SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 5 May 2014

[Foto] Begini Kelakuan Akhwat PKS di Commuter Line


pkssumut.or.id,
Beredar sebuah foto yang sangat menarik perhatian bagi siapa saja yang melihat. Foto yang diupload ke media sosial twitter oleh sebuah account @vianawahyu pada Ahad 5 Mei 2014, kemudian di retweet oleh account @sahabat_odoj.

Dalam foto tersebut nampak memperlihatkan seorang perempuan berjilbab putih dengan bordir logo Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang asyik membaca ayat suci Al-Qur'an.

Berbeda dengan para penumpang lainya, aktivitas perempuan berjilbab PKS membaca ayat demi ayat  dari Al-Qur'an. Biasanya para penumpang KRL Commuter Line asyik memainkan gadgetnya dengan bermain game, chatting atau dengan sosial media yang lain. (rms/islamedia/pkssumut)

Thaha Husain dan Hasan Al-Banna

thaha husein_hasan albanna

Thaha Husain menulis buku berjudul Mustaqbalu ats-Tsaqafah Fi Misr yang menimbulkan kehebohan di Mesir. Sebagian orang memuji dan sebagian lain mencacinya.
Hasan Al-Banna—Mursyid Amm Al-Ikhwan Al-Muslimun—diundang untuk memberikan tanggapan terhadap buku tersebut. Lima hari sebelum acara, Al-Banna—yang berprofesi sebagai guru SD ini—mulai membaca buku yang akan dibedah tersebut di kereta setiap pulang pergi ke sekolah.
Pada hari yang telah ditentukan, ia berangkat menuju kantor Syubbanul Muslimin. Ternyata kantor telah dipenuhi para ahli ilmu, sastrawan, dan tokoh pendidikan.
Hasan Al-Banna kemudian naik mimbar dan mengawali pemaparannya dengan memuji Allah SWT dan membaca shalawat untuk Rasulullah SAW. Setelah itu beliau mmengkritik buku dengan ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam buku itu sendiri.
Al-Banna mengungkap beberapa alinea buku dan menunjukkan nomor halamannya. Sementara para hadirin terkagum pada kuatnya hapalan dan kecerdasannya.
Pada acara penutupan, Sekretaris Jenderal Syubbanul Muslimin memberi kabar kepada Hasan Al-Banna, bahwa Thaha Husain ikut menghadiri pertemuan di tempat tersembunyi.
Pada hari berikutnya, Thaha Husain meminta bertemu Hasan Al-Banna dan ia menyanggupi. Maka terjadilah perbincangan yang membuat Thaha Husain terkagum pada Hasan Al-Banna. Setelah itu Thaha Husain berkata, “Andai lawan-lawanku seperti Hasan, tentu aku menjabat tangan mereka sejak hari pertama. Wahai Ustadz Hasan, saya mendengar kritikanmu dan terkagum padamu. Kritikan seperti ini tidak dimiliki orang lain selain engkau.”

*al-intima'

Kompromi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam

haditsul ifkiIbnu Ishak menceritakan sebuah kisah tentang tindakan yang pernah diambil Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tatkala cobaan dan situasi genting terasa semakin berat. Saat itu, menjelang perang Ahzab, bangsa Arab telah siap bersatu mengeroyok dan mengepung kaum muslimin dari segala penjuru.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengirim delegasinya kepada Uyainah bin Hishin dan Al-Harits bin Auf Al-Murri. Kedua-duanya adalah komandan pasukan dari Ghatafan. Lewat delegasi itu beliau menawarkan 1/3 hasil panen kota Madinah, dengan syarat mereka berdua bersedia menarik pasukan meninggalkan Madinah.
Terjadilah suatu perundingan damai antara beliau dengan mereka, dan akhirnya ditulislah sepucuk surat perjanjian. Namun belum sampai ditandatangani, beliau terlebih dahulu memanggil Sa’ad bin Muadz dan Sa’ad bin Ubadah. Kepada mereka Rasulullah mengemukakan rencana tersebut, dan meminta masukan mereka berdua. Berkatalah keduanya: “Ya Rasul Allah, apakah ini suatu perintah yang anda ingin supaya kamimelaksanakannya, ataukah ini sesuatu yang diperintahkan Allah yang mesti kami laksanakan, ataukah sesuatu yang ingin anda lakukan untuk kebaikan kami?”
Rasul menjawab: “Sesungguhnya ini adalah sesuatu yang ingin saya lakukan untuk kebaikan kalian. Demi Allah, saya lakukan ini, tak lain karena saya lihat seluruh bang Arab telah membidikkan anak-anak panah mereka dari satu busur (maksudnya: bersatu mengeroyok), dan telah mengepung kalian dari segala penjuru. Oleh karena itu, aku ingin menghancurkan kekuatan mereka yang tertuju terhadap kalian sedapat mungkin…”
Namun kaum Anshar menolak usulan tersebut, mereka lebih memilih tindakan lain yang didasarkan pada upaya meningkatkan kepercayaan diri pasukan kaum muslimin dan memperkuat ketangguhannya.
Pelajaran penting
Potongan kisah berharga ini mengajarkan kepada kita beberapa hal:
  1. Kisah ini menggariskan tentang keleluasaan gerak dalam perjuangan dakwah. Bagaimana seorang pemimpin harus berupaya sedapat mungkin mencari berbagai alternative langkah sebagai upaya memperoleh kebaikan dan kemaslahatan bagi dakwah.
  2. Pentingnya bertindak cepat bagi penyelamatan dakwah, meskipun boleh jadi langkah yang diambil itu bukan langkah maksimal yang menentukan, tapi—meskipun begitu—ia merupakan langkah maju dalam perjalanan menuju kemenangan.
  3. Kebolehan ‘berkompromi’ dengan musuh dakwah asal tidak mengorbankan hal yang bersifat prinsip. Penawaran 1/3 hasil panen kota Madinah kepada Uyainah bin Hishin dan Al-Harits bin Auf Al-Murri, jelas-jelas merupakan bentuk kompromi, dan itu sah-sah saja dalam upaya mencari cara untuk menyerang musuh atau memporak-porandakan barisan mereka. Seandainya tindakan itu sesuatu yang terlarang atau bahkan dianggap kelemahan dan dosa, tentu Rasulullah tidak akan menjadikannya sebagai salah satu alternative.
  4. Kedudukan syuro amat penting dalam sebuah gerakan dakwah. Tentu saja hal itu dilakukan dalam hal-hal yang tidak ada ketetapan nash Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Pertanyaan Sa’ad bin Muadz dan Sa’ad bin Ubadah kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan hal ini. Mereka sudah siap tunduk kepada usulan Nabi, jika itu memang ketetapan kenabian atau perintah dari Allah SWT.
  5. Seorang pemimpin hendaknya tidak bersikap otoriter. Ia harus mau mendengar saran dan usulan dari pihak lain, termasuk dari bawahannya.
Demikianlah. Semoga Allah senantiasa menerangi jalan perjuangan kita dengan lentera cahaya Al-Qur’an, sunnah, dan ilmu para salafu shalih. Amin….

