SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Wednesday, 14 May 2014

Koalisi Tanpa Syarat PDIP tak Wajar



Jakarta | Pengamat politik senior LIPI, Indira Samego mengingatkan koalisi harus dibangun parpol tanpa sikap lepas tangan dari jalannya pemerintahan. “Tidak boleh ada partai yang lepas tangan, karena kalo lepas tangan, bagaimana kemudian program-program pembangunan yang sejak awal dibangun,” kata Indira kepada wartawan, Minggu (11/5).
Oleh karena itu, parpol yang berkoalisi harus mengawal proses pembangunan dari awal hingga akhir. Tidak ada partai yang bisa menjalankan berjalannya pemerintahan sendirian. Koalisi juga bukan soal bagi-bagi jabatan, meskipun itu wajar hanya saja tak boleh lepas dari komitmen awal berkoalisi. “Realistisnya kalo mereka meminta jabatan, wajar, yang penting mereka mendukung bukan untuk meminta jabatan, tetapi sebagai tanda dukung dengan program-program kerjanya,” ujar Indira.
Saat ini PDI Perjuangan bersama Partai NasDem dan PKB telah sepakat berkoalisi. Namun bangunan koalisi tanpa syarat yang diusung PDI P, dinilai Indira tidak realistis. Tidak ada satupun tindakan tanpa motif politik di dunia ini. “Koalisi sekarang ini kan dilihat seperti dagang sapi, hanya tawar-menawar jabatan tanpa memikirkan program. Menurut saya tidak ada tindakan tanpa motif, artinya kalau mereka berkoalisi pasti ada satu yang diinginkan,” tutur Indira.
Menurut dia, adanya pernyataan koalisi tanpa syarat ini merupakan suatu basa-basi politik untuk memperbaiki citra di depan masyarakat. Agar yang berkoalisi tidak terlihat berambisi untuk mendapatkan satu jabatan apapun dari kolega koalisinya.
Lebih dari itu, partai politik ingin memperlihatkan di depan publik dengan berkoalisi mereka ingin membangun satu pemerintahan dari satu nahkoda. Sebab, ini akan terlihat baik oleh masyarakat. Penyataan tidak ada bagi-bagi jabatan saat berkuasa membuat masyarakat menjadi lebih tenang dan merasa partai yang dipilihnya benar-benar akan bekerja untuk masyarakat.
Dukungan ini penting. Sebab, lanjut Indira, sesibuk apapun para elit penguasa bekerja, bila tanpa dorongan masyarakat hanya akan sia-sia. “Sesibuk apapun para elit kalau masyarakat tidak mendukung percuma. Masyarakat melihat para elit bagi-bagi kekuasaan, tidak akan mendukung, karena itu ada kalimat lebih halus yang dikeluarkan. Kami tak bagi-bagi kekuasaan, kami akan bekerja untuk rakyat, masyarakat kemudian melihat. Nah, ini yang benar-benar akan bekerja untuk rakyat,” tegasnya. (Herry Setiawan/jurnalbogor)

0 comments:

Post a Comment