SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Saturday 31 May 2014

Sah… 2 Pasangan Bakal Bertarung di Pilpres 2014

image

Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu Presiden 2014. KPU juga sudah menyelesaikan verifikasi dokumen-dokumen pencalonan kedua calon.
“Kami sudah merima pendaftaran dan dokumen terkait 26 hal dari masa pendaftar dan menverifikasi pada masa perbaikan. Kami telah menetapkan pasangan capres dan cawapres Pemilu,” terang Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Sabtu (31/5/2014).
Keputusan tersebut tertuang dalam surat PKPU No 453/KPTS/KPU/2014 tentang penetapan Capres dan Cawapres 2014. Dalam surat keputusan juga dijelaskan kedua pasangan berhak mendapat kawalan polisi sejak ditetapkan oleh KPU.
“Kami juga koordinasi dengan Polri sejak ditetapkan ini. Kedua pasangan mendapatkan fasilitas pengamanan dan pengawalan yang melekat,” tukasnya.
KPU, lanjut Hadar, juga mewajibkan semua pasangan hadir untuk mengambil nomor urut capres-cawapres. “Pengambilan nomor urut dijadwalkan akan berlangsung Minggu 1 Juni 2014,” pungkasnya.
*pks cibitung

Dukungan Kepada Prabowo-Hatta Semakin Besar

Dukungan Kepada Prabowo-Hatta Semakin Besar
TRIBUN/DANY PERMANA
Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa memberikan sambutan dalam acara pendeklarasian dukungan dari Perempuan Indonesia, di Rumah Polonia, Jakarta, Kamis (29/5/2014). Hatta yang berpasangan dengan Prabowo Subianto diusung oleh Partai Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PBB, dan PAN. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

JAKARTA -Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terus mendapat dukungan dari rakyat dalam pencapresannya. Dukungan tersebut berasal dari masyarakat yang berbeda organisasi kemasyarakatan.

Hari ini lebih dari sepuluh perwakilan organisasi dijadwalkan akan melakukan deklarasi dukungan kepada Prabowo-Hatta.

"Hari ini lebih dari sepuluh organisasi akan menyampaikan deklarasi dukungan kepada Capres/Cawapres kita. Kami bersyukur, jumlah dukungan dari hari ke hari terus meningkat," kata Direktur Komunikasi & Media Timkamnas Prabowo-Hatta, Budi Purnomo Karjodihardjo, di Jakarta, Sabtu (31/5/2014).

Menurut rencana, acara deklarasi akan diselenggarakan di Panggung Rakyat Rumah Polonia. Deklarasi itu akan berlangsung sejak pagi hari mulai dari pukul 08.00 WIB dan selesai pada pukul 20.00 WIB.

Berikut ini adalah agenda lengkap deklarasi hari ini :

09.00 WIB: PETIR, Relawan Cahaya Nusantara

10.00 WIB: Forum Koordinasi Organisasi Jajaran dan BPP Ormas MKGR

11.00 WIB: GERILYA / Gapura Demokrat

12.00 WIB: Solidaritas Menangkan Prabowo (SMP)

13.00 WIB: BARINDO

14.00 WIB: Relawan Artis Tahun 80'an

14.00 WIB: Ormas Bersatu

15.00 WIB: Berland / Masyarakat Pesisir dan Maritim Nusantara

15.30 WIB: Majelis Ta'lim Nurul Khoir Resimen 08

16.00 WIB: Keluarga Besar Bulog

17.00 WIB: Forum Pencinta Koperasi Indonesia Raya

17.30 WIB: SEKBER PRABOWO

19.30 WIB: Gerakan Mahasiswa Bersatu Indonesia Raya (GEMBIRA)

20.00 WIB: Relawan SMART (Suara Masyarakat Akar Rumput)
*Tribunnews

Pernah Sukses Menangkan SBY, Kali Ini LIRA "Garap" Prabowo


JAKARTA — Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal yakin akan mendulang kesuksesan setelah sebelumnya memenangkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2004 dan 2009. Kali ini, melalui Rumah Relawan Prabowo-Hatta, Jusuf yakin bahwa Prabowo juga akan menjadi orang nomor satu di Indonesia. Menurut Jusuf, Prabowo memiliki karakter seperti SBY.

"Karakter Prabowo ini sama dengan SBY. Sama-sama tegas. Saya yakin Prabowo bisa melanjutkan kerja SBY," ujar Jusuf di sela peluncuran Rumah Relawan Prabowo-Hatta di Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Jusuf mengatakan, LIRA membantu mengerahkan dukungan untuk pemenangan SBY pada Pemilu 2004 dengan Blora Center. Pada 2009, LIRA membentuk President Center untuk kembali memenangkan SBY dengan target suara 46 persen.