*al-intima'

Ada-Ada Saja Ulah Gubernur Asal PKS Ini


PKS Bangilan - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, sejak masa kepemimpinannya di Sumatera Barat dikenal tidak pernah menaiki pesawat dengan kelas bisnis walaupun yang dinaiki pesawat Garuda, beliau selalu memesan kelas ekonomi. Hal ini sangat berbeda dengan pejabat lainnya yang sering kali menaiki pesawat kelas Bisnis untuk berpergian menggunakan uang negara.

Kebiasaan Gubernur yang merupakan kader PKS ini mengundang orang-orang ingin mengetahui apakah benar yang dilakukan, apalagi hal ini hampir tidak pernah dipublish di media-media. Tak jarang penumpang lainnya yang mengenal beliau ketika menaiki pesawat memfoto beliau yang terlihat antri atau justru duduk di bangku kelas ekonomi pada sebuah pesawat.

Kali ini beredar di sosial media facebook, foto Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno sedang mengantri pengecekan tiket pesawat lion air sebelum menaiki pesawat. Pada foto tersebut tidak jelas keterangan beliau akan terbang kemana, tapi dari buramnya gambar diketahui bahwa pengambilan foto dilakukan dengan menggunakan kamera telepon genggam. Sedangkan pada akun facebook dengan nama Tentang Gubernur Sumbar menyebutkan bahwa foto tersebut diambil Sabtu (3/5) lalu dengan penerbangan menuju Jakarta.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang lebih akrab disapa Kang Aher juga memiliki kebiasaan yang sama seperti rekannya Irwan Parayitno. Pada penerbangan Jakarta-Pontianak, Aher didapati sedang mengantri di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, ketika hendak terbang dalam kunjungan kerja menuju Pontianak dan Maluku Utara pada hari Sabtu (3/5) lalu.

"Tidak ada bedanya terbang dengan kelas ekonomi maupun kelas bisnis", papar Kang Aher ketika ditanya salah satu penumpang yang ikut mengantri.

Kang Aher juga memaparkan bahwa dengan managemen waktu yang baik, tidak perlu juga masuk ke pesawat dengan protokoler dan jalur khusus sebagaimana layaknya pejabat negara setingkat Gubernur atau Menteri.

"Sudah biasa seperti ini. Malah bagus bisa berbaur dan ngobrol dengan masyarakat. Tidak perlu lah protokoler khusus dan kelas khusus (bisnis)." pungkasnya. [dm/hs/pksciktim.org/pkssumut.or.id]

Harapan Masyarakat Maluku Utara untuk Gubernur @GhaniKasuba yg Baru Dilantik


by @hariadihardy
Ternate-Maluku Utara

1. Alhamdulillah sebagai Masyarakat @Maluku_Utara kita semua memanjatkan #syukur atas Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Malut hari ini (5/5/2014).

2. Selain memakan waktu, kisruh data C1 Tipex, sidang di Mahkamah Konstitusi Mewarnai perjalanan Pilgub @Maluku_Utara kali ini. #syukur

3. kesabaran Masyarakat @Maluku_Utara mlewati setiap tahapan pilgub malut kali ini berbuah hasil, Gubernur terpilih resmi dilantik. #syukur

4. Selanjutnya kita semua perlu bersatu mendukung semua program kebaikan Gubernur & wagub @Maluku_Utara 2014-2019. #syukur

5. Karena pilgub @Maluku_Utara telah selesai, lawan telah menjadi kawan, yang menjauh telah mendekat. #syukur

6. Mengelola pemerintahan di @Maluku_Utara tentu tak bisa sendiri, butuh kerjasama semua pihak, itulah sebabnya kita perlu bersatu. #syukur

7. Potensi pariwisata, perikanan, pertambangan, pertanian di @Maluku_Utara luar biasa, semuanya harus dikelola dgn baik. #syukur

8. SDM, pendidikan masyrakat @Maluku_Utara harus diprioritaskan untuk di tingkatkan, itu harapan kita semua. #syukur

9. Lapangan kerja terbuka lebar, pengangguran berkurang, masyarakat @Maluku_Utara hidup layak, menjadi mimpi kita semua. #syukur

10. Pemerintahan @Maluku_Utara bersih, jauh dari korupsi, keadilan ditegakkan juga menjadi impian kita. #syukur

11. Harapan perbaikan @Maluku_Utara ini kita titipkan kepada gubernur kita KH abdul @ghanikasuba, dan kita dukung program beliau. #syukur

13. Semoga Allah memberikan taufik dan Hidayah-Nya untuk gubernur @Maluku_Utara @ghanikasuba dan wagub Muhammad Natsir Thaib. #syukur

14. Selamat Bekerja Untuk Gubernur @Maluku_Utara | 5 Mei untuk 5 Tahun yang lebih baik bersama No 5 #AGKMANTHAB :)

Dilantik Mendagri, Kasuba-Thaib Resmi Pimpin Maluku Utara


Pasangan Abdul Ghani Kasuba-Mohammad Natsir Thaib resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara 2014-2019. Pengambilan sumpah dan janji serta pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Maluku Utara yang berlangsung di Sofifi, Pulau Halmahera, Senin (2/5/2014) pagi.

Hadir dalam acara pelantikan tersebut di antaranya Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Pertanian Suswono, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Sarundajang, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta Pejabat Gubernur Maluku Utara Andi Tanribali Lamo. Mantan Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn, mantan Gubernur Gorontalo, dan Duta Besar Arab Saudi juga hadir dalam acara ini.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam sambutannya menyatakan pilkada Maluku Utara senantiasa membutuhkan proses yang panjang. Sekalipun demikian, waktu yang lama itu tidak masalah sebagai bagian dari proses berdemokrasi. Maluku Utara telah mencatat kemajuan signifikan semenjak terbentuk. Maluku Utara diakui pula memiliki kekayaan alam dan potensi sumberdaya yang memadai. Karenanya, seluruh potensi itu harus mampu dikelola sebaik-baiknya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Gamawan mengingatkan, Provinsi Maluku Utara dilahirkan sebagai bagian pemekaran dari Maluku diniatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Niatan itulah yang harus menjadi pengingat. "Apa sesungguhnya niat membentuk provinsi ini 15 tahun lalu? Bukankah itu dimaksudkan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat?" sebut Gamawan.

Termasuk dalam 10 program prioritas dalam 100 hari pertama pemerintahan Kasuba-Thaib adalah percepatan pembangunan infrastruktur dalam ibu kota provinsi di Sofifi. Saat ini, sekalipun secara resmi Maluku Utara beribu kota di Sofifi, aktivitas masih berpusat di Kota Ternate. Bahkan Sofifi pun masih belum berstatus kota, sebagaimana yang secara umum dipersyaratkan dalam undang-undang pembentukan provinsi.

Pilkada Gubernur Maluku Utara harus berjalan sampai tiga putaran akibat adanya keharusan pemungutan suara ulang di 7 kecamatan plus 2 tempat pemungutan suara di wilayah Kepulauan Sula. Lewat pertarungan ketat, Kasuba-Thaib mengalahkan pasangan Ahmad Hidayat Mus-Hasan Doa. (merdeka.com)

"Canda Jadi Nyata" | Sosok Abdul Ghani Kasuba Dimata Anaknya


Oleh Aminatuz Zahra Kasuba

Ayah pernah bercerita ketika beliau masih menjadi penceramah dan sama sekali belum menyentuh dunia politik, beliau membonceng ibu dengan motor dan tanpa sengaja melewati kantor gubernur yang masih dalam tahap pembangunan. Beliau bercanda untuk menghangatkan suasana  dan bilang ke ibu, "Suatu saat nanti saya yang menduduki kantor itu". Ibu hanya tertawa geli karena percaya bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.

Ayah adalah sosok pekerja keras dan tidak kenal lelah. Memang sangat sulit mendapatkan waktu bersama beliau tapi kami tidak pernah merasa kurang perhatian atau kasih sayang. Bagi kami senyumannya, sikap tenang dan sikap hangat ketika menyapa kami itu sudah lebih dari cukup.

Beliau tidak pernah mengeluh atau menunjukan beban beliau kepada kami. Mungkin bukan hanya kepada kami, beliau tidak pernah menunjukan rasa lelah beliau kepada orang sekitarnya. Terkadang kami khawatir ketika beliau dengan lelahnya bekerja berjam jam, pergi ke pulau pulau namun di depan rumah masih banyak tamu yang menanti. Ya, walaupun tidak setiap hari namun seringkali diatas jam dua malam beliau tetap melayani tamu.

Adik saya, Nurul Izzah Kasuba pernah bercerita suatu saat dia melihat Ayah sangat lelah walaupun berusaha tersenyum. Kemudian, Izzah memintanya untuk istirahat karena tidak ingin melihat ayah sakit. Namun,beliau hanya bilang “iya nak” dan melanjutkan aktifitasnya. Kami tahu betul betapa besar mimpi mimpi dan cinta beliau terhadap rakyat Maluku Utara.

