SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Sunday 13 April 2014

Dan Pileg 2014 Pun Diakhiri dengan Sandiwara Quick Count?














Oleh: Ferry Koto 
*Kompasianer

Mohon jangan membuat kesimpulan dahulu dari judul tulisan ini sebelum membaca keseluruhan tulisan yang saya buat. Memang judul nya provokatif, dan hak pembaca menilai seperti itu, tapi sebenarnya saya tidak hendak memprovokasi, cuma ingin berbagi rasa penasaran karena ketidak-tahuan atas apa yang sebenarnya terjadi.

Ketidak tahuan kenapa hampir semua partai politik sudah bertepuk tangan dan saling bersalaman sebagai tanda sudah berakhirnya Pemilihan Legislatif (pileg) 2014, dengan dikeluarkannya hasil QUICK COUNT (QC) oleh berbagai lembaga survei. Koq begitu hebat sekali lembaga yang mengadakan QC ini, bisa langsung keluarkan hasil dan dipercaya VALID oleh seluruh kontestan Pemilu 2014. Tidak tanggung-tanggung, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua Partai Demokrat sudah mengucapkan selamat pada PDI-P yang keluar sebagai juara QC dalam PILEG 2014 ini.
Sandiwara Quick Count dimulai?

Rabu malam seluruh lembaga survei QC mengeluarkan release nya dengan hampir 98% data sudah masuk ke system perhitungan mereka. Semua lembaga sepakat bahwa PDI-P pemenang dari pileg ini, diikuti Golkar, Gerindra dan Demokrat. Grafis di bawah hasil salah satu lembaga survei Cyrus-CSIS.



Ada beberapa kejanggalan terjadi, mulai dari cepatnya hasil QC di-publish, sampai pada serentaknya semuaparpol menerima hasil QC ini, walau dengan catatan manis “kita tetap menunggu hasil real count resmi KPU“

Sejak mulai hasil QC dikeluarkan, sandiwara satu per satu saling menguatkan bahwa hasil QC ini layak dan WAJIB dipercaya (izinkan sementara saya pakai kata sandiwara ya, di bawah saya jelaskan).

Pertama Presiden SBY (atau ketua Demokrat?) melakukan press conference, dengan jantan mengakui kekalahan Demokrat dari PDI-P. SBY mengucapkan selamat pada PDI-P sang juara, serta pada Golkar sang runner-up dan Gerindra juru kunci di nomor 3, dan ditutup dengan kata manis “kita tetap menungu hasil real count resmi KPU“.

Kedua, setelah SBY mengumumkan hasil QC yang bisa diterimanya ini, berlomba-lombalah seluruh partai mengakui kebenaran hasil QC ini. Golkar dengan bangga menyambut hasil ini karena bisa duduk di peringkat dua, dan ada kesan mereka sudah nyaman dengan nomor 2 tersebut walau targetnya adalah nomor uno. Gerindra dengan semboyannya yang terkenal, Gerindra menang Prabowo Presiden, nampaknya juga sudah terpuaskan dengan diberi posisi nomor 3, lupa sudah bahwa dengan posisi ini Prabowo belum bisa diantar jadi Presiden bahkan calon pun tidak.

Ketiga, partai-partai yang tidak terduga bisa memperoleh suara besar seperti PKB, PAN, dan PPP bergembira dan terpuaskan dengan posisi 5, 6, dan 7. Dan notabene ketiga partai ini adalah partai kesayangan SBY dalam pemerintahan Koalisi sebelumnya. (ssssttt dengan posisi ini tentu ndak akan protes ya hasil QC)

Keempat, nyaris dengan seluruh posisi yang diumumkan dalam hasil QC ini tidak ada yang bisa kecewa dan bisa memprotes hasil QC ini. PKS yang tadinya mentarget bisa 3 besar juga hanya bisa diam, karena dengan kondisi selalu dihajar habis-habisan sejak 2013, menantang hasil QC, memberi perlawanan hasil QC, sama saja menyerahkan diri untuk di-bully habis-habisan. Dan PKS pun, mau tidak mau, menerima hasil QC ini walau terkesan sangat terpaksa (kenapa?).

Kalimo (Pancasila), seluruh media, seluruh pengamat, ikut-ikutan menerima dan mem-buzz hasil QC ini, bahkan bisa terlihat mengamini secara serentak, inilah hasil PILEG 2014 yang bisa diterima. Dan selesailah PILEG 2014 … dan…. semua sepekat hasil Real Count tidak mungkin jauh berbeda dari QC ini (artinya real count ngikut QC ?)

Dengan diterimanya hasil QC ini maka per hari ini (10/4) semua parpol sudah mulai saling menjajaki. Ya, saling menjajaki untuk koalisi, karena dengan hasil QC yang mereka amini bersama, tidak ada satu pun parpol bisa mengajukan Capresnya tanpa berkoalisi. Semakin lengkap sudah sandiwara, bahwa QC ini adalah final dari pertarungan PILEG 2014. Dan transaksi pun sudah dimulai (?)
Apa itu QC? Yakin sudah benar?

Di bagian ini saya tidak hendak menuduh para ahli di lembaga-lembaga yang mengadakan QC tidak kompeten, tidak layak dipercaya hasil QC-nya. Oh tidak, sama sekali tidak. Saya justru ingin bertanya dan mempertanyakan bukan kepada lembaga tersebut, tapi kepada Parpol yang sudah menerima hasil QC ini.

Dari manakah keyakinan Parpol-Parpol peserta Pemilu bahwa QC ini sudah benar dan layak dipercaya? Apa yang jadi alasan mereka bahwa QC ini bisa jadi tolok ukur akan hasil sebenarnya nanti dari perhitungan manual KPU?

Saya ingin memperbandingkan QC di Indonesia ini dengan Parallel Vote Tabulation (PVT) Through Quick Count (QC) yang pernah dilakukan di Kamboja pada tahun 2008 (silahkan lihat laporan dokumennya disini ) dan ini merujuk pada metode yang dikembangkan NDI (National Democratic Institute) baca handbooknya disini.

Pada PVT QC di Kamboja hal yang paling mudah dilihat adalah pertanggungjawaban lembaga yang mengadakan QC. Di mana mereka tidak hanya mengumumkan hasil QC dari pemilu yang sudah berlangsung tapi juga mengumumkan metodologi yang digunakan, sampai mengumumkan juga apa-apa yang mereka lakukan dalam Quick Count.

Mari kita lihat satu per satu.

Di PVT QC kamboja tersebut, metode yang digunakan gamblang disebutkan, apakah QC indonesia juga? apakah parpol tahu metode yang digunakan sehingga bisa percaya dengan hasil QC ini?

Yang namanya sampling tentu perlu pertanggung jawaban, seperti apa dan dimana sampling itu diambi? di PVT QC Kamboja lagi-lagi disebutkan dimana saja sampling diambil, di TPS mana, di dapil (district) mana dan di Propinsi mana. Gunanya kita tahu lokasi sampling adalah untuk membuktikan betulkah data yang diambil oleh lembaga QC. Kalau tidak tahu lokasi TPS dan sebaran lokasinya, bagaimana kita memvalidasi hasil QC? apakah parpol itu semua tahu? atau sama dengan kita semua, juga tidak tahu?

