"Ya dari Bahasa-bahasa politik ke publik. Ditambah juga dengan atributisasi Munas menunjukkan hal demikian (meng-Indonesia)," ujarnya saat ditemui di Gedung LIPI, Selasa (15/9).
Dia mencontohkan, jika dulu PKS identik denga isu Timur Tengah dan Palestina. Sekarang sudah seimbang. Selain isu Timur Tengah, isu kebangsaan juga mendapat respon yang besar dari PKS.
Dia berpendapat hal ini tentunya berkorelasi positif bagi PKS ke depan. Sebab, dalam konteks Indonesia yang plural, menjadi partai yang terlampau kanan akan sulit untuk memenangkan suara di masyarakat.
"Logikanya partai itu bukan masjid yang hanya menampung orang Islam saja. Mau tak mau PKS memang mesti bergandeng tangan dengan elemen lain dalam konteks kebangsaan," jelasnya.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID
0 comments:
Post a Comment