SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Sunday, 8 November 2015

PILGUB SUMBAR, PKS DHARMASRAYA TARGET 70 PERSEN SUARA UNTUK IRWAN-NASRUL



Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dharmasraya menargetkan 70 persen suara bagi pasangan calon gubernur Irwan Prayitno-Nasrul Abit.

Target tersebut bukanlah suatu yang sulit sebab masyarakat Dharmasraya khususnya masih mendambakan Irwan sebagai pemimpin di Ranah Minang untuk lima tahun kedepan.

"Kita menargetkan kemenangan minimal 70 persen untuk Gubernur di Dharmasraya ini" ujar Ketua DPD PKS Dharmasraya, Irmon, baru-baru ini.

Dia mengurai satu persatu langkah-langkah yang dilakukan PKS untuk memenangkan pasangan Gubenur nomor urut dua itu. Mulai dari konsilidasi hingga turun langsung ke lapangan untuk sosialisasi.

"Kita sudah lakukan konsilidasi dengan pengurus dan simpatisan untuk merumuskan langkah-langkah pemenangan dan saat ini kegiatan tersebut tengah berjalan,”ucap Irmon.

Irmon menjelaskan bahwa untuk sosialisasi sangat mudah karena Irwan Prayitno sudah populer di tengah masyarakat. Apalagi, sambung dia, lima tahun menjabat sebagai Gubenur Irwan tak terhitung kali mengunjungi Dharmasraya dari berbagai kegiatan.

"nama Pak Irwan sangat populer disini menjadi sebuah keuntungan bagi kita untuk memenangkan beliau. Dan kinerja Pak Irwan juga diakui oleh masyarakat," jelas alumni IPB Bogor.

Lebih jauh dijelaskan oleh Rinto Ernandi, Ketua bidang Pengkaderan DPD PKS, tim pemenangan Kabupaten semakin simultan dari mulai pemetaan daerah, tatap muka hingga mensosialisasikan Irwan Prayitno-Nasrul Abit di media dan sosial media.

"Dan Insya Allah kemenangan Pak Irwan 70 persen di Dharmasraya akan tercapai," pungkas mantan Ketua DPD PKS.[dem]
Sumber foto : http://www.mediacentralnews.com/
Sumber berita : RMOL

PKS tidak Tertarik Masuk Kabinet

SOLO, Wakil Ketua MPR dari fraksi PKS, Hidayat Nurwahid secara tegas mengatakan partainya tidak tertarik dengan rencana reshuflle jilid II yang kabarnya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.
 
Menurut Hidayat, meski reshuflle merupakan hak preogratif Presiden, namun PKS tetap pada komitmennya berada di Koalisi Merah Putih (KMP).
 
PKS,ungkap Hidayat, tetap akan menjadi oposisi yang loyal pada kepentingan negara bukan loyal pada kepentingan penguasa.
 
"Kami berada di KMP, kami berada di luar pemerintahan. Kami akan menjadi oposisi yang loyal pada kepentingan negara dan bukan loyal pada kepentingan penguasa. Yang baik bagi negara kita dukung," jelas Hidayat, kepada wartawan di Solo Jawa Tengah, Sabtu (7/10/2015).
 
Sebagai oposisi, lanjut Hidayat, PKS tidak mencari kursi. Sebaliknya, PKS mendesak agar Presiden segera melakukan perombakan kabinet. Bukan sebaliknya menggantungkan isu reshuffle. Pasalnya, bila reshuffle tersebut tak segera diwujudkan dengan pergantian Menteri, kondisi tersebut tak hanya membuat masyarakat bingung.
 
Selain itu, sambungnya, presiden selalu menyatakan tidak ada visi menteri, semua visi presiden. Jadi sampai nanti menteri di salahkan jika terjadi suatu masalah.
 
"Ini sudah setahun pemerintahan Jokowi. Jangan sampai tahun-tahun berikutnya selalu menggantung, selalu kontroversial terkait isu masalah reshuffle," lanjutnya.
 
Dirinya berharap, pemerintah harus lebih fokus dan tidak ada lagi wacana-wacana yang akan mengganggu kinerja kabinet. Dan apapun keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik.
 
Seperti diketahui, belum ada setahun masa pemerintahannya Presiden Jokowi sudah melakukan perombakan pada menteri-menterinya pada awal Agustus 2015 lalu. Jokowi mengganti lima menteri dan satu Seskab. Dan saat ini isu reshuffle kabinet jilid II mulai berkembang kembali untuk mengganti para menteri dalam kabinetnya.(okz/A-147)***
 
 

DPD PKS Belum Tentukan Sikap di Pilkada Surabaya 2015


 DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tergabung dalam Koalisi Majapahit ini masih menunggu survei elektabilitas bagi kedua pasangan calon di Pilkada Surabaya 2015 untuk menentukan sikap DPD PKS mendungkung salah satu pasangan calon di Pilkada Surabaya tersebut.
Selain akan melakukan survei elektabilitas, DPD partai berlambang padi dan kapas ini akan menunggu instruksi dari Dewan Pimpinan Wilayah dan pelantikan pengurus baru DPD PKS yang akan dilakukan pada Minggu, 8 November 2015.
Akhmad Arkom, ketua pengembangan SDM wilayah Jatim, Jateng, Yogja mengatakan, belum dilakukannya survei elektabilitas di Pilkada Surabaya 2015 karena saat ini pihaknya masih melihat kondisi lapangan di Pilkada Surabaya.
“Kami belum mengambil kebijakan,” jelas Akhmad Arkom, ketua pengembangan SDM wilayah Jatim Jatijaya.
Pihaknya akan melakukan survei pada pekan mendatang dan survei tersebut merupakan bahan acuan untuk menentukan arah kebijakan DPD PKS di Pilkada Surabaya 2015.

Sumber : surabayanews.co.id

PKS: Reshuffle Kabinet Jangan Hanya untuk Akomodasi Parpol

 Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera

JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Wasekjen PKS) Mardani Ali Sera mengatakan reshuffle kabinet jangan hanya menjadi alat untuk mengakomodasi Parpol saja.
Ia menegaskan reshuffle harus menjadi solusi untuk memperbaiki keadaan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Jika hanya mengakomodasi Parpol saja, itu mecederai janjinya pak Jokowi sendiri untuk tidak bagi-bagi kekuasaan," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (7/11).
Presiden diminta untuk mencari calon menteri yang benar-benar berkopeten dalam bidang yang akan diisinya. Sehingga calon menteri tersebut bisa menyuguhkan program dan target yang dapat nyata dikerjakan.
"Kami dari PKS tidak akan menggangu, kami akan memberikan ruang, agar pemrintah memberikan tujuan dan target yang betul," katanya.
Menurut penilaian Mardani, jajaran Politik, Hukum, dan HAM menjadi tempat yang harus dirapikan paling pertama. Terlihat dari tidak terlihatnya sikpa tegas saat mencuatnya masalah revisi Undang-Undang KPK.
Pemerintah dinilai tidak sepenuhnya menolak revisi UU tersebut. Meski presiden dengan tegas menolak, tapi jajaran kenterinya dinilai tidak tegas menunjukan sikap yang serupa.
"Jadi kalau gini ekonomi kita tidak bisa berkembang kalau penegakan hukunya ditegakan tidak kokoh," ujarnya.
Sumber : republika.co.id