Presiden Bolivia Evo Morales memegang sebuah bendera Palestina di depan Majelis Umum PBB (22/9/2013). AP/Jason DeCrow |
PKS BANGILAN-
Langkah tegas dan berani Presiden Bolivia Evo Morales! Morales
memasukkan Israel ke kategori negara teroris karena pembantaian militer
mereka atas rakyat Palestina di Jalur Gaza dalam beberapa pekan
terakhir. Morales juga menghapuskan kebijakan bebas visa bagi warga
Israel.
Diberitakan media online vivanews yang mengutip dari situs berita La Info, hal ini disampaikan Morales dalam pidatonya di kota Cochabamba, Rabu, 30 Juli 2014 waktu setempat. Menurut Morales, keputusan pencabutan bebas visa bagi warga Israel karena negara itu "tidak menghargai prinsip dan tujuan Piagam HAM PBB."
"Sebagai sebuah negara, sebagai manusia, kami telah membuat keputusan tegas untuk menghapuskan kesepakatan visa bagi Israel yang sudah berlaku dari 17 Agustus 1972, dan ditandangani oleh rezim diktator di Bolivia yang memungkinkan warga Israel masuk Bolivia secara bebas tanpa visa masuk," kata Morales.
Menurut Morales, berdasarkan keputusan ini, Israel masuk dari negara kategori 1 ke 3 untuk prosedur pemberian visa ke Bolivia. Dengan kategori baru ini, pengajuan visa dari Israel akan dtinjau oleh Badan Imigrasi Nasional Bolivia.
"Saudaraku, masuk ke kategori 3 dengan kata lain kita menganggapnya sebagai negara teroris. Untuk itu, kita harus hati-hati," kata Morales.
Sebelumnya tahun 2009, hubungan diplomatik antara Bolivia dengan Israel meregang setelah pemerintah Morales menyatakan solidaritasnya terhadap Gaza. Menurut Morales, serangan Israel ke Gaza adalah "kejahatan terhadap kemanusiaan."
Saat ini sudah lebih dari 1.300 orang gugur di Gaza akibat serangan Israel. Pemerintah Israel menyatakan siap dengan pertempuran jangka panjang. Sementara itu, upaya gencatan senjata masih juga belum membuahkan hasil.
Diberitakan media online vivanews yang mengutip dari situs berita La Info, hal ini disampaikan Morales dalam pidatonya di kota Cochabamba, Rabu, 30 Juli 2014 waktu setempat. Menurut Morales, keputusan pencabutan bebas visa bagi warga Israel karena negara itu "tidak menghargai prinsip dan tujuan Piagam HAM PBB."
"Sebagai sebuah negara, sebagai manusia, kami telah membuat keputusan tegas untuk menghapuskan kesepakatan visa bagi Israel yang sudah berlaku dari 17 Agustus 1972, dan ditandangani oleh rezim diktator di Bolivia yang memungkinkan warga Israel masuk Bolivia secara bebas tanpa visa masuk," kata Morales.
Menurut Morales, berdasarkan keputusan ini, Israel masuk dari negara kategori 1 ke 3 untuk prosedur pemberian visa ke Bolivia. Dengan kategori baru ini, pengajuan visa dari Israel akan dtinjau oleh Badan Imigrasi Nasional Bolivia.
"Saudaraku, masuk ke kategori 3 dengan kata lain kita menganggapnya sebagai negara teroris. Untuk itu, kita harus hati-hati," kata Morales.
Sebelumnya tahun 2009, hubungan diplomatik antara Bolivia dengan Israel meregang setelah pemerintah Morales menyatakan solidaritasnya terhadap Gaza. Menurut Morales, serangan Israel ke Gaza adalah "kejahatan terhadap kemanusiaan."
Saat ini sudah lebih dari 1.300 orang gugur di Gaza akibat serangan Israel. Pemerintah Israel menyatakan siap dengan pertempuran jangka panjang. Sementara itu, upaya gencatan senjata masih juga belum membuahkan hasil.
(piyunganonline)
0 comments:
Post a Comment