Sama dengan orang2 yang kemarin dukung kudeta militer di Mesir itu...tahu kan akibatnya...demokrasi hancur.!
Kalau gagal pemilu demokrasi hancur.. Kudeta militer juga demokrasi hancur.. Seperti suatu pola...
Saya selalu waspada dengan kegiatan beginian... Demokrasi kita terlalu mahal..
Di antara sebab mahalnya adalah karena kita sering gagal, tidak sampai ke tujuan...selalu jatuh di tengah jalan...
Agak lama kita hidup di alam penjajahan...membuat sebagian kita memiliki "default mode" bukan demokrasi..
Mental Non demokrasi ini merayap tidak saja dalam ingatan rakyat biasa tapi juga kaum cerdik Cendikia...
Intinya mereka agak takut dengan keberagaman, dan mencemaskan kebebasan rakyat.
Pendulum ini yang selalu muncul dalam masa-masa menjelang negara gagal. Gagal apa? Gagal pertahankan demokrasi.
Orang2 ini tidak paham bahwa dalam demokrasi yg harus dipertahankan adalah instinc manusia sebagai makhluk merdeka..
Karena itulah lalu kita bersepakat untuk membuat regulasi yang mempertahankan kebebasan itu sebagai sumber energi...
Demokrasi percaya kepada manusia ciptaan Tuhan yang unik...sehingga ruang baginya harus diperluas...
Termasuk ketika ingin konflik...kasi lah ia ruang dan ruang itu namanya pemilu...pemilu adalah pelembagaan konflik...
Dan tugas negara adalah menyelenggarakannya seadil mungkin...termasuk dengan membiayainya...
Kalau kita tidak mau membiayai pemilu caranya sederhana...biarkan kudeta berlangsung dan stop demokrasi...
Demokrasi dibayar dengan uang.... Sementara itu... Diktator kita bayar pakai kebebasan manusia...
Ongkos menjaga demokrasi itu mahal... Meski kita bisa mempermurah biaya politik..
PKS sedari awal perlu teman bicara sebab ide ini jarang yg paham...
Kadang2 yg nyebut dirinya liberal sekalipun juga belum paham ide2 dasar demokrasi...
Apalagi kelompok yg sudah dari awal anti pelembagaan demokrasi...
Dapat kita curigai dari sekarang... Ada upaya pelemahan demokrasi Atau lebih dari itu...
Waspadalah kawan... Dan selalu waspada... Meski hari Sabtu... Tetap jaga suara kita..
_____
https://twitter.com/Fahrihamzah
Indonesia Time
0 comments:
Post a Comment