SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 1 December 2014

Paska Vonis Bebas Mubarak, Ulama Anti Kudeta Serukan Warga Mesir Protes Turun ke Jalan

Ulama Anti Kudeta di Mesir serukan aksi turun ke jalan protes vonis bebas Mubarak. (Islammemo.cc)
Ulama Anti Kudeta di Mesir serukan aksi turun ke jalan protes vonis bebas Mubarak. (Islammemo.cc)
dakwatuna.com – Kairo. Front Ulama Anti Kudeta dalam pressrilisnya pada hari Ahad (30/11) menyerukan kepada seluruh warga Mesir untuk melakukan aksi turun ke jalan pada hari Selasa (2/12) besok, sebagai bentuk protes terhadap vonis tak bersalah yang dikeluarkan pengadilan Mesir terhadap mantan diktator Mesir Husni Mubarak.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada hari Sabtu (29/11) pengadilan Mesir membebaskan Husni Mubark dan kedua putranya Alaa dan Jama, serta mantan Mendagri Habib Adly dari dakwaan pembunuhan terhadap ratusan demonstran dalam unjuk rasa pada revolusi Januari 2011 silam.
“Ini merupakan upaya untuk memburu mereka yang turut serta dalam revolusi Januari, dan itu diawali dengan memberi vonis tidak bersalah terhadap Mubarak dan kroninya.” jelas Front ini melalui pressrilisnya. Front Ulama ini kemudian memandang bahwa persidangan yang dilakukan terhadap Mubarok, kedua putranya dan mantan mendagri Habib Adly, tak ubahnya sandiwara, yang menjadi pengadilan terburuk dalam sejarah Mesir.
Mereka kemudian menyayangkan persidangan yang harusnya menyelesaikan kasus tewasnya ratusan demonstran dalam revolusi Januari, justru berakhir dengan vonis tidak bersalah.
Front Ulama ini kemudian mengajak seluruh elemen pendukung revolusi untuk bersatupadu melawan putusan pengadilan pro kudeta ini. Mereka ingin meledakkan kembali semangat juang rakyat Mesir menentang pengkhianatan yang dilakukan pengadilan terhadap rakyat dan juga revolusi Mesir.
Pada hari Selasa besok (2/12) aksi demonstrasi yang digagas front ini akan menggunakan berbagai cara yang sah dalam melawan tirani dan ketidakaadilan yang telah menghancurkan negara dan membunuh rakyat tak berdosa, serta menjadikan Mesir menjadi negara yang terpuruk. Saat ini seluruh faksi mereka harapkan bersatu dan melupakan segala macam perbedaan demi menghadapi tirani di negerinya.
Pressrilis ini ditutup dengan seruan, “Mari kita semua turun ke jalan, menolong kehormatan para syuhada revolusi, menghargai darah dan luka yang mereka rasakan. Selamatkan Mesir dari cengkeraman tiran militer, dan bersegeralah kita menggapai kemenangan yang auranya kini semakin dekat. ” (msy/imo/dakwatuna)

Hadiri Munas Golkar, Anis Matta: KMP Semakin Solid



Nusa Dua (1/12) - Kisruh internal yang menimpa Partai Golkar rupanya membuat Koalisi Merah Putih (KMP) justru semakin solid. Hal itu terlihat dari kehadiran seluruh pimpinan partai politik anggota koalisi di pembukaan Munas Partai Golkar, Ahad (30/11) malam, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.
Seluruh pimpinan Partai Koalisi berkumpul di ruang tunggu VIP sebelum akhirnya masuk ke ruangan munas bersama ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie yang juga ketua presidium Koalisi Merah Putih.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyatakan kebahagiaannya dengan soliditas KMP. Terbukti dengan selalu hadirnya seluruh pimpinan Partai politik di agenda-agenda parpol anggota koalisi.
"kami bersyukur Munas Partai Golkar berlangsung aman, Insya Allah KMP semakin solid," ujar Anis yang datang dengan kemeja batik cokelat.
Mengenai KMP merupakan lawan dari KIH, Anis dengan tegas membantah. "saya kira nggak lah, besar harapan kami bahwa KMP bersama KIH dapat mengelola bangsa bersama-sama," ungkap Mantan Wakil Ketua DPR RI itu sesaat setelah acara berlangsung.
Anis Matta juga menyampaikan harapannya untuk Partai Golkar setelah pelaksanaan Munas. "Setelah ini Golkar akan semakin dewasa," pungkasnya
Dari PKS, selain Anis Matta turut hadir Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS yang kini duduk sebagai Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.

Sumber : http://pks.or.id

#BukanUrusanSaya Membuat Kepercayaan Publik Pada Jokowi Merosot

Ilustrasi - Foto : Twitter
Pemerintahan Jokowi kembali dikritisi. Kali ini kritik berasal dari Peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar.

Zainal menilai, Jokowi mulai terlihat panik dalam upaya memuaskan harapan publik. Ada banyak hal terkait hukum, yang oleh Jokowi diabaikan. Contohnya, posisi MenkumHam, Menkopolkam, Jaksa Agung dipegang oleh politisi partai. Hal ini, menurut Zainal, membuat tingkat kepercayaan para aktivis anti korupsi dan anti kekerasan HAM kepada Jokowi menurun drastis.

"Pasca-reformasi, baru kali ini posisi jaksa agung diserahkan ke orang partai," kata Zainal di Yogyakarta, Sabtu, 29 November 2014.

Harapan publik kepada kinerja pemerintahan baru, biasanya sangat tinggi pada awal-awal pemerintahan, menurut Zainal. Namun, pada era Jokowi, ada banyak masalah yang muncul, seperti gagalnya penguatan sistem birokrasi yang transparan, akuntabel dan tidak koruptif.

Zainal memberi contoh, di awal masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2004, eskpektasi aktivis anti-korupsi sangat tinggi.

"Tapi di 2005 menurun drastis," kata Zainal.

Menurut Zainal, ada banyak kebijakan Jokowi yang lemah pada proses ide, sosialisasi dan pelaksanaan..

"Akibatnya rentan koruptif dan sulit dipercaya publik."

Dia mencontohkan aspek integritas yang penting bagi pemegang jabatan di lembaga negara belum masuk sebagai unsur penting dalam sistem kebijakan. Salah satu praktiknya, kewenangan penganggaran bagi anggota dewan bisa digunakan untuk menentukan keputusan kenaikan gajinya.

Contoh lain, di Undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), wakil rakyat bisa diperkarakan di Dewan Kehormatan dengan izin pimpinan legislatif. Pertentangan kepentingan mudah muncul ketika yang terlibat pelanggaran justru pimpinan dewan. "Sistem pengendali tidak ada, masalah integritas jadi urusan personal, bukan sistem," kata dia.

Zainal menyimpulkan banyak sistem perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Indonesia yang bermasalah karena memuat konflik kepentingan yang tidak dicegah oleh sistem. Akibatnya, potensi korupsi terbuka lebar.

"Kekuasaannya besar, punya kewenangan diskresi, tapi minus transparansi dan akuntabilitas," imbuh Zainal.

-------
"Saya pilih Jokowi, tapi sejak dia ucap 'Bukan Urusan Saya' saat bentrok di UMI, saya kecewa berat. Belum lagi ini urusan pemilihan perangkat hukum yang semuanya partisan. Gimana mau selesaikan kasus hukum yang mangkrak?", ujar Ezra.

Mahasiswi sebuah fakultas hukum di sebuah universitas swasta di Jakarta ini juga menegaskan, semestinya ucapan Jokowi bisa dipegang, agar rakyat percaya pada pemerintahan Jokowi.

"Sekarang ini kan, hampir semua omongan Jokowi gak bisa dipegang", tandasnya.

"Tadinya saya kira Pak Jokowi baik, sederhana dan gak neko-neko. Eh ternyata, kok setelah jadi Presiden, semuanya beda. Janjinya gak ada yang ditepati. Urusan kartu sakti aja ujung-ujungnya ternyata tender ke tim suksesnya. Parah..", ujar Ike, seorang psikolog yang juga mengaku memilih Jokowi di pemilu lalu.