Nach, yang lebih asyik lagi ditanyakan, di Kamboja waktu di QC mereka butuh 1.500 TPS sebagai sampling dari keseluruhan 15.000 TPS yang ada. Di Indonesia pada Pileg ini, dengan hasil yang katanya error-nya hanya 1% dan sudah diyakini benar, sampling yang digunakan hanya 2.000 TPS mewakili 516.000 TPS seluruh Indonesia. Juga di Kamboja ada 600 ribu-an pemilih yang disampling dari hanya 8 juta pemilih terdaftar, di Indonesia berapa pemilih disampling dari 180 juta pemilih terdaftar? Menurut ilmu statistik dasar yang pernah saya pelajari, makin kecil sampling maka kemungkinan error makin besar. Nach apa semua Parpol sudah tahu seperti apa sich 2.000 TPS yang disampling, seberapa banyak pemilih yang diwakili,  sehingga layak diakui sebagai representasi hasil PILEG 2014?
Tahun 2019 kita pemilu di TPS sampling saja

Nach, kalau semua pertanyaan di atas bisa dijawab oleh parpol dengan meyakinkan, semeyakinkan mereka menerima hasil Quick Count, maka kata-kata sandiwara di atas layak saya cabut. Karena tidak pantas saya sebut penerimaan hasil QC ini sebuah sandiwara. Karena yang namanya sandiwara semua sudah ditata, semua jalan cerita sudah diatur dan hasil akhir dari cerita semua pemain sudah tahu. Dan tentunya dalam sandiwara pasti ada dalangnya yang mengatur semua lakon dari para pemain.

Jika pertanyaan di atas sudah terjawab, maka saya ingin menghimbau sekarang. Menghimbau demi kebaikan 240 juta rakyat Indonesia, yang harus dihabiskan energinya untuk PILEG, yang ternyata bisa ditentukan hasilnya cukup lewat beberapa TPS sampling saja. Dengan dana ratusan milyar, bahkan puluhan trilyun jika digabungkan dengan dana para caleg dan parpol yang terbuang sia-sia, karena ingin mengadakan pemilu di seluruh wilayah Indonesia. Padahal hasilnya ternyata dengan kecanggihan ilmu pengetahuan dapat dilakukan melalui sampling sederhana yang tidak butuh biaya trilyunan.

Jadi ada baiknya parpol (atau KPU?) meminta saja metode dan data TPS yang disampling oleh para lembaga survei, di mana saja itu TPS-nya, kemudian dari data tersebut, tahun 2019, kita cukup PEMILU di TPS sampling itu saja. Setuju kan? ini pasti menghemat banyak sekali, serta saya yakin semua parpol pasti menerima sebagaimana mereka hari ini menerima hasil QC.

Finaly, untuk rakyat (atau saya?) mari minta pada lembaga survei, data lokasi TPS yang mereka survei untuk disampling, apakah itu TPS saya? TPS anda? atau TPS siapa? … kan asyik juga jika kita tahu bahwa TPS kita menentukan nasib 240 juta rakyat Indonesia. hehehe

Ada lembaga survei yang mau memulai membagi datanya?

*pkssumut

Kartu Truf Pilpres Ada di PKS


 Ahmad Heryawan, Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, 3 Capres dari PKS - Foto: baranews.com

“PKS Nomer 3….
PKS Tetap di hati…”

dakwatuna.com – Lirik bait lagu di atas memang masih hangat terngiang di hati, sukar untuk dilupakan.
Jargon “Gelombang PKS meraih 3 besar” dengan mengobarkan semangat Indonesia Super (Security Prosperity Religious) terbukti mampu menyuntikkan moral kader untuk mempertahankan eksistensinya. Bahkan semangat 3 besar ini tidak hanya menggelora di kalangan kader inti, simpatisan dan keluarganya pun turut menggelorakannya.
Tidak boleh kita lupakan juga dukungan tak terduga dari ulama-ulama salafi yang selama ini selalu kritis terhadap setiap strategi yang ditempuh PKS. Dimana dukungan itu diberikan  pada saat-saat akhir menjelang pemilihan efektif membukakan wacana persatuan Ukhuwah Islamiyah global. Ukhuwah Islamiyah lintas jamaah ini bisa menjadi obat penawar rindu setelah melihat kondisi yang memprihatinkan di Mesir dan Timur Tengah pada umumnya. Ada seorang blogger yang mampu melukiskan dengan haru bagaimana proses dirinya melepaskan status golput yang selama ini diyakini sebagai keputusan terbaik dunia akhirat. http://idaraihan.wordpress.com/2014/04/09/saksi-sejarah-politikku/
Bertahannya angka raihan PKS pada 7% (versi hitung cepat) memang bisa dianggap sebagai kemenangan jika menilik pada hantaman badai politik yang diterima partai da’wah selama ini, baik dari dalam negeri maupun akibat dari imbas perpolitikan di  luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan unggulnya PKS di berbagai TPS di luar negeri seperti Turki, Pakistan, Sudan, Hongkong, Arab Saudi, Jepang bahkan Jerman. Bahkan menurut real count PKS, angka raihan kursi parlemen sudah menyentuh 10%.
Meski demikian, sebagai kader yang turut merasakan denyut pasang surutnya gairah politik PKS sejak awal berdiri hingga tahun 2014 ini, izinkan kami menyampaikan pandangan dari sudut lain atas fenomena yang dialami PKS  pada pemilu 2014 ini. Semoga bisa menjadi sumbangan pemikiran untuk ke depannya.
PKS yang lahir dari benih gerakan dakwah tidak mungkin terlepas dari imbas pada apa yang terjadi pada semua pergerakan dakwah yang sedang berkembang dan berjuang di seluruh dunia.
Arab Spring yang berawal dari revolusi pemuda akhirnya menempatkan partai-partai berbasis gerakan dakwah Islam sebagai solusi pengganti rezim yang ada.
Tahun 2013 adalah masa pergolakan yang hebat bagi pergerakan dakwah Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Ada tiga peristiwa besar yang dialami PKS yang mau tidak mau harus diakui memiliki faktor pengaruh yang besar pada capaian suara pemilihan legislatif pada Pemilu 2014 ini.
Pertama, kasus yang menimpa ustadz Luthfi Hassan ishaq. Meski banyak yang mempercayai bahwa peristiwa ini adalah rekayasa politik, namun apa daya masyarakat mempercayainya sebagai fakta dan lawan politik menjadikannya  amunisi untuk terus menerus menjatuhkan mental para kader. Otomatis, simpatisan pun terpengaruh opininya. Bahkan bisa dikatakan sasaran utama rekayasa ini adalah memisahkan simpatisannya dari PKS.
Apakah berhasil?  Jika melihat angka raihan 6.9% (terjadi penurunan sebanyak 0.9%) dari pemilu 2009, maka bisa dikatakan bahwa operasi itu berhasil. Namun, jika 0.9% dibandingkan dengan raihan pemilu lalu yang berjumlah 7.8% ternyata hanya turun 11%, hal ini menunjukkan bahwa kader  mampu menjaga kesetiaan kerabat sanak familinya dan kenalannya untuk tetap menjadi konstituen PKS. Dengan kata lain, PKS mampu bertahan dari serangan lawan.
Peristiwa besar kedua yang mempengaruhi imej PKS secara tidak langsung adalah peristiwa kudeta berdarah di Mesir. Meskipun tidak berkorelasi langsung, ketidakberdayaan pemerintahan Mursi menghadapi manuver  politik lawannya dimanfaatkan dengan baik oleh hampir semua tokoh partai di Indonesia untuk mendiskreditkan perjuangan Islam melalui politik.
Apakah berhasil? Bagaikan menghadapi ujian terberat bagi eksistensi konsep perjuangan yang telah digagas para pemikirnya, partai-partai berbasis pergerakan Islam mengalami tekanan luar biasa di beberapa negara. Uniknya, mereka mampu bertahan dan memperbaiki citra di masyarakat  dengan melakukan konsesi (seperti di Tunisia) ataupun dengan meningkatkan achievement pelayanan publik seperti di Turki yang diterpa isu korupsi. Jadi, di tataran Internasional pun, partai-partai Islam selain mampu  bertahan juga mampu menghadirkan solusi bagi problem negerinya.
Peristiwa ketiga adalah tidak tercapaiannya target 3 besar seperti yang dicanangkan partai dalam kampanye menghadapi Pilleg ini. Sebetulnya, ini bukanlah hasil yang mengecewakan. Mengingat beberapa bulan sebelumnya, tim survei internal pun mampu mendeteksi adanya penurunan loyalitas sebesar 70%. Bahkan LSI memprediksi PKS akan tereliminasi pada tahun 2014 ini. Namun, berkat pertolongan Allah, quick count pemilu saat ini menunjukkan penurunan hanya 11% saja.
Meski demikian, jika kita petakan lebih baik lagi, sebetulnya PKS memiliki potensi untuk mendongkrak suara lebih tinggi lagi. Menilik kembali peristiwa LHI yang merebak pada awal tahun 2013, prahara ini dijawab dengan mantap oleh kader  PKS dengan memenangkan Pilkada Jawa Barat dengan persentase 33%, dan kemudian disambung dengan Pilkada Sumatra Utara dengan persentase serupa. Beberapa saat sebelum Pemilu 9 April 2014 dilaksanakan pun kader PKS bisa meraih  posisi Gubernur Maluku Utara setelah perjuangan yang panjang dan melelahkan di putaran kedua dan Mahkamah Konstitusi.

