SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 23 June 2014

Kasus Wimar, PKS Akan Tempuh Jalur Hukum


JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera melaporkan Wimar Witoelar ke kepolisian. Kuasa hukum PKS Zainudin Paru mengatakan, pihaknya segera menempuh jalur hukum sebagai tindak lanjut atas penghinaan dan pelecehan yang dilakukan Wimar melalui foto yang di-posting di akun Facebook-nya.

“Sudah ada kesepakatan akan diproses, karena tanpa ada bukti apapun, Wimar telah mencitranegatifkan capres," ujar Zainudin pada RoL, Jum’at (20/6). Dia menyatakan, terdapat tiga pasal yang akan dilaporkan kepada Wimar, yaitu terkait dengan tindak pidana penghinaan, pencemaran nama baik dan penghasutan.

“Ini kan bentuk penghasutan terhadap masyarakat awam yang kalau dibiarkan akan menimbulkan efek yang luar biasa," katanya. Zainudin menyayangkan tindakan tersebut.

Menurut dia, pemilihan presiden adalah upaya bersama untuk memperoleh pemimpin yang baik yang akan membawa masa depan bangsa menjadi lebih baik. Oleh karena itu, ujarnya, tidak boleh ada cerita yang mencemarkan nama baik salah satu calon presiden.

“Tidak boleh menjadikan pemilu sama dengan perang. Wimar sudah memposisikan itu.” kata Zainudin.

Sebelumnya diberitakan pada Ahad (15/6) kemarin Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebook-nya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.  

Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring.

Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir dan tokoh-tokoh teroris seperti Imam Samudera, Mukhlas, dan Osama bin Laden. Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu dengan sebutan 'Gallery of Rogues. Kebangkitan Bad Guys' (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).

Sontak, tindakan Wimar itu memunculkan banyak komentar. Mulai dari yang menyatakan dukungan hingga permintaan untuk menghapus foto tersebut. Gerah mendapati berbagai kritik dan serangan dari pengguna Facebook dan Twitter, Wimar pun menutup akunnya. (ROL)

Timses: Sebar Foto Prabowo dan Teroris Itu Cara PKI



Jakarta - Direktur Hukum dan Advokasi tim pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Yani menilai sikap Wimar Witoelar yang memposting foto di akun Facebook yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih serta dipadukan dengan teroris merupakan cara-cara PKI.

"Pola-pola yang dilakukan Wimar Witoelar itu pola-pola cara PKI. Cara-cara orang yang sangat tidak menghargai proses politik yang sedang berjalan. Orang yang mau menang tanpa melalui proses yang disepakati bersama," kata Ahmad Yani di rumah Polonia, Cipinang, Jakarta, Sabtu (21/6/2014).

Dia menekankan, ironisnya gambar itu menunjukan seolah-olah Prabowo itu sosok yang sangat dekat dan sangat familiar dengan terorisme.

"Itu kan cara-cara kotor yang tidak beradab. Menurut saya, sosok Wimar ini kan sosok yang jangan-jangan tidak senang denga suasana kehidupan yang berjalan cukup baik di Indonesia," ujar dia.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menilai sikap Wimar tidak hanya menyudutkan posisinya Prabowo saja. Tapi sikap Wimar menyudutkan sedemikian rupa ormas-ormas Islam.

"Memang, Pak Prabowo nngak ambil pusing. Saya lihat, tapi Wimar ini sangt anti-Islam, kelihatan juga anti TNI dan anti negara kesatuan," sentil dia.

Anggota DPR Komisi III itu menekankan, perbuatan Wimar sudah sedemikian merusak tatanan demokrasi perpolitikan. Tak ayal banyak masyarakat melaporkan kepada mereka. Karena itu dia mendesak kepada kepolisian untuk segera memeriksa, dan memanggil Wimar yang notabene mantan Juru bicara eks Presiden Gus Dur.

"Apalagi ini dimasukkan di sosial media, dan gunakan pasal-pasal Informatika Teknologi dan Elekrtonik (ITE). Pasal ITE ini kan bisa dilakukan penahanan. Karena ini bisa merusak pemilu ini, dia bisa mengadu domba orang, ini bisa membuat masyarakat kita terpecah belah," papar dia.

Yani mengaku belum pernah melihat kontribusi Wimar untuk memajukan bangsa ini, bahkan keringatnya pun belum pernah menetes untuk negeri ini. "Wimar ini kan tidak pernah berkeringat, kita enggak pernah tahu apa yang telah dia berikan untuk republik kita ini," tuturnya.

"Dia diangkat jadi jubir Gus Dur, kita nggak tahu jelas track recordnya. Jangan-jangan orang ini kan sengaja membuat keadaan kita tida stabil," sambung dia.

