SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Sunday 6 April 2014

Inilah Pesan Anis Matta di Hari Tenang




Twit @anismatta
(6/4/2014)

Alhamdulillah, kita bisa mnutup masa kampanye pemilu 2014 dgn relatif aman & tenang.. Ini pencapaian slrh bangsa Indonesia dlm brdemokrasi..

Saya bersyukur hari terakhir kampanye #PKS dilakukan di Jawa Tengah, khususnya di Solo, sepenggal firdaus di nusantara..

Solo adalah kota yg sarat nilai budaya.. Strategi kebudayaan adalah peta jalan menuju kemajuan di masa depan..

Di Solo ini kita juga bisa bereksperimen, menanyakan kembali hal2 yg seolah sdh absolut dlm politik Indonesia..

Misalnya, bagaimana kalau presiden RI bukan orang Jawa?? Yg lbh penting, bisakah wacana Jawa-luar Jawa kita akhiri di 2014 ini??

Indonesia adalah negara yg besar, tidak mungkin dikelola sendirian.. Kolaborasi adlh kunci meraih masa depan..

Pendiri bangsa ini pd saat Sumpah Pemuda 1928 menanggalkan identitas primordialnya, utk menjadi bangsa Indonesia..

Nilai kebangsaan Indonesia harus dijunjung tinggi krn itulah komitmen dan konsensus yg menjadikan kita satu bangsa..

Semoga ada kemajuan berarti soal Jawa-luar Jawa dlm pemilu 2014 sebagai bagian dr pematangan budaya demokrasi..

Sy jg menyempatkan kampanye di Salatiga.. Bnyk yg tanya, knp sy repot2 dtg ke kota kecil?? Sy blg bkn soal kota kecilnya, tp ini Salatiga..

Di Salatiga kita bisa belajar hidup dlm kondisi masyarakat yg beragam.. #PKS diterima dgn baik dalam pemilihan walikota..

Lewat Salatiga kita sampaikan pesan hidup dalam dalam keragaman..

Ada pengalaman menarik dlm perjalanan dr Solo ke Salatiga.. Di Boyolali sy sempat berjabat tangan dan berfoto dgn kader PDI Perjuangan..

Mulanya kader PDIP berfoto di dkt bis yg berhenti krn macet.. Sebagian ada yg mengenali saya dan melambaikan tangan..

Sy sempatkan turun utk berjabat tangan.. Semangat persahabatan yg hangat, tanpa meributkan perbedaan..

Walau berbeda partai, kita tetap bisa bersahabat.. Salam sy utk seluruh kader PDI Perjuangan yg kemarin berkampanye di Jawa Tengah..

Terima kasih kpd seluruh elemen bangsa Indonesia yg telah menjaga masa kampanye tetap aman & kondusif..

Terima kasih kepada Kepolisian RI yg telah bekerja keras menjaga keamanan & ketertiban..

Mari kita masuki minggu tenang ini dgn hati & pikiran yg betul2 tenang.. Saatnya bertawakal atas segala yg telah kita upayakan..

Semoga Allah meridhoi semua usaha kita memajukan Indonesia dlm pemilu 2014 ini..

Kobarkan semangat Indonesia!!

*pkspiyungan

#MasihAdaPKS yang Setia Melayani


Jika hanya berorientasi pada kekuasaan, jabatan atau kesenangan dunia yang lainnya. Sudah dapat dipastikan jiwa melayani tak akan hinggap dan setia menemani jalan juang para pemimpin dan anggotanya.

Indonesia adalah sepenggal firdaus yang ingin kita ciptakan bersama. Pemimpin harus memberikan hatinya untuk rakyat, artinya, pemimpin itu dekat, peduli dan melayani penuh Cinta. Cinta menggerakan pemimpin untuk beKerja dan rakyat merasakan Harmoni bukan dilayar kaca atau koran-koran. Namun karena pemimpin hadir dan dekat ditengah-tengah rakyat.

Pemimpin karbitan selalu datang menjelang pilkada atau pemilu, namun pemimpin sejati melayani sepenuh hati, tiada henti, tak kenal musim, karena pengabdiannya pada rakyat sudah melekat di Tiga ratus enam puluh lima hari yang dijalani, terus-menerus sampai ajal menjemput.

Baktinya pada rakyat tertindas menjadi bukti bukan sekedar janji. Peluh yang menetes pun tak akan pernah sia-sia, karena rakyat tak bodoh, dan tahu mana yang datang hanya sekedar janji, dan mana pemimpin yang datang tulus untuk melayani.

Pemimpin yang datang tak kenal lelah, pemimpin yang penuhi janjinya, pemimpin yang kehadirannya membuat rakyat, nyaman, aman, ada keadilan dan mensejahterakan. Sejatinya pemimpin seperti ini akan menjadi Sahabat Jiwa bagi seluruh rakyat yang damba akan lahirnya sang pemimpin harapan rakyat.

Pemimpin yang baik bukan hanya untuk dirinya saja, ia harus mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru. Ketika jiwa melayani sang pemimpin mampu di copy paste oleh anggotanya, bahkan menjadi inspirasi banyak orang (baca: diluar partainya), maka pemimpin seperti ini beserta komunitasnya(partai) telah melebarkan sayap kepeduliannya, tak ada sekat untuk melayani. Tak peduli apakah partainya dipilih atau tidak, jiwa melayaninya jauh melesat meninggalkan urusan remeh-temeh tentang kursi dan duniawi. Karena rakyat sudah memberikan ruang dihatinya, perkara mencoblos sang pemimpin dambaan rakyat di pemilu adalah hal mudah bagi rakyat.

Ketika bencana, banjir, kebakaran, gempa, tsunami dan sederet cobaan lainnya, masih ada PKS yang mau berbagi dan peduli untuk melayani, ini bukan soal pamer dalam beramal. Tapi hanya ingin mengabarkan secara berkala pada rakyat, karena kami tak punya media cetak apalagi media elektronik. Maka jemari ini tergerak dengan cinta tanpa paksaan atau iming-iming harta, menceritakan lewat jenaring sosial.

Masih ada PKS yang setia datang melayani dalam berbagai situasi, tak peduli ada atau tidak ada tahun politik. Bagi kami yang ada adalah hari-hari penuh melayani dengan Cinta, Kerja kami bukan lima tahunan saja, namun sepanjang usia manusia masih ada, agar Harmoni tercipta.

MasihAdaPKS untuk hatimu yang jernih, terimalah Cinta kami, tersenyumlah kawan, karena apapun yang terjadi #MasihAdaPKS yang setia melayani.


*by Trijoyo Adi/pkspiyungan

PKS: Yang Penting Aksi Nyata, Bukan Banyaknya Bendera


Desa Karangtengah adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Sebuah desa yang biasa saja, sebagaimana rata-rata desa lainnya di Jawa Tengah, namun ada hal menarik ketika kita berkunjung ke sana.

Sebuah Youth Center telah berdiri di Dusun Lengkong, Desa Karangtengah Kecamatan Gombong sejak dua bulan yang lalu. Bukan sebuah bangunan megah, gedung besar bertingkat nan mewah. Hanya bangunan sederhana ala kadarnya, namun menunjukkan kemandirian warga dalam upaya mewadahi potensi anak-anak muda agar bisa tumbuh berkembang secara positif.

Anak-anak muda menggunakan Youth Center ini sebagai sarana saling berbagi. Mereka memanfaatkan waktu luang untuk berkegiatan bersama. Melihat semangat yang luar biasa dari anak-anak muda ini, membuat DPD PKS Kebumen terketuk untuk menyapa mereka. Belum lama berselang, warga mendapatkan bantuan berupa seperangkat alat tenis meja dari DPD PKS Kabupaten Kebumen, melalui anggota DPRD Kebumen, Drs. Rahadi.

Setiap malam, para pemuda meramaikan Youth Centre ini dengan bermain tenis meja dan berbagai kegiatan positif lainnya.

Bermula dari Memelihara Kambing

Pada tahun 2004, seorang kader PKS mengajak rekan-rekannya membuat program ekonomi kemasyarakatan dengan cara “bantingan” modal untuk membeli beberapa ekor kambing. Selanjutnya kambing-kambing tersebut  dikelola oleh para petani di sekitar Waduk Sempor dengan sistem bagi hasil.

Alhamdulillah program ini berhasil berjalan selama 4 tahun dan membuahkan laba yang bisa dinikmati oleh petani pengelola maupun pemilik modal. Bahkan ada beberapa kambing yang diberikan kepada petani karena secara ekonomi sangat membutuhkan. Program ini ternyata sangat berkesan bagi masyarakat karena kemanfaatannya benar-benar bisa dirasakan secara nyata.