Di sinilah kekuatan riil PKS saat ini. Yaitu dipercaya penuh oleh masyarakat untuk memimpin provinsi-provinsi besar dan strategis. Mengapa PKS kuat di Provinsi?
Anis Matta membaca ada patok baru yang berlaku di masyarakat dalam menentukan pilihan dewasa ini yaitu power dan achievement. Achievement dalam bidang apa? Public service.
Oleh karena itu figur-figur yang paling potensial untuk memenangkan pemilihan dewasa ini adalah pejabat atau mantan pejabat yang memiliki track record baik dalam mengelola insititusi negara.
Tidaklah mengherankan jika partai-partai generasi orde baru seperti Golkar masih bisa mendominasi raihan pemilu 2014 saat ini. Karena mereka memiliki massa yang sempat merasakan pelayanan publik pada era orde baru tersebut.
Namun, jika melihat Jokowi sebagai tolok ukur, ada sebuah kebijakan yang menurut hemat saya cukup membuat namanya meroket dalam waktu singkat. Yaitu kebijakan membuat mobil rakitan karya anak SMK.
Kebijakan mobil yang aslinya buatan Guangdong Foday Cina ini benar-benar mampu menjadi kendaraan pengantar bagi karir politiknya dan sesudah mencapai tujuan langsung ditinggalkannya.
Sejak kemunculan Esemka hingga diangkatnya Jokowi menjadi capres berjarak sekitar 7 tahun, hal ini menunjukkan bahwa membangun imej itu bukanlah pekerjaan yang sebentar. Diperlukan kebijakan brilian dan  passion dalam menjaga pelaksanaannya agar sebuah cita-cita tinggi berjalan terus dan semakin diterima oleh masyarakat luas.
PKS sejatinya telah memiliki tokoh-tokoh semacam ini yang sudah siap untuk dipertarungkan menerima amanah yang lebih besar. Capres hasil pemira PKS sudah memberikan jalan ke arah sana. Yang diperlukan saat ini adalah  mengerucutkan pilihan Capres agar memudahkan masyarakat untuk mengidentifikasi tokoh yang akan merepresentasikan visi misi partai bagi pembangunan Indonesia ke depan. Tokoh yang memiliki track record nyata dalam hal  mengambil kebijakan publik jelas akan diuntungkan karena seluruh masa kerjanya bisa dikategorikan kampanye gratis bagi dirinya. Sedangkan masa kampanye nanti adalah masa fit & proper test yang akan dilakukan masyarakat padanya secara terbuka dan transparan.
Di Turki, ketika Erdogan memulai memimpin kota Istanbul pada tahun 1994, yang pertama dibenahi adalah masalah distribusi air, polusi sampah dan kemacetan. Dengan berbagai kebijakan perbaikan tata kota yang progresif,  Erdogan mampu membayar hutang Istanbul sebesar 2 milyar dollar, disertai dengan pendatangan investasi  sebesar 4 milyar dollar. Sejak saat itulah namanya meroket. Meski sempat dipenjara selama 10 bulan akibat membacakan puisi  islami di alun-alun kota Siirt, hal ini tidaklah menghalangi popularitasnya hingga terpilihnya Erdogan pada tahun 2003 menjadi Perdana Menteri.
PKS yang memahami bahwa peristiwa LHI akan sangat mempengaruhi elektabilitas partai, sebetulnya bisa segera melakukan recovery di tingkat nasional jika bisa memanfaatkan momentum kemenangan pilkada Jabar atau  Sumut. Pada Pilleg 2014 ini, menjadi fenomena nyata bahwa faktor tokoh Capres definitif bisa mendongkrak raihan partai, menambah hasil kerja mesin partai. Sekitar 4.8% Jokowi mampu memberikan sumbangan suara PDIP  dibanding raihan tahun 2009, dan yang fenomenal adalah penambahan angka 4.8% juga pada raihan PKB setelah menjagokan Rhoma Irama sebagai Capres. Memang, faktor LHI hanya memberi penurunan 0.9% pada PKS, namun jika Capres  hasil pemiranya digenjot lagi dan difokuskan sedemikian rupa untuk dijual, boleh jadi defisit bisa tertutupi bahkan melebihi.
Konsep Islam mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat.  Jika Capres PKS bisa menunjukkan tingkat kebermanfaatannya bagi rakyatnya, tidak diragukan  lagi, daya dongkraknya akan meningkat drastis, karena memang pada dasarnya seperti yang dilukiskan adagium Turki, “Hizmet en onemli ameldir, pelayanan adalah amal terbaik.” Dan tuntutan masyarakatpun semakin  tinggi akan hal ini.
‘Ala kulli hal, ada sebuah kartu truf yang khas dimiliki PKS yaitu mengajarkan Izzah Muslimin wal Muslimat pada seluruh kader dan lingkungannya. Yaitu sebuah konsep agar diri dan lingkungannya terus-menerus  merefleksikan ajaran Islam dalam kesehariannya dari tataran konsep hingga perbuatan, dari tataran aqidah hingga politik, dari tataran amar ma’ruf hingga nahi munkar.
Dan bisa saja ini diterapkan tidak hanya pada saat  berkuasa namun juga pada saat menjadi oposisi, karena menegakkan syariat atau hukum itu perlu check and balance. Baik ketika menjadi aparat maupun menjadi rakyat.
Tanpa bermaksud ingin menggurui, namun Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan terakhir Maluku Utara bisa menjadi laboratorium untuk mewujudkan konsep-konsep universal Islam yang menekankan Hizmet itu.  Koneksi dengan Qatar, Tunisia, Maroko, Libya, dan tentunya dengan Turki bisa dimanfaatkan sesinergis mungkin agar terjadi percepatan pembangunan dari segi Index Pembangunan Manusia, Rasionalitas Pendidikan,  Penyediaan Infrastruktur, Pembenahan Tata Kota, dan Kesehatan.
Hal yang menarik dari kemenangan meyakinkan dari AKP yang meraih 49% di Pemilu30 Maret 2014 lalu, adalah para pejabat publiknya yang berlomba-lomba menunjukkan kekonsistenan pelaksanaan kebijakannya selama memimpin, bukan sekadar menjalankan program yang sifatnya temporer menjelang pemilu saja. Contohnya adalah walikota Ankara, ibukota Turki, yang konsisten membangun metro sehingga saat ini terdapat 3 jalur metros elama masa  kepemimpinannya. Istanbul bahkan memiliki 5 jalur.
Ketidakkonsistenan pejabat publik akan dimanfaatkan dengan cepat oleh lawan politiknya, bukan untuk dijatuhkan namanya, namun untuk dipraktekkan di daerah kepemimpinannya. Di sinilah terlihat, kompetisi dalam demokrasi membawa hikmah bagi masyarakat.
Akhirul kalam, esensi dari PKS masuk ke bidang politik atau demokrasi adalah semata-mata menjadi pelayan masyarakat untuk meraih ridho Allah, insyaa Allah. Dan saat ini, dengan meratanya kekuatan partai politik, kartu truf pilpres RI ada di tangan PKS. Karena ketika menghadapi badai rekayasa politik, PKS berdiri sendirian. Sehingga saat seperti sekarang ini bagi PKS adalah masa yang paling tidak memiliki beban psikologis apapun untuk menentukan langkah ke depan. Bisa fokus amar ma’ruf nahi munkar di oposisi, namun jika kader terbaik PKS diajukan sebagai Capres*  untuk membentuk koalisi, platform PKS yang menekankan AYTKTM (Apapun Yang Terjadi Kami Tetap mengalami) sebagai harga mati, mutlak untuk di-bargain-kan baik ke luar maupun ke dalam.

*bisa cawapres tapi capres lebih diharapkan

Terjadi Penggelembungan Suara Sistemik di Jateng




Semarang (12/4) – Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah sekaligus Koordinator Tim Tabulasi Jawa Tengah Hadi Santoso pada Sabtu (12/4) mengatakan bahwa Tim Tabulasi Wilayah melihat banyak aksi penggelembungan suara di beberapa tempat di Jawa Tengah.
“Ada laporan dari Tim Tabulasi Wilayah yang men-scan LJK C1 dan melakukan validasi, ternyata hampir semua suara perincian sebuah partai berbeda jumlahnya dengan jumlah keseluruhan dan rata–rata terjadi penggelembungan antara 10-50% atau mencapai 500 suara. Awalnya kami kira ini kesalahan KPPS salah hitung, namun akhirnya kami berkesimpulan hal ini sengaja dilakukan KPPS, yang untuk kasus tersebut terjadi di Kecamatan Gunungpati dan Tembalang di Kota Semarang,” urai Hadi.
Selain di Kota Semarang, Hadi menjelaskan bahwa aksi kecurangan yang juga terjadi di Temanggung, Cilacap, dan Pati. Dikatakan Hadi, sebuah partai mengalami kenaikan suara dan ketidaksinkronan data berkisar antara 10 hingga 50 suara per TPS.  “Di Kabupaten Cilacap, modus yang digunakan adalah oknum yang membeli form C1 milik saksi,” ungkapnya.
Untuk itu, Hadi meminta kepada KPU Jateng dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) tidak tutup mata atas aksi ini dan segera melakukan langkah tindak lanjut. “Kami mencium adanya operasi masif penggelembungan suara secara sistemik di Jateng dan jika benar terbukti, PKS tidak segan mengambil tindakan tegas,” jelas Hadi.
*http://pks.or.id

Ayah…PKS menang atau kalah?

10169317_10203843564513528_2021316626755200131_n
PKS JAKARTA – Sepulang dari tempat pemungutan suara dekat rumah, sore menjelang maghrib, rabu (09/4). Segera dan penuh antusias istri dan anak bertanya tentang perolehan suara PKS di tps dekat rumah.
“Ayah-ayah…ayah, PKS kalah ya?” tanya putriku yang pertama kelas 4 SD. “Nak..itu hanya soal angka dan urutan saja, PKS disebut kalah, kalo gara-gara hasil pemilu PKS berhenti melayani, berhenti peduli, berhenti berbagi, berhenti bersama dan dekat dengan rakyat dalam suka dan duka. Tak usah menunggu pemilu, maka PKS bisa disebut kalah bahkan mati” jawab saya pada Wafa.
Wafa terdiam dan pergi meninggalkan saya, kembali dengan rutinitas bermain dengan adik-adiknya. Saya pun tidak berharap agar Wafa memahami jawaban saya seketika itu juga. Saya hanya memberikan sketsa pemikiran pada putriku, sebagaimana kakek dan nenek saya memberikan sketsa saat masih SD dan manfaatnya baru saya rasakan saat seperti ini.
Saya dan istri melanjutkan obrolan. Selesai saya dan istri diskusi. Datang Wafa memberikan hadiah selembar gambar tentang PKS. Nih untuk ayah! sambil melepaskan senyum. Terima kasih nak, ujarku semangat.
Wafa memberikan pencerahan pada saya, walau tanpa kata-kata apa pun yang keluar dari lisannya.
Tentang kalah dan menang, itu soal biasa. Namun memberikan apresiasi pada seseorang itu sangat penting, Wafa menghargai proses yang tengah dijalani ayahnya, dalam menyikapi hasil pemilu. Menjadi anak biologis adalah sesuatu yang otomatis didapat seorang anak dari orang tuanya, namun untuk menjadi anak ideologis, kau mesti berjuang untuk meraihnya nak!
Kalah bukan berarti lesu dan tertunduk tanpa asa, menang pun tak serta merta menepuk dada penuh kesombongan.
Apapun yang terjadi kami tetap melayani, ini kredo yang sudah menjadi harga mati.
Sambil melangkah menuju mushola, lembaran hadiah itu masih tersimpan kuat dibenakku.
Terima kasih nak.
*foto terlampir adalah hadiah dari Wafa
- Trijoyo Adi
**pksjakarta

Hitung suara belum selesai, #RelawanPKS sudah terjun bantu korban puting beliung


WONOGIRI - Angin puting beliung menerjang Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (12/4) sekitar pukul 12.00 WIB. Akibatnya puluhan rumah di Desa Gemantar, Desa Sendang Ijo dan Desa Nambangan rusak.

