SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday, 9 November 2015

Sohibul Iman Dicurhati Warga Soal Kartu Indonesia Pintar



TASIKMALAYA (9/11) - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Mohamad Sohibul Iman mendapat aduan tentang program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari masyarakat.
Sohibul Iman memperoleh keluhan warga dalam acara dengar pendapat Anggota DPR RI di Tasikmalaya, Ahad (8/11/2015). Masyarakat mengeluhkan pembagian Kartu Indonesia Pintar yang masih jauh dari harapan.
"Kita lihat ini belum berjalan efektif. Dari seluruh masyarakat yang hadir, hanya satu orang yang mengaku mendapatkan Kartu Indonesia Pintar. Padahal banyak yang tidak mampu," papar Sohibul Iman.
Pria yang akrab disapa Kang Iman ini menyebut saat ini baru 9,5 juta kartu yang dibagikan dari 17 juta yang dijanjikan oleh pemerintah. Ia menekankan agar hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah agar masyarakat bisa mendapatkan haknya.
“Angka 9,5 juta itu jelas masih jauh dari target 17 juta. Tetapi, kalau benar sudah terbagi 9,5 juta, berarti 1 dari 5 siswa kita (jumlah total 45.5 juta siswa di Indonesia) mendapat KIP. Padahal waktu efektif tinggal satu bulan lagi," papar dia.
Di lapangan, lanjut Kang Iman, ternyata susah sekali menemukan siswa yang sudah menerima KIP. Ia mengungkapkan dari 60-70 kepala keluarga yang hadir dalam silaturahim konstituen di Kota Tasikmalaya, hanya ada satu orang tua yang anaknya mendapatkan KIP.
“Padahal satu keluarga rata-rata punya 1-2 anak yang sekolah. Saya meragukan KIP yang sudah terbagikan itu sampai 9,5 juta. Atau entah kemana itu larinya KIP? Di Kabupaten Tasik dan Garut juga begitu. Kalau faktanya demikian, bagaimana kami bisa percaya?” tukasnya.
Kang Iman juga mendapat pengaduan di daerah lain jika masyarakat mengeluhkan ada yang dulu dapat dari program bantuan siswa miskin, kali ini tidak dapat.
"Akhirnya Kepala sekolah jadi korban, karena seringkali disalahkan. Selain itu masih banyak yang belum tahu bagaimana mendapatkan Kartu Indonesia Pintar ini," jelas pria kelahiran Tasikmalaya ini.
Selain soal KIP, Presiden PKS ini juga menyampaikan pandangannya soal pendidikan gratis. Berdasarkan evaluasi selama ini, pendidikan gratis sampai menengah (SMA) tidak realistis. Kang Iman mengajak pemerintah untuk fokus pada pendidikan dasar (SD dan SMP) terlebih dahulu.
"Pastikan pendidikan dasar, yaitu SD dan SMP, benar benar gratis..tis..tis. Tidak ada lagi pungutan lain. Kalau ini belum selesai, lebih baik program pendidikan gratis untuk SMA ditunda dahulu," pungkas Sohibul Iman.
Keterangan Foto: Presiden PKS yang juga Anggota Komisi X DPR RI Mohamad Sohibul Iman. (Muhammad Hilal/RPF)
Sumber : pks.or.id

0 comments:

Post a Comment