PKS BANGILAN - Lafadz Qunut (قنوت)
dalam hal ini artinya berdoa saat berdiri dalam shalat. Sedangkan
Nazilah (نازلة) artinya
: Bencana yang sangat berat.
Maka, yang dimaksud Qunut Nazilah secara umum
adalah doa yang dipanjatkan saat berdiri dalam shalat, setelah i’tidal pada
rakaat terakhir, saat terjadi bencana besar yang menimpa kaum Muslimin secara
masal. Seperti adanya pihak yang memerangi kaum Muslimin (seperti yang menimpa
kaum Muslimin di Jalur Gaza akibat serangan Ziois Israel), kelaparan masal,
wabah penyakit atau sebagainya.
Qunut Nazilah merupakan bentuk perhatian dan
empati seorang muslim terhadap nasib yang menimpa saudara-saudaranya walau di
kejauhan. Yaitu dalam bentuk memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala. Di dalamnya
terdapat ketergantungan kepada Allah dan persaudaraan terhadap sesama muslim.
Imam An-Nawawy menjelaskan, Qunut Nazilah
adalah doa pada saat ada peristiwa yang menimpa kaum Muslim, dengan tujuan
untuk menyingkirkan atau melenyapkan penganiayaan dari musuh, menyingkirkan
bala’ (bencana), dan sebagainya.
Landasan Qunut Nazilah
Landasan Qunut Nazilah antara lain berdasarkan
hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu :
أَنَّ
رِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ اسْتَمَدُّوا رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَدُوٍّ فَأَمَدَّهُمْ بِسَبْعِينَ مِنَ الْأَنْصَارِ
كُنَّا نُسَمِّيهِمُ الْقُرَّاءَ فِي زَمَانِهِمْ كَانُوا يَحْتَطِبُونَ
بِالنَّهَارِ وَيُصَلُّونَ بِاللَّيْلِ حَتَّى كَانُوا بِبِئْرِ مَعُونَةَ
قَتَلُوهُمْ وَغَدَرُوا بِهِمْ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو فِي الصُّبْحِ عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ
الْعَرَبِ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ
Artinya : “Bahwa Kabilah Ri’lan, Dzakwan,
Usaiyyah dan Lahyan pernah meminta bantuan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam untuk menghadapi musuh mereka.
Maka baginda mengutus bantuan sejumlah 70 orang
sahabat dari kalangan sahabat Anshar. Mereka para sahabat
tersebut dikenal dengan sebutan al-Qurra pada zamannya, yaitu orang yang
mengantarkan makanan untuk orang-orang yang memerlukan pada siang hari dan
banyak menunaikan shalat pada malam hari. Selanjutnya, sampailah mereka pada
suatu tempat bernama Bi’ru Ma’unah. Namun tiba-tiba mereka dikhianati dan
bahkan dibunuh oleh kabilah-kabilah di sana. Kemudian sampailah berita itu
kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Lalu, baginda membaca Qunut (Nazilah)
selama sebulan penuh, termasuk melaksanakan qunut tersebut dalam shalat Subuh,
sebagai doa untuk dikenakan balasan atas pengkhianatan Bani Ri’lan, Dzakwan,
‘Usayyah dan Bani Lahyan.”(H.R. Bukhari).
قَنَتَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم شَهْرًا مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ
وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَصَلَاةِ الصُّبْحِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ
إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ يَدْعُو
عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ
وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ
Artinya : “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam telah melakukan qunut selama sebulan terus-menerus pada waktu shalat
Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan shalat Subuh di penghujung setiap shalat,
ketika baginda mengucapkan, ‘Sami’allaahu liman hamidah’ pada rakaat yang
terakhir. Baginda melaknat kampung Bani Sulaim, Ri’lin, Dzakwan, Ushayyah dan
diamini oleh makmum di belakang beliau.” (H.R. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Hakim).
Pada hadits lain disebutkan juga Qunut beliau
pada peristiwa lain :
أَنَّ
النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
فِي الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ قَنَتَ اللَّهُمَّ أَنْجِ
عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ
اللَّهُمَّ أَنْجِ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا
عَلَيْهِمْ سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ
Artinya : “Bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam pernah ketika mengucapkan, ‘Sami’a-llaahu liman hamidah’ pada rakaat
terakhir shalat Isya’, Lalu beliau melakukan qunut (berdoa, yang artinya) : “Ya
Allah, selamatkanlah ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah. Ya Allah selamatkanlah al-Walid
bin al-Walid. Ya Allah, selamatkanlah Salamah bin Hisyam. Ya Allah,
selamatkanlah orang-orang Mukmin yang tertindas. Ya Allah, ambillah kekuatan kabilah
Mudhar dengan sekuat-kuatnya. Ya Allah, binasakanlah mereka selama
bertahun-tahun, sebagaimana tahun-tahun (kelaparan yang menimpa zaman) Nabi
Yusuf.” (H.R. Bukhari).
Bacaan pada Qunut Nazilah
Disunahkan untuk tidak memperpanjang doa,
tidak memberatkan jamaah, dan hendaknya mencontoh tuntunan Nabi Shallalllahu
‘Alaihi Wasallam. Hal ini diperkuat dengan penuturan Anas bin Malik
Radhiyallahu ‘Anhu, ketika ditanya,“Apakah Rasulullah melakukan qunut pada
waktu shalat Subuh juga?” Dia menjawab, “Benar, setelah melakukan ruku’ dengan
bacaan yang pendek (ringan).” (H.R. Muslim).
Doa Qunut Nazilah dibaca secara jahar (suara
keras/terdengar oleh makmum) baik pada shalat jahriyah (bacaan keras seperti
Shubuh, Maghrib dan Isya), maupun sirriyah (bacaan pelan seperti Dzuhur dan
Ashar).
Ketika berdoa Qunut Nazilah, boleh mengangkat
tangan atau tidak. Sementara makmum mengaminkannya.
Contoh Qunut nazilah :
اللَّهُمَّ اهْدِنا فِيمَنْ هَدَيْتَ،
وعَافِنا فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلّنا فِيمَن تَوَلَّيْتَ، وبَارِكْ لِنا فِيما أَعْطَيْتَ،
وَقِنا برحمتك شَرَّ ما قَضَيْتَ، فإنَّكَ تَقْضِي وَلا يُقْضَى عَلَيْكَ،
وَإِنَّهُ لا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ولا يعز من عاديت تَبَارَكْتَ رَبَّنا
وَتَعالَيْتَ
اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا
الْمُسْتَضْعَفِين في فِلِسْطِين اللّهُمَّ انْصُرْ إخْوانَنَا الْمُجاهِدِين فِي
فِلِسْطِيْنَ اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْراً مؤَزَّراً اللَّهُمَّ وَحِّدْ
كَلِمَتَهُم وسَدِّدْ رَمْيَهُم وَأَنْزِلْ فِي قُلُوْبِهِم السَّكِيْنَةَ اللَّهُمَّ
كُنْ لَهُمْ وليّاً وَنَصِيْراً، اللَّهُمَّ إِنَّهُمْ مَظْلُومُونَ فَانْتَصِرْ
لَهُمْ، إِنَّهُمْ فُقَرَاءُ فَأَغْنِهِمْ. اللّهُمَّ ارْحَمْ مَوْتَاهُمْ وَاشْفِ
جُرْحَاهُمْ. وَتَقَبَّلْ شُهَدَاءَهُمْ، اللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ
وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزُ.
اللَّهُمَّ مُنَزِّلَ الْكِتَابِ،
مُجْرِيَ السَّحَابِ، سَرِيعَ الْحِسَابِ، هَازِمَ الأَحْزَابِ اهْزِمْ اليهودَ
الْمُعْتَدِيْنَ وَالصَّهَايِنَةَ الإسْرَائِلِيِّينَ الغَاصِبِيْنَ
وَزَلْزِلْهُمْ وعَذِّبْهُمْ عَذَاباً شَدِيْداً. اللَّهُمَّ إنَّهُمْ قَدْ
بَغَوْا وَسعَوا فِي الأرْضِ فَسَاداً. اللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ
شَمْلَهُمْ وَأنْزِلْ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ. وَاجْعَلْ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُم
شَدِيْدًا، وَيَامُنْتَقِمُ مِنَ الْمُجْرِمِينَ اِنْتَقِمْ مِنْهُمْ وَأَنْزِلْ
عَلَيْهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لاَيُرَدُّ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينْ
وَصَلىَّ اللهُ عَلَى عَبْدِكَ
وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
\
Ya
Allah berilah keteguhan pada kami bersama orang yang mendapat hidayah,
berikanlah pada kami afiyah (kesehatan dan keselamatan) bersama orang yang
engkau beri afiyah,, jadikanlah pada kami pelindung bersama orang yang Engkau
lindungi, berikanlah kepada kami keberkahan dari apa yang Engkau berikan kepada
kami, selamatkanlah kami dari keburukan yang Engkau telah tetapkan.
Sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan bukan yang diputuskan, sesungguhnya
Engkau tidak menghinakan orang yang berlindung pada-Mu, Maha Suci Engkau dan
Maha Agung”.
Ya
Allah tolonglah saudara kami yang terzhalimi di Palestina, Ya Allah tolonglah
saudara kami mujahidin di Palestina Ya Allah tolonglah mereka dengan
pertolongan yang kuat, satukanlah kalimat mereka, tepatkanlah tembakan mereka,
turunkanlah kepada mereka sakinah, jadilah Engkau penolong dan pelindung mereka,
Ya Allah mereka terzhalimi maka belalah mereka, mereka faqir berilah mereka
kecukupan , rahmatilah orang yang meninggal di antara mereka, sembuhkanlah yang
luka di antara mereka, terimalah yang mati syahid di antara mereka, ya Allah
dukunglah mereka dengan dukunganMu, jagalah mereka dengan penjagaanMu, Wahai
Dzat Yang Maha Kuat Maha Perkasa.
Ya
Allah Dzat yang menurunkan kitab, menjalankan awan, Yang Maha Cepat
perhitungannya, Yang mengalahkan pasukan sekutu, kalahkan Yahudi dan
goncangkanlah mereka dengan goncangan yang dahsyat. Ya Allah mereka telah
kurang ajar dan berbuat kerusakan di bumi, ya Allah berantakanlah kumpulan
mereka cerai beraikan mereka, lemparkan di hati mereka rasa takut. Ya Allah
jadikanlah perselisihan yang sengit antar mereka, wahai Dzat Yang Maha
membalas, balaslah kaum durjana, dan turunkan atas mereka siksa-Mu yang tidak
bisa dielakkan oleh kaum yang zhalim.
(mi’rajnews/dakwatuna)