Menurut Camat Selogiri, Bambang Haryanto, angin puting beliung memporak-porandakan puluhan rumah di Dusun Kedung Banteng, Ngawen, Jetis, Dusun Kulurejo, dan Bakalan

Dari data sementara yang dirilis pihak kecamatan, di Desa Sendang Ijo hampir 70 rumah mengalami kerusakan dan lima rumah dinyatakan ambruk. Sementara di Desa Gemantar dikabarkan 65 juga rusak, sedangkan Desa Nambangan sekitar tiga rumah mengalami kerusakan.

Menurut Bambang ada satu dusun yang dikategorikan mengalami kerusakan parah.

“Untuk warga Dusun Jetis Desa Sendang Ijo, warganya sudah kami evakuasi karena tempat tinggal mereka rusak parah. Mereka sementara kita ungsikan di Balai Desa dan rumah Pak RT,” ujar Pak Camat Selogiri sebagaimana diberitakan Timlo.net.

Mensikapi musibah puting beliung, pengurus DPD PKS Wonogiri langsung menginstruksikan kader-kader dan relawan PKS untuk langsung terjun membantu. Kesibukkan merekap data pemilu yang belum selesai tak menghalangi mereka untuk sigap membantu.

Kader Kepanduan PKS bergerak ke lokasi untuk membantu rumah-rumah yang terdampak bencana.


Sedang kader akhwat dan ibu-ibu PKS sigap membentuk dapur umum untuk mensuplay makanan bagi warga.




salah satu kondisi di Selogiri akibat puting beliung

*info: @PKSWonogiri on twitter/pkspiyungan

PDIP Anjlok, PKS Berjaya di Sragen



SRAGEN—Dua partai terbesar di Kabupaten Sragen, PDIP dan Golkar sama-sama menyatakan minta maaf kepada masyarakat karena telah gagal mencapai target awal perolehan kursi. Sebaliknya, partai menengah seperti PKB, PKS, Gerindra justru berjaya karena di luar dugaan perolehan kursi mereka melebihi kalkulasi awal.

Dari analisis hasil real count rekapitulasi sementara versi Pusat Data Elektronik (PDE) Pemkab Sragen yang sudah mencapai 100 persen, Kamis (10/4), PDIP akan meraih 11 kursi atau turun enam kursi dari Pemilu 2009. Golkar di posisi dua dengan delapan kursi, naik dua kursi namun masih di bawah target awal 12 kursi.

Partai besar lainnya, Demokrat lebih tragis karena terjun bebas dari tujuh kursi 2009 menjadi tinggal tiga kursi. Kondisi berbeda dialami partai menengah seperti PKB yang di luar dugaan mendapat tujuh kursi, naik dua kursi dari 2009, Gerindra dari satu kursi menjadi lima kursi, dan PKS yang naik dua kursi dari empat menjadi enam kursi. PAN stagnan dengan tiga kursi, disusul Hanura dan PPP masing-masing satu kursi. Tiga partai yang nihil kursi yakni Nasdem, PKPI, dan PBB.

Ketua DPC PDIP Sragen, Bambang Samekto mengakui kegagalan PDIP mempertahankan atau menaikkan kursi di Pemilu ini. Akan tetapi, ia masih bersyukur PDIP masih menjadi partai terbesar di Sragen. Selain buruknya sistem demokrasi transaksional pada Pilkades yang berimbas pada Pemilu, berkurangnya kursi PDIP juga karena faktor tingginya praktik money politic yang dilakukan oleh partai-partai menengah dan pendatang baru (?).

Senada, Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) DPD Golkar Sragen, Bambang Widjo juga meminta maaf kepada masyarakat atas kegagalan partainya mencapai target 12 kursi. Namun, kenaikan dua kursi dari Pemilu 2009, menurutnya, masih bisa dipandang sebagai sebuah keberhasilan.

Sementara, Wakil Ketua DPC PKB Sragen, Fathurohman mengapresiasi dua keberhasilan PKB yakni menaikkan perolehan suara 100 persen dari 35.000 ke 72.000 dan bertambahnya kursi dari lima menjadi tujuh. Selain faktor solidnya pendukung NU-PKB dan semua Calegnya bekerja, konsolidasi yang bagus di internal Caleg adalah kunci keberhasilan PKB di Pemilu ini.

Ketua DPD PKS Sragen, Dedy Denriyatno menilai keberhasilan PKS menambah dua kursi adalah buah kerja keras internal dan semua Calegnya. Ia bahkan mengatakan raihan luar biasa PKS di Pemilu 2014 ini baru langkah awal dari PKS.

*http://joglosemar.co/2014/04/pdip-demokrat-anjlok-pkb-pks-berjaya-di-sragen.html?relatedposts_exclude=52390

"Intangible Asset PKS, Kuat dan Mahal" by @kangrendy


by Rendy Saputra 
@kangrendy on twitter


2 hari ini, saya melihat twitpic aktivitas para saksi, yang ngjagain C1.. luar biasa.. haru melihatnya, kader ngejagain suara rakyat..

Di tengah petinggi partai ngeributin koalisi atau oposisi, PKS fokus pada suara.. ini adab yang mahal menurut saya..

Bayangkan, rakyat memilih suara, setelah itu quick count, dan dari quick count mereka bergerak..

Seakan-akan.. rakyat hanya sample yang disurvey di tanggal 9 april. Prediksi itu jadi bahan tawar menawar.. tidak etis menurut saya..

Perhitungan suara gak diperhatikan.. saksi2 partai lain iri sama saksi dari PKS.. C1 lengkap, bawa printer.. bawa laptop.. serius, begadang

Sikap PKS dalam menjaga suara ini adalah buah dari adab politik yang tinggi: ini suara konstituen, harus dijaga, walau 1 suara..

1 suara, berarti 1 pilihan seseorang. Dia datang ke TPS sudah jauh2, mengeluarkan tenaga, mengalokasikan waktu.. PKS menghargainya..

400 lebih kota dan kabupaten.. terbayang berapa kelurahan yang tersebar.. brp PPS yang skrg sedang pleno.. thx my bro and sist..

Masuk ke topik.. kenapa saya katakan PKS ini kuat dan mahal.. karena kita punya intangible asset yg gk dimiliki oleh yang lai..

Tweet ini saya persembahkan untuk para kader PKS, saudara2 ku.. yang sedang menjaga suara kami para konstituen.. maaf gak bisa bantuin..

Moga tweet2 ku menyakakan api semangat di hatimu.. menajamkan kembali fikiranmu.. menguatkanmu berjibaku dengan lembaran yg harus diinput..

Rangkaian tweet berikut adalah upaya untuk menyemangati seluruh kader di indonesia.. bahwa Partai kita.. PKS.. kuat dan mahal..

