SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Thursday, 1 May 2014

Ustadz Kok Begitu?



(INSANIYYATUL INSAN)
Oleh : Abi AbduLLAAH Nabil Al-Musawa
Muqaddimmah
Dalam beberapa kesempatan memberikan taujih, sering ada ikhwah yang bertanya pada saya : “Mengapa al-ustadz Fulan setelah menempati posisi eksekutif atau legislatif menjadi ifrath (berlebih-lebihan)?” Atau : “Mengapa al akh Fulan saat sekarang menjabat di struktur tingkat anu, tazkiyyah nafsiyyah-nya menjadi dha’f (lemah)?”, dan seterusnya…
Pertanyaan-pertanyaan di atas awalnya biasa-biasa saja, yaitu fenomena ikhwah dan akhwat yang membandingkan antara ustadz yang menjabat di suatu jabatan tertentu dengan yang tidak menjabat ada perbedaan perilaku, penampilan dan gaya hidup. Namun hal-hal tersebut nampaknya semakin meruncing, entah (semoga saja) karena ghirah ikhwah pada saudaranya, atau karena sebab yang lain.. ALLAAHu a’lam bish Shawaab.
Hal yang perlu difahami oleh ikhwah sekalian terkait dengan fenomena penyimpangan-penyimpangan di kalangan ikhwah tersebut adalah : Apakah penyimpangan tersebut sudah sampai mukhalifu li ahkam asy-syari’ah (menyimpang dari hukum syari’ah) atau hanya dalam masalah-masalah afdhaliyat wa tahsinat (keutamaan dan kesempurnaan) saja? Jika penyimpangan tersebut sudah sampai tingkat melanggar hukum, maka hendaklah diberi nasihat, ditegur sampai pada tingkat ditegakkan mu’aqabat (hukuman) yang tegas pada pelanggaran tersebut.
Namun jika hanya pada level tahsinat seperti kurang bisa zuhud, kurang sensitif pada ikhwah yang lain atau yang semacamnya, maka tentulah penanganannya tidak perlu sampai berlebih-lebihan. Untuk lebih menjelaskan hal ini ada sebuah konsep yang disebut oleh seorang masyayikh-dakwah sebagai konsep “Insaniyyatul Insan” (Bagaimana menyikapi manusia sebagai manusia, bukan sebagai malaikat), yang insya ALLAAH dapat “sedikit menenangkan” ghirah yang tinggi dari sebagian ikhwah wa akhwat, sambil kita tetap berusaha dengan sabar melakukan tawashaw bilhaqq, bishshabr, wabil marhamah pada saudara-saudara kita yang menyimpang tersebut.
Dalil-dalil Al-Qur’an tentang kekurangan-kekurangan manusiawi
Pertama, manusia diciptakan bersifat lemah (dha’if) :“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS An-Nisa’, 4/28)
Kedua, manusia diciptakan bersifat pengeluh-kesah :“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah.” (QS Al-Ma’arij, 70/19-20)
Ketiga, manusia diciptakan bersifat kikir :“Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (QS Al-Ma’arij, 70/21)
Keempat, manusia diciptakan bersifat isti’jal (ingin cepat beres) :“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan, dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. ” (QS Al-Isra’, 17/11)
Serta masih banyak lagi arahan-arahan qur’aniyyah yang dapat kita renungkan dan tadabburkan maknanya yang amat dalam, sehingga kita tidak bersikap perfeksionis dan menganggap agar semua kader atau bahkan semua manusia haruslah menjadi qa’idah-shalbah (kader-kader puncak) yang memiliki soliditas dalam segala sisinya, hendaklah kita mampu membuka diri dan dakwah ini agar ia dapat menjadi rahmatan lil ‘alamiin, sehingga orang yang paling lemah keislamannyapun mampu bergabung dan berteduh serta menikmati naungan dari dakwah ini.
Dalil-dalil As-Sunnah tentang kekurangan-kekurangan manusiawi
Pertama, hadits tentang manusia ibarat berbagai jenis barang tambang:
Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim, telah mengkabarkan pada kami Jarir dari ‘Umarah dari Abi Zur’ah dari Abi Hurairah -semoga ALLAAH Yang Maha mulia lagi Maha Tinggi meridhoinya- dari Nabi Muhammad -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau- bersabda : “Kalian akan dapatkan manusia itu bagaikan bahan dasar, maka yang terbaik (bahan dasarnya) diantara mereka sejak Jahiliyyahnya akan menjadi yang terbaik pula di masa Islam jika mereka faqih..[1]“
Telah menceritakan padaku Zuhair bin Harb, telah menceritakan pada kami Katsir bin Hisyam, telah menceritakan pada kami Ja’far bin Burqan, telah menceritakan pada kami Yazid ibnul Ashamm dari Abu Hurairah melalui hadits yang dimarfu’kan (pada nabi -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau-) bersabda : “Manusia itu ibarat bahan dasar, seperti bahan dasar perak dan emas, maka mereka yang terbaik di masa Jahiliyyahnya akan menjadi yang terbaik pula setelah Islamnya jika ia faqih, dan ruh-ruh manusia itu bagaikan prajurit dalam sebuah batalyon tempur, maka siapa yang saling mengenal (ada kesamaan sifat) akan saling mendekat dan yang saling berbeda (sifat-sifatnya) akan saling berselisih.[2]“
Kedua, hadits unta rahilah (unta pembawa beban berat):
Telah menceritakan pada kami Abul Yaman, telah mengkabarkan pada kami Syu’aib dari Az-Zuhri berkata, telah mengkabarkan padaku Salim bin AbdiLLAAH bahwa sesungguhnya AbdaLLAAH bin Umar -semoga ALLAAH Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi meridhoi mereka berdua- berkata : Aku mendengar RasuluLLAAH -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau- bersabda : “Sesungguhnya manusia itu bagaikan 100 ekor unta, hampir-hampir tak kau temukan di antara mereka yang benar-benar rahilah (unta pembawa beban berat).[3]“
Telah menceritakan padaku Muhammad bin Rafi’ dan ‘Abd bin Humaid dan lafzhnya dari Muhammad berkata ‘Abdun telah mengkabarkan pada kami dan berkata Ibnu Rafi’ telah menceritakan pd kami AbduRRAZZAQ telah menceritakan pada kami Ma’mar dari Az-Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar berkata : Bersabda rasuluLLAAH -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau- : “Kalian akan dapatkan manusia itu bagaikan 100 ekor unta, tak ditemukan oleh seseorang diantara mereka itu yang rahilah (unta pembawa beban berat).[4]“
