SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Wednesday, 21 May 2014

Ini Kelebihan Prabowo-Hatta Dibanding Jokowi-JK


Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dianggap lebih cerdas dibanding dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pernyataan tersebut dikemukakan peneliti Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfarabi ketika dihubungi VIVAnews, Selasa 20 Mei 2014.

"Prabowo juga dinilai publik lebih tegas dari Jokowi," katanya.

Menurut Adjie selain lebih cerdas dan tegas, Prabowo-Hatta juga dinilai publik lebih memiliki pengalaman di pemerintahan. Adjie mengatakan minimnya pengalaman Prabowo di pemerintahan dapat ditutupi oleh Hatta yang memiliki pengalaman sebagai menteri selama lebih dari 10 tahun.

Terakhir, Hatta menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sebelum mengundurkan diri. Sebelum menjadi Menko, Hatta sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri Sekretaris Negara. Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Hatta juga pernah menjadi Menteri Riset dan Teknologi.

"Hatta dengan pengalamannya di birokrasi sebagai menteri akan mampu menutupi kekurangan Prabowo," ujarnya.

Namun seperti pasangan Jokowi-JK, pasangan Prabowo-Hatta juga harus gencar melakukan sosialisasi ke publik. Menurut Adjie paket kedua pasangan capres-cawapres belum dikenal oleh publik. Elektabilitas cawapres menurut Adjie juga belum mampu mendongkrak elektabilitas capres.

Pasangan Jokowi JK diusung oleh empat partai politik yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hati Nurani Rakyat. Koalisi keempat partai melampaui syarat pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 25 persen suara nasional yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.

Perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif lalu sebesar 23.681.471 (18,95 persen), Partai Nasdem sebesar 8.402.812 (6,72 persen), PKB sebesar 11.298.957 (9,04 persen) dan Hanura sebesar 6.579.498 (5,26 persen).

Pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai politik dan juga melampui syarat yang diajukan KPU. Pada pemilu legislatif lalu Partai Gerindra berhasil meraih 14.760.371 (11,81 persen). PAN meraih 9.481.621 (7,59 persen), PKS meraih 8.480.204 (6,79 persen), PPP memperoleh 8.157.488 (6,53 persen).

Sementara PBB meraih 1.825.750 (1,46 persen) dan dinyatakan tidak berhasil melampaui ambang batas pemilu atau electoralthreshold. Partai Golkar berhasil meraih posisi kedua ada pemilu lalu di bawah PDIP. Partai Golkar berhasil meraih 18.432.312 (14,75 persen).

*sumber: vivanews/pkspiyungan

0 comments:

Post a Comment