Saya akan membahasnya dari sisi bisnis.. karena ini yang saya jalani sehari-hari.. ngejalanin perusahaan orang.. bertarung di pasar.

Saat 2 buah perusahaan mau dijual, lalu dilakukan valuasi.. atau penilaian atas perusahaan tersebut, maka tidak cukup anda melihat profit saja.

Profit memang mempengaruhi harga dari sebuah usaha. Biasanya 5 sd 6 kali EBITDA.. pemasukan sebelum pajak depresiasi dan amortisasi.

Tapi perusahaan yang punya profit 19M per tahun... bisa saja lebih murah dari yang punya profit 8M per tahun.. kenapa?

Karena.. gak cukup kita cuma lihat profitnya saja.. yang dilihat cukup banyak..

Itu 19 M nya konsisten tidak? Apa cuma tahun ini? Brp lama si perusahaan tersebut bisa bukukan 19 M terus menerus?

Itu profit 19M.. apa yang dijual.. produk yang sustain.. atau besok2 ambruk.. investor mikir panjang...

Makanya bisa aja si perusahaan 8M yang lebih mahal.. kalo mmg konsisten.. apalagi growth... PKS banget ini...

Pileg 2014.. ada 12 perusahaan, 2 keliatannya terbenam, walau saya masih hormati realcount KPU.. keliatannya udahan mereka..

Jadi ada 10 perusahaan... hehehe... PKS salah satunya.. dengan hit 8% kata QC.. dan 11%.. versi hitung tabnas PKS.. kalo hitung raihan kursi.

So.. PKS cenderung kuat... berikut tambahan analisa saya..

Waktu anda beli perusahaan, banyak inquiry question yang harus anda elaborasi...

- ini perusahaan dalam keadaan untung atau rugi...

- Selanjutnya.. kalo anda beli.. besok2 masih bisa jualan gak? Kali2.. ganti bos.. karyawannya bubar..

- Ini perusahaan.. bekerja diatas sistem.. atau diatas figur..

- Buyer atau pembeli dari produk perusahaan ini siapa? Kalo anda beli.. mereka masih belanja di perusahaan ini atau tidak? Kan beda owner

Kesemua itu.. merujuk pada intangible asset.. sesuatu asset yang tak terlihat.. manusia, sistem, nilai yang bekerja di dalam perusahaan..

PKS, insyaAllah mempunyai nilai2 intangible asset yang partai lain tidak punya.. insyaAllah..

Kita relatif memiliki SDM yang memang sadar bergabung di partai, dibentuk dalam jangka waktu yang lama, kokoh, mampu berkomunikasi dgn baik

Andai ada orang punya uang 10T, belum tentu dia bisa membuat infrastruktur SDM seperti PKS dalam waktu 1 tahun.. berikut ilustrasinya..

Saya kerja di industri busana, ada designer, penjahit, plasma, teman2 bordir, kompleks deh.. hadirkan 1 busana muslim itu rumit..

Apalagi produkai kami ratusan ribu pcs.. ndak main2.. distribusi deluruh indonesia.. saya karyawan disini.. dan mengamati..

Andai perusahaan punya 1T, dan pekerja kami hilang semua.. niscaya saya tidak akan sanggup hadirkan yang sama dalam waktu singkat..

Karena 400 tenaga yang terlibat.. relatif sudah bekerja cukup lama.. ada keterampilan.. budaya yang dianut.. kebiasaan gerak.. itu mahal..

Itu yang saya namakan intangible asset...

Intangible asset, berharganya PKS : saksi nya kader sendiri, bukan bayaran, tulus, movable, educated, fighters..

Intangible asset PKS : kalo rapat, ya kita rapat gak ada uang rapat de el el.. temen saya di partai tetangga, ngumpulin rapat aja 5 jt...

Partai tetangga.. apa2 mahal.. mungkin ada yg mirip2 PKS.. 1 partai.. hehehe.. anak2 muda juga.. tulus2.. moga kita ketemu.. #kode

Intangible asset : value, kita bergerak atas kultur politik yang senilai.. kita memahami politik sebagai jalan mengimplementasikan kebaikan.

Dan bahasan tambahan.. insyaAllah PKS yang siap menyongsong masa depan...

Mau cerita ttg bisnis lagi.. ttg menyongsong masa depan...

Kami punya supplier.. anggap PT A, mereka mulai produksi tahun 1952..

Dalam sebuah meeting dengan generasi ke 2 mereka.. si koko curhat ke saya.. dia kalah langkah sama PT B, akibat gak siap sama perubahan..

PT A, bisnis dari tahun 52, mesinnya 100, karyawan 400 | PT B, bisnis dari 80an, mesinnya 1600, karyawan 50.000, 170 ha, <~ beda gak?

Koko cerita sama saya, "rend, ayah saya, si om, selalu gak mau beli mesin baru, kemarin sih kekejar, skrg ketinggalan terus, cost mahal"

Gak panjang2 saya cerita, moga nangkap maknanya.. PKS adalah "perusahaan" dengan mesin2 yang siap untuk perubahan di masa depan..

2014.. coba bandingkan dengan 1994.. selang 20 tahun. Bagaiman teknologi mobile phone, email, telekomunikasi? Semua mahal..

2014.. tarik ke 2034.. bayangkan.. gadget sudah kayak pulpen.. murah.. semua mungkin pake smartphone.. koneksi sudah kayak oksigen.. free

Kemarin.. 1 kafe wifi.. ke depan.. 1 negara wifi... orang bebas akses informasi.. media besar tak lagi dominan.. rakyat punya pilihan

Data nielsen yang saya baca - mohon koreksi - dari 1000 TV yang dipasangin alat survey.. hanya 600an yang menyala di prime time..

Mohon koreksi ya.. 60 persen gitu rate nya.. orang sudah ninggalin TV.. perlahan..

Lihat aja di jabodetabek, orang macet2an, merunduk semua, baca ebook, twitter portal, world so flat..

Terbukti 2014 ini. Poolster jungkir balik. Survey berantakan, sstt.. anda gak bisa samakan market dengan yang dulu.. maybe..

Behaviour market makin liar.. hari ini selera.. besok gak selera.. hari ini outlet nya rame.. besok bubar.. market jadi flat..

Kita perlu figur, tapi politik masa depan bertopang pada figur2 yang riil, tokoh2 yang dekat dan kejangkau, para aleg tingakt 2 mungkin..

Gak ada lagi superstar kayak michael jackson.. norman kamaru pun bisa meledak.. shinta jojo pun bisa meledak..

Maka.. yuk temen2 kader PKS.. semuanya.. keep rollin ajah... jgn sampe temperatur kita turun.. 2014 ini babak baru..

Mudah2an, jika bener 60 kursi, moga 60 aleg di DPR RI nanti ya parle.. ngomong.. namanya juga parlemen...

Semoga 60 aleg PKS.. bener2 bekerja jadi jembatan bagi suara rakyat.. kerjanya terasa.. semua aleg yang terpilih deh..

itu aja analisa kiar dari audit pandang profesional.. moga kinerja perusahaan kita ttp oke.. dan bisa go double di market 2019.

