Presiden Joko Widodo disayangkan tidak mengangkat kader Muhammadiyah
menjadi menteri. Sehingga tidak ada perwakilan organisasi keagamaan
tersebut dalam pemerintahannya. Hal ini menunjukkan Jokowi tidak
sensitif.
"Tak ada representasi Muhammadiyah, ini serius, Jokowi/PDIP tdk
sensitif," ujar pengamat politik, Philips J. Vermonte, seperti dikutip
dari akun Twitternya, @pjvermonte sesaat lalu (Selasa, 28/10).
Padahal, kata dia, tokoh-tokoh Muhammadiyah all out membantu Jokowi saat pemilihan presiden kemarin.
"Bahkan pasang badan melawan kampanye hitam thd Jkw, misalnya Buya Syafii Maarif di Sumbar dan tempat2 lain," cuitnya.
"Ditengah banyaknya anggota muhammadiyah yg dukung Prabowo, situasi ini
bisa jadi rumit buat Jokowi ke depan," demikian peneliti Centre for
Strategic and International Studies (CSIS) ini menambahkan. (pm)
*piyunganonline
Tuesday, 28 October 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment