SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday, 20 October 2014

Selamat Datang, Presiden Jokowi, Jangan Lupakan Janjimu!

Pelantikan Presiden Jokowi usai sudah. Keriaan dan pesta pora telah dimulai. Itu pertanda, masa kerja keras telah menanti.

Terkait dengan itulah ada beberapa janji Jokowi baik yang diutarakan secara lisan maupun sudah tertuang dalam visi dan misinya, yang harus dicermati oleh rakyat.

Berikut beberapa janji Jokowi di saat kampanye lalu:

1. Untuk Kasus Lapindo. Jokowi berjanji akan menyelesaikan kasus Lapindo secara lebih adil. Dalam konteks ini masyarakat harus melihat apakah Jokowi masih menggunakan cara pandang lama, yang memandang semburan lumpur Lapindo sebagai bencana alam bukan karena kesalahan pengeboran? Jika masih menggunakan cara pandang lama hampir dipastikan Jokowi akan kembali menangani kasus Lapindo seperti komedi putar. Bergerak tapi tidak kemana-mana.

2. Untuk konflik agraria dan Pemulihan Hak-Hak Masayarakat Adat, Jokowi dalam visi dan misinya telah mengagendakan pembentukan badan independen untuk mengurus konflik agraria di wilayah adat, sinkronisasi perundang-undangan yang mengabaikan masyarkaat adat dan melanjutkan legislasi RUU Perlindaungan dan Pengakuan Hak Masyarakat Adat serta memasukan jaminan hak-hak masyarakat adat dalam RUU lainnya.

3. Memperjuangkan kemerdekaan Palestina karena menurut konstitusi penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.

Dan tentu masih banyak janji dan komitmen Jokowi lainnya. Kenapa kita harus mengawal janji-janji Jokowi? Apakah memang ada rekam jejak Jokowi mengingkari janjinya?

Saat kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pernah mengkritik keras proyek pembangunan 6 jalan tol dalam kota Jakarta warisan Gubernur Fauzi Bowo. Jokowi mengatkan bahwa proyek pembangunan jalan tol dalam kota itu adalah keliru. Kemudian ia menawarkan konsep memindahkan orang bukan mobil dengan membangun transportasi massal.

Namun, apa yang terjadi setelah Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta? Setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakara Jokowi justru merestui proyek 6 jalan tol dalam kota Jakarta. Publik pun mengkritik Jokowi. Dan menanggapi kritik itu Jokowi menggelar dengar pendapat umum terkait dengan proyek 6 jalan tol dalam kota.

Namun setelah berkali-kali dengar pendapat umum digelar, tidak jelas juga sikap Jokowi apakah menolak atau menerima proyek pembangunan 6 tol itu. Bahkan saat wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok bersikeras agar proyek 6 tol dalam kota dipercepat pembangunannya, Jokowi yang masih berstatus sebagai Gubernur DKI Jakarta pun diam saja.

Jokowi adalah manusia biasa. Ia bisa khilaf dan lupa terhadap komitmen dan apa yang sudah dikatakannya. Untuk itulah kita harus mengawal janji-janji Jokowi. Jangan biarkan Jokowi ingkar janji! (fs/PO)

0 comments:

Post a Comment