Ketiga, hadits nasihat Nabi -semoga shalawat serta salam atas beliau- pada sahabat Hanzhalah -semoga ALLAAH Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi- meridhoi beliau :
Telah menceritakan pada kami Yahya bin Yahya At-Taymi dan Qathan bin Nusair dan ini adalah lafzh Yahya, telah mengkabarkan padaku Ja’far bin Sulaiman dari Sa’id bin Iyas Al-Jurairi dari Abu Utsman An-Nahdi dari Hanzhalah Al-Usayyidi berkata (dan ia adalah salah seorang sekertaris Nabi Muhammad, semoga shalawat ALLAAH dan salam senantiasa tercurah pada beliau) : Aku bertemu Abubakar dan ia berkata : ‘Bagaimana kabarmu wahai Hanzhalah?’ Lalu kujawab : ‘Hanzhalah telah menjadi Munafiq.’
Kata Abubakar : ‘Maha Suci ALLAH, apa yang kau katakan itu?’ Jawabku : ‘Jika aku sedang berada disisi RasuluLLAAH -semoga shalawat ALLAAH dan Salam senantiasa tercurah pada beliau- dan beliau mengingatkan kami tentang neraka dan syurga sampai seolah-olah keduanya ada di depan mataku. Tetapi saat aku keluar dari sisi beliau -semoga shalawat ALLAAH dan Salam senantiasa tercurah pada beliau- maka aku bercengkrama dengan istriku dan anak-anakku dan tertawa serta aku melupakan banyak hal.’
Maka berkata Abubakar : Demi ALLAH, sungguh kami juga merasakan hal yang sama.’ Maka aku berangkat bersama Abubakar hingga masuk bertemu RasuluLLAAH -semoga shalawat ALLAAH dan salam senantiasa tercurah pada beliau- lalu aku berkata : ‘Telah munafiq Hanzhalah wahai RasuluLLAAH.’ Maka bersabda RasuluLLAAH -semoga shalawat ALLAAH dan salam senantiasa tercurah pada beliau- : Coba ceritakan.’
Maka aku berkata : ‘Jika aku sedang berada disisi engkau dan engkau mengingatkan kami tentang neraka dan syurga sampai seolah-olah keduanya ada di depan mataku. Tetapi saat aku keluar dari sisi engkau maka aku bercengkrama dengan istriku dan anak-anakku dan tertawa serta aku melupakan banyak hal.’
Maka bersabda RasuluLLAAH -semoga shalawat ALLAAH dan salam senantiasa tercurah pada beliau–: ‘Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, seandainya engkau bisa kontinyu dengan keadaanmu (saat disisiku) dan saat mengingat ALLAAH, maka niscaya para malaikat itu akan menjabat tanganmu sampai di ranjang-ranjangmu dan di jalan-jalan yang kau lewati, tetapi wahai Hanzhalah ada waktu untuk ini (dzikir) dan ada waktu untuk itu (bercengkrama)! (Beliau mengatakan 3 kali).[5]’
Dalil-dalil As-Sirah An-Nabawiyyah tentang kekurangan-kekurangan manusiawi
Pertama, peristiwa tiga orang yang tidak ikut Perang Tabuk.
Perang ini terjadi pada bulan Rajab tahun ke Sembilan Hijriyah. Adalah perang terberat yang dialami kaum muslimin, disamping karena jauhnya jarak juga karena banyaknya musuh yang akan dihadapi, sehingga Nabi Muhammad -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau- menyampaikan tujuan yang akan dicapai agar kaum muslimin menyiapkan diri dan bekal sebaik-baiknya[ 6].
Para shahabat yang mu’min -semoga ALLAH Yang maha Mulia lagi Maha Tinggi meridhoi mereka semua- segera bergegas mempersiapkan diri, sebutlah salah seorang diantara mereka Abu Khaitsamah Al-Anshari berkata : “Aku agak tertinggal dari Nabi -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau-, saat memasuki kebunku kulihat makanan yang serba lezat dan minuman yang dingin, sejenak aku pandangi istriku, lalu aku berkata dalam hati: Ini tidak adil! RasuluLLAAH -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau- disengat terik matahari dan diterpa angin samum (angin panas padang pasir), sementara aku enak-enakan menghirup udara sejuk disini! Maka aku segera bangkit dan menyusul beliau[7].”
Tapi ada 3 orang sahabat pilihan -semoga ALLAH Yg maha Mulia lagi Maha Tinggi meridhoi mereka semua- yang absen dalam perang Tabuk yang terjadi pada tahun ke-9 H, kira-kira 6 bulan setelah pengepungan kota Tha’if[8], mereka adalah Ka’ab bin Malik, Murarah Ibnu Rabi’ Al-’Umari dan Hilal bin Umayyah Al-Waqifi, dan ketiga orang ini memiliki reputasi yang amat baik, Murarah dan Hilal adalah veteran perang Badar, sementara Ka’ab juga tidak pernah absen dalam peperangan sebelumnya, namun demikianlah saat kelemahan insaniyyah mereka muncul maka merekapun terkena cobaan tersebut, kisah mereka selengkapnya dijelaskan dalam Al-Qur’an (QS Bara’ah, 9/118).
Kedua, peristiwa Hathib bin Abi Baltha’ah, semoga ALLAH Yang maha Mulia lagi Maha Tinggi meridhoinya.
Saat akan menaklukkan kota Makkah (Fathul Makkah) pada 8 Hijriyah juga terjadi peristiwa yang ganjil, seorang sahabat dari generasi pertama Islam dan mujahid dakwah tiba-tiba dengan sengaja mengirim surat pada Quraisy membocorkan tentang rencana kedatangan pasukan Islam, sehingga Umar -semoga ALLAH Yang maha Mulia lagi Maha Tinggi meridhoinya- berkata : ‘Wahai RasuluLLAAH, izinkan aku memenggal tengkuk orang ini!’ Namun jawab Nabi -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau- : ‘Ia telah mengikuti perang Badr, barangkali ALLAAH meninggikan orang yang ikut perang Badr dan berkata : Berbuatlah sekehendak kalian, karena sesungguhnya AKU telah mengampuni kalian.’ Berkenaan dengan peristiwa ini turun QS Al-Mumtahanah, 60/1.[9]
Ketiga, peristiwa Abu Lubabah Ibnul Mundzir, semoga ALLAH Yg maha Mulia lagi Maha Tinggi meridhoinya.
Pasca pengkhianatan Yahudi Bani Quraizhah dlm perang Ahzab pada tahun ke 5 Hijrah[10], yang diprovokasi oleh Huyayy bin Al-Akhthab An-Nadhri [11] , maka Nabi -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau- memerintahkan memerangi Bani Quraizhah dan agar kaum muslimin: Tidak melakukan shalat kecuali di perkampungan Bani Quraizhah [12] . Saat itu ada seorang sahabat yaitu Abu Lubabah yang punya hubungan dekat dengan mereka yang mengisyaratkan tangannya ke lehernya (isyarat akan dibunuh), sehingga tahulah kaum Yahudi itu apa yang akan menanti mereka, sehingga Abu Lubabah menyesal dan mengikat dirinya pada sebuah tiang dan bersumpah tidak akan membukanya kecuali jika dibuka oleh RasuluLLAAH -semoga shalawat ALLAH serta salam senantiasa tercurah pada diri beliau- dan ALLAAH mengampuni dosanya[13].
Khatimah
Demikianlah kemanusiaan sang manusia, seringkali dalam berbagai kondisi hal tersebut muncul, maka jika demikian hendaklah kita berhusnuzhan pada diri kita sendiri sambil berkata (sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an): “Nah, tuh sifat manusianya lagi muncul/dominan. ” Sambil terus kita perbaiki dan nasihati.
Jika sama sekali tidak ada perubahan walaupun telah dilakukan semua cara, maka hendaklah kita berhusnuzhan lagi (sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits di atas) : “Mungkin karena ma’adin (bahan dasarnya) emang segitu.” Atau : “Dia memang bukan kualitas rahilah.” Sambil beristighfar kepada ALLAAH untuknya dan untuk kita sendiri, semoga ALLAAH Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi membebaskan dirinya dan kita dari perbuatan tersebut.
Dalam kesempatan lainnya, masih berkaitan dengan masalah ini, tapi dalam konteks yang lebih keras lagi, yaitu saat saya ditanya seorang al-akh al-muslim sebagai berikut ;
Al-Akh : “Ustadz, mengapa ada sebuah kelompok yang mengaku partai Islam tapi berani mengusung seorang ahli bid’ah atau seorang tokoh yang fajir untuk dicalonkan sebagai pemimpin di suatu daerah, apakah itu dibenarkan dalam syar’i?”
Ana : “Na’am, jika memang orang yang ahli sunnah dan shalih belum diterima (tidak bisa menang) di daerah tersebut.”
Al-Akh : “Coba antum sebutkan dalilnya, tapi mesti dari generasi awal, bukan dari generasi ahli bid’ah!”
Ana : “Pertanyaan antum itu sendiri salah ya akhi, tahukah antum bahwa kaum munafiqin dan para ahli bid’ah itu sudah ada dimasa generasi awal, bahkan dimasa Nabi?”
Al-Akh : “Kalau munafiqin benar disebutkan dalam Al-Qur’an, tapi ahli bid’ah ana yakin tidak ada di masa generasi awal!”
Ana : “Apakah menurut antum Musailamah Al-Kadzdzab itu bukan ahli bid’ah?”
Al-Akh : “Antum benar, tapi afwan dia dan para ahli bid’ah tersebut tidak pernah diajak berkoalisi oleh Nabi maupun oleh para shahabat, sedangkan konteks pertanyaan ana tadi adalah partai Islam berani mengajak mereka untuk berkoalisi.”
Ana : “Menurut antum, kaum khawarij itu ahli bid’ah bukan?”
Al-Akh : “Benar, sebagaimana telah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Al-Fatawa.”
Ana : “Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib -semoga ALLAAH Yang Maha Mulia lagi maha Tinggi meridhoi beliau- tidak melakukan hajr pada mereka itu, bahkan berkoalisi dengan mereka, sehingga mereka juga ikut dalam pasukan beliau dan bahkan beliau mengangkat sebagian mereka sebagai amir dalam pasukan tersebut, diantaranya Al-Asy’ats bin Qays Al-Kindi, Al-Asytar An-Nakha’i yang memimpin pasukan berkuda dari Kufah[14] dan Mis’ar bin Fadak At-Tamimi untuk memimpin pasukan berkuda dari Bashrah[15], karena pada saat itu belum memungkinkan memutuskan koalisi dengan mereka.[16]“
Al-Akh : “Ustaz benar, ana ruju’ ilal haqq..”
Ana : “Fa liLLAAHil hamdu wal minah.”
WaLLAAHu a’lamu bish Shawaab..
———— ——— ——— ——— ——— ——— -
[1] HR Bukhari, XI/314 no. 3234
[2] HR Muslim, XII/89 no. 4774
[3] HR Bukhari, XX/151 no. 6017
[4] Muslim, XII/385 no. 4620
[5] HR Muslim, XIII/303 no. 4937; XIII/304 no. 4938
[6] Lih. Fathul Bari’, Ibnu Hajar, VIII/113.
[7] HR At-Thabrani (Al-Fath, VIII/119), lih. Juga Sirah Ibnu Hisyam, IV/163-164; Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah, V/7-8, Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahih-nya, VIII/107; juga Imam Ahmad dalam Al-Musnad, VI/387-388.
[8] Lih. Fathul Bari’, Ibnu Hajar, VIII/84.
[9] Shahih Bukhari, IV/72 dan IX/23; Shahih Muslim, II/170.
[10] At-Thabaqat Ibnu Sa’d, III/74; As-Sirah Ibnu Hisyam, III/715; Uyun Al-Atsar, III/68.
[11] Al-Maghazi Al-Waqidi, III/454-459; Tarikh Ar-Rusul wal Muluk, At-Thabari, III/570-573; Al-Bidayah Ibnu Katsir, IV/103-104; semuanya tanpa isnad disandarkan ke Ibnu Ishaq & Musa bin ‘Uqbah, namun perintah memerangi Bani Quraizhah ini disebutkan dalam Al-Qur’an (lih, Shahih Bukhari, III/24, Musnad Ahmad, VI/56,131,280) .
[12] Menurut Al-Bukhari shalat Ashar (As-Shahih, Bukhari, III/34), sementara menurut Imam Muslim shalat Zhuhur (As-Shahih, Muslim, VI/163), untuk mengkompromikan kedua hadits ini serta penjelasan kemungkinan-kemungkinannya lihat. dalam. Fathul Bari’ Ibnu Hajar (VII/408-409) .
[13] Al-Fathu Rabbani li Tartib Musnad Ahmad, XXI/81-83 dengan sanad yang hasan.
[14] Yang di kemudian hari ia diperangi oleh Ali pada peperangan Nahrawan pada tahun ke 38 Hijrah.
[15] At-Tarikh, At-Thabari, V/11.
[16]Dan merekapun berperang dengan keteguhan dan tidak kenal menyerah sebagaimana sayap pasukan yang dipimpin oleh AbdiLLAAH Ibnu Budail Al-Khaza’i dengan 200 sampai 300 orang pasukan Khawarij (Ibid, V/18) dan mereka bertempur sampai malam hari (Ibid, V/43).

*al-intima'

Suara Caleg PKS Ini Kalahkan Menteri dan Ketua Harian Parpol

PKSBANGILAN- Hasil pleno di KPUD Cianjur dan Kota Bogor resmi dikeluarkan. Dari sejumlah nama yang bakal melenggang ke Senayan dari daerah pemilihan Jawa Barat III itu diantaranya adalah politisi incumbent PKS Ecky Awal Mucharam.
Ecky mengutip beritasatu.com dipastikan melaju kembali ke kursi DPR RI setelah mendapat suara sebanyak 52 ribu yang diperolehnya dari Dapil Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor.
Bahkan yang mengejutkan raihan suara politisi muda PKS ini mengungguli perolehan suara Menteri Koperasi dan UKM yang juga ketua harian partai Demokrat Syarif Hassan yang hanya berhasil meraih 31 ribu lebih suara.
Perolehan suara Syarif juga kalah dari caleg Caleg Partai Golkar Deding Ishak yang memperoleh 33 ribu lebih suara. Diantara nama Caleg yang lolos selain Ecky ialah Eka Sastra (Golkar), Rieke Dyah.P (PDIP), Ahmad Reza Patria (Gerindra), Erik Satria (Hanura), Joko Purwanto (PPP) dan Neng Eem Marhamah Zulfah Hiz (PKB).
Sebelumnya pria kelahiran Cianjur, Jawa Barat tanggal 19 April 1969 silam ini merupakan Anggota DPR RI Komisi XI yang juga menjabat Wakil Sekretaris Fraksi PKS. Selain itu Ecky juga terdaftar sebagai anggota Bamus dan Banggar.[feb/pks-kotabekasi.org]

Ngotot, Saksi PKS Rebut 3 Kursi Yang Hilang

 

Batam - Saksi PKS Kota Batam berhasil membongkar kecurangan yang terjadi pada hasil perhitungan suara di KPUD Kota Batam. KPUD Kota Batam semula mengeluarkan hasil perhitungan yang disinyalir sudah mengalami rekayasa dan PKS hanya mendapatkan 1 kursi untuk DPRD Kota Batam. Padahal menurut data saksi PKS yang bersumber kepada C1, seharusnya 4 kursi menjadi jatah Partai bulan sabit kembar itu.

"Berdasarkan hasil rekap "abal abal" yang di keluarkan KPUD Kota Batam perolehan kursi PKS hanya 1 kursi, namun kegigihan saksi PKS Syaifudin Fauzi yang didukung dengan kelengkapan data yang dimiliki, PKS berhasil merebut kembali 3 kursi yang sempat hilang," ujar Ketua DPD PKS Kota Batam, Taufik Hermawan, Rabu (30/4).

Adapun nama-nama caleg PKS yang berhasil duduk sebagai anggota DPRD Kota Batam untuk periode 2014 - 2019 adalah sebagai berikut:

1. Riki Indrakari
2. Sukaryo
3. Rohaizat
4. Mukriyadi

PKS banyak menemukan kecurangan-kecurangan yang terjadi terutama pada perhitungan hasil akhir suara yang memenangkan partai atau caleg tertentu. Kecurangan ini tidak hanya terjadi di kota Batam saja, tetapi di banyak daerah lain sehingga muncul dugaan kecurangan ini adalah sudah direncanakan secara sistemik. (rms)


*pkssumut

Kelangkaan Pupuk Melibatkan Aparat Berbintang

Anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Almusawa menyebutkan, pihaknya mencium indikasi keterlibatan aparat keamanan dalam persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi di setiap musim tanam.

”Ada temuan keterlibatan aparat dengan pangkat bintang dalam penyelewengan pupuk bersubsidi”, ungkapnya.

Jika temuan ini benar, lanjutnya, maka harus ditangani secara struktural. ”Kapolri harus diminta untuk ikut turun tangan menertibkannya”, ucapnya.  

Menurutnya, umumnya penyelewengan pupuk bersubsidi dilakukan di distribusi lini 3 dan 4 yaitu di distributor, agen dan pengecer. Modus yang mereka lakukan dengan cara mengganti karung pupuk dari bersubsidi ke non subsidi. ”Pelaku membayar pupuk dengan harga subsidi dan menjual dengan harga pasar”, ujarnya.

”Bocornya pupuk bersubsidi sudah tercium sejak lama namun sangat sulit untuk membuktikannya”, katanya.

Setiap musim tanam sering terdengar petani mengalami kelangkaan urea bersubsidi. ”Mereka mencoba mengeruk keuntungan pribadi di tengah kesusahan petan,” ujarnya.

Setiap musim tanam, lanjutnya, selalu saja ada kelangkaan pupuk di tingkat sasaran.  Kalaupun tersedia ditemukan fakta bahwa masyarakat membeli dengan harga pasar.  ”Pupuk dengan harga pasar itu dibeli juga oleh petani.  Prinsip petani, yang penting bisa memupuk”, pungkasnya.

*pkspiyungan

"LIBERAL KESASAR" by @Fahrihamzah


Twit @Fahrihamzah
(29/4/2014)

Kebanyakan yg tidak mengerti cara berantas korupsi tinggal bilang satu kata, "Dukung KPK!!"...

Kalau yang tahu cara memberantas korupsi maka akan punya pandangan bahwa ini sudah nyasar...

Dan paling susah menyadarkan orang kesasar yg sudah menikmati kehidupannya yang nyasar....

Masih ingat orang2 di indonesia yang mendukung kudeta militer Mesir?

Saya gak akan lupa, mereka yang ngawur mengganti proses demokrasi dengan kudeta...

Saya nggak akan lupa orang2 yang mengaku liberal ini mendukung kudeta militer...

Saya nggak akan lupa melihat kaum liberal yang membela rezim pelanggar HAM dan sekarang tiba2 seperti pro HAM lagi.

Setelah dua kali vonis hukum mati massal di pengadilan abal-abal Mesir...

Pertama mereka membunuh massal via pengadilan abal-abal itu 529 pria....hakim mengetuk palu junta...

Hari ini mereka vonis lagi 683 pria...termasuk pimpinan Ikhwan, seorang pria bersahaja...

Mohammad Badie, sang mursyid yang selalu berkopyah hitam ala Indonesia..ada dalam vonis militer.

Orang2 yang mendukung rezim militer berargumen, "tidak penting pengadilannya, yg penting hukumannya"...

Mereka rupanya liberal hanya untuk capai tujuan...soal metode tak perlu konsisten..

Dan nyawa serta kehormatan bagi mereka bukan apa-apa....hanya permainan statistika belaka...

Itu yang membuat ruang gerak mereka lebih leluasa...termasuk di negeri kita...mereka selalu terkemuka...

Dengan gampang-gampang sekali mereka (yg ngaku liberal –ed) menyusun argumen bahwa pemilu yang belum berumur setahun layak dikudeta...

Negeri ini ingin mereka olah leluasa...dan kita lah musuhya yang tak rela dipimpin boneka mereka...

Hebatnya mereka setiap pemilu...mereka selalu cari boneka...yang mudah dikelola leluasa...

Menebak arah kerja mereka sekarang...mereka siap hancurkan yang punya harga diri dan yang menolak Takluk..

Lalu akan mendukung yang otaknya paling kosong dan dadanya paling ompong...

Dan nanti setelah berkuasa, negara ini dalam kendali siapa?

Waspadalah....

