SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Sunday, 25 May 2014

Mantan Ketua MA Kritik Vonis Luthfi Hasan

 
Mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan mengkritik vonis hakim yang menyatakan (mantan) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hassan Ishaq sebagai putusan yang tidak akurat.

Ia berpendapat bahwa perbuatan pidana dalam perkara itu belum terjadi, sehingga tidak layak dijatuhkan hukuman. “Ini pelajaran pidana dasar, apakah niat saja sudah bisa dihukum? Anda menghukum tidak boleh berdasarkan asumsi. Pidana tidak boleh pakai asumsi,” ujarnya.

Pernyataan ini disampaikannya dalam seminar yang diselenggarakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Keadilan (Puslitbang Kumdil) MA di Jakarta, Kamis (22/5). Bagir sedang menjelaskan scientific sense yang harus dimiliki setiap hakim.

“Saya tidak tahu apakah Indriyanto (ahli pidana dari FHUI yang duduk di sebelahnya,-red) jadi pengacara Luthfi atau tidak. Tapi ini scientific. Saya tak ada kepentingan di kasus ini,” ujar Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjajaran ini.

Ditemui usai menjadi pembicara seminar, Bagir tak khawatir bila pendapatnya berbeda dengan putusan pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) dan pengadilan tinggi yang menghukum Luthfi. “Saya kan profesor, boleh berbeda,” seluruhnya.

Lebih lanjut, Bagir mengatakan sebuah perbuatan baru bisa dinyatakan sebagai korupsi bila telah merugikan keuangan negara. “Pertanyaannya adalah, kan (orang,-red) yang menyuap Fathanah bukan negara, Fathanah sendiri bukan pegawai negara,” ujarnya.

“Jadi, tidak ada urusannya dengan negara sama sekali. Itu suap menyuap antar mereka, antar swasta dengan swasta. Kalau kita strict ke UU Korupsi, ya tidak memenuhi itu,” tambahnya.

Bagir mengaku bahwa dalam peristiwa itu memang ada lanjutannya, yakni uang itu akan diserahkan ke Luthfi. Sehingga, sebagian orang menganggap bisa sebagai gratifikasi (suap) yang diberikan ke pejabat negara untuk mendapatkan kemudahan.

“Uang itu belum sampai kepada Luthfi. Jadi, hanya asumsi kita saja. Kita percaya pada keterangan Fathanah bahwa uang itu untuk dia dan Luthfi tidak mengakui itu. Hukum tak boleh mengadili orang hanya berdasarkan keterangan satu orang tanpa bukti lain,” ujarnya.

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pers ini menuturkan seandainya pun ada niat, maka niat itu tidak bisa digunakan untuk menghukum. “Niat kita mau kawin, apa kita sudah kawin? Kan tidak. Peristiwa hukum belum terjadi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bagir menuturkan bahwa dirinya tidak apriori bila mereka yang terlibat dalam kasus ini diadili untuk kasus korupsi, tetapi menurutnya buktinya tak cukup itu saja. Ia mengatakan harus ditemukan bukti-bukti adanya tindak pidana korupsi. “Itu harus dikerjakan, jangan karena sudah diadili, ya sudahlah (divonis saja,-red),” tambahnya.

Lalu, bagaimana penilaian akhir Bagir mengenai putusan dalam kasus ini? “Putusannya tidak akurat, menurut Ketua Dewan Pers,” selorohnya.

Sekadar mengingatkan, majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi memvonis Luthfi Hasan 16 tahun penjara. Majelis menilai Luthfi terbukti menerima uang Rp1,3 miliar dari Direktur PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman melalui Fathanah dan Elda Devianne Adiningrat. Luthfi juga terbukti menerima janji Rp40 miliar untuk pengurusan penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna. Di tingkat banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan putusan itu. (hukumonline.com)

Video JK Beredar: Hancur Jika Jokowi Jadi Capres


Jakarta - Beredar video wawancara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di dunia maya lewat tayangan wawancara dengan Bisnis Indonesia Tv. Menurut JK, Jokowi hanya populer, namun belum bisa membuktikan keberhasilan membangun jakarta.

Video berdurasi 3 menit 52 detik itu dibuat sebelum JK menjadi cawapres pendamping capres Jokowi. JK mengkritik pedas Jokowi yang dianggap belum pantas memimpin negeri ini.

Menurutnya, kemampuan dan pengalaman lebih penting daripada sekadar umur. Jokowi belum bisa membuktikan mampu mengurus Ibu Kota, apalagi negara ini.

"Kalau dia muda, tapi syaratnya punya pengalaman. Jangan karena dia muda, harus punya track record," ujar JK yang dalam tayangan Bisnis Indonesia TV itu mengenakan batik.

Menurut JK, bisa hancur negara ini jika mantan wali kota Solo itu menjadi capres. Kata dia, Jokowi populer, tetapi belum bisa membuktikan mampu mengurus Jakarta, apalagi negera ini berpenduduk sekitar 240 juta jiwa.

"Jangan tiba-tiba karena terkenal di Jakarta dicalonkan presiden. Bisa hancur, bisa bermasalah negeri ini. Kalau sukses di DKI, ya silakan (maju sebagai capres)," imbuhnya.

"Biarlah DKI dulu, itu masalah popularitas, belum membuktikan mampu mengurus Jakarta. Bahwa dia (nanti) mampu mengurus Jakarta otomatis punya kemampuan mengurus negeri ini," tegasnya.

Entah mengapa kini JK mau mendampingi Jokowi. Ia pasti memiliki alasan. Dan tentu saja, publiklah punya penilaian.

Jika mau tahu videonya,


 [rok/inilah/http://www.youtube.com/watch?v=Kd3SLxMqrVM]

Kader PKS Dapat Penugasan Khusus dari Prabowo


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi bagian dari koalisi partai yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta mendapat penugasan khusus dalam pemenangan pasangan ini.

Wakil Sekjen PKS, Mahfudz Siddiq, menyatakan Tim Pemenangan Prabowo-Hatta telah mempercayakan secara khusus kepada kader-kader PKS yang terkenal militan untuk proses 'pengamanan suara'.

"Secara khusus PKS bertanggungjawab terhadap pengamanan suara. Saksi PKS yang militan sangat dibutuhkan untuk pemenangan," ujar Mahfudz Siddiq via akun twitternya (23/5).

"Kader dan Simpatisan PKS akan ditugaskan menjadi saksi di TPS, PPS, PPK, KPU daerah-provinsi-pusat. Juga menghandle sistem rekap," terang Mahfudz.

Terkait dengan amanah itu, PKS akan siapkan 1 juta kader dan simpatisannya untuk pastikan proses pencoblosan, penghitungan dan rekapitulasi berjalan benar.(pkspiyungan)

Ingkar Janji, Muhaimin Iskandar Kecewakan Hati Kiai NU

KH Dimyati Romli (foto: Mukhtar Bagus/Sindo TV) KH Dimyati Romli (foto: Mukhtar


JOMBANG - Suara warga Nahdiyin pada Pemilu Presiden 2014 dipastikan tidak akan sekompok Pemilu Legeslatif yang dihelat 9 April lalu dalam mendukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ini karena Ketua PKB Muhaimin Iskandar dinilai mangkir dari janji yang disampaikannya menjelang Pileg.

“Sudah cukup banyak orang yang dikecewakan Muhaimin, seperti Mahfud MD, Rhoma Irama, dan para kiai NU,” ujar pengasuh Pesantren Darul Ulum Jombang, KH Dimyati Romli, Kamis (22/5/2014).

Dia menjelaskan kekecewaan itu dilatarbelakangi sifat Muhaimin Iskandar yang membelot dari janjinya yang akan mengusung Mahfud MD sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada Pilpres Juli mendatang.

“Sebelum pemilu legislatif, Muhaimin berkali-kali datang minta dukungan pada para Kai agar memenangkan PKB. Tapi setelah Pileg, Muhaimin justru mengajukan namanya sendiri mencai cawapres Jokowi, meski akhirnya yang dipilih adalah Jusuf Kalla,” terangnya.

Menurutnya, langkah yang diambil Muhaimmin tersebut sangat tidak elok dan menyakiti banyak pihak. Atas dasar itulah, para kiai NU di Jawa Timur akan menyatukan langkah untuk meninggalkan Muhaimin dan memberikan mendukung ke pasangan Prabowo Subianto.

Masih menurut Dimyati Romli, dalam waktu dekat para kiai Jawa Timur dan Jawa Tengah akan melakukan pertemuan untuk menyatukan langkah dan memberikan dukungan ke pasangan yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PBB, dan PPP tersebut. (Mukhtar Bagus/Sindo TV/ris/okezone.com)

Ini Alasan Ridwan Sayidi Tolak Keras Jokowi Jadi Calon Presiden



Jokowi nyalon jadi capres 2014 banyak terjadi pro kontra. Salah satu pendukung Jokowi yang getol dukung Jokowi jadi Gubernur DKI yaitu Ridwan Sayidi, seorang budayawan Betawi, beliau menentang keras pencalonan Jokowi jadi presiden 2014 karena masih banyak yang harus diselesaikan tugas sebagai gubernur Jakarta



 Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=Aw3Dfsp16uU

Politisi PKS: KPK Melunak Jika Menyangkut Kasus Korupsi Kader PDIP

POLITISI PKS Fahri Hamzah mempersoalkan KPK yang nampak lunak jika ada kasus korupsi menyangkut kader PDIP. Ia menyinggung kehadiran Ketua KPK dalam beberapa kali acara PDIP. 
Politisi PKS: KPK Melunak Jika Menyangkut Kasus Korupsi Kader PDIP
JurnalParlemen/Andri Nurdriansyah
Fahri Hamzah
KPK juga tidak proaktif menangani kasus pengadaan impor bus dari Cina oleh Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Jokowi, kader PDIP
Jakarta - Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah mempertanyakan sikap KPK yang terkesan lunak jika ada kasus korupsi yang melibatkan kader PDIP. Fahri menyimpulkan begitu setelah melihat sejumlah kasus.

"Lunaknya sikap KPK terhadap kasus-kasus yang melibatkan kader-kader PDIP itu terbukti. KPK tidak berani memaksa mereka untuk datang. Ini dimulai ketika KPK memanggil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam kasus cek pelawat. Megawati tidak datang dan KPK tidak memaksanya," ujar Fahri Hamzah, Jumat (21/2).

Hamzah menyebut contoh, kasus Akil Mochtar. Salah satu tersangka kasus itu, Hambit Bintih, terkesan ditutup-tutupi oleh KPK. "KPK juga tidak proaktif menangani kasus pengadaan impor bus dari Cina oleh Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Jokowi, kader PDIP," katanya.

Menurut Hamzah, kasus impor bus itu sudah jelas unsur kejahatannya. Jadi, sewajarnya KPK memeriksa kasus itu. "Tapi toh KPK tetap tidak bergerak. Ini yang menurut saya aneh," katanya.

Fahri menyinggung kehadiran Ketua KPK Abraham Samad dalam beberapa acara PDIP. Hal itu bisa memunculkan kecurigaan publik. "Tidak salah dan tak bisa dilarang bila kemudian masyarakat menilai ada apa-apa antara KPK dan PDIP," ujarnya. (jurnalparlemen.com)

Berwawasan Luas, Prabowo Kuasai Tiga Bahasa Asing

Capres Prabowo Subianto diarak pendukungnya usai mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2014 di KPU menuju Bundaran HI, Jakarta, Selasa (20/5/2014)Prabowo

 Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto ternyata memiliki beragam keahlian yang tidak diketahui banyak orang. Selain piawai beretorika di depan publik, ia juga dikenal dengan penguasaannya terhadap tiga bahasa asing.

Tim sukses (timses) calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Ahmad Riza Patria, mengatakan, dengan modal tersebut Prabowo dipastikan akan mudah bergaul dengan dunia internasional.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra itu mengatakan, tiga bahasa asing yang dikuasai Prabowo yakni Inggris, Jerman, dan Prancis.

"Pak Prabowo wawasannya sangat luar biasa. Beliau juga terbuka, jujur, cerdas, tegas, berani, bertanggungjawab, dan memenuhi bibit-bobot-bebet. Sekalipun beliau berlatar-belakang militer, tapi demokratis dan bijaksana," ungkap Ahmad Riza dalam diskusi "45 Hari Mengejar Suara Rakyat" di Cikini, Jakarta, Minggu, 24 Mei 2014.

Modal kuat lain yang dimiliki Prabowo untuk memimpin bangsa, dikatakan Ahmad Riza, yakni komitmennya yang kuat untuk melakukan perubahan bangsa. Ia sangat yakin duet maut Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tidak akan berhenti di tengah jalan saat memimpin Indonesia nanti.

Prabowo juga disebutkan memiliki empat sifat pemimpin baik yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW, di antaranya sidiq, tablig, amanah, fatanah.
"Ini sifat yang penting untuk memimpin. Prabowo itu amanah, selalu menyelesaikan tugas sampai selesai dimanapun diberi kesempatan. Beliau bukan hanya memerintah di belakang meja atau di lapangan, tapi hadir ke lapangan," lanjut Riza.

Program Prioritas

Sementara itu, Anggota Timses Prabowo-Hatta lainnya, Laurens Bahang Dama, juga memaparkan program-program prioritas yang akan dilakukan Prabowo-Hatta kelak ketika terpilih memimpin di 2014-2019.

Dikatakannya, Prabowo-Hatta akan akan memberikan perhatian penuh  kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, dan Kepolisian di pemerintahan 2014-2019.

