SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Friday, 30 May 2014

Pengamat: Basis Massa NU Tersedot Dukung Prabowo-Hatta



JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio mengatakan basis massa Nahdlatul Ulama (NU) bisa tersedot oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, berkat keberadaan sosok Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Ahmad Dhani.

"Di tubuh PKB, ada koalisi Ramadhan yaitu Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Ahmad Dhani (mendukung Prabowo-Hatta). Seandainya koalisi Ramadhan ini kampanye secara massif maka dukungan massa NU yang menjadi tulang punggung PKB akan tersedot ke Prabowo-Hatta," kata Agung, Rabu (28/5).

Agung menilai koalisi Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Ahmad Dhani merangkul tipe pemilih NU dari berbagai segmen sementara koalisi PKB pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dipelopori Muhaimin Iskandar dan Khofifah Indraparawangsa mayoritas merangkul tipe pemilih NU yang berbasis pesantren di Jawa Timur.

"Kubu Ramadhan tampaknya lebih kuat magnetnya daripada Muhaimin dan Khofifah yang mayoritas merangkul basis pesantren, karena Mahfud MD punya dukungan yang cukup kuat juga dalam kategori pesantren di Jawa Timur," ujar dia. (ROL)

Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo naik, Jokowi turun


Elektabilitas capres yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo mulai mengalami penurunan. Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap 2.040 koresponden.

"Menurut indikator tren suka tokoh terhadap Jokowi terjadi penurunan. Pada bulan Maret tren suka terhadap Jokowi ada 93 persen tapi di akhir April turun menjadi 85 persen," kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Djayadi Hanan dalam diskusi kebijakan publik di FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (21/5).

Sedangkan untuk elektabilitas Prabowo Subianto , calon presiden dari Partai Gerindra menunjukkan kenaikan.

"Hal yang berbeda didapati dari tren suka terhadap Prabowo Subianto . Di bulan Maret 74 persen masyarakat menyukai Prabowo, namun di akhir April meningkat menjadi 82 persen," papar Djayadi.

Berdasarkan temuan survei tersebut, lanjut Djayadi, kemudian muncul pertanyaan apa yang membuat elektabilitas Jokowi menurun. "Ini kan menandakan ada sesuatu yang terjadi sehingga orang menjadi tidak suka dengan Jokowi," paparnya.

Sedangkan dari segi kriteria calon presiden yang didambakan rakyat, Prabowo berada di peringkat pertama terkait ketegasan sebesar 51 persen. Sedangkan Jokowi berada di peringkat kedua sebesar 29 persen.

Tak hanya tegas, khalayak juga mendambakan pemimpin yang perhatian pada rakyat. Dari sisi tersebut, Jokowi berada di peringkat pertama dengan perolehan persentase sebesar 55 persen sedangkan Prabowo berada di bawahnya dengan persentase 23 persen.

Survei SMRC dilakukan dengan metode wawancara pada Maret 2014. Dalam survei ini, SMRC melakukan wawancara terhadap 2.040 koresponden dan margin of error 2.2 persen.

*http://www.merdeka.com/politik/survei-smrc-elektabilitas-jokowi-turun-prabowo-naik.html

Mahfud MD: Elektabilitas Prabowo-Hatta Terus Naik


Ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengatakan elektabilitas pasangan capres  yang disokong Koalisi Merah Putih itu terus meningkat tajam.

Sebagai salah satu bentuk strategi pemenangan, ia meminta semua kader partai dan relawan untuk terjun ke masyarakat agar mendapatkan mandat penuh.

"Pendekatan kepada masyarakat dilakukan secara natural. Substansi dari visi dan misi harus diterjemahkan dengan bahasa rakyat dan dengan prosesi yang dekat dengan rakyat," tegas Mahfud di Solo, Jawa Tengah, Kamis 29 Mei 2014.

Hal ini diniai penting sebagai bagian dari mendapatkan mandat dari rakyat, dimana kepercayaan harus diberikan secara tulus kepada duet Prabowo-Hatta.

Kata Mahfud, untuk mendapatkan mandat yang baik, masyarakat harus memahami sosok Prabowo-Hatta dan substansi yang akan dicapai. Bila masyarakat sudah memahami dan mengetahuinya, mandat akan secara mudah didapatkan.

"Ini tugas tim pemenangan di tiap daerah. Sebagai gambaran elektabilitas Prabowo-Hatta terus naik, kita harus terus tingkatkan itu. Hanya dengan menggunakan bahasa rakyat dan turun ke rakyat yang akan meningkatkan elektabilitas Prabowo-Hatta," ujarnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengingatkan waktu pemilihan semakin dekat. Ia pun menargetkan dalam dua pekan ke depan elektabilitas Prabowo-Hatta akan berada di posisi paling atas.

Tugas terberat tim pemenangan adalah dalam waktu singkat meyakinkan masyarakat bahwa pemilihan presiden adalah tugas konstitusi. Ia berharap masyarakat di semua lapisan akan memilih pemimpinnya 9 Juli mendatang.

"Ingat mandat tidak bisa diberikan pada orang yang tidak jelas. Mandat harus diserahkan pada orang yang jelas visi dan misinya. Kita menangkan Prabowo-Hatta atas mandat dari rakyat," tegasnya. (ita/pkspiyungan)