"Sekarang target gerakan 70 persen menang Prabowo-Hatta. Kita jadikan jaringan ini sebagai ujung tombak," kata Jusuf.

Jusuf menyebutkan beberapa langkah pemenangan yang akan dilakukan LIRA, antara lain dengan menjawab kampanye-kampanye hitam yang menyerang Prabowo-Hatta dan melakukan kampanye politik dari pintu ke pintu oleh tim yang dinamakan Laskar Soekarno Muda. (KOMPAS)

Militan, Kader PKS Jadi Saksi TPS Pasangan Prabowo-Hatta


Tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta mempercayakan urusan saksi dan pengamanan suara di tempat pemungutan suara (TPS) ke Partai Keadilan Sejahtera.

"Kita fokus pada PKS sebagai saksi," kata Ketua Partai Gerindra Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu usai rapat koordinasi teknis Partai Gerindra Kota Medan di Medan, Sabtu (31/5).

Kepercayaan itu merupakan hasil kesepakatan secara nasional dari peserta koalisi pendukung Prabowo-Hatta yang terdiri Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulang Bintang (PBB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Di daerah, tinggal menjalankan (kesepakatan itu)," kata caleg DPR terpilih dari Sumatra Utara tersebut.

Menurut Gus Irawan, kepercayaan itu muncul karena harus diakui secara jujur militansi saksi PKS lebih baik lantaran memiliki sikap disiplin dan disiapkan sejak awal. Bukti militansi dan tingkat disiplin saksi PKS itu dapat terlihat dari fenomena banyaknya peserta Pileg 2014, yang mencari data tentang hasil suara ke saksi parpol tersebut.

"Kalau orang kehilangan atau tidak mendapatkan data, mencarinya ke PKS," katanya.

Kepercayaan kepada PKS untuk mengurusi saksi di TPS tersebut memberikan pengaruh yang positif dalam upaya menjaga hasil suara yang akan diraih pasangan Prabowo-Hatta.

"Tinggal bilang, hei ini ada pengawal kita yang sangat solid," kata mantan direktur utama PT Bank Sumut itu. (ROL)

Turki Peringati Penaklukan Muhammad Al-Fatih ke-561

Erdogan dalam peringatan Penaklukan Istanbul ke-561 (Anadolu)
     Erdogan dalam peringatan Penaklukan Istanbul ke-561 (Anadolu)

Ankara. Perdana menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, “Aksi kekerasan dimulai ketika pikiran buntu. Saat itu yang berbicara adalah senapan, batu, dan tongkat. Karena pikiran sudah lemah. Seperti itulah para demonstran di Gezi Park. Mereka tidak memiliki sedikit pun pikiran. Mereka bahkan belum pernah menanam sebatang pohon pun di tanah Turki.”
Pernyataan itu dikeluarkannya dalam acara peringatan penaklukan kota Istambul oleh Sultan Muhammad Al-Fatih yang ke 561. Dalam kesempatan itu, Erdogan juga mengatakan bahwa selama berabad-abad banyak orang yang berusaha untuk menghilangkan makna penaklukan yang sebenarnya. Menurutnya, penaklukan bukanlah penjajahan, bukanlah penguasaan dengan paksa. Penaklukan yang sebenarnya adalah menguasai hati.
Erdogan juga mengatakan bahwa orang yang tidak mempunyai asal-usul sejarah tidak akan memiliki masa depan; demikian juga orang yang tidak mengerti sejarah tidak akan bisa merancang masa depan. “Saat ini kita merindukan kemerdekaan seperti yang ada di masa Turki Utsmani,” ujarnya.
Erdogan menegaskan bahwa orang-orang yang berusaha menggoyahkan pilar-pilar stabilitas Turki akan gagal mendapatkan keinginannya. Karena Turki memilki para pemuda yang akan mempertahankan penaklukan yang diraih oleh Muhammad Al-Fatih tahun 1453. (msa/dakwatuna/anadolu)

Timses Prabowo-Hatta Bantah "Rp 1 Miliar Satu Desa" Tiru Thaksin


Anggota Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Dradjad Wibowo, membantah ide pengucuran dana Rp 1 miliar setiap desa yang kini dikampanyekan sebagai salah satu program pasangan tersebut meniru ide mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Sebelumnya, analis pasar saham, Lin Chen Wei menyatakan ide Prabowo itu hanya meniru. 

Menurut Dradjad, Prabowo-Hatta hanya mengimplementasikan Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, dan tidak ada kaitannya dengan konsep yang dibuat Thaksin. 

"Komentar di atas menujukkan tidak paham UU Desa. Kalau UU tentang desa dilaksanakan, berdasarkan simulasi teman-teman di pansus, dana untuk desa itu bisa lebih dari Rp 1 miliar per desa," kata Dradjad, dalam pernyataan yang diterima, Jumat (30/5/2014). 

Namun, kata Dradjad, DPR berhati-hati dalam menyetujui pengucuran dana itu, sehingga ada usulan agar dana ke desa diberikan secara bertahap. Untuk tahap pertama diberikan Rp 800 juta. 

"Karena Prabowo-Hatta paham UU Desa, kami naikkan dananya menjadi Rp 1 miliar per desa. Jadi komitmen dipertajam, tahapan dipercepat. Ini pelaksanaan undang-undang," kata Dradjad. 

Ia mengatakan, Prabowo-Hatta tak bermaksud membuat dobrakan baru dengan mengkampanyekan aliran dana Rp 1 miliar per desa. 

"Kan orang tidak terpikir untuk menjadikan prioritas. Memasukkan dalam visi misi pun juga tidak. Implementasi UU Desa dalam APBN juga masih setengah ragu-ragu. Dengan keberpihakan pada ekonomi rakyat di pedesaan, Prabowo-Hatta membuatnya sebagai program eksplisit, dengan dana yang lebih besar, dan segera," ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu. 

Selain itu, Dradjad mengungkapkan delapan program infrastruktur desa akan diberikan prioritas. Dana pembangunan itu pun akan langsung dikirim ke rekening desa. 

"Kami juga akan bangun mekanisme monev (monitoring dan evaluasi), serta bagaimana masyarakat bisa terlibat penuh mengawasi program ini," katanya. 

Salah satu visi misi pasangan Prabowo-Hatta yang akan mengalokasikan dana APBN minimal Rp 1 miliar per desa atau kelurahan per tahun dinilai tidak orisinil karena sama dengan konsep yang dikemukaan oleh mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Kritik tersebut dilontarkan analis pasar saham, Lin Che Wei, di akun Twitter-nya @linchewei1.

"Yang paling tidak original adalah Prabowo ngopi (copy) konsep Thaksin Shinawatra, '1 village, 1 milion bath program'," tulis Lin, Kamis (30/5/2014). 

Program Thaksin tersebut merupakan langkah untuk mendorong perkembangan desa-desa di Thailand. Saat itu, Thaksin diusung oleh Partai Thai Rak Thai, yang kemudian menang telak pada pemilu tahun 2001 dan 2005. Semasa memerintah, Thaksin dikenal sebagai sosok populer dengan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat desa. Salah satu program yang paling fenomenal adalah kebijakan ”Pinjaman Desa” berupa alokasi dana senilai 1 miliar bath yang bisa dimanfaatkan untuk pinjaman perorangan. Skema pinjaman individual ke 75.000 desa se-Thailand ketika itu juga disebut sebagai program kredit mikro tercepat implementasinya sedunia. 


Dengan konsep yang sama, menurut Lin, program Thaksin tersebut diadopsi dengan hanya mengubah namanya dari "1 village, 1 milion bath" menjadi "1 desa, 1 miliar rupiah". 
*pksbengkulu

PKS Siap Tempur Hadapi Perang Media


Solo – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap melakukan perang media dengan mengoptimalkan segenap kemampuan yang dimiliki segenap struktur, kader dan simpatisan se-Indonesia menghadapi pemilihan umum presiden (Pilpres), 9 Juli 2014 mendatang
Pihak partai memastikan seluruh komponen relawan digital (Redi) PKS dalam kondisi siap tempur memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Ketua Bidang Humas Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan saat ini sebanyak 300 ribu Redi dalam kondisi fitsiap memenangkan Pilpres.

“Kami hingga hari ini memiliki relawan digital 300 ribu tersebar di seluruh Nusantara. Belum lagi akun-akun di luar struktur yang siap mem-back up setiap agenda pemenangan Pilpres nanti. Mereka dalam kondisi fit siap memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang kami usung,” tandasnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) PKS di Hotel Sahid Jaya Solo, baru-baru ini.

Meski cukup percaya diri dengan dukungan relawan digital sebanyak itu, namun PKS memastikan tak akan menghalalkan segala cara dalam berkampanye, termasuk black campaignBlack Campaign merupakan fitnah. Oleh sebab itu, kami tidak akan menolerir. Apalagi masyarakat sekarang sudah cerdas,” tegas Mardani Ali Sera.

Menghadapi agenda Pilpres tak lama lagi, saat ini PKS juga tengah fokus di internal humas dengan membangun konsep integral tentang kehumasan. Setelah membangun blue print, kini partai berfokus dalam literasi informasi dan diseminasi.

“Semua harus produksi sendiri, sehingga semua konten harus mandiri. Kemudian yang kedua adalah tentang jalur komunikasi yang harus dirapikan,” pungkas Mardani Ali Sera. (timlonet/pkssumut/pkssiak.org,)

1.000 Ulama Bangkalan Dukung Prabowo-Hatta

Ilustrasi Prabowo (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Liputan6.com, Jakarta - Rumah Polonia di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, tidak pernah sepi sejak pasangan Prabowo-Hatta, ditetapkan sebagai capres-cawapres yang didukung koalisi 6 parpol. Jumat siang 30 Mei, markas pemenangan Prabowo-Hatta, didatangi relawan Betawi Merah Putih. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu, (31/5/2014), relawan yang diprakarsai Biem Benyamin, hadir ke Rumah Polonia dengan membawa atraksi khas, yakni tradisi palang pintu. Mereka saling berbalas pantun disertai dengan aksi bela diri.

Setelah menampilkan beberapa atraksi, mereka kemudian memasuki gedung. Di dalam gedung, sudah ada ibu-ibu pengajian hingga artis, secara bergiliran mereka mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan dari koalisi merah putih. Hingga kini sudah 250 dukungan yang diterima pasangan Prabowo-Hatta, yang dideklarasikan di Rumah Polonia.

Dukungan juga datang dari Bangkalan, Jawa Timur. Dalam pertemuan yang dihadiri ulama di gedung merdeka, mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, mendeklarasikan dukungan dari 1.000 ulama Bangkalan, terhadap capres-cawapres dari koalisi merah putih.

1.000 Ulama Bangkalan , dukung Prabowo-Hatta. Ulama Bangkalan, menilai Prabowo sosok yang tegas dan berwibawa. Dukungan juga datang dari Dewan Syuro DPC PKB Bangkalan. Dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta, diwujudkan dengan berkumpulnya mereka di Gedung Merdeka, Kabupaten Bangkalan.

Dukungan yang digagas mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, diputuskan setelah berkonsultasi dengan para ulama di Bangkalan, tentang arah dukungan. Bahkan dewan Syuro DPC PKB Bangkalan, Kyai Muhammad Faisol Anwar, juga mendampingi ketua DPC Gerindra, mendukung Prabowo-Hatta.

Tidak hanya ulama Bangkalan, kaum Nahdatul Ulama (NU) juga mendukung Prabowo. Para kaum muda NU Bangkalan, juga mendukung Prabowo-Hatta, karena sosok yang tegas dan berwibawa.
(Muhamad Nuramdani/liputan6) ;

Prabowo akan tindak tegas negara pengganggu kedaulatan Indonesia


Negara Malaysia diduga melakukan pembangunan mercusuar yang dibangun di wilayah perairan Tanjung Datok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat. Bila hal itu terbukti, negara tetangga itu dianggap melecehkan kedaulatan Indonesia.

Menanggapi hal itu, calon presiden Prabowo Subianto menyatakan kedaulatan bangsa merupakan tugas utama negara dengan seluruh komponen bangsa.

"Sikap dan semangat rakyat Indonesia tegas. Sangat jelas. Kami akan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara dengan tidak ragu-ragu," tegas Prabowo di bilangan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5) malam..

Selain itu, mantan Danjen Kopassus tersebut juga berharap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu mengambil langkah strategis untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Saya kira kita ingin selalu bersahabat dengan semua bangsa. Terutama tetangga kita. Saya percaya. Bahwa hal ini bisa diselesaikan dengan baik. Oleh pemerintah sekarang," ungkapnya.

Seperti diketahui, Panglima TNI Jendral Moeldoko mengaku pihaknya masih melakukan pengecekan lebih detail terkait pembangunan mercusuar yang dibangun Malaysia di wilayah perairan Tanjung Datok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat.

Jika TNI Angkatan Laut menemukan bukti bahwa Malaysia mendirikan pembangunan tersebut di wilayah Indonesia, maka pihaknya akan melayangkan surat protes.

"Kapal yang saat ini sedang operasi di Natuna sedang kita geser satu kapal tempur untuk lihat situasi. Kalau masuk wilayah abu-abu akan kita protes, tidak boleh ada kegiatan apa pun di sana. Sekarang ini sedang dicek," kata Moeldoko usai acara 'Peran Perguruan Tinggi Dalam Memelihara Pertahanan dan Ketahanan kepada wartawan di Balai Sidang Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/5).