*pkspiyungan

"Kenapa semua strategi membunuh PKS gagal?" by @Fahrihamzah


Twit @Fahrihamzah 
(Sabtu, 12/4/2014)

Dalam banyak diskusi, mereka bilang, "maaf ya PKS, kalian gak masuk Senayan..."... #PadaKemanaSekarang ????

Dengan Sinis mereka menyerang PKS sebagai partai paling korup dan tidak lagi punya legitimasi... #PadaKemanaSekarang ?

Dengan kasar mereka meyakinkan publik bahwa PKS hanya akan dapat 1-3% dan gagal treshold.. #PadaKemanaSekarang ?

Bertahun tahun lebih mereka meyakinkan dunia bahwa PKS akan berakhir tragis. Partai Islam akan mati. #PadaKemanaSekarang ?

Pendekatan yang paling halus dan ilmiah dilakukan..pendekatan paling kasar juga dilakukan...

Kesalahan kecil pada partai Islam didramatisasi seperti kejahatan luar biasa.

Partai Islam dituduh menjual agama dan mereka diam saja kalau partai lain jual negara..

Pesimisme pada PKS disebar melalui mulut mereka yang berkhotbah di atas mimbar Ilmiah.

Pesimisme pada PKS dikampanyekan 24 jam dan kami tak punya uang untuk melawan.

Dalam perdebatan kontent mereka tak bisa melawan PKS karena itu PKS harus diserang Ad hominen (*).

Betapa dalam pengaruh fitnah mereka gara2 satu kasus LHI itu.

Tapi, alhamdulillah....kita menolak kalah...menolak tertunduk dan menyerah..

Sambil saya terus berpikir....kenapa kebencian mereka besar sekali? Kenapa kebaikan kita dibenci?

PKS jika tidak ada kasus kemarin, saya yakin akan menjadi salah satu partai besar. #PKS3Besar seperti rencana.

Kenapa mereka takut sekali kalau PKS masuk 3 besar? Takut sekali kalau partai yg punya kader memimpin.

Kenapa mereka takut sekali kalau partai yang punya tradisi organisasi yang solid memimpin?

Kenapa mereka takut sekali kalau partai berdasar Islam memimpin?

Kenapa mereka takut sekali kalau anak2 muda yang baru masuk politik ini dengan bersih memimpin?

Kenapa keberanian kami berbicara dan berbeda pendapat dihukum? Ini kerja siapa?

Alhasil, mereka gagal. PKS tetap tegar. Hari2 ini mereka berbisik, "kenapa PKS tidak mati?"

Mereka berkata, "kenapa semua strategi membunuh PKS gagal?"

Dan kepada mereka, majikan mereka mengancam, "bantuan akan kami hentikan kalau PKS tdk mati!"

Perasaan murni karena aku tidak mengerti kenapa membenci maksud baik kami. #PadaKemanaSekarang ?

Tapi kami di PKS ingin mengambil hikmah ini ke dalam. Setelah kita kejutkan mereka sekali lagi. #PKSbersyukur

Kita rayakan ini sebagai ujian yang telah kita lalui. Dan kita lolos. #PKSbersyukur

Biarkan mereka dengan kebodohannya. #PKSbersyukur

Kita tatap masa depan kita dan negeri ini. #PKSbersyukur


___
(*) Ad hominem (yang berarti "tertuju pada pribadi atau karakter seseorang"), yang merupakan singkatan dari argumentum ad hominem, adalah upaya untuk menyerang kebenaran suatu klaim dengan menunjuk sifat negatif orang yang mendukung klaim tersebut. Penalaran ad hominem biasanya dipandang sebagai kesesatan logika.

Contoh dari ad hominem adalah:
- Carl Sagan adalah seorang pemakai ganja, maka karya-karyanya ngawur.
- Jimi Hendrix meninggal karena overdosis, jadi musiknya jelek.
- Karena dia hanya murid, maka semua pernyataannya pasti salah.


*pkspiyungan

"Saksi-Saksi PKS: Balada Para Penjaga Suara"


by @Roni_Akmal

1. Momen bersejarah, 9 April 2014, di mana rakyat Indonesia mengamanahkan suaranya kpd partai dan caleg pilihannya telah usai.
   
2. Sjumlah lembaga survei tlh merilis perhitungan cepat. Brbagai prediksi capaian suara parpol peserta pemilu tlh dimunculkan.
   
3. Walaupun demikian belum bisa dijamin hasil akhir sama dengan hasil hitung cepat tersebut…
   
4. Mengingat terdapat margin error yang masih memungkinkan capaian suara berkurang atau bertambah pada hasil akhirnya.

5. Di tengah hiruk-pikuk masyarakat, media & parpol2 merespon hasil quick count, di mana seolah hasil akhir telah ditentukan.
   
6. Bahkan bberapa parpol mulai kasak-kusuk bicarakan koalisi, penentuan capres-cawapres yg akn diusung hingga bagi2 kekuasaan.
   
7. Trnyt ada parpol yg msh sibuk kasak-kusuk dgn surat suara. Saksi2nya msh kerja nonstop smp hr ini, bahkan smp bbrp hr k dpn.
   
8. Bagi mereka perjuangan belum selesai. Mereka masih harus mengawal hasil perhitungan surat suara seluruh parpol.
   
9. Ini dilakukan demi mengantisipasi kecurangan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab.
   
10. Mestinya para saksi istirahat stlh sharian brtugas di pemilu, asyik simak berita perhitungan suara & komentar2 pengamat.
   
11. Mestinya mereka sdh kembali ke rumah menyapa para istri dan anak2. Namun sampai hari ini mereka belum pulang!
   
12. Msh ada yg di kantor kelurahan, msh ada di kantor kecamatan, msh ada di posko pemenangan merekap jumlah suara masuk.
   
13. Kdng kalaupun pulang, hnya utk mandi & rebahan sjenak, lalu pergi lg kawal kotak suara (shifting dgn rekan saksi lainnya).
   
14. Merekalah saksi PKS, kader & simpatisan, yg bkrja dlm senyap, tiada liput media, tiada tepuk tangan & ucapan terima kasih.
   
15. Mereka rakyat biasa, mungkin jg bukan orang kaya, bukan tokoh, bukan pimpinan parpol, bukan caleg ataupun calon presiden.
   
16. Apa yg mereka kerjakan, bagi saya, adalah serangkaian kerja sederhana, namun penuh pengorbanan.
   
17. Mengingat sgl modus dilakukan oleh oknum2 tak brtnggungjawab utk curangi hasil pemilu, dr pnggelembungan hingga intimidasi.
   