Ketika ditanya apakah masih percaya Jokowi, Ike mengatakan, tingkat kepercayaannya sudah menurun jauh, apalagi kini, rumahnya kebanjiran.

"Merosot lah.. Ini rumah juga kebanjiran. Kata Jokowi kan kalau dia sudah jadi Presiden, banjir di Jakarta bisa beres. Mana buktinya?", tanya Ike.

Jokowi sekarang memang sudah jadi presiden. Persoalannya sekarang, dengan mencla menclenya Jokowi, belum lagi ucapannya yang terkesan tak peduli rakyat, masih mampukah Jokowi merebut simpati rakyat itu kembali? (fs/piyunganonline)

"Hari AIDS Sedunia & Kondisi Indonesia" by Bu @lediahanifa (Anggota DPR F-PKS)


1. Tanggal 1 Desember dperingati sbg #HariAIDS sedunia. Data Kemkes sjk 1987 s/d Juni 2014 jml kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia 198.584

2. Jml kasus tsb bukan kecil. Aplg jk kt sadari bhw kasus HIV/AIDS ini spt fenomena gunung es. Yg tlaporkan lbh sdkit dr kenyataan #HariAIDS

3. Jml infeksi HIV tertinggi yg dilaporkan ada di DKI Jakarta, JaTim, Papua, JaBar dan Bali. Jml kumulatif 1987-2014: 142.961 org #HariAIDS

4. Sdgkn kasus AIDS tbanyak dilaporkan di Papua, JaTim, DKI Jakarta, Bali, JaBar, JaTeng, Papua Barat, SulSel, KalBar &.SumUt. #HariAIDS

5. Penderita AIDS tertinggi IRT. Diikuti Wiraswasta, karyawan, petani/peternak/nelayan, buruh, penjaja seks, PNS & Mhs/pelajar #hariAIDS

6. Jk lihat ragam segmentasi penderita maka kita juga akan melihat betapa tdk tersosialisasinya bahaya HIV/AIDS serta penularannya #HariAIDS

7. Karena yg diserang adl sistem imun, maka bisa jadi orang tidak menyadari kapan ia terjangkiti HIV. Bs tahunan baru terdeteksi #HariAIDS

8. Lamanya masa inkubasi di dlm tubuh seringkali membuat orang dengan pongahnya merasa dirinya kebal. Tak sadari bahaya mengintai #HariAIDS

9. % Resiko penularan tbesar mll heteroseksual (61.5%), penggunaan narkoba dg jarum suntik 15,2%, perinatal 2,7%, homoseksual 2,4% #HariAIDS

10. Pd periode April-Juni 2014 faktor resiko penularan mll hub seksual 91,2%, ibu positif HIV ke anak 3,6%, penasun 2,6% #hariAIDS

11. Data April-Juni 2014 ini menjelaskan pd kita bhw hubungan seks (tanpa memandang orientasinya) mjd resiko terbesar. #HariAIDS

13. Sdh semestinya kita sadari bhw tdk bisa lagi kampanyekan hub seks yang 'aman' dlm mengurangi resiko penularan HIV/AIDS. #HariAIDS

14. Apalagi jk kita lihat korban tertinggi adl IRT yg tertular dr suaminya. Sdh saatnya kita kampanyekan STOP hubungan seks ilegal #HariAIDS

15. Tak tbayangkan jk lihat dt bhw korban kejahatan seks ttinggi di Indonesia saat ini anak laki2. Dan bs jd pelakunya menularkan #hariAIDS

16. Saatnya kita bergerak melakukan upaya pencegahan. Bagaimanapun mencegah lebih baik drpd mengobati #HariAIDS

17. Lantas bagaimana dg para ODHA. Tentu perlu penanganan khusus utk pengobatan dan memerlukan pendampingan. Ini jg tdk mudah #HariAIDS

18. Ktrsediaan ARV (slh 1 obat HIV/AIDS) di Indonesia sgt terbatas. Selain krn kt tdk punya pabrik obat di DN jg dlm distribusinya #hariAIDS

19. Hal lain kt tdk bisa andalkan bantuan LN yg mengikat dg sejml syarat. Ordernya lama dan ketika obat tiba exp date sdh dekat #HariAIDS

20. Belum lagi jika pasien sdh resisten dg obatnya krn penggunaan jangka panjang. Semakin rumit penyelesaiannya #hariAIDS

21. Kita juga tentu perlu memikirkan pendampingan bagi para ODHA agar mereka tetap survive dan berpikir optimis. #hariAIDS

22. Kesemuanya tak bisa dilakulan hanya oleh pemerintah. Hrs melibatkan seluruh elemen. Tak berarti jg pemerintah bs lepas tangan #hariAIDS

23. Pemerintah bertanggung jawab memikirkan sosialisasi pencegahan dan pengobatan. Meregulasi jaminan sosialnya #hariAIDS

24. Org tua memberi bekal kpd anak agar berpegangan pd aturan agama. Org dewasa kendalikan nafsu & ubah gaya hidup jd lbh religius #hariAIDS

25. Sekolah sungguh2 menanamkan pendidikan karakter. Tanamkan rasa tanggung jawab atas tindakan kita #hariAIDS

26. Hilangkan budaya permissif pada masyarakat kita. Apalagi terhadap perilaku seksual menyimpang. Dan perilaku lain yg beresiko #hariAIDS

27. Komunitas pendamping klg ODHA diberdayakan. Agar pendampingan berjalan efektif dan menyebarkan semangat positif #HariAIDS

28. ODHA jg hrs trs dimotivasi krn mrk bs jenuh minum obat hampir sepanjang hayat. Dan hrs sll menjaga kondisi fisik dan mentalnya #hariAIDS

29. Msh banyak yg dapat kita lakukan dg berbagai pebdekatan. Utamanya Mencegah lebih baik dari Mengobati #hariAIDS

30. Smg anak negri mkn sadari bhw jalan kt msh panjang dg bahaya yg slalu mengintai. Mari jaga hati & diri. Raihlah Ridho Ilahi. #hariAIDS

*LEDIA HANIFA, Anggota DPRRI 2014-2019 Dapil JaBar I

Fahri: Narasi Kebangsaan Perlu Kita Kuasai



BANJARMASIN  - Tiga Pimpinan PKS di MPR-RI dan DPR-RI melakukan kunjungan ke Banjarmasin. Bertempat di Aula Gedung Sabilal Muhtadin, Sabtu (29/11), acara bertajuk Silaturrahim Kebangsaan ini dihadiri oleh pimpinan beserta seluruh jajaran anggota legislatif, kader dan struktur PKS se-Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Ketiga pimpinan antara lain Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah; Ketua Fraksi PKS di DPR-RI, Jazuli Juwaini; dan Ketua Fraksi PKS di MPR-RI, Sumanjaya Rukmandis. Secara bergantian mereka memberikan semangat dan arahan kepada seluruh peserta.
Silaturrahim Kebangsaan merupakan sebuah roadshow penguatan gagasan-gagasan persatuan dan kesatuan yang ditularkan kepada seluruh kader dan struktur PKS se-Kalimantan Selatan dan Tengah.
“Dinamisasi politik di Indonesia sangat fluktuatif, sehingga diperlukan penyegaran-penyegaran informasi terkini di perpolitikan Indonesia,” kata Ibnu Sina, Ketua DPW PKS Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah menyampaikan bahwa kita harus menguasai narasi-narasi kebangsaan, karena disanalah cara berpikir sebuah bangsa itu bisa kita dalami.
“Kecerdasan intelektual terkait narasi kebangsaan harus kita kuasai, karena cara pikir sebuah bangsa itu sangat menentukan untuk perencanaan-perencanaan selanjutnya,” kata politisi muda yang lahir dari Gerakan Mahasiswa ini.
Setelah acara berakhir, rombongan bergegas menuju Kalimantan Timur untuk bersilaturrahim dengan kader dan struktur di provinsi tersebut.
Sumber: Humas PKS Kalimantan Selatan/kabarpks

Jabar Raih Peringkat Pertama Program Penghijauan Nasional




WONOGIRI - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) menerima penghargaan peringkat pertama Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon Tingkat Nasional 2013. Peringkat kedua dan ketiga juga Kategori Gubernur diraih Gatot Pujo Nugroho  (Sumatera Utara) dan Muhammad Ridho Ficardo (Lampung). Penghargaan tersebut menjadi prestasi ke-171 Aher selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Penghargaan berupa tropi dan piagam diserahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara Hari Menanam Pohon Nasional (HMPN) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2014 di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (29/11).
Untuk Kategori Bupati, penghargaan serupa diraih oleh masing-masing Bupati Minahasa Selatan, Deli Serdang, dan Cilacap. Sedangkan untuk Kategori Walikota didapat oleh Walikota Lokseumawe, Jakarta Timur, dan Tangerang Selatan. Khusus Lomba Wana Lestari 2014 dimenangkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada kesempatan itu, Jabar pun memperoleh penghargaan Kategori Perorangan, atas nama M. Zanzibar, Peneliti di Institut Pertanian Bogor (IPB) atas keberhasilannya melakukan rekayasa genetika pohon jati, sehingga masa panen 20 tahun diperpendek menjadi delapan tahun.
Selain itu di kategori lainnya, penghargaan diberikan kepada Direktur Utama Garuda, Rektor UNS, dan Kepala SMK Negeri 1 Gorontalo. Khusus penghargaan ini, tanda apresiasi disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Usai menerima penghargaan, Aher mengungkapkan bahwa Jabar menerima penghargaan tertinggi Program Penanaman Satu Miliar Pohon karena berhasil merealisasikan lebih banyak pohon dibandingkan provinsi lain, yakni 120 juta pohon sepanjang 2013.
Khusus 2014, menurut Aher, Jabar menargetkan penanaman pohon sebanyak 180 juta batang. Jumlah ini sesuai dengan target pemerintah pusat mencanangkan seorang warga menanam minimal lima pohon.
Kepala Dinas Kehutanan Jabar Budi Susatijo menjelaskan pihaknya optimis mampu memenuhi target penanaman pohon. Hingga akhir Oktober 2014, jumlah pohon yang ditanam telah mencapai 33 juta. Realisasi ini, katanya, dipengaruhi karena pada musim kemarau penanaman tidak digelar.
"Kami optimis mampu penuhi target. Penanaman besar-besaran akan dilakukan sepanjang musim hujan akhir tahun ini hingga awal tahun depan," ungkap Budi.
Pada saat menyampaikan sambutan di hadapan sekitar dua ribu warga dan berbagai elemen pecinta lingkungan, Presiden Jokowi menegaskan agar Program Penanaman Satu Miliar Pohon benar-benar dilaksanakan secara efektif. 
"Jangan sampai cuma seremonial. Kalau menanam sejuta pohon katakan sejuta. Bila cuma 10 ribu ya katakan 10 ribu. Jadi tidak penting upacaranya. Seharusnya, kalau sekarang hadir dua ribu orang ya langsung buat lubang dan tanam sejumlah warga yang hadir," papar Jokowi.
Menegaskan urgensi optimalisasi program penghijauan, Jokowi menyatakan semua waduk di Indonesia sekarang mengalami pendangkalan akut. Waduk Gajah Mungkur di Jawa Tengah, misalnya, mendapat guyuran endapan enam juta meter kubik per tahun. Jokowi menegaskan proses pendangkalan waduk akan terus terjadi sepanjang hutan di hulu sungai kritis.


"Tentu sayang sekali mengeluarkan ratusan miliar setiap tahun untuk pengerukan waduk. Lebih baik anggarannya kita pakai untuk penanaman pohon. Harus lebih gencar agar dalam beberapa tahun lahan kritis kita dapat dihijaukan," tambah Presiden.
Pada kesempatan yang sama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengungkapkan jumlah lahan kritis Indonesia mencapai 30 juta hektar pada 2006. Berkat program penanaman pohon secara simultan setiap tahun, lahan kritis kini berkurang menjadi 24 juta hektar.

sumber : kabarpks