SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 24 August 2015

PKS Selepas Anis (2)

Dengan posisinya yang baru saat ini, untuk pertama kalinya tidak dalam lingkar Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP), praktis Anis bukanlah lagi orang yang mampu pegang peranan dengan cukup leluasa. Posisinya yang akan berurusan dengan masalah luar negeri akan membuatnya akan disibukkan pada ihwal yang lebih terbatas meski tidak berarti remeh.
Namun, apakah hal ini akan menyebabkan sebuah perubahan besar bagi PKS? Secara umum perubahan yang mendasar tidak akan banyak terjadi. PKS akan tetap mewujud sebagai sebuah partai Islam yang terbuka, moderat, sekaligus rigid dalam beberapa hal dengan orientasi dakwah dan pengaderan. Ada beberapa hal yang menyebabkan perubahan drastis akan sulit terjadi.

Pertama, eksistensi ideologi yang cukup kokoh tertanam, terutama pada kader-kader di level elite yang saat ini memainkan peran menentukan. Sejauh ini kader-kader PKS masih satu keyakinan hingga dapat dipastikan bahwa posisi dan sikap partai tidak akan banyak bergeser.
Perubahan drastis hanya akan muncul jika ada virus kepentingan pragmatis atau pertentangan ideologis yang akut di antara sesama kader. Hal ini menunjukkan pula bahwa apa yang dilakukan oleh Anis selama ini sejatinya masih dalam koridor ideologi yang dianut oleh PKS. Kedua, keberadaan dan peran- peran tokoh-tokoh yang dihormati.
Masih eksisnya para senior yang terutama adalah KH Hilmi Aminuddin jelas mampu meredam langkah-langkah drastis yang dapat melumpuhkan soliditas dan akselerasi pergerakan partai. Dalam prosesi pemilihan Ketua Majelis Syura misalnya ada kekuatan karisma generasi awal (dan kepercayaan generasi berikutnya) itulah yang menyebabkan keputusan musyawarah terbatas antara Hilmi Aminuddin, Salim Segaf Al-Jufri, dan HNW diterima dengan mulus.

Ketiga, budaya untuk mencari titik temu dan kebersamaan. Tempaan pengaderan menyebabkan ada semangat persaudaraan yang mudah terpicu manakala dibutuhkan. Tradisi mencari titik temu ini tidak menghilang, bahkan saat ini menurut beberapa tokoh partai menjadi lebih baik. Musyawarah pun tetap berjalan secara normal, MS tahun ini adalah produk terakhirnya.
Dalam atmosfer ini partai akan tetap menjadi saluran kepentingan bersama. Karena cenderung mengarah pada upaya mencari titik temu, berbagai perubahan akan terjadi secara gradual dan penuh pertimbangan. Keempat, ada saringan historis yang menyebabkan mereka yang tetap berada dalam PKS saat ini relatif memiliki kesamaan pandangan.

Mereka yang telah merasa berbeda kebanyakan telah berada di luar pagar partai. Komunitas yang ada dalam PKS mewakili satu pandangan besar meski di sana-sini tetap ada perbedaan. Dalam makna satu kesatuan besar yang terpurifikasi inilah perubahan- perubahan drastis tidak mudah mewujud. 
 
Sumber : http://www.kabarpks.com

0 comments:

Post a Comment