SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 19 May 2014

Bagaimana Kriteria Pemimpin yang Baik dalam Islam?

pemimpin islam

Jawab:Bagaimana kriteria pemimpin yang baik menurut islam?. Sebentar lagi kan pemilu, biar kita gak salah pilih. Trim’s
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Terdapat keterangan yang bagus yang dijelaskan Syaikhul Islam dalam karyanya as-Siyasah as-Syar’iyah tentang kriteria pemimpin yang baik. Beliau menjelaskan,
وينبغي أن يعرف الأصلح في كل منصب فإن الولاية لها ركنان : القوة والأمانة
”Selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap jabatan. Karena kepemimpinan yang ideal, itu memilikidua sifat dasar: kuat (mampu) dan amanah.”
Kemudian beliau menyitir beberapa firman Allah,
إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ
“Sesungguhnya manusia terbaik yang anda tunjuk untuk bekerja adalah orang yang kuat dan amanah.” (QS. Al-Qashas: 26).
Dalil lainnya, pujian yang diberikan oleh penguasa Mesir kepada Nabi Yusuf,
إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ
“Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi (kuat secara posisi) lagi dipercayai pada sisi kami”. (QS. Yusuf: 54).
Demikian pula karakter Jibril yang Allah amanahi menyampaikan wahyu kepada para rasul-Nya, karakter Jibril yang Allah puji dalam al-Quran,
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ ( ) ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ ( ) مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ
Sesungguhnya Al Qur’aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), ( ) yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, ( ) yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi amanah.(QS. At-Takwir: 19 – 21).
Demikianlah kriteria pemimpin ideal yang Allah sebutkan dalam al-Quran. Kuat dalam arti mampu secara profesional dan amanah.
Kemudian, Syaikhul Islam menjelaskan batasan kuat (mampu) dan batasan amanah,
والقوة في كل ولاية بحسبها فالقوة في إمارة الحرب ترجع إلى شجاعة القلب وإلى الخبرة بالحروب والمخادعة فيها فإن الحرب خدعة وإلى القدرة على أنواع القتال… والقوة في الحكم بين الناس ترجع إلى العلم بالعدل الذي دل عليه الكتاب والسنة وإلى القدرة على تنفيذ الأحكام
Sifat ‘kuat’ (profesional) untuk setiap pemimpin, tergantung dari medannya. Kuat dalam memimpin perang kembali kepada keberanian jiwa dan kelihaian dalam berperang dan mengatur strategi. Karena inti perang adalah strategi. Demikian pula kembali kepada kemampuan dalam menggunakan senjata perang…
Sementara kuat dalam menetapkan hukum di tengah masyarakat kembali kepada tingkat keilmuannya memahami keadaan yang diajarkan al-Quran dan sunah, sekaligus kemampuan untuk menerapkan hukum itu.
Selanjutnya, beliau menjelaskan kriteria amanah
والأمانة ترجع إلى خشية الله، وألا يشتري بآياته ثمنا قليلا، وترك خشية الناس؛ وهذه الخصال الثلاث التي أخذها الله على كل من حكم على الناس
Sifat amanah, itu kembali kepada kesungguhan orang untuk takut kepada Allah, tidak memperjual belikan ayat Allah untuk kepentingan dunia, dan tidak takut dengan ancaman manusia. Tiga kriteria inilah yang Allah jadikan standar bagi setiap orang yang menjadi penentu hukum bagi masyarakat.
Kemudian beliau mengutip firman Allah,
فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah: 44)
Mampu (Profesional) dan Amanah, Mana Prioritas?
Anda semua tentu menyadari, untuk mendapatkan pemimpin yang memiliki dua kriteria ini sekaligus, sangat sulit untuk ditemukan. Hingga Syaikhul Islam di halaman lain dalam buku itu menyatakan,
اجتماع القوة والأمانة في الناس قليل، ولهذا كان عمر بن الخطاب -رضي الله عنه- يقول: اللهم أشكو إليك جلد الفاجر، وعجز الثقة
Kemampuan dan amanah jarang bersatu pada diri seseorang. Karena itu, Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu pernah mengadu kepada Allah, ”Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu: orang fasik yang kuat (mampu) dan orang amanah yang lemah.”
Di sinilah Syaikhul Islam menyarankan untuk menerapkan skala prioritas. Mana karakter yang lebih dibutuhkan masyarakat, itulah yang dikedepankan.
Dalam posisi tertentu, sifat amanah lebih dikedepankan. Namun di posisi lain, sifat mampu dan profesional lebih dikedepankan.
Syaikhul Islam membawakan riwayat dari Imam Ahmad, ketika beliau ditanya,
’Jika ada dua calon pemimpin untuk memimpin perang, yang satu profesional tapi fasik, dan yang satu soleh tapi lemah. Mana yang lebih layak dipilih?’
Jawab Imam Ahmad,
أما الفاجر القوي، فقوته للمسلمين، وفجوره على نفسه؛ وأما الصالح الضعيف فصلاحه لنفسه وضعفه على المسلمين. فيغزي مع القوي الفاجر
Orang fasik yang profesional, maka kemampuannya menguntungkan kaum muslimin. Sementara sifat fasiknya merugikan dirinya sendiri. Sedangkan orang soleh yang tidak profesional, maka kesolehannya hanya untuk dirinya, sementara ketidak mampuannya merugikan kaum muslimin. Dipilih perang bersama pemimpin yang profesional meskipun fasik.
Sebaliknya, jika dalam posisi jabatan itu lebih membutuhkan sifat amanah, maka didahulukan yang lebih amanah, sekalipun kurang profesional. Syaikhul Islam menyebutkan,
وإذا كانت الحاجة في الولاية إلى الأمانة أشد، قدم الأمين؛ مثل حفظ الأموال ونحوها
Jika dalam kepemimpinan itu lebih membutuhkan sifat amanah, maka didahulukan yang memiliki sifat amanah, seperti bendahara atau semacamnya.
Kemudian, beliau memberikan kesimpulan dalam menentukan pemimpin,
قدم أنفعهما لتلك الولاية وأقلهما ضررا فيها
Diutamakan yang lebih menguntungkan untuk jabatan itu, dan yang lebih sedikit dampak buruknya.
Demikian…
Disimpulkan dari as-Siyasah as-Syar’iyah, Syaikhul Islam, cet. Kementrian Agama Saudi, th. 1418 H. hlm. 13 – 17.

Nasehat Pemilu

Anda yang akan menyalurkan hak pilihnya, saat ini kita lebih membutuhkan amanah dan profesional. Ingatlah bahwa hak pilih kita termasuk amanah, dan persaksian di hadapan Allah. Yang semua itu nantinya akan kita pertanggung jawabkan di hadapan-Nya. Jangan digunakan sembarangan dan jangan mengedepankan hawa nafsu. Allah mengingatkan kita,
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Takutlah kalian terhadap hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak didzalimi. (QS. Al-Baqarah: 281).
Allahu a’lam
(by /konsultasi syariah)

Tak bisa dibodohi, ratusan Guru Besar dukung Prabowo di 2014

Tak bisa dibodohi, ratusan Guru Besar dukung Prabowo di 2014
Ratusan guru besar deklarasikan dukungan untuk Prabowo. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Sebanyak 300 Guru Besar Emeritus/Non PNS dan para cendekiawan Indonesia mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI 2014-2019 mendatang. Rasa nasionalisme tinggi yang dimiliki Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut dinilai sebagai modal besar untuk memimpin bangsa ke depannya.

Guru Besar Emeritus Universitas Padjajaran Prof DR Yuyun Wirasasmita menuturkan dirinya tertarik dengan gagasan Prabowo dalam bidang akademis.

"Ada kontak dengan dunia akademis, jadi mengundang saya penasaran, suatu parpol yang ngontak dunia akademik," ucap Yuyun di sela-sela deklarasi dukungan untuk Prabowo di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (2/4).

Yuyun menegaskan dukungan dirinya dan rekan-rekannya terhadap Prabowo bukanlah rekayasa.

"Kami guru besar tidak bisa dibodohi, dan tidak berpura-pura. Sudah menemukan putra Indonesia yang bisa mencermati kondisi bangsa saat ini untuk mewujudkan Indonesia yang maju," tegasnya.

Berikut deklarasi yang disampaikan:

1. Melaksanakan Pancasila, UUD 1945 secara murni dan konsekuen, menjaga keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika

2. Komitmen yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan Pasal 33 UUD 1945 tentang pengembangan ekonomi bangsa berbasis ekonomi kerakyatan

3. Komitmen yang kuat untuk pemberantasan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN)

4. Komitmen untuk membangun kemandirian bangsa dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya sehingga tidak terjadi imperialisme gaya baru.

Untuk melaksanakan hal di atas, kami memberi amanah kepada Bapak Letjen (Purn) Prabowo Subianto untuk memimpin Bangsa Indonesia periode 2014-2019.
(merdeka.com)

PKS: Peluru-Peluru Sudah Disiapkan Untuk Mendukung Prabowo




 Sebelumnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto akan dideklarasikan pada hari ini, Senin (19/5). Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera pun menegaskan kesiapan PKS dan para kadernya untuk pertempuran pilpres nanti.  

"Peluru-peluru sudah siap untuk diluncurkan," ujar Mardani di hadapan para pengurus Prabowo, pengurus pusat Partai Gerindra maupun pengurus DPP PKS dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin. 
Anis Matta juga menyampaikan bahwa kesepakatan sudah tercapai di antara empat partai penyokong. 

"Semua ketua umum partai, kita berempat, ada Pak Hatta Rajasa, Suryadharma, dan Pak Prabowo langsung," kata Anis di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (18/5/2014) seperti diberitakan metrotvnews.com. 

"Hari Selasa siang kita akan ke KPU," tambahnya. 

Anis mengatakan, koalisi pendukung Prabowo sangat menarik karena didasarkan pada semangat dan sikap yang demokratis. Kata Anis, Prabowo berbicara apa adanya di depan semua ketua umum yang hadir. Bahkan semua ketua umum partai pendukung ingin Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2014. "Semua yang hadir menyampaikan ide," imbuhnya.[hs/pksciktim.org]

Fahri Hamzah: Jokowi Bukan Lawan, Dia Kawan


Fahri Hamzah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah kembali membuat cuitan tentang Jokowi. Kali ini, ia menilai Jokowi sebagai rival yang sedang berkompetisi untuk berlomba-lomba dalam membuat kebajikan. "Jokowi bukan lawan...dia kawan dalam perlombaan capai kebaikan...#fastabikhulkhairat," kata Fahri lewat akun Twitter, @Fahrihamzah.

Menurut dia, kritik yang sering dilakukannya kepada Jokowi memiliki artian positif. Pasalnya, kritik itu dilontarkan lantaran Jokowi bakal menentukan hidup masyarakat Indonesia. "Saya kritik walikota solo, gubernur jakarta dan calon Presiden RI. Saya takkan kritik pedagang lemari," katanya.

Karena sudah berani mengkritik capres lain, Fahri mempersilakan pihak lain untuk mengkritiknya. Pasalnya, ia sudah memutuskan untuk memilih Prabowo Subianto 08 dengan segala pertimbangan.

Fahri menyebut, siapapun yang akan berkompetisi untuk memperebutkan kekuasaan hingga menentukan keselamatan bangsa wajib dikoreksi secara terbuka. "Karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Maka siapa yang berani memimpin harus berani ditelanjangi." (ROL)

Fahri Hamzah: Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK vs ARB-Dahlan



Jakarta - Wasekjen PKS, Fahri Hamzah, memastikan Hatta menjadi pendamping calon presiden Prabowo Subianto untuk berlaga dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

"Memutuskan: Prabowo Subianto Djojohadikusumo-Hatta Rajasa Sebagai Capres/Cawapres 9 Juli 2014. (Gerindra, PAN, PKS, PPP)," kata Fahri dalam akun twitter pribadinya @Fahrihamzah, Senin (19/5/2014).

Kemarin, Minggu (18/5/2014), semua mitra koalisi melakukan pertemuan guna membahas siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Prabowo. Mereka juga membentuk tim pemenangan nasional.

Sebelumnya, semua mitra koalisi mengajukan kader internal masing-masing. Hatta Rajasa (PAN), Anis Matta, Ahmad Heryawan, dan Hidayat Nur Wahid (PKS) dan Suryadharma Ali (PPP) menjadi kandidat-kandidatnya.

Fahri Hamzah juga menambahkan bahwa yang menjadi Cawapres Jokowi adalah Jusuf Kalla dan Abu Rizal Bakrie akan berpasangan dengan Dahlan Iskan.


"Memutuskan: Joko Widodo - Muhammad Jusuf Kalla Sebagai capres/cawapres 9 Juli 2014. (PDIP, PKB, NASDEM, HANURA)"

"Memutuskan: Abu Rizal Bakrie - Dahlan Iskan Sebagai capres/cawapres 9 Juli 2014. (Golkar, Demokrat) Note: belum confirmed"

(abuhuz/pksumut)

"PILIH MANA? PRABOWO - JOKOWI?" BIARKAN FAKTA BICARA Oleh @addeLeandro


Prabowo vs Jokowi keren mana? Jangan kebalik!!! prabowo yg sebelah kiri, Twips.#PilihMana

Prabowo top leader partai, jokowi petugas partai yg didoktrin untuk bisa dipengaruhi top leader dr partainya. #PilihMana?

Prabowo berasal dr partai yg relatif bersih, jokowi datang dr partai paling korup#PilihMana?

Intelektualitas Prabowo lbh bagus tercermin dr penjelasannya yg lugas & komprehensif. Jokowi jarang komprehensif. ramikir/rapopo #PilihMana?

Leadership Prabowo terbentuk melalui perjalanan waktu. Leadership Jokowi dikarbit secara instan oleh media #PilihMana?

Dlm membentuk koalisi Prabowo mengedepankan keterbukaan bersama anggota koalisi, Jokowi gimana Emak. #PilihMana?

Visi misi Prabowo telah dia rancang dan dipikirkan sejak lama, Jokowi mengemukakan saja belum. Kesiapannya terlihat dr sini. #PilihMana?

Media belum mencetak kebohongan Prabowo, Kebohongan jokowi telah banyak tercecer terlihat di banyak media. #PilihMana?

Prabowo berkarakter kuat dengan ketegasan yg dia miliki, Jokowi mencla mencle, di koran bnyk. #PilihMana?

Prabowo percaya diri, Jokowi terlalu percaya diri terlihat dr banyaknya omongan yg menganggap enteng sebuah masalah. #PilihMana?

Prabowo tersandera perkara HAM yg tak terbukti berdasar Mahmil (Mahkamah Militer), Jokowi tersandera bus karat yg pembuktiannya baru akan dimulai.#PilihMana?

Prabowo Fasih ngomong enggres, Jokowi broken enggres #PilihMana?

Prabowo gagah, tegap dan persis seorang leader. Jokowi mental mandor terbukti dia kerjanya blusukan kontrol ini itu. #PilihMana?

Prabowo memiliki family tree (silsilah keluarga) yang jelas, Jokowi silsilahnya belum terkonfirmasi secara resmi hayoooo #PilihMana?

Ya iyalah saya milih prabowo. Masa milih jokowi tukang bohong, ingkar janji, dibackup cukong dan boneka megawati? Hehehe

Harus dipahami bhw memilih prabowo bukan tanpa mudhorot dan resiko. Ukur aja resiko terkecil dlm memilih diliat dr berbagai aspek. jgn 1 aja.

Dalam fiqh dikenal kaidah “akhhaffu dhororoin” (lesser evil methode, memilih yg terkecil mudhorotnya). 