Di bidang perekonomian, Cawapres Hatta Rajasa akan melakukan langkah renegosiasi terhadap semua kontrak asing supaya disesuaikan dengan Undang-undang Dasar (UUD) 45.
"Prabowo-Hatta juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur, sehingga biaya distribusi barang dan jasa tidak tinggi," kata Laurens.

Di sektor kesehatan, Ketua DPP Partai Amanat Nasional itu mengatakan, pemerintahan Prabowo-Hatta akan concern pada jaminan kesehatan semua warga negara Indonesia yang akan diasuransikan oleh negara. Untuk bidang pendidikan, Prabowo-Hatta akan meningkatkan mutu guru-guru. Selain itu, UMKM dan koperasi akan diberikan modal kerja.

"Di pemerintahan Prabowo - Hatta yang akan disubsidi orang, bukan badannya. Kita juga akan tegakkan Undang-Undang Tata Ruang RT RW supaya tidak ada alih fungsi lahan," jelasnya. (ren/vivanews)

Dulu Anggap Islam Sebagai Musuh, Kini Bahagia Menjadi Mualaf

Mualaf
Mualaf
Dawood Beale, begitu nama yang diberikan setelah ia memeluk Islam. Selama ini Dawood hidup terpisah dengan orangtuanya karena harus melanjutkan pendidikan di tempat lain. Namun, ia berusaha untuk tetap berhubungan dengan keluarganya.

Pendeta Dawood, Friar Kevin, adalah seorang pria yang hebat. dawood sangat menghormatinya. Tapi, ketika Dawood memanjatkan doa, ia merasa berdoa kepada Tuhan, bukan kepada Yesus. Ia tak merasa Yesus dapat mendengarnya atau dia berada di sini, di dunia. Meski begitu, ia juga sangat menghormatinya.

Selain itu, ia mengaku sangat membenci Islam. Seperti kebanyakan orang Inggris lainnya, ia merasa Islam adalah musuh. Memang ia memiliki beberapa teman Muslim, mereka juga baik, tetapi menurutnya terorisme sangat jahat.

Ia juga telah memaafkan orangtuanya atas segala permasalahan mereka yang berimbas pada kehidupannya. Ayah Dawood juga telah mengubah jalan hidupnya. Sebelumnya, ia tinggal di jalanan di London selama 7 tahun sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi dan kemudian memulai hidup dengan baik dan menghentikan mengonsumsi obat-obatan.

Lalu ayahnya mengajak berlibur bersama ke Moroko. Di situlah ia menyadari umat Islam sangat baik. Kehidupannya berbalik dan tanpa sadar ia dengan cepat sangat mencintai Islam. Kebanyakan orang mengira kebenciannya terhadap Islam justru membuatnya menjadi Muslim. Akan tetapi alasan salah satunya karena mereka benar-benar orang yang baik dan memperhatikannya.

Akhirnya, tiba waktu pulang. ia semakin tertarik terhadap Islam. Meskipun ia juga suka akan konsep Tuhan dalam Kristen, tetapi ia tidak tertarik untuk mempelajari atau mendengarkannya. Terkadang ketika membaca Injil selama beberapa jam, ia tidak memahaminya.

Tapi berbeda dengan Islam. Larangan minum alkohol dalam Islam sangatlah masuk akal dan masa muda Dawood membuktikannya. Nilai keluarga juga ditekankan dalam Islam. Ia merasa Islam memiliki semua jawabannya. Ia yakin, pasti tulisan tersebut merupakan kata-kata Tuhan.
"Bagaimana bisa sebuah buku yang ditulis 1.400 tahun yang lalu menjawab semua permasalahan kehidupanku?" tanya Dawood seperti dikutip Onislam.net.

Ia pun membaca tentang Nabi Muhammad, dan ia benar-benar menghormatinya. Sehingga langsung ia putuskan untuk mengikuti jejaknya karena ajaran Kristen tak membuatnya tertarik. Ia juga mengunjungi Siprus dan menemui Syekh di sana.
Kemudian ia mengucapkan kalimat syahadat dan diberi nama Dawood. Ia juga mengunjungi sejumlah tempat Islam di Siprus dan belajar untuk beribadah. Ketika kembali, ia masih ingin mempelajari Islam. Perlahan-lahan ia mulai membaca Alquran. Karena tidak mengerti artinya, maka setelah membaca Alquran, ia baca lagi terjemahannya.
"Aku sangat bahagia memeluk agama ini. Sedangkan keluarga dan teman-temanku yang awalnya terkejut, kini mulai menerima keputusanku," ucapnya dengan mata berkaca-kaca. (ROL)