Kader-kader PKS Karangtengah ingin membuktikan bahwa keberadaan PKS benar-benar memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas, dan bukan memanfaatkan masyarakat. Oleh karena itu mereka terus berkegiatan di tengah kehidupan masyarakat walaupun tidak didukung dengan dana dan sarana yang memadai. Mereka hanya memiliki semangat berbagi dan berkontribusi untuk kebaikan masyarakat sekitar.

Saat ini program kader PKS Karangtengah sedang serius melakukan pembinaan Karang Taruna dan pembinaan lingkungan. Mereka rela iuran dan bantingan demi mensukseskan program yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas. Sesekali waktu mendapatkan bantuan sekedarnya dari DPD PKS Kebumen, untuk membantu program kemasyarakatan. Ini sebagai wujud dari PKS terus melayani tidak hanya saat Pemilu saja.

Lebih Mementingkan Aksi Nyata

Kader-kader PKS Karangtengah tidak mau kalah militan dengan kader PKS di tempat lain. Walaupun berada di kampung yang jauh dari ibukota, namun mereka memiliki semangat luar biasa untuk terus melakukan aksi nyata. Di tengah keterbatasan sarana dan dana, mereka tetap bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu cara mereka untuk tetap bisa berkegiatan nyata di tengah keterbatasan dana, adalah dengan mempersedikit pemasangan bendera dan atribut.

“Untuk Pemilu 2014 ini, pemasangan bendera dan atribut partai sengaja kami kurangi sehingga uang pembuatan dan pemasangan atribut dapat dialokasikan untuk simpanan kegiatan kepemudaan, misalnya untuk menyambut Peringatan Hari Kemerdekaan RI bulan Agustus nanti maupun program rutin Karang Taruna lainnya”, ungkap seorang kader PKS Karangtengah yang ditemui di Youth Center.

Menghadapi kampanye pemilu 2014 kali ini, kader PKS Karangtrengah sudah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi black campaigne yang biasanya menyerang PKS menjelang Pemilu. Black campaigne akan mereka lawan dengan white campaigne, yaitu program dan aksi nyata di tengah kehidupan masyarakat.

“Masyarakat akan bisa menilai secara cerdas, partai yang memberikan manfaat kepada masyarakat dan partai yang hanya memanfaatkan masyarakat”, ujar kader PKS Karangtengah mengakhiri pembicaraan.

*Laporan : Lina, Kebumen/pkspiyungan

Saiki Jamane PKS, Brooo!


Solo — Setelah melewati rangkaian kampanye terbuka di Jakarta, Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali, Anis Matta memaksimalkan hari terakhir kampanye terbuka untuk menyolidkan barisan PKS di Jawa Tengah. Dengan menggunakan dokar, presiden PKS itu menuju Gedung Olah Raga Manahan, Solo, pada Sabtu (5/4), untul berorasi di hadapan 10.000 kader dan relawan PKS Solo dan sekitarnya.

Sebelum memulai orasi, Anis, yang disebut-sebut sebagai capres PKS, bertanya kepada massa yang memutihkan Kota Solo.

“Ada yang tau kenapa saya kampanye di Solo?” Tanyanya.

Seorang peserta kampanye menjawab, “Iki jamane PKS, Bro!”

Lalu Anis berkata lagi, “Tapi Anis Matta dudu wong jowo.”

Masyarakat kompak menjawab, “Aku rapopooo….”

Dalam orasinya, Anis mengungkapkan nilai penting Solo bagi kemajuan Indonesia. Faktor budaya menjadi poin utamanya.

“Saya tahu Solo kota kebudayaan. Dan jika kita ingin memajukan Indonesia, kita butuh peta jalan yang berbasis pada kebudayaan,” ungkapnya.

Dengan kebudayaan, ada dua hal yang dapat diubah. Keduanya adalah cara berpikir dan kepribadian.

