Foto Hammy Wahyunianto Ketua DPW PKS Jawa Timur (gogle)
Surabaya: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan berpartisipasi alias abstain di pilkada Surabaya. Tak hanya itu, partai yang dinahkodai Sohibul Iman itu juga menyatakan tidak akan mengarahkan konstituen dan simpatisan PKS untuk mendukung dan memilih pasangan calon Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana maupun Rasiyo-Lucy Kurniasari.
"Yang jelas, pengurus dan kader PKS Surabaya akan memilih abstain. Kami juga tidak akan mengerahkan massa dan simpatisan untuk mendukung siapa pun," tegas Ketua DPW PKS Jawa Timur (Jatim), Hammy Wahyunianto, dihubungi di Surabaya, Kamis (10/9/2015).
Alasannya, PKS menyebut proses penyelenggaraan pilkada Surabaya amburadul dan tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan. Bahkan, kata Hamy, terkesan dipaksakan.
Hammy mengklaim sebanyak 70 ribu kader, simpatisan, dan relawan PKS Surabaya tidak akan dikerahkan untuk mendukung kedua pasangan itu. "Namun, kalau masih ada yang mau pilih salah satu calon, itu hak mereka," kata pria yang juga menjabat wakil ketua Komisi D DPRD Jatim itu.
Hammy melihat pilkada Surabaya rentan gugatan. "Siapa pun yang menjadi pemenang pasti rawan digugat. Apalagi jika pasangan Rasiyo-Lucy yang menang, tentu PDIP tak akan tinggal diam untuk mempermasalahkan proses pencalonan yang dinilai melanggar aturan perundang-undangan," katanya.
Hammy berkeyakinan sikap yang diambil PKS akan diikuti parpol yang tergabung dalam Koalisi Majapahit yang sejak awal mempersoalkan proses penyelenggaraan pilkada Surabaya.
UWA
Sumber : Metrotvnews.com