18. Dr ancaman fisik, prampokan, pngrusakan. Sbuah kerja kecil penuh risiko, namun amat mulia nilainya: Amankan amanah rakyat! #MenjagaSuara
   
19. Suara rakyat dalam pemilu sejatinya adalah amanah yang mereka berikan kepada parpol atau caleg yang didukungnya.
   
20. Walau penuh harap dan cemas, mereka tetap memberikan suaranya.
   
21. Dengan cita-cita caleg pilihannya bisa menembus gedung parlemen untuk memperjuangkan aspirasi rakyat pemilihnya.
   
22. Maka hanya para pemimpin bermental khianatlah yang berani memanipulasi jumlah suara tersebut. #MenjagaSuara
   
23. Maka hanya parpol pengkhianat pulalah yang secara masif melakukan kecurangan terhadap amanah suara rakyat tersebut. #MenjagaSuara
   
24. Ketika mereka berani manipulasi suara rakyat, tiada jaminan kelak ktika menang & memimpin mereka tdk akn khianati rakyat. #MenjagaSuara
   
25. Meskipun kecil peluang PKS jd partai pemenang, tp pengorbanan para saksi demi selamatkan amanah suara rakyat begitu besar. #MenjagaSuara
   
26. Padahal bukan hanya suara parpolnya yang diamankan, tapi seluruh suara parpol peserta pemilu. #MenjagaSuara
   
27. Tampak bahwa mereka berjuang bukan semata-mata bertujuan memenangkan pemilu.
   
28. Tapi mereka juga menunjukkan betapa dalam cinta mereka kepada rakyatnya. #MenjagaSuara
   
29. Mereka tak ingin khianati dan sia-siakan rakyatnya yang telah amanahkan suara kepada partai dan caleg pilihannya. #MenjagaSuara
   
30. Kepada mereka para saksi yang masih berjuang, bergadang tiada tidur, meninggalkan anak istrinya di rumah...
   
31. Kepada mereka para saksi yg msh berjuang smp diintimidasi para oknum keji pelaku manipulasi, hingga ancam nyawa mereka...
   
32. Kepada mereka para saksi yang masih berjuang tuntaskan amanah suara rakyat.
   
33. ..saat di tempat lain masih saja banyak orang mencibir, memaki dan menghina kerja mereka... #MenjagaSuara
   
34. Kepada para saksi sang penjaga benteng terakhir amanah rakyat ini...
   
35. Atas setiap kuah peluh yang menetes...
   
36. Atas setiap mata yang terkantuk namun tiada sedikit pun berani tuk pejamkannya...
   
37. Atas setiap lapar dahaga yang tertahan...
   
38. Atas setiap lelah jiwa dan raga yang bersemayam...
   
39. Atas setiap perasaan yang tercabik lantaran hina dan caci yg tiada henti...
   
40. Atas setiap ceceran darah yang memancar dan mengalir...
   
41. Semoga Allah jaga keihklasanmu...
   
42. Semoga Allah senantiasa kuatkanmu...
   
43. Semoga Allah balas segala pengorbananmu dengan balasan yang sebaik-baiknya...
   
44. Dan semoga Allah hadiahkan segala perjuangan dan pengorbananmu dengan karunia kemenangan hakiki...
   
45. Salam cinta dan hormat kepada seluruh Saksi PKS di mana pun berada...Allaahuakbar!






*https://twitter.com/Roni_Akmal/pkspiyungan

PKS Menang di Kajang, Selangor


PKS kembali menunjukkan kekuatannya dalam Pemilu 2014 dengan menguasai wilayah Kajang, Selangor. Di keempat buah TPS yang berada di Padang Bola Taman Tenaga tersebut, PKS berhasil tampil di urutan pertama dengan raihan total suara sebesar 32,53%, jauh mengungguli partai-partai politik yang lain. Partai Demokrat di posisi kedua mengumpulkan 16,26% diikuti Partai Nasdem di tempat ketiga dengan perolehan 10,73%.

Dukungan masyarakat yang tinggal di luar negeri terhadap PKS ternyata tidak luntur kendati partai ini diserang habis-habisan dengan berbagai isu. Sebelumnya, PKS juga berhasil mendominasi semua TPS di Wisma Duta, Kuala Lumpur. Di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK), PKS unggul di 18 dari 23 TPS yang disediakan. Sementara itu, di daerah Gombak, Selangor, perolehan suara PKS juga sangat fantastis mencapai 58,6% dari total suara di lima buah TPS yang ada.

Kemampuan PKS meraih dukungan yang luas dari masyarakat tersebut tentunya tidak terlepas dari kerja keras seluruh kadernya yang tersebar secara merata di berbagai lini masyarakat baik sebagai mahasiswa, dosen, ekspatriat, pekerja kilang, maupun ibu rumah tangga. Para kader PKS yang dikenal militan sudah sejak lama terlibat aktif berdakwah dan mengedukasi masyarakat Indonesia yang tinggal di seluruh Malaysia, termasuk para TKI dan TKW yang bekerja di kilang-kilang dan ladang-ladang.

*kompasiana/pkspiyungan

Belum Sepekan Pemilu, Kader PKS Kembali Aksi Peduli Banjir yang Melanda Jayapura


JAYAPURA - Jika anda membayangkan bahwa PKS hanya turun ke masyarakat menjelang Pemilu saja, maka kegiatan PKS Jayapura kali ini menjadi bantahannya. Ya, baru tiga hari selepas pencoblosan pemilu legislatif berjalan, kembali PKS Kota
Jayapura menunjukkan kepeduliannya.

Sabtu (12/4) dini hari, hujan berjam-jam yang mengguyur kota Jayapura menyisakan banjir di beberapa sudut kota dan pemukiman masyarakat. Tiga pemukiman yang menjadi lokasi banjir terparah yaitu kompleks SMA 4 Entrop, APO Kali, dan kompleks perumahan sebelah pasar Yotefa.

Seperti biasa koordinasi yang cepat, menjadikan lokasi-lokasi tersebut segera terjangkau oleh aksi peduli dari para kader PKS. Meski bisa dibilang bahwa lokasi-lokasi tersebut merupakan lokasi rawan banjir dan warga relatif siaga dengan mengamankan barang-barang berharga di tempat yang tinggi, tetap saja warga membutuhkan bantuan. Terutama bantuan awal yang sangat dibutuhkan ialah makanan, mengingat untuk sementara aktivitas dapur warga terhenti. Maka sejak pagi itu, para kader PKS telah siap dengan nasi bungkus untuk dibagikan kepada warga dari rumah ke rumah.

Ada hal yang menarik dalam aksi peduli banjir kali ini yaitu kompleks perumahan para simpatisan PDIP yang masih memasang bendera moncong putih besar-besar di depan rumahnya tak luput pula menerima bantuan nasi bungkus dari para kader PKS. Karena pemberian yang tulus dari para kader PKS, mereka pun dengan malu-malu menerimanya.

Demikianlah sepenggal kisah kepedulian kader-kader partai dakwah, tiga hari pasca pencoblosan. Tentu saja aksi ini telah membantah pernyataan beberapa kalangan bahwa PKS hanya beraksi untuk mendulang suara pada pemilu.

Sebagaimana diketahui bahwa pemilihan anggota legislatif di semua TPS-TPS di kota Jayapura telah berjalan dengan lancar sesuai tanggal yang ditetapkan KPU, tiga hari yang lalu. Bahkan aksi kali ini dilakukan ketika hampir semua konsentrasi pengurus dan kader PKS sedang tersedot pada pengamanan suara, di mana untuk kota Jayapura saat ini sedang dilakukan rekapitulasi di tingkat PPS.

Semoga aksi penuh cinta kali ini membawa manfaat. Amin.

(Humas DPD PKS Kota Jayapura/pkspiyungan)