“Yang ingin kita ubah melalui kebudayaan ada dua hal. Pertama, cara berpikirnya. Kedua, kepribadiannya. Supaya kita punya syarat-syarat sebagai warga negara maju,” tegasnya. (DLS/MFS)
*pkspiyungan

Yang Istimewa dari Kampanye PKS di Bukittinggi


BUKITTINGGI - Kampanye hari terakhir Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sumatera Barat berlangsung di lapangan bola Ateh Ngarai Bukittinggi, Sabtu (5/4/2014). Kampanye terbuka ini diiringi oleh hujan deras yang mengakibatkan ribuan kader, simpatisan PKS dan masyarakat yang menghadi acara tersebut basah kuyup diguyur hujan. Namun meski disiram hujan deras mereka tetap bertahan, sebagian menggunakan payung atau mantel, sebagian lainnya membiarkan saja badan dan baju mereka basah kuyup disiram hujan.

Kampanye terbuka ini menghadirkan juru kampanye kader-kader terbaik partai PKS. Diantaranya adalah Ir. Tiffatul Sembiring (Menkominfo), Prof. DR.  Irwan Prayitno (Gubernur Sumbar), Ir. Riza Pahlevi, MT (Walikota Payakumbuh), Mahyeldi Ansyarullah, SPt (Pemenang pilwako Padang), Refrizal (Anggota DPR RI) dan sejumlah kader inti PKS lainnya.

Dalam orasinya Tiffatul mengatakan hujan adalah rahmat Allah. Turunnya hujan saat kampanye tersebut tanda-tanda keberhasilan dan kemenangan bagi PKS. Tiffatul juga mengatakan PKS telah melawati ujian dan cobaan yang berat. Kini saatnya PKS bangkit memperlihatkan prestasinya.
*pkspiyungan

'Cinta Anis Matta dan Massa PDIP', Momen Terindah Kampanye 2014


Ada pemandangan menarik saat Anis Matta beserta rombongan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hendak menuju lokasi kampanye di Salatiga dari Solo, Jawa Tengah (Jateng) Sabtu (5/4). Siang itu, rombongan Anis mengendarai Bus bergegas menuju Boyolali usai berkampanye di GOR Manahan Solo.

Namun, ketika melintasi Jl. Solo-Semarang tepatnya di Teras Boyolali, rombongan tertahan kemacetan. Ketika itu, Bus PKS sulit melaju karena ruas jalan dipenuhi simpatisan PDI Perjuangan yang di saat bersamaan tengah menuju lokasi kampanye mereka di Teras, Boyolali.

Ketegangan sangat terasa karena seketika Bus PKS yang juga mengangkut rombongan jurnalis berada di tengah-tengah lautan simpatisan PDIP. Dikelilingi deru motor dari simpatisan PDIP Bus PKS tak bisa melaju. Patwal polisi yang mengiringi pun tak banyak membantu.

Namun di tengah situasi yang tak pasti, Anis turun dari dalam bus. Tentunya itu mengagetkan seluruh rombongan. Tak disangka, Anis malah disambut oleh simpatisan PDIP yang ternyata mengetahui siapa dirinya. Silaturahmi dadakan di pinggir jalan pun terjadi, kecemasan yang awalnya dirasakan tidak terwujud.

Anis dan ribuan simpatisan PDIP malah larut dalam saling sapa. "Assalammualaikum, kita mau ke Salatiga ini, sehat semua kan?" sapa Anis di lokasi.

Massa PDIP membalas dengan hormat. Mereka mengatakan, selain PDIP di Solo dan Boyolali, nama PKS juga dikenal termasuk Anis Matta. "Maaf pak kita bikin macet, damai bersama," ujar sosok yang mewakili para simpatisan PDIP, Purnomo.

Senyum di bibir Anis semakin melebar mana kala massa PDIP menyerukan namanya dan Joko Widodo (Jokowi). Uniknya, simpatisan PDIP menyerukan nama Anis dulu baru kemudian nama Jokowi. Sepuluh menit berlalu, ketika kemacetan mulai terurai Anis lantas naik ke dalam bus. Massa PDIP lalu melambaikan tangan mereka sebagai lambang perpisahan.

Momen yang diabadikan dan diliput republika online ini mungkin menjadi (salah satu) momen terindah sepanjang Kampanye Pemilu 2014. Anis Matta betul-betul mengaplikasikan tagline PKS yang dicetuskannya semenjak diamanahi sebagai Presiden PKS, tagline 'Cinta' kerja dan 'Harmoni'.

Anis Matta telah mengajari kita, tak hanya dengan retorika dan orasi yang ber api-api... tapi yang lebih dahsyat dengan perilakunya nan terpuji di tengah rimba politik yang masih kental diwarnai jegal menjegal.