Beliau contoh leader bagi kami, pemimpin yang tidak pernah melihat dan membeda bedakan orang lain, yang mampu mencairkan suasana, tidak pendendam, tidak penuh dengan ambisi ambisi dunia, pemimpin yang bisa menempatkan posisi sebagai ayah, politikus dan seorang dai. Pemimpin yang senang bertemu dengan rakyatnya, memiliki bahasa yang dipahami rakyatnya dan memiliki kasih sayang yang mampu dirasakan keluarganya. Kami adalah saksi bahwa ayah adalah seorang yang tidak pernah membenci orang yang menyakitinya, memfitnahnya apalagi hanya lawan politiknya.

Ayah adalah panutan kami setelah baginda Rosulullah dan para sahabatnya. Beliau adalah sosok yang kuat, karismatik dan penyayang. Ditengah kesibukan politik dan dakwahnya, beliau adalah orang yang mudah mengatakan perasaan sayang kepada anak anaknya.

Beliau mengajarkan kami agar peduli orang lain dan peka terhadap lingkungan sekitar. Beliau selalu mengingatkan kami agar tidak sombong dan selalu bersyukur. Ayah selalu mengingatkan, semua yang kami nikmati adalah rezeki dari Allah yang akan ditambah ketika kami bersyukur dan akan hilang dengan sekejap mata ketika kami terlalu rakus, sombong atau mungkin sudah jauh dari jalan  Allah. Beliau selalu mengingatkan kami bahwa ketika harta, jabatan dan pujian pujian orang lain menjadi tujuan utama kita dalam hidup, maka hidup ini akan susah, suram dan berat.

Papa selalu mudah membuat kami jatuh hati terhadap sifat santai, pemaaf, adil, dan penyayangnya. Canda dan tawa beliau mengajarkan kami agar tidak melihat masalah dan ujian sebagai beban melainkan cinta Allah terhadap kami, karna dengan masalah kami akan duduk dan berdo’a kepadaNya, maka semakin eratlah hubungan kita dengan Allah.

Ayah selalu membuat kami gembira menghadapi apapun yang terjadi. Beliau sosok yang sangat tenang namun periang dan suka bercanda dengan anak-anaknya. Kadang kami sering bertanya tanya karena setiap kali bersama kami beliau selalu tertawa dan bercanda, “Apakah ayah tidak pernah merasa sedih? Atau apakah ayah tidak pernah stress dengan semua hal yang dihadapi?”.

Saat ditanya seperti itu, ayah selalu memotivasi kami dengan pengalaman pengalaman beliau. Ayah menekankan pentingnya rasa optimis dan berprasangka baik terhadap taqdir taqdir Allah. Ayah berharap agar kami tidak menjadi orang yang mudah putus asa, beliau tidak pernah menuntut apapun dari kami, yang beliau inginkan usaha kami dalam mengejar apa yang kami cita citakan. 

Beliau selau membuat kami tertawa namun belajar dari pengalaman beliau. Beliau sering bercerita ketika beliau masih muda dan tinggal di kampung, waktu merantau di Madinah, waktu berdakwah ke pulau-pulau dan lain sebagainya.

Sebagian besar dari cerita beliau memiliki pesan bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat, jangan pernah merasa kecil dan bukan siapa siapa dimata manusia karna kita punya Allah yang Maha Besar dan Maha Kaya.

Ayah pernah bercerita ketika beliau masih menjadi penceramah dan sama sekali belum menyentuh dunia politik, beliau membonceng ibu dengan motor dan tanpa sengaja melewati kantor gubernur yang masih dalam tahap pembangunan. Beliau bercanda untuk menghangatkan suasana  dan bilang ke ibu, "Suatu saat nanti saya yang menduduki kantor itu". Ibu hanya tertawa geli karena percaya bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.

Dan hari ini, canda beliau saat berboncengan dengan istrinya menjadi nyata. Hari ini ayah dilantik menjadi Gubernur Maluku Utara.

Semoga amanah ini dimudahkan dengan orang orang jujur yang bekerja dengan ayah. Semoga dengan berdakwah sebagai gubernur menaikan derajat beliau dimata Allah dan harapan terakhir kami adalah semoga jabatan ayah yang resmi beliau pegang hari ini mampu menjadi jalan beliau dan orang sekitarnya menuju surga agar bisa beliau bangun rumah atau kota kecil yang dipenuhi dengan orang orang Maluku Utara di surga nanti.

Kami sadar bahwa akan ada ujian ujian yang lebih besar dan fitnah adalah ancaman yang terus siap berdiri didepan pintu rumah kami. Politik bukan hal yang menyenangkan namun kami akan terus mendukunng, percaya dan terus mendoakan beliau.


Sofifi, 5 Mei 2014
@AminahZhrh on twitter

Mangrove Center Tuban, Selamatkan Pantai dari Abrasi


Tuban - Puluhan tahun yang lalu, sepanjang pantai wilayah desa Jenu hingga desa sugihawaras kecamatan Jenu kabupaten hilang ditelan ganasnya ombak hingga mengakibatkan pantai yang luas dan ditumbuhi ribuan kelapa tersebut nyaris tidak dapat ditemui lagi. Namun berkat kegigihan Ali Mansyur (52) menanam tumbuhan Mangrove, kini pantai tersebut menjadi pantai yang indah dengan hamparan pasir pantai yang luas. Minggu (01/12/2013)

Ali Mansur mengisahkan, pada sekitar tahun 1970an silam, pantai Jenu merupakan pantai yang luas dan banyak tumbuh kelapa, karena banyak ditebang untuk kegiatan usaha tambak dan sebagian terserang hama wangwung ratusan pohon kelapa akhirnya hilang. Hamparan pasir pantai seluas 18 hektar milik warga tersebut juga terkikis gelombang pasang dan menenggelamkan hampir 200an meter pasir dari bibir pantai. “Saya masih ingat dulu pada hari Rabu, banjir Rob menghabiskan pantai sampai 200an meter,” cerita Ali Mansur.

