Akademisi Undip Budi Setiyono mengisi acara diskusi PKS Semarang |
Hal ini disampaikan Budi Setiyono saat menjadi pembicara dalam diskusi yang diadakan PKS Semarang. Acara diskusi ini merupakan rangkaian acara Muskerda PKS Kota Semarang Minggu 19 Oktober 2014 di Markas Dakwah. Budi Setiyono di undang khusus untuk memberikan masukan-masukan kepada PKS dalam rangka menyusun Program Partai kedepan.
Budi menjelaskan ada perubahan pola pemilih dari pemilu 99 hingga 2014 ini, dimana pemilih rasional semakin banyak meskipun belum mencapai 50%. Namun trend ini menunjukan PKS memiliki peluang karena PKS merupakan partai yang memiliki Platform Rasional
"Trend dari tahun ke tahun menunjukan pemilih rasional yang menentukan pilihan di waktu-waktu akhir terus mengalami peningkatan, seharusnya partai yang memiliki platform rasional seperti PKS ini sudah memiliki harapan mencapai suara sampai 30%" Ungkap Dosen Fisip Undip ini.
Budi memberikan analisa, Trend pemilih rasional yang terus meningkat ini rupanya di baca oleh lawan-lawan PKS, sehingga tidak mungkin PKS akan dibiarkan mendapatkan peluang untuk mendapatkan suara yang lebih banyak.
"Pertanyaannya, Apakah trend ini tidak terbaca oleh orang-orang yang benci PKS? pasti sudah terbaca, dan jika dibiarkan PKS akan mendapatkans suara 30-40%" Ungkap Penasihat Politik Aung San Suu Kyi dan Partai NLD Myanmar ini.
Ia menambahkan, yang membuat PKS mengalami Stagnasi suara dalam pemilu 2014 ini dikarenakan PKS terburu-buru untuk masuk ke Eksekutif, seharusnya, bila PKS Konsisten terlebih dulu sebagai partai oposisi baik di Pusat ataupun di Daerah, PKS akan memetik buahnya di tahun 2014 ini. Karena di Eksekutif inilah terdapat banyak jebakan-jebakan kasus yang bisa menghancurkan citra partai.
"Dari dulu sekali saya menyampaikan, saran saya PKS Sebaiknya tidak masuk ke eksekutif hingga tahun 2014 atau tahun 2024, saat trend pemilih rasional meningkat, pemilih tidak puas dengan kerja eksekutif maka saat itulah semua pemilih akan memilih PKS" Ungkap Budi.
Akademisi Undip yang juga merupakan Penasihat Politik Aung San Suu Kyi dan Partai NLD Myanmar ini menberikan masukan kepada semua kader PKS untuk terus bekerja dan melupakan kasus yang menimpa mantan Presiden Partai Luthfi Hasan Ishaq, karena memang kasus ini dibuat untuk menghancurkan PKS. (PKSSemarang)
0 comments:
Post a Comment