SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Thursday, 1 May 2014

Kelangkaan Pupuk Melibatkan Aparat Berbintang

Anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Almusawa menyebutkan, pihaknya mencium indikasi keterlibatan aparat keamanan dalam persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi di setiap musim tanam.

”Ada temuan keterlibatan aparat dengan pangkat bintang dalam penyelewengan pupuk bersubsidi”, ungkapnya.

Jika temuan ini benar, lanjutnya, maka harus ditangani secara struktural. ”Kapolri harus diminta untuk ikut turun tangan menertibkannya”, ucapnya.  

Menurutnya, umumnya penyelewengan pupuk bersubsidi dilakukan di distribusi lini 3 dan 4 yaitu di distributor, agen dan pengecer. Modus yang mereka lakukan dengan cara mengganti karung pupuk dari bersubsidi ke non subsidi. ”Pelaku membayar pupuk dengan harga subsidi dan menjual dengan harga pasar”, ujarnya.

”Bocornya pupuk bersubsidi sudah tercium sejak lama namun sangat sulit untuk membuktikannya”, katanya.

Setiap musim tanam sering terdengar petani mengalami kelangkaan urea bersubsidi. ”Mereka mencoba mengeruk keuntungan pribadi di tengah kesusahan petan,” ujarnya.

Setiap musim tanam, lanjutnya, selalu saja ada kelangkaan pupuk di tingkat sasaran.  Kalaupun tersedia ditemukan fakta bahwa masyarakat membeli dengan harga pasar.  ”Pupuk dengan harga pasar itu dibeli juga oleh petani.  Prinsip petani, yang penting bisa memupuk”, pungkasnya.

*pkspiyungan

0 comments:

Post a Comment