Kejadian tersebut akhirnya membuat Ali Mansur berfikir keras bagaimana mengembalikan pantai yang hilang. Akhirnya pada tahun 1975 dia mulai menanam pohon bakau. Penanaman tersebut dilakoninya dengan tekun meski banyak warga yang memandang pesimis karena penanaman pohon mangrove merupakan perbuatan bodoh karena dari dulu tak pernah ada bakau di pantai Jenu.

“Percuma pak, di Tuban tidak bisa ditanami mangrov,” kata Ali Mansur menirukan salah satu pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah saat dia mencoba mengajukan bantuan penanaman Mangrove.

Perjuangan Ali Mansur akhirnya membawanya bertemu dengan para aktivis pecinta lingkungan. Dengan dukungan kawan barunya itu, pada tahun 2005 terbentuklah Yayasan Mangrove Center Tuban.

“Awalnya kami menanam dengan dana mandiri lalu kami kenal teman yang bekerja di Semen Gresik, lalu dengan bantuannya diusahakan setiap perusahaan yang melakukan penanaman pohon menggunakan bibit dari kami,” kata Mansur.

Perjuangan Ali Mansur menanam pohon mangrove kini bisa dinikmati semua orang, pantai Jenu menjadi pantai yang luas dan ribuan ditumbuhi tanaman mangrove dan cemara laut. Dukungan dari berbagai pihak pun terus berdatangan mulai dari lembaga donor dan pemerintah. Saat ini kawasan pantai Jenu ditetapkan sebagai kawasan konservasi pantai.

Di kawasan konservasi ini MCT melakukan berbagai kegiatan seperti pembibitan ratusan jenis pohon, trucukisasi pantai. Tak hanya itu, Mangrove center juga menjadi jujugan utama rekreasi keluarga hingga kegiatan sekolah. Ali Mansur mengungkapkan, setiap harinya tak kurang dari 1.500 pengunjung datang, “Pada puncaknya biasanya mencapai 5.000 pengunjung pada musim liburan sekolah,” ungkapnya.

Tak hanya mengembalikan luasan pantai, hutan bakau yang dikelola MCT juga mengembalikan keragaman hayati, di hutan Mangrove, burung-burung pantai mulai berdatangan dan bersarang di dalamnya dan banyak binatang yang mulai menemukan kembali habitatnya yang telah hilang karena ulah manusia. [wacanatuban/pkstuban]

Aher Bisa Bawa Kemenangan Buat Prabowo



Banyak keuntungan jika calon presiden atau wakil presiden berasal dari masyarakat atau tokoh Jawa Barat. Salah satunya, pintu peluang kemenangan semakin terbuka lebar.

Begitu sebagaimana dikatakan pengamat politik yang juga Guru Besar Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Dede Mariana saat dihubung wartawan, Sabtu (3/5).

Menurutnya, secara analisa kualitatif, partai politik jika mencalonkan orang Jabar memiliki peluang kemenangan yang sangat besar dalam petarungan Pilpres. Alasannya, sekarang ini terjadi politik identitas sehingga sentimen etnik bisa berpengaruh menarik pendukung.

"Apalagi masyarakat Jabar, mayoritas sangat menginginkan warga Jabar menjadi pemimpin nasional, yang memang sudah sejak lama tidak ada," ujar Dede.

Selain itu, kata dia, jumlah pemilih di Jabar sangat banyak dibandingkan daerah lainnya. Maka ketika seorang tokoh Jabar memiliki basis massa yang kuat dan maju sebagai calon pemimpin, bukan tidak mungkin terpilih.

Dede mengatakan, kondisi kekinian calon yang berasal dari Jabar, dan berani siap menjadi pemimpin nasional, yakni Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan raja musik dangdut Rhoma Irama. Khusus Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, sudah memiliki modal utama karena dia bisa memenangkan pemilihan gubernur Jabar sebanyak dua kali.

Namun, kata Dede, Aher juga jangan terlena. Dia harus berusaha keras melakukan konsolidasi dengan rakyat Jabar. Sehingga dukungan kepada yang bersangkutan akan semakin banyak.

"Masyarakat Jabar itu merupakan golongan pemilih cair. Sehingga jika ingin Aher terpilih menjadi capres atau wapres harus ekstra keras melakukan konsolidasi," ujar Dede.

Dikatakan Dede, wacana beredar di lapangan Aher banyak dibicarakan cocok untuk mendampingi calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto. Bahkan jika  hal ini terwujud, maka pasangan ini bukan tidak mungkin bisa menyaingi elektabilitas calon presiden dari PDIP Jokowi yang menurut lembaga survei selalu berada di tingkat tertinggi. [ian/RMOL]

Gerindra: Kami Setuju Platform PKS 99 Persen



Jakarta - Komunikasi Partai Gerindra dengan PKS makin intensif untuk membentuk koalisi di pilpres. Waketum Gerindra Fadli Zon mengisyaratkan kemungkinan koalisi dengan PKS makin dekat.