"Jokowi-Prabowo" by @Fahrihamzah


Twit @Fahrihamzah
(jelang subuh, Kamis 1/5/2014)

Pak Jokowi, mari bangun....siap2 sholat subuh.. PAK Prabowo juga....mari bersiap...

Sing akur....dunia ini kan hanya maen2 aja toh Pak de...

Lagi pula yang akan jadi Presiden Indonesia 2014-2019 sudah ada dalam catatanNya...jangan2 orang lain (bukan keduanya -ed)...

Makanya daripada gak dapat apa2 mendingan sholat dulu...yuk...

Gak dapat dunia ya paling tidak dapat akhirat....bagi mereka yang meyakini adanya hari pembalasan...

Hidup ini memang rumit, terutama bagi yang tak mantap dengan dirinya...

Orang2 ingin merampas apa yang kita miliki dan yang paling berharga...

Sadar atau tidak kita diolok-olok seolah kita lah segalanya dan kita pusat perputaran dunia...

Lalu kita lupa dan memaksakan diri...padahal jika kita kembali kepada diri kita...datar, damai dan tenang...

Apa yang kita cari lagi? Berapakah cukup itu kawan?

Aku khawatir pemimpin2 ini belum selesai dengan dirinya....kita perlu uji secara ketat...

Mari doakan mereka...mari doakan yang terbaik...

Mari rileks dengan dunia.....

Modus Pencurian Suara Dalam Pileg 2014

Kemarin saya kedatangan tamu Ketua PPK, Ustd. Ibnu Mas’ud, demikian namanya dalam FB. Dia cerita, bagaimana ”pencurian” suara terjadi secara masif dan menjadikan Pemilu Legilatif 2014 ini benar-benar bobrok. Jauh lebih bobrok dari Pemilu-Pemilu sebelumnya.
”Mengerikan…..,” katanya, menyimpulkan.
Ketika penghitungan suara usai pemungutan suara di TPS-TPS, masih bisa dikatakan jujur dan apa adanya sampai pada pengesahan dalam berita acara form C yang ditulis dalam plano. Selanjutnya hasil penghitungan suara dari TPS-TPS itu dibawa ke tingkat kelurahan atau desa.
Di sinilah, menurut Ketua PPK di kecamatan yang ada di Jakarta Timur itu mulai terjadi kecurangan dan jual beli suara. ”Dalam penghitungan suara di Kelurahan atau desa itu, direkab dalam plano tadi yang kemudian ditandatangani para saksi. Hasil ini masih benar seperti hasil dari kumpulan hitungan suara di TPS-TPS. Dan, para saksi parpol juga menandatanganinya, karena mereka melihat sudah benar. Dan, itu kemudian dimasukkan dalam kotak khusus,” ungkapnya.
Tetapi, katanya lebih lanjut, selain rekap itu ada yang juga diketik dalam komputer dan diprintnya. ”Pada hasil ketikan dan printnya itulah hasilnya berubah. Tetapi, para saksi jarang sekali menyadarinya. Mereka percaya, hasil print itu dianggapnya sama dengan tulisan tangan hasil rekap dalam plano tadi,” ungkapnya.
Padahal, menurut Ketua PPK itu, untuk selanjutnya hasil print itulah yang kemudian dibawa ke tingkat kecamatan hingga tingkat Kota atau Kabupaten. Dan, para saksi dalam penghitungan di tingkat kecamatan hingga Kota dan Kabupaten hanya berpedoman pada hasil print tersebut, bahkan hingga tingkat nasional,” ungkapnya.
Pencurian suara itu biasanya terjadi dalam satu partai. Artinya, caleg yang mana dari partai apa yang ingin menang, biasanya membelinya pada petugas-petugas di tingkat kelurahan atau desa. Sehingga perolehan suaranya akan gemok, sementara caleg-caleg separtainya akan bisa habis atau hanya disisakan beberapa suara.
Kenapa pencurian suara itu dilakukan untuk perolehan suara dari caleg dalam satu partai? ”Semua itu agar tidak terlalu mencurigakan,” ungkapnya.
Maksudnya? Dengan cara pencurian suara seperti itu, maka jumlah suara partai itu tetap seperti hasil di TPS. ”Tetapi hasil suara para calegnya berantakan. Caleg yang semula hasil suaranya di TPS A umpamanya 100, bisa jadi tinggal 10 atau 9. Selebihnya dimasukkan pada caleg yang membelinya ke petugas di kelurahan atau desa,’’ ungkapnya. ‘’Modusnya seperti itu,’’ tambahnya.
Dengan modus pencurian suara seperti itu, maka perolehan suara partai tetap sama dengan hasil di TPS, tetapi perolehan suara calegnya tidak sesuai lagi. ‘’Hanya caleg yang mau bayar ke petugas di kelurahan atau desa itulah suaranya akan menggelembung. Hasil print itu biasanya akan diamankan oleh petugas tingkat kecamatan, kota hingga kabupaten. Penghitungan tingkat nasional pun seperti itu. Hanya berpedoman pada hasil ketikan itu,’’ katanya kemudian.
Lantas bagaimana mengatasinya? Pertama, katanya lagi, para caleg harus punya saksi sendiri-sendiri atau saksi dari suatu partai harus mencatat hasil suara semua calegnya di seluruh Indonesia. Dan, itu harus jadi dokumen khusus dari masing-masing partai. Sehingga, jika terjadi ketidakcocokan dalam penghitungan tingkatDesa/Kelurahan, Kecamatan hingga kota dan Kabupaten serta tingkat nasional, dokumen itu bisa dijadikan bukti.
‘’Kalau terjadi hal Ini pasti akan terjadi keributan antar caleg dalam satu partai. Kalau sudah begitu, biasanya pimpinan partai tersebut berusaha meredamnya. Padahal, ini kejahatan pemilu yang sangat-sangat jahat,’’ katanya.
Selain itu, menurutnya, yang dihitung pada tingkat kecamatan atau kota/kabupaten hingga nasional, berita acara di TPS-TPS, bukan hasil rekap di Desa/kelurahan, kecamatan hingga Kota atau Kabupaten yang sudah penuh dengan kecurangan dan perampokan suara. ‘’Kerja begini memang memberatkan, tetapi itulah cara untuk menjadikan Pemilu benar-benar bersih dari kecurangan,’’ katanya kemudian.
Benar-benar sistematis perampokan dan pencurian suara dalam penyelenggaraan Pemilu 9 April 2014 ini. Masihkah ada upaya-upaya memperbaikinya? Semua tergantung para anggota legislative hasil Pileg tersebut. Itu berarti tidak akan ada perbaikan. Karena mereka yang terpilih dalam Pileg tersebut adalah para pencuri dan perampok suara milik sesama Caleg dalam partainya. Sehingga, ketika mereka membahas UU Pemilu, maka system yang ada sekarang akan dipertahankan. Dan, mereka akan meneruskan penggarongan dan pencurian suara koleganya untuk tetap bercokol sebagai anggota dewan di Senayan.
*kompasiana