Pemerintah Malaysia diduga telah melakukan aktivitas pembangunan mercusuar di kawasan perairan Indonesia tepatnya titik koordinat 02.05.053 N-109.38.370 E Bujur Timur, atau sekitar 900 meter di depan patok SRTP 1 (patok 01) di Tanjung Datu Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat.

Pembangunan ini diketahui oleh petugas navigasi perhubungan laut. Mereka memergoki kapal-kapal Malaysia yang akan menuju perairan di mana mercusuar akan dibangun. Kemungkinan, pembangunan mercusuar tersebut telah melanggar batas wilayah Indonesia. Hingga saat ini, Malaysia dan Indonesia belum menyepakati wilayah perbatasan negara untuk kawasan perairan di wilayah tersebut. (merdeka/pkspiyungan)

Gubernur Made Mangku Pastika Pimpin Kampanye Prabowo di Bali


Denpasar - Tim Kampanye Prabawo-Hatta di pusat menunjuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta sebagai Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta di wilayah Bali.

"Hasil rapat tim pusat, tim kampanye Prabowo-Hatta di Bali diharapkan dipimpin Pak Gubernur (Mangku Pastika) atau Pak Wagub (Ketut Sudikerta)," kata Koordinator Wilayah (Korwil) DPP Golkar Bali, NTB dan NTT Gede Sumarjaya Linggih, Jumat (30/5/2014).

Pengusaha yang biasa disapa Demer ini mengaku di sejumlah daerah di luar Bali, banyak kepala daerah baik gubernur, bupati maupun walikota yang menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta di daerah masing-masing. Seperti, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan sejumlah bupati/walikota di Jawa Barat.

"Tidak ada masalah kalaupun Gubernur Pastika atau Wagub Sudikerta menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta wilayah Bali," jelasnya.

Menurut Demer, alasan dipilihnya Gubernur Pastika atau Wagub Sudikerta menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta mengingat ketokohannya di Bali. Di samping, kata Demer, keduanya mampu menggerakkan dan mengarahkan masyarakat untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta.

"Ini karena ketokohan mereka. Kami lihat di daerah lain banyak gubernur juga menjadi ketua tim," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Pastika merupakan anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat dan Wagub Sudikerta merupakan Ketua DPD I Golkar Provinsi Bali. Keduanya saat Pilgub Bali 2013 lalu diusung koalisi Golkar, Demokrat, Gerindra dan partai lainnya.

Sementara dalam perhelatan pilpres ini, pasangan Prabowo-Hatta diusung koalisi Merah Putih yakni partai Gerindra, Golkar, PAN (Partai Amanat Nasional), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan PBB (Partai Bulan Bintang).[ris/inilah]

Jumat di Sunda Kelapa, Jokowi Disuguhi Khatib “Pentingnya Amanah”

Suasana Masjid Sunda Kelapa selepas Shalat Jumat (ms.doc)

Oleh Abdul Munir Sara

Seperti biasa, aktivitas Mingguan saya, shalat jumat di Masjid Sunda Kelapa. Kesukaan saya di Masjid samping istana wapres itu, karena khatibnya berkualitas, dan imamnya rata-rata masih muda dan penghafal Al quran.

Selain itu, menikmati kuliner di plaza masjid selepas jumat, juga fardhu ‘ain sejak menginjakkan kaki di Jakarta. Tentu karena sate Padang-nya pedas menggoda dan soto Lamongan yang gurihnya menyengat lidah.

Hari ini, Jumat, (30/5/14) begitu panas. Melewati kawasan Matraman seperti dipanggang saja. Sedikit terburu-buru, akhirnya sampai juga di masjid Sunda Kelapa.

Jamaah di masjid padat merayap. Penuh hingga lapangan tenis. Taman masjid pun dipadati jamaah. Saya nyaris tak ada tempat duduk. Terpaksa selonjor saja di pojok pintu ruang bawah. Duduk berdesak-desakan dintara ribuan jamaah. Untungnya masjid Sunda Kelapa punya AC sentral, jadi panas dari luar tadi ditepis menjadi adem.

Seperti biasa, sebelum khatib ke mimbar, ada beberapa pengumuman yang disampaikan pengurus (ta’mir) masjid. Dan spesialnya dalam pengumuman itu, Jokowi hendak bersilaturahim dengan jamaah masjid ba’da shalat Jumat.

Ketika nama Jokowi disebut, tak ada yang gubris, semua orang khusyuk shalat sunnah dan membaca Al quran atau wirit. Saya bahkan penasaran memandang wajah setiap jamaah yang ada, kok tak seheboh yang dikira. Biasanya tempat yang dikunjungi, sorak suara menggemuruh, tak peduli itu masjid. Atau ada teriakan shalawat dan takbir mengiringi Jokowi.

Bahkan seorang pegawai Bappenas (terlihat dari ID Card) di samping saya celetuk ketika nama Jokowi disebut pengurus masjid; “Jokowi ga ngaruh”. Mungkin jamaah ini orang jawa. Ujung katanya medok. Jamaah lainnya juga sama, bahkan ada pak Haji di samping juga berseloroh “emang Jokowi hebat apa?”. Beginilah. Yang jelas saya tak tahu haluan politik dua jamaah yang ketus itu.

Jokowi duduk di baris shaf pertama. Persis dekat mihrab. Ketika khatib naik mimbar, ia memegang dagu, dua bola matanya bergerak ke arah khatib. Di samping Jokowi ada Aksa Mahmud (adik Ipar Jusuf Kalla; Cawapres Jokowi). Aksa ketua ta’mir masjid Sunda Kelapa. Tak mengerti apa kahidaran Jokowi itu atas undangan Aksa.

Tema khutbah jumat ini menimpuk Jokowi. Khatib menyampaikan dengan tajam soal “amanah”. Contohnya pun diintrodusir dengan seorang pejabat yang tak amanah atau meninggalkan jabatannya, demi jabatan lain yang lebih tinggi atau; meminjam istilah khatib serakah.

Kata khatib, pemimpin dengan model ini, hanya menghasilkan kehancuran. Ceramah khatib itu bertemali dengan pernyataan JK waktu lalu, bahwa kalau Jokowi jadi presiden “Bisa rusak negara ini”. Mungkin ada hubungannya.

Dari layar LCD, kening Jokowi kerut memerah. Ceramah itu menghujam batinya. Ia terkoyak dengan soal amanah memimpin Jakarta. Bukan cuma saya yang mengira, disaat menuju tempat titipan sandal, bisik-bisik suara mengemuka, salah satu jamaah bilang, “cerama tadi kena Jokowi…sudah betul ceramah tadi.”

Selepas jumat Jokowi hendak turun menghampiri jamaah. Hanya 10 hingga 20 orang yang mendatanginya dan bersalaman.

Ia menuruni anak tangga dengan gesture tubuh tak cerah. Senyumnya pudar. Pesonanya tak nampak. Rupanya ceramah khatib tadi memanggang batinnya. Mungkin juga kecewa dengan Aksa Mahmud yang mengerjainya.

Karena sepi dan ditinggal pergi Jamaah, Jokowi terpaksa masuk ke ruang sekretariat Masjid. Akibat jamaah yang sepi, pengurus masjid berulang-ulang menyampaikan pengumuman. Tapi tak ada yang peduli.

Jamaah Jumat sibuk dengan diskusi-diskusi kecil di pojok masjid, dan lebih tertarik dengan tawaran aneka makanan yang ada di plaza masjid. Saya yang dari tadi penasaran menunggu acara itu, pun jenuh dan pergi karena kelamaan.

Tak berapa lama, Jokowi pun kabur dari Masjid Sunda Kelapa. Tak ada yang peduli. Hanya beberapa wartawan yang memotretnya dari luar masjid. Mungkin untuk pencitraan. [] 

*sumber: http://polhukam.kompasiana.com/polhukam/1970/01/01/jumat-di-sunda-kelapa-jokowi-dusuguhi-kahtib-pentingnya-amanah-655689.html

"Karakter Asli Prabowo" by @Fahrihamzah


Twit @Fahrihamzah
(30/5/2014)

Kalau bicara karakter Prabowo, lebih baik disimpulkan di awal bahwa ini orang terlalu mandiri sejak awal.

Itulah yang membuatnya nampak kuat dan matang. Karena apa yang dia capai bukan kebetulan-kebetulan.

Apa yang dicapai bukan hadiah orang. Dia adalah dirinya sendiri, dia bukan boneka orang.

Itulah satu-satunya alasan kekuatan siluman hitam pengendali negara tidak suka dengan dia. Prabowo terlalu mandiri.

Maka segala cara digunakan untuk menghadangnya. Tetapi dasar orang baik dan bekerja lurus.

Sulit mencari kesalahan Prabowo. Karena hidupnya disiplin. Dia orang tempur dan terbiasa dengan presisi.

Satu-satunya fitnah kepada Prabowo adalah peristiwa lebih 16 tahun lalu.

Kasus penculikan aktifis itu seolah menjadi dosa Prabowo. Padahal semua tahu bahwa proses hukum yang terbuka sudah selesai.

Secara ksatria Prabowo menerima sikap institusinya demi keutuhan TNI.

Saya bicara dengan Desmond, dkk. Orang2 yang dituduh diculik Prabowo.

Mereka berbalik menjadi pendukung setia Prabowo justru karena melihat karakter ksatria dan setia.

Prabowo itu asli, itu kesan saya dan kesan semua orang yang berani mendekati Prabowo.

Dari jauh orang menghasut kita bahwa orang ini berbahaya, dll. Tapi begitu kita dekat dan berbicara, kita makin dekat.

Tentu "kita" dalam pengertian mereka yang peduli dengan karakter, bukan mereka yang penuh kepalsuan.

Karena ada figur lain yg seolah dekat merakyat, tetapi justru jika kita semakin mendekat makin nampak bahwa dia palsu.

Sekali lagi, "kita" dalam definisi itu adalah kita yang jujur dan lurus, bukan penipu bertopeng.

Kalau kita sempat bertanya, kepada Megawati suatu pertanyaan yang harus dia jawab jujur. Tentu semua jadi jelas.

Pertanyaan itu adalah, "siapakah yang lebih mirip karakter Bung Karno di antara para calon Presiden?".

Kita bukan anak biologis Bung Karno! tetapi dia pahlawan kita semua.

Dan sejarah yang kita baca, membuat kita tahu bahwa Prabowo lebih dekat pada karakter proklamator kita itu.

Bung Karno dan Prabowo memiliki banyak kesamaan. Pertama, memiliki orang tua kombinasi Jawa luar Jawa.

Bung Karno, memiliki ibu dari Bali dan Prabowo memiliki ibu Manado. Keduanya memiliki bapak Jawa.

Memiliki darah sama-sama mendidih jika sudah menyangkut harga diri dan kehormatan bangsa Indonesia.

Berbicara keras apa adanya dan memiliki kepribadian terbuka, fair dan cuek.

Saya menonton sebuah video dokumenter yang menggambarkan suasana-suasana informal Bung Kano.

Karakter Bung Karno saya bisa katakan melalui observasi itu dimiliki oleh figur Prabowo Subianto sekarang.

Karena itu, menarik mendengar jawaban Prabowo kemarin, terkait pertanyaan wartawan Jawapos soal kudeta militer.

Prabowo bahkan mengajak untuk memantapkan keyakinan kepada demokrasi. Karena memang dia seorang Demokrat.

Kata Prabowo, kekuasaan yang tidak diberikan oleh rakyat adalah kekuasaan yang tak akan bertahan lama.

Karena itu, kudeta bukan hanya tidak sah atas pemerintahan demokrasi. Tetapi juga pengkhianatan atas suara takyat.

"Saudara harus baca sejarah TNI, karena TNI adalah tentara rakyat. TNI kita adalah militer yang mendengar rakyatnya".

"Tidak banyak militer di dunia ini yang mau keluar dari politik secara sukarela dan itu dilakukan oleh militer kita"

Demikian juga ketika ditanya tentang masa depan kebebasan pers jika Prabowo menjadi Presiden.

Saya kira wartawan banyak yang kaget, karena Prabowo bukan saja menggaransi tapi juga meyakini.

"Kebebasan pers adalah mutlak jika kita menghendaki adanya kemajuan"

"Mengekang kebebasan publik adalah sama dengan membunuh hak kita untuk maju dan mendapatkan yg terbaik"

"Biarlah ide beradu secara merdeka sehingga rakyat mendapatkan pilihan terbaik"

Penjelasan ini, ditutup oleh penjelasan tentang apakah Prabowo akan memimpin secara otoriter.

"Saya tidak bisa otoriter, karena ada saudara", menunjuk kepada wartawan.

Saya langsung menyambar dengan berteriak agak keras, "ada saya !".

"Ya, ada anggota dewan yang galak seperti saudara," tambah Prabowo.

"Inilah saya, kata Prabowo. Tapi saya kalau disuruh merubah gaya saya tidak bisa".

"Saya ini Jawa tapi Banyumas. Luar keras tapi hati lembut". Disambut tawa wartawan dan teriakan "Hidup Prabowo!"

Gaya orang Indonesia tidak bisa kita paksa dan adili. Karena kita kadung sdh jadi bangsa besar dan beragam.