Bahkan ucapan Wimar seolah-olah paling bersih. Kalau kepolsian tidak melakukan tindakan itu segera, maka ditakutkan ada kelompok-kelompok masyarakat yang tidak terima akan melakukan langkah-langkah sendiri.

Seperti diketahui, belum lama ini Kolumnis media massa Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebooknya. Foto itu memerlihatkan Prabowo Subianto beserta para elite koalisi merah putih. Namun dipadukan dengan orang-orang yang tengah menjalani proses Hukum. Bahkan, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Di antaranya adalah Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT).

Dalam foto editan itu, memperlihatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie (Ical), Suryadharma Ali (SDA) hingga Tiffatul Sembiring. Ada pula tokoh kelompok Islam seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir.

Ironisnya di bagian atasnya, nampak beberapa pelaku terorisme, seperti terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi serta pimpinan Alqaidah Osama bin Laden. Sejumlah tokoh terorisme itu mengapit mantan Presiden Soeharto.

Wimar juga memberikan komentar atas foto itu, "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys", atau Galeri Bajingan. Kebangkitan Orang Jahat. (liputan6)

Prabowo: Negara Tak Terhormat Jika Rakyat Miskin


Jakarta - Capres Prabowo Subianto menjelaskan visi dan misinya mengenai ketahanan nasional, dalam debat Capres putaran ke-3. Prabowo menegaskan, jika masyarakat sejahtera maka ketahanan nasional bisa lebih kuat.

Prabowo membuka penjelasan pandangannya tentang ketahanan nasional dengan berbicara mengenai tujuan bernegara. Menurutnya tujuan bernegara adalah mencari keamanan bersama dan mencari kemakmuran bersama.

"Oleh karena itu politik luar negari adalah cerminan kondisi dalam negeri. Politik dalam negeri tidak berarti jika kondisi dalam negeri lemah. Ini fundamental," ujarnya.

Prabowo juga mengatakan, strategisnya letak negara Indonesia serta kekayaan alam yang dimilikinya, menjadi incaran bagi bangsa lain. Untuk itu sangat penting menjaga kekayaan alam Indonesia agar tidak mengalir keluar negeri.

"Kalau kita amankan kekayaan indonesia, ekonomi kuat, rakyat sejahtera ketahanan kita akan kuat. ketahanan ,keamanan dan keselamatan nasional terletak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," tegasnya.

"Tidak mungkin Indonesia menjadi negara merdeka dan terhormat jika rakyat miskin," tegasnya.

Ia pun menambahkan, pandangannya dalam ketahanan nasional bukan berarti bermusuhan dengan negara asing. Namun Prabowo-Hatta hanya ingin kekayaan alam Indonesia dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

"Seribu kawan terlalu sedikit satu musuh terlalu banyak. kita tidak mau cari musuh. Tapi kami tidak mau sejengkal tanah pun akan lepas," tandasnya.[bay/inilah]

Kampanye Akbar di GBK, Prabowo Kagumi Massa PKS


Jakarta (22/6) – Kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu massa terbanyak yang hadir pada Kampanye Akbar Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Hatta. Bendera-bendera PKS menjadi salah satu bendera terbanyak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Minggu (22/6).

"Saya melihat bendera PAN. Saya melihat bendera Demokrat paling besar. Saya melihat bendera PBB. Saya melihat bendera PKS, dan bendera PKS saya lihat paling banyak," kata Prabowo disambut dengan takbir oleh massa PKS yang memutihkan tribun-tribun Stadiun Utama GBK.

Presiden PKS Anis Matta yang turut hadir mendapat kesempatan berpidato sebelum Prabowo. Dalam orasi singkatnya, Anis menanyakan tentang keyakinan para pendukung yang hadir. "Siap rebut Jakarta?" tanya Anis yang disambut jawaban bersemangat dari massa “Siap!”

Dalam kesempatan ini PKS mengerahkan massanya dari seluruh Jakarta yang dikoordinasikan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta. Hasilnya, massa berpakaian putih terlihat banyak mengisi tribun-tribun di stadion yang kali ini dipadati sekitar 220 ribu orang tersebut.

Selain mengerahkan massanya untuk memutihkan GBK, DPW PKS Jakarta juga mengerahkan tenaga medis bagi massa pendukung dan tenaga pengasuh bagi anak-anak yang tidak dapat ditinggal di rumah oleh orangtua mereka.

"Kita ada dua posko dengan lima ambulans dan sepuluh dokter. Ini aturan standar kita ada tempat penitipan anak dan tim medis. Selain memang aturan kampanye dilarang membawa anak," ungkap Koordinator Tim Medis PKS Wahyu. Wahyu dan beberapa tenaga medis PKS menjaga posko yang diberi spanduk “Pusat Informasi Gawat Darurat, Ínfomasi Anak Hilang Tempat Menyusui dan Peniitipan Anak”. (pks.or.id)