SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Tuesday, 28 October 2014

Wajah Cermin Keluhuran Budi

Headline
(Foto : ilustrasi)

ADA kisah menarik yang banyak dikomentari para ulama tentang masuk Islamnya Abdullah Ibn Salam. Beliau ditanya alasannya memeluk Islam, jawabannya adalah: “Saya merenungkan wajah Nabi alayhissalaam, maka saya yakin bahwa wajah Beliau bukanlah wajah pembohong.”
Banyak ulama yang berkomentar begini: "seringkali keluhuran dan ketulusan budi seseorang itu bisa dilihat dari wajahnya." Bukan masalah ganteng, cantik atau jeleknya, tapi memang wajah orang yang ahli ibadah, ahli wudlu', ahli al-qur'an memberikan kesejukan dan keteduhan melalui wajahnya yang mendamaikan hati orang yang melihatnya.
Jadikanlah wajah kita menjadi wajah damai penuh senyum yang melihat semua manusia sebagai hamba tuhan yang perlu dicintai dan disayangi, jangan tampilkan wajah kita bagai wajah harimau yang menakutkan karena menganggap semua yang berbeda adalah musuh yang harus dihabisi.
Ada sentuhan ruhani yang tidak dimiliki oleh orang fasiq (pelaku kemaksiatan dan kemungkaran), munafiq (bermuka dua alias oportunis sejati) dan musyrik (menyekutukan Allah). Mukmin sejati sungguh memang berbeda: tatapannya, kata-katanya dan perilakunya senantiasa mendamaikan, menyejukkan dan menyelamatkan.
Bapak Presiden RI telah memperkenalkan wajah-wajah menteri terpilih di kabinetnya. Semoga wajah-wajah mereka adalah wajah damai yang mendamaikan. Saya tidak tahu banyak tentang mereka, tapi sebagai rakyat tetap berharap yang terbaik. Kita tunggu wujud kerja Kabinet Kerja ini.
Tersenyum saya membaca parodi seorang netter: "Kerja, kerja, kerja. Terus gajiannya kapan?" Semoga tidak ada keluhan dari para pekerja dalam semua bidangnya yang beragam. Salam, AIM@Surabaya. [inilah.com]

Aa Gym: Semoga Bu Susi Berhenti Merokok dan Pakai Jilbab

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

JAKARTA  --  Sikap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang merokok di depan umum menjadi pembicaraan masyarakat luas. Aa Gym pun ikut angkat bicara soal menteri asal Pangandaran tersebut.
"Guru-guru akan susah. Nanti kalau guru nanya ke muridnya, 'Kenapa kalian merokok?' 'Kan Bu Menteri Merokok, Bu'," kata Aa Gym, Senin (27/10).
Aa Gym mendesak Susi bisa memberikan contoh yang baik. "Mudah mudahan berhenti merokok, pakai jilbab juga. Kita mah doakan yang baik baik saja," ucapnya saat memberikan tausiah di Masjid Bank Indonesia Jakarta.
Aa Gym secara khusus juga menyatakan bahwa pemimpin adalah panutan bagi rakyatnya. Sebelumnya, Susi sempat banyak dibahas di dunia maya terkait aksi nyentriknya.
Bahkan, dia tidak segan langsung merokok di kompleks Istana Kepresidenan, ketika baru saja usai pengenalan nama 34 menteri oleh Jokowi. “Setop dong, biar aku bisa selesaikan rokok ini sampai habis,” ujar presiden direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product tersebut kepada wartawan, Ahad (26/10). (REPUBLIKA.CO.ID)

Muhammadiyah Bersyukur Tidak Masuk Kabinet Kebohongan

Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula

KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula mengatakan, bahwa pihaknya tidak masalah jika tidak ada kader Muhammadiyah yang menjadi menteri di Kabinet Kerja. "Kami tidak gila jabatan, malah bersyukur tidak masuk di Kabinet Kerja yang penuh kebohongan," ujar Beni di Jakarta, Senin (27/10/2014), dilansir Pelita Online.

Menurutnya, meski tidak ada di dalam pemerintahan, Muhammadiyah sudah terbiasa bekerja. Apalagi Presiden Jokowi berbohong dengan janjinya akan melakukan perampingan kementerian. Hal ini terlihat dalam Kabinet Kerja terdapat 34 kementerian jumlahnya sama dengan era presiden SBY. Ternyata, menurutnya, perampingan itu hanya wacana yang tidak ada realisasinya.(Saat kampanye Pilpres Jokowi berjanji akan buat kabinet ramping sekitar 24 menteri).

Selain itu, ia juga menegaskan, Muhammadiyah pasti menolak jika pemerintahan Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). "Beredar kabar Jokowi akan menaikkan harga BBM sebesar Rp3.000 per liter. Alhasil, harga premium menjadi Rp9,500 per liter," ungkapnya.
*piyunganonline

Tak Ada Representasi Muhammadiyah, Bukti Jokowi Tak Sensitif

Presiden Joko Widodo disayangkan tidak mengangkat kader Muhammadiyah menjadi menteri. Sehingga tidak ada perwakilan organisasi keagamaan tersebut dalam pemerintahannya. Hal ini menunjukkan Jokowi tidak sensitif.

"Tak ada representasi Muhammadiyah, ini serius, Jokowi/PDIP tdk sensitif," ujar pengamat politik, Philips J. Vermonte, seperti dikutip dari akun Twitternya, @pjvermonte sesaat lalu (Selasa, 28/10).

Padahal, kata dia, tokoh-tokoh Muhammadiyah all out membantu Jokowi saat pemilihan presiden kemarin.

"Bahkan pasang badan melawan kampanye hitam thd Jkw, misalnya Buya Syafii Maarif di Sumbar dan tempat2 lain," cuitnya.

"Ditengah banyaknya anggota muhammadiyah yg dukung Prabowo, situasi ini bisa jadi rumit buat Jokowi ke depan," demikian peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) ini menambahkan. (pm)
*piyunganonline

Kecewa dengan Jokowi, Ratusan Pemuda Maluku Nyatakan Keluar dari NKRI

Ketua Umum DPD KNPI Maluku, Bisri Latuconsina saat jumpa pers di Gedung KNPI Maluku di Ambon. (foto: malukunews.co)

Ambon - Ratusan pemuda Maluku melakukan aksi demo menyatakan sikap keluar dari NKRI dan menyatakan Maluku merdeka. Demo itu dipimpin Ketua KNPI Maluku, Bisri Latuconsina, Senin (27/10).

Aksi tersebut dilakukan di Bundaran Gon Perdamaian Ambon hingga ke kantor gubernur Maluku. Mereka protes dengan kebijakan Presiden Joko Widodo karena tidak menunjuk menteri asal Maluku.

Penyataan merdeka ini dilakukan bersama BEM Mahasiswa se-provinsi Maluku. Mereka menilai Jokowi melakukan diskriminasi bagi rakyat Maluku dengan tidak diberikannya 1 utusan anak Maluku menjadi menteri dalam kabinet kerja periode 2014-2019.

Ratusan pemuda Maluku ini menilai pemerintah pusat selama ini telah menipu rakyat Maluku dan mengabaikan Maluku sebagai salah satu provinsi dari 8 provinsi yang membentuk NKRI.

"Aceh diberikan menteri, karena mereka minta merdeka, batul kasing? Betul. Papua minta menteri karena mereka minta merdeka. Jangan paksakan kami di Maluku untuk minta merdeka sekarang ini. Tapi kalau memang kita harus merdeka, apakah kalian siap untuk berjuang?," begitu orasi salah satu pendemo.

Editor: Pebriansyah Ariefana

*sumber: http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3361390_4202.html
piyunganonline

Akhirnya JASMEV Kecewa dengan JOKOWI


JASMEV (Jokowi Advance Social Media Volunteer) dikenal sebagai cyber army Jokowi paling militan di dunia maya semenjak Jokowi maju di pilgub DKI Jakarta dan terus berlanjut hingga Pilpres.

Sekarang, pasca diumumkannya susunan Kabinet Kerja, mereka mengungkapkan kekecewaannya pada Jokowi.

Berikut liputan dari TEMPO yang akhir-akhir ini sering memberitakan 'kritik' pada Jokowi.

Relawan Kecewa dengan Susunan Kabinet Jokowi 

JAKARATA - Koordinator Jokowi Advance Social Media Volunteer, Kartika Djoemadi, menyatakan kecewa dengan postur kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebab, susunan kabinet itu dinilai tidak sesuai dengan janji kampanye Jokowi-JK pada pemilihan umum lalu.

"Jokowi pernah mengatakan bahwa kabinetnya akan ramping. Namun kenyataannya tidak juga," kata Kartika ketika dihubungi Tempo, Senin, 27 Oktober 2014. Jokowi sempat mengatakan kabinetnya hanya 27 pos kementerian. Namun kini menjadi 34 pos kementerian. (Baca: Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi.)

Relawan, kata Kartika, juga kecewa dengan tidak adanya kementerian yang membidangi ekonomi kreatif. Padahal, saat debat kandidat presiden, Jokowi ingin mengembangkan ekonomi kreatif. "Waktu debat Jokowi sangat peduli, tapi sekarang tidak konkret," ujar Kartika.

Pada debat calon presiden tahap kedua di Hotel Melia, Ahad, 15 Juni 2014, Jokowi mengatakan kondisi ekonomi kreatif masih belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu mengambil contoh bidang musik, seni, video, desain, dan animasi.

Bahkan ide Jokowi diapresiasi saingannya saat itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Menurut Prabowo, ekonomi kreatif Indonesia harus bersaing dengan negara lain. Prabowo percaya Indonesia memiliki potensi besar pada ekonomi kreatif. (Baca juga: Menteri Jokowi Tak Sepenuhnya Bersih.)

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/10/27/078617349/Relawan-Kecewa-dengan-Susunan-Kabinet-Jokowi