*sumber: https://twitter.com/addeLeandro

Ulama: Mau Dibawa Ke mana Negara Ini Jika Dipimpin Jokowi


KH Hasyim Muzadi
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mempertanyakan visi Jokowi jika akan memimpin Indonesia. Menurut Hasyim, sebagai capres, Jokowi harus menjelaskan visinya kepada masyarakat jika kelak memimpin bangsa.
"Sampean kalau mimpin Indonesia akan dibawa ke mana dan diapain negara ini," kata Hasyim dalam acara sarasehan nasional ulama pesantren dan cendekiawan di Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Bandung, Sabtu (15/3).
Dikatakan Hasyim, masyarakat perlu tahu lebih jauh terkait visi kepemimpinannya. Namun, mantan cawapres yang bersanding dengan Megawati Soekarnoputri pada pilpres 2014 ini enggan mengomentari lebih jauh terkait pencapresan orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut.
"Belum bisa dibicarakan sekarang karena belum ada kontak. Kan baru dicapreskan. Kalau sudah dijelaskan (visinya) baru saya bisa kasih komentar," ujarnya.
Seperti diketahui, melalui suratnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati memberi mandat kepada Jokowi menjadi capres resmi dari partai berlambang banteng bermoncong putih. Jokowi pun menyatakan kesanggupannya atas mandat tersebut.
"Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan," kata Jokowi di Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3). (ROL)

Gabung ke Gerindra, Koalisi Parpol Islam tak Sepenuhnya Gagal


Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan, koalisi partai politik (parpol) Islam tidak sepenuhnya gagal. Sebab, mayoritas parpol Islam telah bergabung dalam satu gerbong koalisi.

“Faktanya tiga partai Islam bergabung di Gerindra. Artinya ini membawa harapan kepada seluruh aktivis pejuang Islam,” katanya sesaat sebelum deklarasi dukungan PKS kepada calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sabtu (17/5).

Menurut Anis, bergabungnya parpol Islam dalam gerbong koalisi Partai Gerindra menunjukkan adanya kesamaan visi. Secara tidak langsung, berkoalisi dalam satu gerbong berarti juga telah satu visi dalam membangun Indonesia.

Anis juga menyebutkan partainya tidak mempermasalahkan kalau memang cawapres untuk Prabowo Subianto bukan dari PKS. Dia menegaskan tidak ada mahar politik terkait kesepakatan cawapres yang sudah ditentukan mitra koalisi.

"Enggak masalah, enggak masalah. Kagak ada itu (mahar politik), kita kan ngurus negara," ujar Anis.

Anis mengatakan kesepakatan nama cawapres untuk Prabowo berdasarkan sistem mekanisme terbuka dan dibicarakan transparan antar pimpinan parpol. Anis tidak sungkan memuji sosok Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto yang bisa menyatukan suara pimpinan empat partai demi pemenangan di Pilpres.

"Prabowo menunjukkan diri benar-benar sebagai seorang demokrat. Semua dibuka dan dibicarakan terbuka apa adanya. Jadi, peserta koalisi juga puas dengan mekanisme ini. Di sini beliau menunjukkan sebagai demokrat sejati karena akhirnya yang kita inginkan adalah menang," ujar mantan anggota Komisi I DPR itu. 

*berbagai sumber/pkspiyungan

Inilah Isi Piagam Kesepakatan Bersama PKS dan Gerindra


JAKARTA - Selain mengumumkan secara resmi koalisi antara Gerindra dengan PKS, dalam kesempatan yang sama juga ditandatangani sebuah “Piagam Kesepakatan Bersama” oleh kedua pimpinan partai, yaitu Ketua Umum Gerindra Suhardi dan Presiden PKS Anis Mata. Turut menandatangi juga Sekretaris Jenderal kedua partai yakni, Ahmad Muzani dari Gerindra dan Muhammad Taufik Ridho dari PKS. 

Dalam piagam tersebut dituliskan karakteristik koalisi yang terbentuk dari kedua partai seperti berikut:

1. Koalisi dibentuk atas dasar kesamaan spirit perjuangan, visi-misi, dan program, bukan atas dasar bagi-bagi kekuasaan, untuk membangun negara dan bangsa Indonesia yang berdaulat, maju, adil, sejahtera dan bermartabat dalam segala aspek kehidupan.

2. Koalisi dibentuk di dalam pemerintahan dan di luar pemerintahan (di Gedung Parlemen).

3. Pengelolaan koalisi dan jalannya pemerintahan dilaksanakan secara bijak dan profesional, termasuk dalam pembentukan kabinet.

4. Dalam pelaksanaan dan pengawalan pemerintahan semua mitra koalisi memiliki hak dan tanggungjawab yang sederajat dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semua mitra koalisi dilibatkan dalam pembahasan dan pembuatan kebijakan strategis.

Piagam ini ditandatangani kedua partai di Kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5/2014).

*pkspiyungan