Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah
berkomitmen mengamankan suara calon presiden dan calon wakil presiden
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
Pengawalan suara antara lain dimulai dari mewaspadai dokumen C1 yang
rawan tindak kecurangan seperti pada pemilu legislatif (Pileg) 9 April
lalu.
Ketua DPW PKS Jateng Abdul Fikri Faqih mengatakan siap menjalankan
intruksi partai koalisi Merah Putih. PKS menurutnya mendapat mandat
mengawal suara mulai di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Panitia
Pemungutan Suara hingga Panitia Pemilihan Kecamatan
"Kita sudah siapkan saksi formal untuk mengamankan suara Prabowo-Hatta.
Tinggal menjalankan teknisnya saja," kata Fikri di Semarang, Selasa, 3
Juni 2014.
Pengawalan suara di tingkat TPS itu teknisnya menurut Fikri sama seperti
pada pemilu legislatif lalu. Fikri mengatakan pengawalan dilakukan
menggunakan data berdasarkan nama jelas serta verifikasi dokumen C1.
"Prinsipnya kita evaluasi terus dan koordinasikan dengan partai koalisi," ujarnya.
Fikri mengatakan dokumen C1 penting, mengingat pada Pileg lalu dokumen
itu banyak dimainkan oleh calon tertentu sehingga memicu polemik. Oleh
karenanya wacana penggelembungan dan penjumlahan suara salah harus terus
diantisipasi.
"Hari ini, sejumlah kader PKS berkumpul membahas soal itu, mana-mana
saja yang harus diwaspadai serta kita cari detailnya," ucap Wakil Ketua
DPRD Jateng itu.
Secara khusus, pada Pilpres 2014, Fikri mengaku siap menyumbangkan suara
PKS hasil Pileg 9 April lalu untuk pemenangan Prabowo-Hatta.
Menurutnya, konsolidasi di tingkat akar rumput pemenangan calon di
Pilpres akan lebih mudah. Dengan demikian masyarakat yang bukan kader
pun akan mudah digaet.
"Kita door to door lebih mudah, karena tidak serumit Pileg. Jadi target
koalisi 65 persen di Jawa Tengah sangat mungkin tercapai. Dan PKS solid
mendukung," ujarnya.
Ketua DPD Gerindra Jateng, Abdul Wachid menambahkan, dengan koalisi lima
partai, yakni Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PBB, maka pemenangan
Prabowo-Hatta di Jawa Tengah akan mampu memecah suara PDIP yang memiliki
basis kuat di Jateng.
"Apalagi riil di Jawa Tengah, partai koalisi kita punya 18 kepala daerah
dan beberapa petinggi partai yang punya militansi tinggi," katanya.
(viva/PKS Cikarang Timur)