Kita memerlukan karakter kuat pemimpin. Kita memerlukan karakter yang berguna bagi rakyat.

Kita tidak perlu orang yang sopan santun bagi citranya sendiri tapi berkhianat kepada rakyat.


*sumber: https://twitter.com/Fahrihamzah/

MUI Protes Rencana PDIP Mengawasi Khutbah di Masjid


Ketua Majelis Ulama Indonesia  Amidhan mengatakan, pengawasan yang dilakukan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap khatib di masjid, sangat melukai perasaan umat Islam.

“Pengawasan itu sangat melukai umat Islam, sejak kapan mereka menjadi polisi agama?” tanya Amidhan di Jakarta, Jumat (30/5). Menurut dia, hal biasa kalau soal bicara politik di masjid, yang tidak boleh adalah kampanye mengajak salah satu pasangan capres dan cawapres.

“Mengapa pengawasan hanya dilakukan di masjid, sedangkan gereja, pura, vihara dan lainnya tidak,” kata dia lagi. Menurut dia tidak adil, jika umat Islam mendapat perlakuan seperti itu. Lagi pula, khatib yang memberi khutbah di masjid tahu mengenai batasan untuk tidak berkampanye.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari mengatakan, pihaknya memang meminta kepada kader partai yang beragama Islam untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid. Eva beralasan kampanye hitam terhadap pasangan Jokowi- Jusuf Kalla banyak terjadi di masjid-masjid. Kader PDIP juga diminta untuk merekam khutbah khatib di masjid. Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Antara/suara.com)

*http://suara.com/news/2014/05/30/190237/mui-protes-rencana-pdip-mengawasi-khutbah-di-masjid/  pkspiyungan

"Ngawasi Khutbah itu Ancaman Demokrasi & Bangkitnya Fasisme Sipil"


Oleh @ragilnugroho1 

Beberapa bulan sebelum peritiwa Tanjung Priok meledak, khotbah Jumat diawasi oleh yang berwajib. #kilassejarah

Materi kutbah mesti disensor dulu oleh pihak yang berwajib. Para khotib yang dianggap melawan negara dilarang khutbah. #kilassejarah

Tentu saja pemantauan khotbah Jumat itu terjadi di era Orde Baru, ketika demokrasi tertutup n militer berkuasa penuh. #kilassejarah

Terhadap pemantauan khutbah n penyensoran materi khutbah tentu menimbulkan gejolak. Dan itulah yg diharapkan o rejim saat itu. #kilassejarah

Keresahan berada dipermukaan walaupun tak tampak. Kasak kusuk terdapat di pelosok Jakarta. #kilassejarah

Keresahan itu kemudian meledak di Tanjung Priok. Perangkap Jendral Benny Moerdani berhasil. #kilassejarah

Maka paska kerusuhan di Tanjung Priok, tokoh2 Islam yang kritis ditangkap n dijebloaskan ke pencara, seperti AM Fatwa, Abdulqodir Jaelani.

Sekarang, Peristiwa Tanjung Priok telah lama berselang. Dan, anehnya, di zaman demokrasi ini khutbah Jumat dipantau. #kilassejarah

Dengan pemantauan ini, tentu menimbulkan keresahan di masyarakat, saling curiga mencurigai akan terjadi #kilassejarah

Belum menjadi pihak yang berkuasa, tapi kubu Jokowi sdh seperti pihak yg berkuasa: mengatur mana khutbah yg boleh n tidak. #kilassejarah

Ini merupakan bahaya bagi demokrasi, ketika khutbah dicurigai sebagai penyebar kebencian, para khotib dianggap sbg penyebar permusuhan.

Bahasaya fasisme sipil yg dipertunjukan oleh kubu Jokowi ini tak kalah berbahayanya dg fasisme militer: mengekang kebebasan. #kilassejarah

Tak masuk akal, sebuah timses capres bertindak seolah2 sebagai polisi. Ini tentu ancaman bagi demokrasi. Bgm klu berkuasa? #kilassejarah

Sebuah timses capres, berlaku sebagaimana Opsus pada era Orba yg melakukan pengintelan terhadap aktivitas warga. #kilassejarah

Cara2 Orbais seperti tentu saja tujuan akhirnya menciptakan keresahan u menciptakan ledakan di masyarakat. #kilassejarah

Kalau nanti meledak seperti Tanjung Priok, maka provokasi itu akan berhasil. #kilassejarah

Sekali lagi, taktik Ken Arok akan ada dimana2. #kilassejarah

*sumber: http://chirpstory.com/li/209963
*pkspiyungan