PBNU Kirim Surat ke PBB, Al Azhar dan Vatikan Tolak Hukuman Mati Pimpinan IM Mesir


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras vonis mati terhadap pimpinan dan 682 pengikut Ikhwanul Muslimin oleh Pengadilan Mesir.

Demikian disampaikan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (30/4).

"Kami spakat dengan PBB, Menlu RI dan pengamat politik, tentang Mesir. Bahwa vonis perlu ditinjau ulang. Itu kemunduran demokrasi, perilaku biadab. Selayaknya tidak dilakukan di negara yang berbudaya," tegas Kiai Said.

PBNU akan mengirimkan surat kepada pemerintah Mesir dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), juga Vatikan agar mendorong pembatalan vonis mati tersebut. PBNU pun akan mengirim surat kepada ulama dan guru besar universitas Al-Azhar Kairo agar mau memberikan nasihat dan masukan kepada pemerintahan militer Mesir.

"Kita semua malu mendengar vonis itu. Solusi yang tepat duduk bersama, bukan di lapangan membedil orang," ungkap Kiai Said.

Pengadilan Mesir menjatuhkan vonis mati terhadap pemimpin dan 682 orang pengikut Ikhwanul Muslimin. Vonis itu dijatuhkan menyusul tindakan keras terhadap gerakan yang dimungkinkan dapat memicu protes dan kerusuhan jelang Pemilihan Umum Mesir yang diagendakan akhir Mei mendatang.

Vonis mati massal di Mesir tersebut memantik reaksi keras dari dunia internasional, termasuk organisasi pelindung Hak Asasi Manusia (HAM). PBB juga sudah mengeluarkan sikap atas vonis tersebut.

Di sisi lain, pemerintah Mesir membela putusan kejam pengadilan tersebut. Jaksa pemerintah mengaku punya bukti kuat yang memberatkan semua orang yang dijatuhi hukuman mati.

Bukti itu berupa rekaman video, laporan saksi dan dokumen yang membuktikan bahwa Ikhwanul Muslimin telah menyerukan kepada para pendukungnya untuk menyerang kantor-kantor kepolisian dan bangunan milik pemerintah dan swasta ketika aksi pendudukan di Rabaa al-Adawiya (Kairo) dibubarkan. [ald/rmol]

"Swasembada Sapi, Jokowi dan Kasus LHI" by @Fahrihamzah


Twit @Fahrihamzah
(30/4/2014)

Jokowi nyasar ke NTT nyari sapi padahal Bumi Sejuta Sapi itu di NTB...

Soal jokowi dan Sapi itu sama dengan orang mau makan nasi kapau eh malah pergi ke aceh...

Ada sih nasi kapau di aceh sebab di sana ada orang padang...tapi nasi kapau ya di padang...hehe..

Mau bisnis garmen ya ke Jawa barat...bukan ke Jawa tengah....

Kalau mau bisnis kopi ya di lampung sebab pusat kopi bukan di jakarta meski banyak Cafe...

Jokowi kan pengusaha kayu...pasti dia tahu itu pusatnya di Kalimantan...jangan ke Bali...hutannnya gak ada..

Calon Presiden Republik Indonesia, negeri yang luasnya bagai benua gak boleh salah baca peta daerah...

Gak boleh salah baca fakta tentang Indonesia...

Kebetulan soal keadaan industri peternakan di timur saya paham...karena itu kampung saya...

Selain sapi, khususnya di SUMBAWA ada kerbau...ternak yang semakin langka...

Orang kota mungkin gak tau beda kerbau sama sapi...saya bahkan paham perilaku dan beda tekstur dagingnya...

Nah SUMBAWA adalah pulau yang populasi kerbaunya masih terhitung padat di dunia...

Memang masalah kerbau ini agak unik...mereka tergantung kepada sistem LAR...ini konsep Lokal...

LAR itu semacam Kubang...tapi juga komunitas...karena pagi2 mereka mencari makan...

Kerbau lebih tergantung kepada air daripada sapi...kerbau lebih lamban dari sapi...kerbau dagingnya lebih banyak..

Tapi sapi lebih produktif sebagai bisnis...reproduksinya cepat...kerbau lamban...makanya lebih mahal...

