDS, sehingga masyarakat Aceh semakin paham dan berusaha menghindarinya. Selain itu juga perlu ditingkatkan pembinaan terhadap keluarga dan calon pasangan suami-istri (pasutri), karena ketahanan keluarga juga merupakan salah satu benteng dari serangan penyakit yang mematikan ini.
Sumber : kabarpks