WONOGIRI - Gubernur
Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) menerima penghargaan peringkat pertama
Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon Tingkat Nasional 2013. Peringkat kedua dan
ketiga juga Kategori Gubernur diraih Gatot Pujo Nugroho (Sumatera Utara)
dan Muhammad Ridho Ficardo (Lampung). Penghargaan tersebut menjadi prestasi
ke-171 Aher selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Penghargaan berupa tropi dan piagam diserahkan Presiden Joko
Widodo (Jokowi) pada acara Hari Menanam Pohon Nasional (HMPN) dan Bulan Menanam
Nasional (BMN) 2014 di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten
Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (29/11).
Untuk Kategori Bupati, penghargaan serupa diraih oleh
masing-masing Bupati Minahasa Selatan, Deli Serdang, dan Cilacap. Sedangkan
untuk Kategori Walikota didapat oleh Walikota Lokseumawe, Jakarta Timur, dan
Tangerang Selatan. Khusus Lomba Wana Lestari 2014 dimenangkan oleh Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada kesempatan itu, Jabar pun memperoleh penghargaan
Kategori Perorangan, atas nama M. Zanzibar, Peneliti di Institut Pertanian
Bogor (IPB) atas keberhasilannya melakukan rekayasa genetika pohon jati,
sehingga masa panen 20 tahun diperpendek menjadi delapan tahun.
Selain itu di kategori lainnya, penghargaan diberikan kepada
Direktur Utama Garuda, Rektor UNS, dan Kepala SMK Negeri 1 Gorontalo. Khusus
penghargaan ini, tanda apresiasi disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Siti Nurbaya.
Usai menerima penghargaan, Aher mengungkapkan bahwa Jabar
menerima penghargaan tertinggi Program Penanaman Satu Miliar Pohon karena
berhasil merealisasikan lebih banyak pohon dibandingkan provinsi lain, yakni
120 juta pohon sepanjang 2013.
Khusus 2014, menurut Aher, Jabar menargetkan penanaman pohon
sebanyak 180 juta batang. Jumlah ini sesuai dengan target pemerintah pusat
mencanangkan seorang warga menanam minimal lima pohon.
Kepala Dinas Kehutanan Jabar Budi Susatijo menjelaskan
pihaknya optimis mampu memenuhi target penanaman pohon. Hingga akhir Oktober
2014, jumlah pohon yang ditanam telah mencapai 33 juta. Realisasi ini, katanya,
dipengaruhi karena pada musim kemarau penanaman tidak digelar.
"Kami optimis mampu penuhi target. Penanaman
besar-besaran akan dilakukan sepanjang musim hujan akhir tahun ini hingga awal
tahun depan," ungkap Budi.
Pada saat menyampaikan sambutan di hadapan sekitar dua ribu
warga dan berbagai elemen pecinta lingkungan, Presiden Jokowi menegaskan agar
Program Penanaman Satu Miliar Pohon benar-benar dilaksanakan secara
efektif.
"Jangan sampai cuma seremonial. Kalau menanam sejuta
pohon katakan sejuta. Bila cuma 10 ribu ya katakan 10 ribu. Jadi tidak penting
upacaranya. Seharusnya, kalau sekarang hadir dua ribu orang ya langsung buat
lubang dan tanam sejumlah warga yang hadir," papar Jokowi.
Menegaskan urgensi optimalisasi program penghijauan, Jokowi
menyatakan semua waduk di Indonesia sekarang mengalami pendangkalan akut. Waduk
Gajah Mungkur di Jawa Tengah, misalnya, mendapat guyuran endapan enam juta
meter kubik per tahun. Jokowi menegaskan proses pendangkalan waduk akan terus
terjadi sepanjang hutan di hulu sungai kritis.
"Tentu sayang sekali mengeluarkan ratusan miliar setiap
tahun untuk pengerukan waduk. Lebih baik anggarannya kita pakai untuk penanaman
pohon. Harus lebih gencar agar dalam beberapa tahun lahan kritis kita dapat
dihijaukan," tambah Presiden.
Pada kesempatan yang sama Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Siti Nurbaya mengungkapkan jumlah lahan kritis Indonesia mencapai 30
juta hektar pada 2006. Berkat program penanaman pohon secara simultan setiap
tahun, lahan kritis kini berkurang menjadi 24 juta hektar.
sumber : kabarpks
0 comments:
Post a Comment