"Kalau sama PKS sudah ada silaturahmi dua hari lalu, soal latar belakang dan platform mereka itu saya setuju 99 persen saya setuju," ujar Fadli di sela-sela rilis survei SMRC tentang 'Koalisi Untuk Calon Presiden: Elite vs Massa Pemilih Partai' di Hotel Sari Pan Pasific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (4/5/2014).

Fadli mengatakan Gerindra terbuka dengan kandidat capres dari PKS seperti HNW, Anis Matta dan Ahmad Heryawan. "Dengan tiga kandidat yang diajukan PKS seperti HNW, Anis Matta, dan Aher pun tidak ada masalah," tuturnya.

Bahkan ketiga nama capres PKS itu disebut Fadli cukup memenuhi kriteria pendamping Prabowo. Namun memang saat ini keputusan mengenai koalisi masih belum ditentukan.

"Kalau dengan PKS saja sebenarnya kita sudah cukup kok, dengan PAN juga sudah cukup, apalagi dengan semuanya. Bisa lebih cukup lagi," imbuh Fadli.

Sementara soal penjakakan koalisi dengan PPP, Fadli mengatakan Gerindra tetap optimis bahwa PPP akan kembali mendukung Gerindra setelah Rapimnas.

"Dengan PPP kita juga tetap optimis. Mereka kan kemarin itu sudah islah, jadi ya kita hormati keputusan itu. Kita tak merasa dikhianati kok," pungkas Fadli.

(detik.com)

DPR Desak Presiden SBY Bersikap Tegas Terhadap Mesir


Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Almuzzammil Yusuf  mengecam vonis hukuman mati oleh pengadilan pemerintah kudeta Mesir terhadap 683 warganya. Muzzammil mendesak agar Presiden SBY bersikap tegas dan menggalang dukungan negara Muslim dan komunitas Internasional untuk menggagalkan vonis tersebut.

“Sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia, kita semua, rakyat dan pemerintah Indonesia harus mengecam vonis biadab, tidak manusiawi yang memvonis hukuman mati secara berjamaah kepada warga negaranya tanpa proses pengadilan yang benar.” Tegas Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia Untuk Palestina ini dalam keterangan persnya 4 Mei 2014.

Menurut Muzzammil, proses pengadilan kilat yang menvonis mati 683 warga Mesir yang menentang Pemerintahan Kudeta Mesir ini melanggar HAM dan hukum Internasional.

“Pengadilan Mesir ini tidak memenuhi prinsip hukum internasional. Tidak ada hak pembelaaan diri. Tidak boleh didampingi pengacara. Telah terjadi perampasan hak-hak dasar warga negara oleh penguasa kudeta Mesir dengan menggunakan institusi pengadilan Mesir.” Jelas Muzzammil.

Fenomena vonis hukuman mati berjamaah dengan proses pengadilan yang singkat ini, kata Muzzammil, menunjukan kemunduran demokrasi Mesir jauh ke belakang.

“Mereka adalah kaum liberalis yang bekerjasama dengan Militer yang tidak siap kalah di era demokrasi. Mereka adalah para penguasa zhalim yang menyiksa dan membunuh rakyatnya sendiri yang didukung kekuatan besar.” Jelasnya.

Untuk itu Muzzammil mendesak agar Presiden SBY, sebagai representasi rakyat Indonesia tidak tinggal diam. Presiden SBY, kata Muzzammil, seharusnya menggalang dukungan komunitas Internasional, terutama negara-negara Islam untuk menggagalkan vonis mati tersebut.

“Sebagai pemimpin negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, saya berharap Presiden SBY secara langsung menyampaikan sikap penolakan dan mengajak negara-negara di dunia untuk menggagalkan vonis yang tidak manusiawi itu,” jelas politis Lampung ini.

*pkspiyungan

Abdul Gani Bertekad Majukan Maluku Utara Lewat Sektor Pariwisata


Kondisi alam berupa gugusan pulau merupakan potensi utama untuk memajukan Maluku Utara. Pulau-pulau dan perairan di Maluku Utara menyimpan potensi besar untuk dikembangkan

"Hasil laut, pariwisata, dan juga pertanian akan menjadi primadona bagi Provinsi Tanah Manise," kata Gubernur Maluku Utara terpilih, Abdul Ghani Kasuba, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 5/5).

Abdul Gani, yang akan dilantik hari ini, pun bertekad memajukan Maluku Utara dan menjadikannya sebagai provinsi yang bersaing dengan provinsi lainnya. Ia yakin akan potensi pariwisata Maluku Utara yang akan berkembang dengan pesat.

"Keindahan alam pulau-pulau di Malut, baik di pantai dan di bawah laut, sangat menakjubkan. Sangat cocok untuk didatangi wisatawan dalam maupun luar negeri," selorohnya.

Keyakinannya tersebut berdasarkan pada kondisi infrastruktur  dan transportasi yang menunjang. Dia menunjukkan jadwal penerbangan yang langsung dari Jakarta, maupun lewat kota lain, sudah semakin sering.

