SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Friday 11 September 2015

Menganggap Proses Amburadul, PKS Abstain di Pilkada Surabaya

Hasil gambar untuk hamy wahjunianto
Foto Hammy Wahyunianto Ketua DPW PKS Jawa Timur (gogle)
Surabaya: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan berpartisipasi alias abstain di pilkada Surabaya. Tak hanya itu, partai yang dinahkodai Sohibul Iman itu juga menyatakan tidak akan mengarahkan konstituen dan simpatisan PKS untuk mendukung dan memilih pasangan calon Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana maupun Rasiyo-Lucy Kurniasari.

"Yang jelas, pengurus dan kader PKS Surabaya akan memilih abstain. Kami juga tidak akan mengerahkan massa dan simpatisan untuk mendukung siapa pun," tegas Ketua DPW PKS Jawa Timur (Jatim), Hammy Wahyunianto, dihubungi di Surabaya, Kamis (10/9/2015).

Alasannya, PKS menyebut proses penyelenggaraan pilkada Surabaya amburadul dan tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan. Bahkan, kata Hamy, terkesan dipaksakan.

Hammy mengklaim sebanyak 70 ribu kader, simpatisan, dan relawan PKS Surabaya tidak akan dikerahkan untuk mendukung kedua pasangan itu. "Namun, kalau masih ada yang mau pilih salah satu calon, itu hak mereka," kata pria yang juga menjabat wakil ketua Komisi D DPRD Jatim itu.

Hammy melihat pilkada Surabaya rentan gugatan. "Siapa pun yang menjadi pemenang pasti rawan digugat. Apalagi jika pasangan Rasiyo-Lucy yang menang, tentu PDIP tak akan tinggal diam untuk mempermasalahkan proses pencalonan yang dinilai melanggar aturan perundang-undangan," katanya.

Hammy berkeyakinan sikap yang diambil PKS akan diikuti parpol yang tergabung dalam Koalisi Majapahit yang sejak awal mempersoalkan proses penyelenggaraan pilkada Surabaya.
UWA

Sumber :  Metrotvnews.com

PKS: Ridwan Kamil Miliki Tingkat Elektabilitas Lebih Tinggi dari Ahok

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Slamet Nurdin mengatakan Wali Kota  Bandung, Ridwan Kamil memiliki tingkat elektabilitas yang lebih tinggi dibanding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Menurutnya Ridwan atau biasa dipanggil Emil punya kesempatan untuk masuk bursa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Ridwan Kamil lebih populer daripada Ahok (Basuki). Dia (Emil) lebih terasa kinerjanya ketimbang Ahok waktu di Belitung," katanya saat dihubungi (10/9).
Slamet juga menilai, sosok Emil cocok memimpin Jakarta. Sebab, Bandung yang saat ini dipimpin Emil sama seperti Jakarta sebagai kota metropolis. Bandung layaknya Jakarta versi mini.
Oleh karenanya, ujar dia Jakarta butuh pemimpin yang bisa diterima berbagai pihak dan dapat menerima perbedaan. Selain itu kinerjanya sudah terbukti bagus.
Ia juga secara pribadi mengenal Emil, sebagai pejabat publik yang punya kinerja bagus. Banyak  perubahan di Bandung atas prestasinya.
"Ridwan Kamil layak untuk tampil cocok untuk anak muda karena kreatif, welcome  kompetensi dan performancenya bagus di Bandung. Dia kaya Jokowi waktu di Solo," ujarnya.
Meski demikian, Slamet mengungkapkan, PKS belum merilis resmi bursa calon jagoannya. Sebab, PKS masih tersandung kepengurusan PKS Jakarta yang belum rampung.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID