SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Saturday, 22 March 2014

Kampanye Simpatik PKS, Bersihkan Sampah Kali Mas Surabaya


Surabaya - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali melakukan kampanye simpatik dalam Pemilu 2014, Jumat (21/3/2014).

Kali ini kampanye Simpatik PKS diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Ketua DPD PKS Surabaya, Ibnu Shobir mengatakan, kampanye simpatik yang digelar yakni menyusuri  Sungai Kali Mas Surabaya untuk membersihkan sampah di sepanjang sungai tersebut.

Setidaknya, ada sekitar 100 relawan PKS peduli lingkungan kampung yang mengikuti kegiatan kampanye simpatik.

"Mereka semua dengan menggunakan perahu karet menyusuri sungai Kali Mas membersihkan sampah," kata Ibnu Shobir kepada SURYA Online, Jumat (21/3/2014).

Dijelaskan Ibnu Shobir, ada tiga fokus kepedulian PKS kepada lingkungan.

Yakni reformasi kualitas air bersih, program lingkungan kampung, dan program anggaran pro lingkungan hidup.

"Untuk tujuan tersebut kita akan bentuk relawan peduli lingkungan kampung di 31 kecamatan di Surabaya. Sudah ada 500 relawan PKS yang telah terdaftar," ucap Ibdu Shobir bersama Ketua DPW PKS Jawa Timur, Hamy Wahjunianto.

Sementara Caleg PKS DPRD Surabaya, Reny Astuti menambahkan, PKS pro lingkungan hidup akan diwujudkan dalam politik anggaran DPRD Surabaya jika menang.

Dimana legislatif PKS di DPRD Surabaya akan ditugaskan membawa pesan APBD Pro Lingkungan tersebut.

"APBD Surabaya sekitar 20 persen sudah untuk pendidikan, 10 persen untuk kesehatan, sehingga sudah saatnya lingkungan hidup mendapat APBD sebesar 10 persen," kata Reny.

Sumber: Tribunnews/PKS TUBAN

Mudji Massaid: Pilih PKS, Lebih Bersih!


"2009 Gue pilih Demokrat karena bang Adjie, 2014 Gue mantap Pilih PKS karena PKS partai yang masih bersih diantara partai yang lain," kata Mudji Massaid adik kandung (Alm) Adjie Massaid.
(PKS PIYUNGAN)

Subhanallah : "Kampanye PKS di GBK" The Amazing Documenter Movie



Tayangan tentang kampanye PKS pada hari Minggu, 16 Maret 2014 yang membuat seluruh kader & simpatisan PKS di seluruh Indonesia dan dunia menjadi pecah dan berkumpul di satu titik yaitu Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Film mini dokumenter besutan anak-anak GKreatip ini tak sekedar merekam gambar, tapi yang luar biasa film berdurasi 9 menit 6 detik ini mampu menangkap dan menyebarkan 'ruh' PKS yang akan memasuki babak kedua Perjalanan PKS Menuju Istana.

Saksikan salah satu episode epic PKS yang akan menjadi saksi sejarah, ketika dakwah memasuki istana!
Sumber : 
1. PKS Piyungan 
2. www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=tXBPoO2zGgc

Pengamat: Sikap Elegan PKS Mampu Selamatkan Citra


Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang M Yulianto menilai sikap elegan yang ditunjukkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di tengah sandungan kasus yang menimpa mampu menyelamatkan citra partai politik itu.

Citra PKS  tercoreng dengan dugaan suap daging sapi impor yang menyeret nama Luthfi Hasan Ishaaq yang sebelumnya menjabat Presiden PKS, tetapi mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut dia, langkah mundur yang dipilih politisi PKS ketika tersangkut kasus menunjukkan sikap "legowo", serta menegaskan bahwa PKS merupakan partai yang modern dan elegan di mata masyarakat dan konstituennya.

"Ini menunjukkan sistem kelembagaan kepartaian yang solid dan baik sudah dibangun PKS, termasuk keputusan Luthfi Hasan Ishaaq untuk mundur dari jabatan Presiden PKS, meski baru ditetapkan tersangka," katanya.

Sistem kepartaian yang solid dan baik dalam tubuh PKS, kata dia, ditunjukkan pula dengan proses pergantian pucuk pimpinan partai yang berlangsung relatif singkat, tanpa menimbulkan gejolak berkepanjangan.

Ia mengemukakan, proses pergantian pucuk pimpinan PKS yang berlangsung cukup lancar dalam waktu relatif singkat mampu menunjukkan sikap sebagai partai yang tidak tergantung pada personalisasi figur atau tokoh.

Ditambah, kata dia, sikap Presiden PKS yang baru, yakni Anis Matta yang memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR dan keanggotaannya di DPR RI juga menunjukkan sikap politik yang elegan.

"Keputusan Anis Matta mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR dan anggota DPR RI lebih baik dibandingkan anggota dewan yang masih merangkap jabatan. Ini cukup mampu menjaga citra PKS di mata para konstituennya," katanya.

Karena itu, ia menilai kasus yang menyeret nama sejumlah politisi PKS tak akan banyak berpengaruh terhadap citra partai berlambang bulan sabit dan padi itu di mata konstituennya, termasuk pada Pemilu 2014.

"Setidaknya, dibandingkan parpol-parpol lain yang politisinya juga tersandung kasus, PKS masih relatif 'settled' dalam membangun konstituennya pada Pemilu 2014 mendatang," kata pengajar FISIP Undip tersebut.

Sebab, kata dia, kebiasaan PKS yang membangun sikap "gentle", ksatria, dan tanggung jawab di kalangan para politisinya sebenarnya memberikan dampak "soft campaign" yang efektif untuk menjaga kesetiaan konstituen.

Apalagi, Yulianto mengatakan, PKS selama ini dikenal sebagai partai yang memiliki basis konstituen dari kalangan terdidik dan terpelajar sehingga sejumlah kasus yang menyandung tak akan banyak memengaruhi konstituennya.
(ROL)

KPU Akhirnya Diskualifikasi PKS Tomohon, Ini Jawaban Elegan Sekjen PKS


Informasi KPU men-diskualifikasi Partai Keadilan Sejahtera Tomohon ditanggapi dengan senyuman oleh sekjen PKS Taufiq Ridho. Taufiq Ridho memaparkan bahwa bagaimana mau didiskualifikasi kalau memang PKS Tomohon kan memang tidak mengajukan caleg.

"Memang tak ada yang daftarkan laporan dana kampanye untuk Toraja Utara karena PKS tak miliki calegnya di sana. Apanya yang mau dilaporkan? KPU main umumkan saja, paling gede lagi. Untuk Tomohon juga sama," ujar Sekjen DPP PKS, Taufik Ridho di Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Fungsionaris DPP PKS, Faridian Riyadi dihubungi terpisah mengaku sangat menyayangkan sikap KPU dan Bawaslu yang begitu mudah menyebut PKS dicoret atau didiskualifikasi sebagai peserta Pemilu 2014 di dua daerah tersebut di atas. Menurutnya itu tidak perlu.

"Semestinya KPU dan Bawaslu memberikan penjelasan kepada publik bahwa kami dicoret karena alasan itu (tak ada caleg, red), bukan soal tak melaporkan dana kampanye. Kalau begini seolah-olah kami ada masalah, padahal memang enggak ada caleg di sana," ujar Faridian.

PKS, sambung Faridian, mengaku sejak awal tak memiliki caleg untuk duduk di DPRD Kota Tomohon dan DPRD Kabupaten Toraja Utara. "Tapi, kalau untuk DPRD Tingkat I (Provinsi) pasti ada. Kalau DPRD Tingkat II memang tidak ada caleg," ujarnya.

Kasubag Administrasi Keputusan dan Tindak Lanjut Penyelesaian Sengketa Bawaslu, Bugi Kurnia Widianto, mengatakan dari sembilan parpol yang didiskualifikasi, hanya PKB dan PKS yang tidak mendaftarkan sengketa ke Bawaslu.

Menurut Bugi, parpol yang mengajukan sengketa baru tiga yang secara administrasi berkasnya sudah lengkap dan teregistrasi yakni Gerindra (Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah), PAN (Kabupaten Pelalawan, Riau), dan PKPI.

Sementara mereka yang sudah mendaftar, dan belum lengkap berkasnya adalah PDI Perjuangan, PPP, PBB, Demokrat.

"Pelengkapan berkas sengketa harus dipenuhi dan ditunggu hingga tiha hari ke depan," ujar Bugi.

Bagi partai politik dan calon Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang didiskualifikasi dan mengajukan sengketa atas keputusan KPU ke Bawaslu, diminta melengkapi berkas persyaratan administrasi sampai Senin (24/3/2014) pekan depan.

Anggota Bawaslu, Nasrullah menjelaskan, penyelesaian sengketa baru bisa ditangani ketika parpol dan calon DPD RI sudah melengkapi berkas persyaratan yang sudah teregistrasi. Bawaslu akan memproses penyelesaian sengketa paling lama 12 hari.

"Kalau (parpol dan calon DPD, red) tidak melengkapi berkas sampai Senin, sudah dianggap tidak mengajukan lagi (sengketa, red). Batas waktunya kita perlakukan sama dengan yang kemarin (pendaftaran sengketa sampai pukul 00.00 WIB)," kata Nasrullah.
(tribun/islamedia.web.id
)