DEPOK (4/11) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menetapkan visi untuk menjadi partai papan atas dalam pemilu 2019 mendatang. Partai dakwah berlambang bulan sabit kembar ini optimis mampu meraih suara nasional 12 persen.
"Pada waktu Munas kami menetapkan bahwa kami PKS ingin naik kelas dari partai papan tengah (dengan suara) di bawah 10 persen menjadi papan atas (dengan suara) di atas 10 persen. Kami menetapkan pada waktu itu secara nasional agregatnya 12 persen," ujar Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers usai penutupan Mukernas ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).
Sohibul Iman mengatakan, pada rapat Majelis Syuro PKS sebelum Munas lalu diputuskan bahwa PKS harus naik kelas menjadi partai papan atas pada Pemilu 2019. Keputusan tersebut lalu dibawa ke dalam Munas dan diputuskan bahwa untuk naik menjadi partai papan atas, PKS harus meraih suara nasional minimum 12 persen.
Mantan wakil ketua DPR ini menjelaskan, penetapan suara nasional minimal 12 persen berdasarkan pembacaan terhadap potensi internal dan konstelasi politik eksternal.
"Apakah realistis? Sebetulnya kalau kita lihat pencapaian-pencapaian suara di tiap-tiap daerah di Indonesia beragam. Ada yang sudah 12 persen ke atas sudah banyak. Ada juga yang di bawah. Pembacaan kami yang disampaikan teman-teman semua, kemudian kami temukan angka 12 persen," pungkasnya.
PKS sukses menggelar Mukernas selama dua hari sejak Selasa (3/11) hingga Rabu (4/11) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat. Mukernas PKS dihadiri 340 unsur pimpinan DPW, 233 unsur pimpinan DPP, MSP dan DSP, serta 150 tamu undangan ini menghasilkan 70 rencana strategis nasional selama lima tahun ke depan.
Keterangan Foto: Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers usai penutupan Mukernas ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015). sumber : pks.or.id
0 comments:
Post a Comment