Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada hari Sabtu (29/11) pengadilan Mesir membebaskan Husni Mubark dan kedua putranya Alaa dan Jama, serta mantan Mendagri Habib Adly dari dakwaan pembunuhan terhadap ratusan demonstran dalam unjuk rasa pada revolusi Januari 2011 silam.
“Ini merupakan upaya untuk memburu mereka yang turut serta dalam revolusi Januari, dan itu diawali dengan memberi vonis tidak bersalah terhadap Mubarak dan kroninya.” jelas Front ini melalui pressrilisnya. Front Ulama ini kemudian memandang bahwa persidangan yang dilakukan terhadap Mubarok, kedua putranya dan mantan mendagri Habib Adly, tak ubahnya sandiwara, yang menjadi pengadilan terburuk dalam sejarah Mesir.
Mereka kemudian menyayangkan persidangan yang harusnya menyelesaikan kasus tewasnya ratusan demonstran dalam revolusi Januari, justru berakhir dengan vonis tidak bersalah.
Front Ulama ini kemudian mengajak seluruh elemen pendukung revolusi untuk bersatupadu melawan putusan pengadilan pro kudeta ini. Mereka ingin meledakkan kembali semangat juang rakyat Mesir menentang pengkhianatan yang dilakukan pengadilan terhadap rakyat dan juga revolusi Mesir.
Pada hari Selasa besok (2/12) aksi demonstrasi yang digagas front ini akan menggunakan berbagai cara yang sah dalam melawan tirani dan ketidakaadilan yang telah menghancurkan negara dan membunuh rakyat tak berdosa, serta menjadikan Mesir menjadi negara yang terpuruk. Saat ini seluruh faksi mereka harapkan bersatu dan melupakan segala macam perbedaan demi menghadapi tirani di negerinya.
Pressrilis ini ditutup dengan seruan, “Mari kita semua turun ke jalan, menolong kehormatan para syuhada revolusi, menghargai darah dan luka yang mereka rasakan. Selamatkan Mesir dari cengkeraman tiran militer, dan bersegeralah kita menggapai kemenangan yang auranya kini semakin dekat. ” (msy/imo/dakwatuna)
0 comments:
Post a Comment