Pelantikan Presiden Jokowi usai sudah. Keriaan dan pesta pora telah dimulai. Itu pertanda, masa kerja keras telah menanti.
Terkait dengan itulah ada beberapa janji Jokowi baik yang diutarakan
secara lisan maupun sudah tertuang dalam visi dan misinya, yang harus
dicermati oleh rakyat.
Berikut beberapa janji Jokowi di saat kampanye lalu:
1. Untuk Kasus Lapindo. Jokowi berjanji akan menyelesaikan kasus Lapindo
secara lebih adil. Dalam konteks ini masyarakat harus melihat apakah
Jokowi masih menggunakan cara pandang lama, yang memandang semburan
lumpur Lapindo sebagai bencana alam bukan karena kesalahan pengeboran?
Jika masih menggunakan cara pandang lama hampir dipastikan Jokowi akan
kembali menangani kasus Lapindo seperti komedi putar. Bergerak tapi
tidak kemana-mana.
2. Untuk konflik agraria dan Pemulihan Hak-Hak Masayarakat Adat, Jokowi
dalam visi dan misinya telah mengagendakan pembentukan badan independen
untuk mengurus konflik agraria di wilayah adat, sinkronisasi
perundang-undangan yang mengabaikan masyarkaat adat dan melanjutkan
legislasi RUU Perlindaungan dan Pengakuan Hak Masyarakat Adat serta
memasukan jaminan hak-hak masyarakat adat dalam RUU lainnya.
3. Memperjuangkan kemerdekaan Palestina karena menurut konstitusi penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.
Dan tentu masih banyak janji dan komitmen Jokowi lainnya. Kenapa kita
harus mengawal janji-janji Jokowi? Apakah memang ada rekam jejak Jokowi
mengingkari janjinya?
Saat kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pernah mengkritik
keras proyek pembangunan 6 jalan tol dalam kota Jakarta warisan Gubernur
Fauzi Bowo. Jokowi mengatkan bahwa proyek pembangunan jalan tol dalam
kota itu adalah keliru. Kemudian ia menawarkan konsep memindahkan orang
bukan mobil dengan membangun transportasi massal.
Namun, apa yang terjadi setelah Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI
Jakarta? Setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakara Jokowi justru
merestui proyek 6 jalan tol dalam kota Jakarta. Publik pun mengkritik
Jokowi. Dan menanggapi kritik itu Jokowi menggelar dengar pendapat umum
terkait dengan proyek 6 jalan tol dalam kota.
Namun setelah berkali-kali dengar pendapat umum digelar, tidak jelas
juga sikap Jokowi apakah menolak atau menerima proyek pembangunan 6 tol
itu. Bahkan saat wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok bersikeras agar proyek 6
tol dalam kota dipercepat pembangunannya, Jokowi yang masih berstatus
sebagai Gubernur DKI Jakarta pun diam saja.
Jokowi adalah manusia biasa. Ia bisa khilaf dan lupa terhadap komitmen
dan apa yang sudah dikatakannya. Untuk itulah kita harus mengawal
janji-janji Jokowi. Jangan biarkan Jokowi ingkar janji! (fs/PO)
Monday, 20 October 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment