SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Thursday 12 November 2015

Pemerintah Harus Investigasi Beredarnya Beras Impor Ilegal



JAKARTA (11/11) – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS Rofi Munawar meminta pemerintah serius melakukan investigasi terhadap beredarnya beras impor asal Vietnam yang masuk dan beredar secara ilegal di Sumatera. Jika tidak ada respon yang baik dari pemerintah, dipastikan beras ilegal ini akan membanjiri sentra-sentra beras utama di Sumatera.
“Sejatinya temuan beras Vietnam ilegal ini sudah diketahui pemerintah dan bulog sejak lama, namun mereka seakan enggan melakukan investigasi terhadap masalah ini. Jika saja ada keseriusan pemerintah, tentu saja masalah tata niaga beras tidak akan berlarut–larut,” kata Rofi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/11).
Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jambi Laode Amijaya Kamaludin menyebutkan beras Vietnam ilegal yang masuk ke Indonesia mencapai 4 juta ton per tahun. Beras Vietnam ini ilegal karena importasinya tidak dilakukan oleh Perum Bulog dan tidak tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS).
Situasi ini ditegaskan oleh peneliti beras dari Universitas Cantho Vietnam yang menyebutkan produksi beras Vietnam mengalami surplus 6-7 juta ton per tahun. Kelebihan produksi tersebut diserap oleh Cina sebanyak 2 juta ton, Indonesia 1-1,5 juta ton, dan Filipina 0,5-1 juta ton.
“Pemerintah menegaskan tidak akan melakukan importasi beras di Tahun 2015, namun dalam perkembangannya wacana impor datang silih berganti dari pihak pemerintah sendiri. Sejalan dengan itu, proses audit kebutuhan data beras nasional tidak kunjung sinkron antara kementerian teknis, otoritas data, dan konsumen,” kata Rofi.
Politisi PKS ini menyatakan keberadaan beras impor ilegal telah meresahkan petani lokal karena komoditas ini harganya lebih murah, mudah disamarkan, dan sulit dideteksi perbedaannya dengan beras lokal. Melihat kondisi tersebut, ia menyarankan pemerintah untuk melakukan hal-hal berikut.
Pertama, secara teknis melakukan verifikasi dan identifikasi pintu-pintu masuk tidak resmi yang seringkali dijadikan tempat masuk beras impor ilegal. Kedua, penguatan regulasi dengan membangun sistem koordinasi yang efisien antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Bulog dan aparat penegak hukum berbasis real time dan terintegrasi. Ketiga, penegakan hukum yang serius terhadap pelaku penyeludupan beras ilegal baik secara administratif maupun hukum positif agar mampu memberikan efek jera.
“Keberadaan beras impor ilegal dikhawatirkan menjadi salah satu basis data pemerintah terkait kesediaan cadangan beras nasional. Apa yang kita anggap beras lokal ternyata campuran beras impor ilegal, hal ini perlu diversifikasi secara serius,” kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VII yang meliputi Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi ini.
Sumber : pks.or.id

Presiden PKS: Pahlawan Bukan Gelar Bawaan atau Rekaan



JAKARTA (11/11) - Hari Pahlawan Nasional di Indonesia diperingati setiap 10 November. Artinya, hari ini (Selasa, 20/11) rakyat Indonesia memperingati Hari Pahlawan.
Bagi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman, pahlawan bukan gelar bawaan atau rekaan, tapi penghormatan atas jasa-jasa bagi nusa dan bangsa.
"Mari berkarya tuk rakyat dan negeri tercinta," kata dia lewat akun @msi_sohibuliman, Selasa (10/11).
Menurut anggota DPR ini, hakikat kepahlawanan adalah kontribusi dan dedikasi, bukan atribusi. Berkarya nyata lebih esensi daripada gelar itu sendiri. "Ayo berkarya!" ajaknya.
Ia menjelaskan, menjadi pahlawan tidak harus muluk-muluk. Mulailah dari hal-hal kecil. Berlaku jujur itu ciri seorang pahlawan. Tidak malas itu ciri seorang pahlawan. Tidak memgambil hak orang lain itu ciri seorang pahlawan. Mau memberi dan berbagi itu ciri seorang pahlawan.
"Dan menjaga kepentingan dan ketertiban umum itu juga ciri pahlawan," demikian Sohibul Iman. [rus]
Sumber : pks.or.id

Pemuda Miliki Peran Besar Sukseskan Pilkada




PALANGKA RAYA (11/11) - Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Kalimantan Tengah (Kalteng) Heru Hidayat mengatakan, pemuda memiliki peran besar dalam menyukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan digelar secara serentak pada 9 Desember mendatang.
"Pilkada merupakan momentum yang sangat strategis untuk kelangsungan kepemimpinan dan kemajuan daerah sehingga perlu semua pihak termasuk pemuda dalam menjaga dan mengawal pilkada ini berjalan dengan baik dan lancar sesuai hak pilih masyarakat dan peraturan," kata Heru, di Palangka Raya, Rabu (11/11).
Heru menambahkan, ada dua tahap yang harus dilakukan pemuda terkait Pilkada. Pertama, pemuda harus ikut mengajak semua lapisan masyarakat terutama sesama anak muda agar berperan aktif dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada. Menurut Heru, anak-anak muda memiliki potensi yang besar, tetapi masih banyak yang perlu mendapatkan pemahaman pentingnya Pilkada. "Sehingga mereka perlu berperan aktif," ujar Heru.
Untuk itu, lanjut Heru, anak-anak muda dalam lima tahun ke depan harus dapat mengubah kondisi masyarakat menjadi lebih baik dengan berbagai solusi, diantaranya menentukan pilihan yang tepat. "Dengan demikian kita harus terlibat menentukan kondisi pembangunan daerah kita dengan memilih pemimpin," tegas Heru.
Menurut Heru, tanpa adanya partisipasi yang luas dari masyarakat dalam perubahan tentu akan sangat berat siapapun pemimpinnya.
Kedua, masih kata Heru, mengajak generasi muda agar memiliki prinsip perbaikan tanpa adanya Money Politic (politik uang), dan harus memiliki komitmen membangun secara berkelanjutan.
"Ketiga saatnya kita turut bertanggungjawab tidak saja memenangkan calon yang kita pilih namun bagaimana mengisi amanah yang diemban untuk keberlangsungan jangka panjang," pungkas mantan anggota DPRD Kalteng itu.


Keterangan Foto: Ketua DPW PKS Kalteng, Heru Hidayat saat memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak kabut asap, Ahad (18/10/2015) lalu. 
Sumber : pks.or.id

Tower Listrik Palangka Raya Rusak, PKS Sediakan Genset Keliling



PALANGKA RAYA (11/11) - Tower listrik Kota Palangka Raya rusak akibat diterpa badai angin dan hujan, Sabtu (8/11/2015) lalu. Akibatnya sebagian Kota Palangka Raya diprediksi akan mengalami pemadaman listrik tiga pekan ke depan.
Salah satu imbas pemadaman listrik adalah pasokan air bersih ke rumah tangga yang terhenti. Pasalnya, sebagian besar warga mendapatkan air dengan meggunakan tenaga listrik.
Menyikapi hal ini, Kepanduan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Palangka Raya, Kalimantan Tengah turut membantu warga yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan air dengan genset keliling.
Salah satu anggota regu Kepanduan PKS Palangka Raya, Rahmat Joko Santoso berharap, dengan adanya genset keliling banyak warga yang terbantu untuk bisa mengambil air yang selama ini menggunakan listrik.
"Ada tiga regu yang di siapkan sampai saat ini dengan dibantu mobil yang dilengkapi genset dan bahan bakar untuk siap keliling melalui perkampungan yang ada di Kota Palangka Raya," kata Joko, Selasa (11/11/2015).
Joko menambahkan, ada warga yang sudah dua hari belum mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Ketika kami sampaikan bahwa ada genset untuk membantu penyediaan air, mereka warga senang dan sangat antusias saling bergantian menunggu giliran," ujar Joko.
Semantara itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Palangka Raya Suwarto menyampaikan, yang dilakukan oleh regu Kepanduan adalah bagian dari upaya PKS turut membantu kebutuhan warga terutama menghadapi pemadaman listrik selama tiga pekan yang akan datang.
"Semoga akan bermanfaat bagi masyarakat meskipun sedikit yang bisa kami bantu dalam kebutuhan air melalui genset keliling," ujar Suwarto.
sumber : pks.or.id

Hari Pahlawan Momentum Inspirasi Bagi Generasi Muda



JAKARTA (11/11) - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menegaskan momentum Hari Pahlawan harus menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Oleh karena itu, Hidayat menolak jika muncul anggapan bahwa hari yang biasa diperingati setiap tanggal 10 November ini peristiwa masa lalu semata.
"Abad 21 ini menantang. Banyak tokoh hebat yang menciptakan media sosial (twitter, facebook, whatsapp) yang memengaruhi pola hidup kita. Kalau anak-anak muda kita mengacu pada orang zaman dulu, orang Indonesia seperti sekarang adalah tokoh hebat. Orang di luar negeri itu sama dengan kita, sama-sama manusia," papar Hidayat saat talkshow Radio Republik Indonesia (RRI) di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR RI, Selasa (10/11).
Anggota Komisi Pendidikan DPR ini juga menilai bahwa inspirasi yang berasal dari sejarah itu harus dibangun dari adanya perbaikan dalam sistem pendidikan sejarah di Indonesia. Mulai dari tingka Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah, hingga perguruan tinggi. Atas dasar ini, Hidayat mendorong buku-buku sejarah bermutu agar segera disebarluaskan hingga ke pelosok Indonesia, khususnya di daerah terpencil yang minim pendidikan sejarah, baik guru maupun bukunya.
“Kita tidak hidup di ruang kosong. Kita hidup dengan situasi di Indonesia. Daripada kita sekadar pelangkap data statistik,kita bisa jadi seorang pahlawan. Kita lihat sejarah, pahlawan berasal dari beragam suku dan latar profesi. Walaupun tidak harus dicita-citakan, kita bisa jadi pahlawan,” jelas doktor lulusan Universitas Islam Madinah Saudi Arabia ini.
Sumber : pks.or.id