SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Tuesday, 1 April 2014

Menjemput Suara dengan Silaturrahim


Oleh : Liza Martha Lova

Siapa kira beban amanah yang berat ini akan tertumpang di pundak wanita lembut itu? Dia tak pernah mengira sama sekali hal itu akan menjadi tanggung jawabnya. Tapi yang namanya amanah tentu harus dijalani dengan baik dan sungguh-sungguh. Karena banyak harapan yang tertumpang saat ini di pundaknya. Banyak aspirasi rakyat yang harus disuarakan dan disampaikan, banyak kehidupan yang harus diperjuangkan, terutama kehidupan kaum wanita yang menjadi fokus utamanya dalam menjalankan amanah yang berat ini.

Menggawangi 6 kabupaten dan kota, menjemput aspirasi warga, mengetuk setiap pintu-pintu rumah, berharap di sana akan di sambut dengan senyum yang merekah dan satu kata yang di nantikan oleh setiap caleg, “Ya kami mendukung dan akan memilih Ibu”.  Sungguh jika tidak dilakukan dengan hati yang ikhlas dan sabar, pekerjaan ini akan terasa semakin berat.

Berangkat ketika matahari belum terbit dengan sempurna, dan pulang ke rumah ketika semua mata telah terlelap tidur. Meninggalkan anak-anak dan hanya menitipkannya ke Allah saja. Itulah yang dilakukan oleh Yuliza, caleg DPR RI untuk daerah pemilihan wilayah sumbar 1 ini. Tak mudah memang, apalagi baginya yang seorang wanita yang sering di notabenekan oleh masyarakat kita sebagai makhluk yang lemah. Tapi beruntung ditengah kesibukannya yang begitu padat, suaminya tercinta Dr. Khairul Ikhwan selalu mendamping kemanapun dia pergi. Tanda bahwa dia tidak berjuang sendiri, tetapi juga di dukung oleh suaminya, sehingga beban berat itu  menjadi ringan.

Seperti hari ini dalam kunjungan beliau ke Padang Panjang untuk menjemput aspirasi rakyat juga di dampingi oleh suami beliau dan juga di dampingi oleh Caleg kota, Buk Nuraini yang bernomor urut 2, dan juga Ibu Desiaty caleg Provinsi daerah pemilihan enam, bernomor urut enam. Dalam kunjungan kali ini, Bu Yuliza beserta rombongan mengunjungi masyarakat secara langsung juga melakukan audiensi dengan beberapa tokoh yang ada di padang panjang timur. Dalam audiensi yang beliau lakukan, di samping beliau meminta dukungan secara langsung dari para tokoh, juga meminta masukan dalam menjalankan amanahnya sebagai wakil rakyat di parlemen nantinya.

Di masa yang gila pamor dan popularitas ini, dimana orang rela melakukan apapun demi mendapatkan popularitas dan jabatan yang di inginkannya. Tak peduli lawan maupun kawan. Saling sikut dan hantam. Baik dan buruk susah untuk di bedakan. Caleg perempuan bernomor urut 6 ini, tampil ke masyarakat dengan gayanya sendiri. Dengan cara mendatangi masyarakat secara langsung. Karena baginya masyarakat yang akan mendukung dan memilihnya haruslah masyarakat yang sudah diketahuinya kehidupan mereka dan sudah melihatnya secara langsung, tidak lagi hanya melihat dan mengenalnya lewat kartu nama dan baliho yang dipasang oleh tim sukses.

Sekali lagi tak mudah memang menjalankan amanah ini, tapi meyakinkan masyarakat dengan sorot mata dan menggenggam erat tangan mereka justru memberikan hasil yang tak terduga. Bagi Bu Yuliza yang bernomor urut 6 ini terpilih atau tidak bukan menjadi persoalan utama.

“Kalau toh ternyata saya tak terpilih tak masalah bagi saya, yang jelas saya sudah mengetahui betapa banyak ternyata kehidupan masyarakat yang harus di sejahterahkan dan di tingkatkan perekonomian mereka. Maka saya menghimbau kepada seluruh caleg apapun partainya. Jika nanti terpilih, tolong perjuangkan kehidupan masyarakat ini," ungkapnya dengan tegas.

(pkspiyungan)

0 comments:

Post a Comment