"Para wisatawan tidak usah khawatir, transportasi darat dan laut sudah sangat baik di Malut ini," demikian Abdul Gani. [ysa/rmol]

Dubes, Menteri dan Gubernur PKS Hadiri Pelantikan AGK-Manthab


Pemprov Maluku Utara (Malut) akan mengundang Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi di Jakarta Musthafa Ibrahim Al-Mubarak menghadiri pelantikan Gubernur/Wakil Gubernur Malut pasangan Abdul Gani Kasub-Muhammad Naser Thaib di Sofifi 5 Mei 2014.

Sekertaris DPRD Malut, Abubakar Abdullah mengatakan di Ternate, Minggu, undangan kepada Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk menghadiri pelantikan Gubernur/Wakil Gubernur Malut periode 2014-2019 tersebut merupakan permintaan dari Abdul Gani Kasuba.

Belum diketahui secara pasti alasan Abdul Gani Kasuba menginginkan Dubes Kerjaan Arab Saudi diundang pada acara pelantikan yang akan berlangsung di Sofifi, ibu kota Malut tersebut, namun diperkirakan karena faktor emosional mengingat Abdul Gani Kasuba pernah menimbah ilmu di Arab Saudi.

Ia mengatakan, pejabat lainnya yang diundang Pemprov Malut menghadiri pelantikan Gubernur/Wakil Gubernur hasil pilkada Malut 2013 tersebut adalah sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), seperti Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Sosial Salim Assegaf Al Jufri.

Sejumlah gubernur di Indonesia dari PKS, seperti dari Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, juga akan diundang menghadiri pelantikan pemimpin Malut lima tahun kedepan itu.

Menurut Abubakar Abdullah, Panitia Pelantikan Gubernur/Wakil Gubernur Malut terus melakukan berbagai persiapan untuk menyukseskan acara itu, termasuk persiapan untuk lokasi pelantikan di kantor DPRD Malut di Sofifi.

Khusus untuk transportasi tamu yang akan menghadiri pelantikan Gubernur/Wakil Gubernur Malut dari Ternate ke Sofifi, Pemprov Malut telah menyiapkan dua unit kapal cepat serta sejumlah kapal feri, karena di Sofifi belum ada lapangan terbang yang bisa digunakan untuk mencapai daerah itu menggunakan transportasi udara.

Sementara itu Kabid Humas Polda Malut AKBD Hendri Badar mengatakan, bahwa Polda telah menyiapkan 1.015 personel Polri untuk mengamankan pelantikan Gubernur/Wakil Gubernur Malut tersebut.

Polda mengimbau kepada masyarakat di daerah ini untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran pelantikan tersebut, apalagi kalau sudah mengarah pada aksi anarkis, karena kalau hal itu sampai terjadi maka polisi akan bertindak tegas. (ROL)

Abdul Ghani Kasuba: Dari Ulama Hingga Gubernur


Tidak semua orang bisa menjadi ulama sekaligus menjadi politisi dengan performa atau kinerja yang baik. Memulai perjalanan di dunia politik secara tidak disengaja, Kiai Haji Abdul Ghani Kasuba adalah ulama yang berhasil membuktikan diri sebagai politisi yang amanah.

Perjuangan Abdul Ghani dalam bidang politik untuk memajukan rakyat Maluku Utara sebenarnya mendapatkan dukungan rakyat, namun praktik curang saat pemungutan suara membuatnya harus berjuang. Dia bersama tim harus memastikan Pilkada Putaran Kedua Maluku Utara dapat berlangsung jujur dan benar untuk dapat menjaga suara-suara yang mendukungnya. Setelah memenangi gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK), Abdul Ghani yang akan dilantik pada Senin, 5 Mei ini dapat bersyukur.

Sebelum merantau untuk menuntut ilmu ke Kota Nabi, Abdul Ghani belajar di sekolah Islami yang didirikan oleh Yayasan Al-Khairat. Pendidikannya sejak Sekolah Dasar (SD) di Madrasah Diniyah Amaliyah (MDA) Al-Khairat hingga Madrasah Mualimin Al-Khairat (setingkat SMA) membuatnya punya dasar yang mumpuni dalam pendidikan Islam, sehingga dia melanjutkan pendidikan tinggi ke Islamic University of al-Madinah al-Munawarah.

Sepulangnya dari Madinah, Abdul Ghani mengabdikan diri kepada Yayasan Al-Khairat tersebut sebagai Kepala Inspeksi. Selama 25 tahun dia mendirikan sekolah-sekolah di berbagai daerah terpencil dari Maluku Utara hingga Papua, sekaligus menerapkan ilmu yang dipelajarinya di Fakultas Dakwah saat di Madinah.

Menjadi Muallaf dalam Politik

Aktivitas Abdul Ghani dalam bidang pendidikan menarik perhatian Partai Keadilan. Kontribusinya dalam bidang dakwah membuat Partai Dakwah mengajaknya untuk ikut serta dalam Pemilu Legislatif 2004 sebagai calon anggota parlemen.

“Waktu itu saya merasa disebut muallaf dalam perpolitikan. Saya tidak dianggap (berpotensi). Yang pertama karena tidak banyak uang, kemudian tidak tahu lika-liku politik,” ungkapnya ketika mengingat pencalonannya sebagai calon anggota DPR RI dari Maluku Utara.

Di luar dugaan, ternyata masyarakat Maluku Utara memberikan amanah kepada Abdul Ghani untuk menjadi wakil mereka di Senayan. Kontribusinya sebagai pendakwah di daerah-daerah di Maluku Utara membuatnya menjadi wakil rakyat, meski dia tidak punya banyak dana saat itu.