Rakyat memang lebih suka pelihara sapi...karena alasan Produktifitas tadi...tapi sapi lebih sensitif terhadap penyakit..

Sejak zaman Pak Anton Apriantono...NTB mendeklarasikan BSS (Bumi Sejuta Sapi)...

Ini adalah bagian dari program pemerintahan SBY untuk swasembada daging...

Program swasembada itu diteruskan oleh menteri Suswono sampai sekarang...

Kita tidak perlu membela....lebih baik melihat statistik Pemerintah...bagaimana program swasembada ini...

Ini ada statistik menarik....


Data itu bisa diperiksa di kantor Pemerintah terkait...jika klaim itu benar maka program swasembada daging sapi berjalan...

Tergambar bagaimana Import turun dari 53% (2010) menjadi hanya 13%-an tahun lalu (2013)...

Sayang sekali swasembada ini gak pernah diungkap...dan dihancurkan oleh kasus suap (LHI)...

Di tengah kasus suap itulah substansi prestasi Menteri Pertanian dalam mengurangi Import ditutupi...

Bahkan dibalik itu ada kampanye hitam seolah kementrian pertanian gemar mengimport...

Pertama statistik menunjukkan penurunan impor secara ekstrem...kedua, kemendaglah yang import..

Tapi kasus (LHI) ini menutup banyak hal, tapi sudahlah...nasi sudah menjadi bubur....alhamdulillah PKS gagal mereka kubur...

Kembali kepada kebijakan daging nasional...jokowi perlu berhati-hati...basis pengembangan industri harus rakyat..

Industri berbasis "modal konglomerasi" itu salah jalan...itu sesat yang menyesatkan...

Memang cepat, tiba2 NTT eksportir daging ke seluruh Indonesia...tapi kalau basisnya konglomerasi bohong...

Membangun basis produksi rakyat adalah wajib...bahkan bisnis negara kadang harus dikalahkan demi rakyat..

Itu yang sedang dibangun di NTB....dan saya harap jokowi ketemu gubernur NTB @zainulmajdi untuk belajar..

Selamat belajar gubernur @jokowi_do2 ...semoga sukses.

Soal Koalisi PKS, Tifatul: Prabowo yang terbaik, paling kecil mudaratnya


Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperkirakan, munculnya poros ke-4 atau kekuatan ke-4 dirasa akan sullit.

"Sekarang ini, kan pilihan Jokowi, Ical, Prabowo. Sulit memunculkan kekuatan ke-4," demikian kata Anggota Majelis Syuro PKS dan mantan presiden partai, Tifatul Sembiring di hotel Bidakara, Rabu pagi (30/4).

Hal itu disampaikan Tifatul menanggapi respons PKS menyusul adanya wacana poros baru, yang mungkin digagas oleh Partai Demokrat. Tifatul menambahkan, saat ini partainya sedang mempertimbangkan soal koalisi. Dan Tifatul menilai koalisi dengan Partai Gerindra merupakan pilihan yang ideal.

"Ideal. Calon semuanya baik. Gerindra yang terbaik, paling kecil mudaratnya," kata dia.

Awal Mei Majelis Syuro partai itu akan memutuskan koalisi dengan parpol yang akan dipilih. Dengan Gerindra, PKS berharap masuk dalam sebuah koalisi besar.

"Proposalnya (Gerindra) bagus," lanjutnya.

Aburizal atau Ical merupakan calon presiden yang dimajukan Partai Golkar, sementara PDIP mengusung Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo diusung oleh Partai Gerindra. (beritasatu)

Mursyid ‘Am IM: Vonis Matiku Akan Menjadi Keranda Kematian Rezim Kudeta


Kairo Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badi’ menyampaikan pernyataannya dari balik jeruji seusai berkasnya akan dilimpahkan kepada mufti Mesir, Senin (28/4/2014) kemarin. Pernyataannya disampaikan kepada para pengacara dan wartawan yang hadir pada sidang pembacaan vonis mati beliau beserta 682 penentang kudeta lainnya.

Badi’ melantunkan takbir seperti saat Idul Fitri, lalu mengatakan, “Hari ini adalah hariku yang paling membahagiakan. Aku bisa mengorbankan darahku untuk kebaikan Mesir, sama seperti yang telah dilakukan Ammar, anakku.” *)

Beliau juga mengatakan, “Pemerintah kudeta akan segera runtuh setelah mereka mengeksploitasi peradilan.. Mesir lebih bernilai daripada nyawa kami, oleh karena itu kami rela mengorbankan segalanya untuk kemenangan Mesir dan dunia Arab.”

Tentang kelanjutan perjuangan pasca vonis matinya, Badi’ mengatakan, “Kami akan tetap meneruskan revolusi ini hingga Allah Ta’ala menurunkan kemenangan-Nya. Mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami. Kemenangan adalah tujuan kami.”

Selanjutnya Badi’ menyebutkan bahwa vonis matinya akan mengakhiri kekuasaan pemerintah kudeta, “Vonis mati yang dijatuhkan kepadaku adalah paku terakhir untuk keranda kematian pemerintah kudeta. Aku benar-benar telah siap untuk mati di jalan Allah Ta’ala. Aku serahkan nyawaku untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan ridha-Nya.” (msa/dakwatuna/rassd/pkspiyungan)


*) Rezim Kudeta Militer telah membunuh putra beliau, Ammar Muhammad Badie dalam pembantaian yang juga menewaskan ribuan warga sipil lainnya di Ramses Square (Jumat, 16/8/2013)