Apresiasi Masyarakat

Masyarakatpun mengapresiasi perilaku Presiden PKS ini. Di media sosial banyak komentar positif....

"Sosok negarawan muslim yg patut diacungi jempol 3" tulis Agus Sofyan di komentar fb.

"Anis matta mantapks" (Ahsan Khotami)

"Klo pemimpin partai lain pasti satgasnya yang diajukan..hebat bung anis" (Subhan Al Habsi)

"Orang baik pasti akan diperlakukan dengan baik, #MantaPKS" (Tya Child Mipa Clubz)

"Bahkan mungkin massa PDIP itu malah belum pernah ketemu pak Joko..eehh..ndilalah malah ketemu pak Anis..mdh2an di TPS ingetnya pak Anis..Allahu Akbar.." (Harjanto Dwi Wibowo)

"mantaPKS....damai itu indah" (Siti Najibah)

"Woww mantapks" (Nurwati Syahidah)

"Itu yg namanya pesta demokrasi." (Abi Syamil)

"Haru.. alahuakbar.., rindu pemimpin berjiwa/berakhlak qurani menebar kebaikan dan sulaturakhim. Semoga Allah memilihnya menjadi pemimpin Imdonesia mendatang. Amin.." (Malik Saepudin)

"kampanye santun" (Dhimas Smile)

"pemimpin muda yang cerdas.. merakyat....." (Iin Mardiansa)

"Allahu Akbar... Laksana MATAHARI yg menyinari Taman, dengan beraneka warna bunga. MantaPKS.." (Radimin Muhammad)

"Bukti menebar kebaikan pada semua golongan, meskipun pada ripal sekalipun. Topks." (A Latief Rahman)

"Indahnya berpolitik dengan cinta....Kerja dan harmoni" (Rohmanudin Paser)
*pkspiyungan

Kalahkan Koalisi 12 Partai, 'Bupati PKS' Raih Rekor MURI

Bupati Seruyan Sudarsono menerima penghargaan dari MURI

VIVAnews - Bupati Seruyan, Sudarsono dan Wakil Bupati Seruyan, Yulhaidir dicatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Seperti diketahui pasangan bupati dan wakil bupati di salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah itu memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) dari jalur independen atau tanpa diusung partai politik. Tidak tanggung-tanggung keduanya mengalahkan koalisi 12 partai politik.

Deputi Manajer MURI, Awan Rahargo, menuturkan salah satu alasan MURI mencatakan nama keduanya ke dalam rekor karena sudah memenuhi beberapa kriteria.

"Jadi nama Pak Sudarsono dan Pak Yulhaidir ini masuk dalam verifikasi superlatif atau yang ter," kata Awan kepada VIVAnews di Kantor MURI, Sabtu malam, 5 April 2014.

Disampaikan Awan, nama Bupati Seruyan, Sudarsono dan Wakil Bupati Seruyan, Yulhaidir itu dimasukan ke dalam nomor urut rekor MURI 6.425. Awan menuturkan, pemberian penghargaan ini diharapkan bisa menginpirasi daerah lainnya di Indonesia agar berdemokrasi dengan baik seperti di Kabupaten Seruyan.

"Pesan dari pencatatan rekor MURI ini supaya bisa menggambarkan bahwa tidak ada yang mampu menghentikan kehendak rakyat. Ini dari jalur independen bisa mengalahkan koalisi 12 partai politik," ujarnya.

Bupati Seruyan, Sudarsono menuturkan, sebenarnya pada awalnya ia adalah politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah. Tetapi pada saat mencalonkan diri jadi Bupati Seruyan, PKS tidak mendapatkan kursi sama sekali. Maka ia memutuskan maju menjadi bupati lewat jalur independen.

"Pada saat saya mau maju jadi bupati, PKS tidak berdaya mengusung saya karena tidak ada kursi di Seruyan," katanya.

Menurut Sudarsono, kemenangan sebagai bupati dari jalur independen tersebut merupakan hasil jerih payah dari tim suksesnya. Kata dia, ini merupakan sebuah gambaran bahwa demokrasi di Kabupaten Seruyan berjalan luar biasa.

