PADANG PANJANG
(19/11) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno, bersama
Bupati/Walikota se-Sumbar menghadiri acara Festival Pentas Spektakuler
Seni 120 Menit dalam rangka pisah sambut Pimpinan Rektor ISI (Institut
Seni Indonesia) Padang Panjang, Selasa (18/11). Rektor lama, Heran
Fakhrizal, digantikan oleh Novesal Jamarul, yang telah resmi menjabat
sebagai Rektor baru ISI. Hadir pula dalam acara tersebut antara lain
Forkopinda Sumbar; Lembaga BUMN/BUMD; tokoh seni dan pendidikan Sumbar,
Musliar Kasim; serta masyarakat Padang Panjang. Acara diselenggarakan di
ruang pertunjukan ISI Padang Panjang.
Dalam sambutannya Gubernur mengatakan ISI merupakan aset yang luar
biasa bagi Sumatera Barat. ISI merupakan salah satu penggerak pendidikan
seni dan budaya khas Minangkabau. Oleh karena itu, tidak salah apabila
ISI diperebutkan oleh Bupati dan Walikota se-Sumbar. “Saya selaku
Gubernur siap menjadi wasit (antar pemda-red) dan siapa yang memiliki
semangat memajukan pendidikan di ISI. Apalagi kita sekarang harus selalu
siap menghadapi persaingan serta dinamika global, terutama pengaruhnya
bagi pendidikan di Sumatera Barat,” ujar Irwan.
Gubernur mengatakan ISI merupakan satu-satunya perguruan tinggi seni
di Pulau Sumatera. Oleh karena itu, menjadi kewajiban semua komponen
masyarakat Sumbar untuk meningkatkan kemajuan ISI lebih baik dari masa
ke masa. “Kemudian persoalan kerjasama pertunjukan tampil di berbagai
acara di wilayah Sumbar, Pemprov pun menerima dan itu tidak ada masalah.
Kepada Rektor terpilih kami ucapkan selamat dan sukses menjalankan
amanah. Dan kepada yang telah mengakiri masa jabatannya sebagai Rektor,
kami ucapkan terima kasih,” ujarnya.
Walikota Padang Panjang, Hendri Anis menyampaikan Pemkot Padang
Panjang tidak akan membiarkan ISI beralih ke tempat lain. “Kita akan
carikan lahan untuk pengembangan ISI di Kota Padang Panjang. ISI bagian
yang tidak terpisahkan dari kemajuan pembangunan di Kota Padang Panjang.
Saya berharap para Bupati dan Walikota di Sumatera Barat, jangan
mengambil sesuatu yang terbaik di Kota Padang Panjang. Jika ada yang
ingin menyekolahkan anak-anak dari daerah mana di ISI, maka ISI Padang
Panjang pun tentunya siap menerima sesuai standarnya. Oleh karena itu,
lokasi kampus ISI tidak harus pindah ke Agam. Jika ada generasi muda
Agam ingin belajar di ISI, silakan datang ke Padang Panjang,” serunya.
Rektor ISI, Novesal Jamrul, menjanjikan penyelenggaraan pentas
spektakuler HUT ISI ke-50 akan lebih semarak dibandingkan peringatan HUT
ISI ke- 49 tahun 2014. Hal ini juga dilatarbelakangi semangat ISI
sebagai salah satu perguruan seni tertua di Sumatera. “Kita patut bangga
bahwa banyak Bupati bersedia membangun kampus ISI di wilayahnya.
Sebagai contoh, Pemkab Agam yang menyediakan lahan 19 Ha, Padang
Pariaman menyiapkan lahan lebih dari 20 ha, serta beberapa Bupati dalam
bentuk yang sama. Bahkan, Pemkot Padang pun tidak mau kalah yang menurut
wacana akan memberikan lokasi pengembangan hingga 5 Ha di Peningahan,”
kata Novesal.
Novesal menambahkan bahwa Sekolah ISI ibarat anak gadis yang dipinang
Bupati dan Walikota se-Sumbar karena ISI merupakan sekolah yang nyaman
untuk semuanya. Novesal juga menyerukan kepada para undangan untuk lebih
mengutamakan mengundang mahasiswa ISI apabila menyelenggarakan kegiatan
seni. “Jangan undang orang lain. Kami siap membantu ajang promosi seni
budaya Minang. Ajak dan undang kami dalam setiap acara Pemprov, Pemkab,
maupun Pemkot di Sumbar. Mari kita bekerjasama meningkatkan pendidikan
seni dan budaya Sumatera Barat,” tegas Novesal.
* http://pks.or.id