“Jadi selalu saya punya patokan, yaitu kerja. Jangan tanya uang dulu. Bekerja dulu. Uang pasti kejar dari belakang. Itu tekad saya sampai berani mencalonkan diri menjadi wakil DPR,” ungkap senior dari Hidayat Nur Wahid di Islamic University of al-Madinah al-Munawarah ini.

Menang Berkat Data Lengkap

Meskipun Abdul Ghani dapat lolos ke Senayan pada 2004, pengalaman berbeda dialaminya ketika diberi amanah oleh PKS untuk menjadi Calon Gubernur Maluku Utara pada 2013 lalu. Dipasangkan bersama Muhammad Natsir Thaib, Abdul Ghani menggunakan singkatan nama AGK-Manthab.

Pada Pilkada Putaran Pertama, tidak ada pasangan kandidat yang dapat mencapai 30 persen suara, sehingga harus ada Pilkada Putaran Kedua. Pada putaran kedua ini, AGK-Manthab menang setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara melakukan pelanggaran dengan mengesahkan hasil perolehan suara di delapan kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sula yang mengandung kecurangan.

"Sangat melelahkan. Rival mempunyai dukungan yang luar biasa di wilayahnya, namun kita lewati dengan baik, akhirnya keluar keputusan itu. Saya juga melihat memang mereka partai besar dan memiliki dana besar. Saya apa adanya menyerahkan data yang cukup lengkap ke MK," kenang Abdul Ghani saat menceritakan kemenangan gugatannya di MK adalah berkat data-data yang lengkap dari Kabupaten Kepulauan Sula.

Ajak Istri untuk Berani 

Berbeda kepulauan, Abdul Ghani bersama tim saksi dan advokasi PKS juga harus memastikan pilkada dilaksanakan dengan jujur di Kabupaten Pulau Taliabu. Dia dan tim saat itu harus mengawasi bahwa Pemungutan Suara Ulang (PSU) dapat dilaksanakan dengan jujur dan benar, tidak seperti pada pemungutan suara sebelumnya di wilayah ini. Di Pulau Taliabu, Abdul Ghani merasakan perjuangan sesungguhnya dalam mengawasi pemilu.

Dia dan istri tinggal di salah satu rumah warga di Pulau Taliabu yang hampir setiap malam dilempari batu. Istrinya mengaku takut dengan intimidasi rutin tersebut. Abdul Ghani kemudian memberi dukungan kepada istrinya untuk tidak takut dengan ancaman tersebut, “Kamu jadi Ibu Gubernur itu jangan panako (penakut). Kalau mau jadi Ibu Gubernur itu harus berani. Kalau tidak berani, kita orang pulang saja, tidak usah berhadapan Pemilu.” 

Kalau Ada Cobaan, Kita di Jalan yang Benar

Mengetahui laporan tim AGK-Manthab diintimidasi di Pulau Taliabu, Polisi dan TNI kemudian mengerahkan pengamanan kepada tim tersebut. Dengan kapal perang berlabuh di pesisir Pulau Taliabu, teror terhadap mereka berhenti.

Abdul Ghani sempat diajak oleh Polri dan TNI untuk berlindung ke Luwuk di Sulawesi Tengah yang hanya berjarak dua jam dengan speed boat, namun dia menolaknya “Jenderal harus di depan, anak buah harus di belakang. Terpaksa Kapolda minta Brimob yang kawal saya sampai hari Senin, Selasa, Rabu. Rabu sudah terkumpul semua form C1 itu baru saya sore itu meluncur ke Luwuk,” ungkap Abdul Ghani. Setelah melalui berbagai perjuangan dalam mengawasi langsung pemungutan suara, kini Abdul Ghani Kasuba, Muhammad Natsir Thaib, serta seluruh tim dapat bersyukur.

“Kalau kita menjalankan dakwah tidak difitnah, kita kembali ke belakang. Kau periksa dulu kau punya niat. Mungkin niat kau sudah terlalu sempit sehingga bajalan seakan-akan tidak ada halangan. Ketika kau dapatkan tantangan, dapatkan cobaan yang berat, kau harus yakin jalanmu sudah benar. Sepeti ketika saya diusir, dilempar ketika masuk ke sebuah desa. Ketika saya diperlakukan seperti itu, saya yakin saya akan mendapat jalan dan pertolongan untuk jadi Gubernur,” kenang Abdul Ghani.

*sumber: pks.or.id

Jaya Suprana Menyesal Atas Rekor MURI ODOJ


Direktur Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana menganugrahkan penghargaan kepada Komunitas One day One Juz (ODOJ) atas kegiatan spektakuler pembacaan al-Qur`an secara berjamaah yang diikuti oleh lebih dari 30.000 orang.

"Saya belum pernah mendengar ada peristiwa sedahsyat ini di dunia," ungkap haru Jaya Suprana saat Grand Launching komunitas tersebut di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (4/5).

Jaya Suprana menilai bahwa peristiwa pembacaan al-Qur`an secara berjamaah ini merupakan fenomena yang sangat langka di dunia.

"Dengan sangat menyesal, saya tidak bisa memberikan perisitiwa ini dengan rekor Indonesia, akan tetapi dengan rekor dunia," ungkapnya.

One Day One Juz (ODOJ) adalah program yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Qur’an untuk memfasilitasi dan mempermudah dalam membaca al-Qur’an dengan targetan 1 juz sehari. (SIARNUSA.com)