*vivanews/pkspiyungan

"Mengetuk Pintu Kemenangan"


By Nastar Df Abdullah

"Ya Allah, inilah kaum Quraisy yang datang dengan segala kecongkakan dan kesombongannya untuk memerangi Engkau dan mendustakan RasulMu. Ya Allah, tunaikanlah janji kemenangan yang telah Engkau berikan kepadaku. Ya Allah, kalahkan mereka esok hari”

Manusia mulia itu berdiri sepanjang malam, memanjatkan do’a menjelang meletusnya perang Badar. Ia bukan tak yakin dengan kemenangan yang dijanjikan Allah padanya, karena bahkan ia sudah menunjuk ke beberapa tempat di tanah seraya berkata, “ini adalah tempat kematian si fulan..., ini tempat kematian si fulan...,” nama-nama yang disebutkan akhirnya roboh terbunuh tepat di tempat yang telah ditunjuknya.

Ia terus berdo’a dengan penuh khusyuk dan merendahkan diri dihadapan Allah sambil menengadahkan tangannya ke langit, memohon sepenuh hati agar pertolongan yang telah dijanjikanNya itu ditunaikan.

Sungguh bukan karena keraguan hingga Rasulullah memohon dengan sangat akan datangnya pertolongan Allah. Tapi kekhusyukan beliau memang sudah menjadi tugas Ubudiyah seorang hamba.

Ubudiyah merupakan penyerahan diri kepada Allah. Dan penyerahan diri secara total kepada Allah adalah harga kontan dari sebuah kemenangan. Bahwa kemenangan itu, betapa pun persiapan fisik dan senjata yang matang, hanya berasal dari Allah semata. Tak ada sesuatu pun yang akan terjadi tanpa persetujuanNya.

‘Ubudiyah yang terpancar dari kekhusyukan Rasulullah saat berdo’a merupakan “harga” yang pantas untuk mendapat dukungan dari Allah di medan pertempuran. Bandingkan sikap itu dengan kesombongan dan kecongkakan Abu Jahal yang berkata “Biarlah seluruh arab mendengar tentang perjalanan kita semua dan biarlah mereka tetap gentar kepada kita selama-lamanya”.

Kepatuhan dan penyerahan diri kepada Allah secara total akan mendatangkan kemuliaan sedang kesombongan akan mengantarkan seseorang pada kehinaan. Ketahuilah, sesungguhnya Iblis pun dijebloskan kedalam neraka karena sikap angkuh dan sombongnya dihadapan Allah.

Saudaraku, selalu ada hikmah Ilahiyah yang terkandung dalam setiap lembar perjalanan hidup Rasulullah. Dan cukuplah peristiwa di Badar menjadi pelajaran bagi kita untuk menyadari bahwa kemenangan tak pernah datang karena kehebatan kita menyusun strategi perang, bukan karena ketangkasan kita menggunakan senjata, bukan pula karena kecerdasan kita mengatur tipu muslihat untuk mengelabui musuh. Kemenangan hanya datang karena pertolongan Allah. Dan pertolongan Allah hanya untuk mereka yang memiliki totalitas ‘ubudiyah padaNya.

Hikmah tersebut diabadikan Allah saat peristiwa Fathu Makkah dalam surah An Nashr. Ada kata ‘Nashrullah’ sebelum kata ‘Fath’, yang artinya memang tidak akan ada kemenangan tanpa pertolongan Allah.

Mata kita boleh menatap haru saat menyaksikan massa berbondong-bondong hadir memutihkan kampanye PKS di seluruh nusantara, tapi semoga hati kita tetap tunduk di hadapan Allah, sambil terus berharap Ia menghadirkan pertolongan dan keberkahanNya setiap saat.

Di ayat selanjutnya dalam surah An Nashr, Allah bahkan menekankan setelah kemenangan bukan kata ‘tasyakur’ yang muncul sebagaimana layaknya orang yang merayakan kebahagiaan. Kata yang harus sering kita ulangi Tasbih dan Istighfar. Kita diperintahkan bertasbih, mengagungkan kesucian Allah SWT sebagai Dzat pemberi kemenangan dan beristighfar karena bisa jadi dalam proses memperoleh kemenangan tersebut ada kita banyak melakukan kekhilafan yang sebenarnya bisa menggagalkan kemenangan.

Semoga pertolongan Allah selalu bersama kita..dan semoga Ia berkenan untuk memberikan berkah pada setiap tetes ikhtiar kita..Wallau’alam Bis Showab

*5 April 2014, Kampanye hari terakhir.

@nastarabdullah via pkspiyungan