SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Wednesday, 4 June 2014

Pakar Komunikasi Puji Pidato Prabowo, Kritik Jokowi


JAKARTA–Deklarasi Pemilu Damai, Selasa (3/6/2014) malam telah selesai. Dalam deklarasi tersebut masing-masing calon presiden (Capres) diberi kesempatan memberikan pidato selama lima menit.

Sejumlah pengamat menilai, pidato yang disampaikan Prabowo lebih unggul dibanding Jokowi. Dalam siaran langsung yang ditayangkan televisi, Effendi Gazali mengatakan panggung Deklarasi Pemilu Damai milik Prabowo.

“Meskipun Prabowo terlihat tegang tapi panggung tadi milik Prabowo. Ada beberapa poin penting yang disampaikan Prabowo yakni tidak menggunakan kekerasan, demokrasi yang harus dihormati, menerima apapun keputusan rakyat. Menyebut Jokowi adalah saudara saya, Jusuk Kalla adalah senior saya. Serta meminta kepada para tim suksesnya, kepada staf-stafnya untuk menghormati keputusan rakyat,” ujarnya. 

Pidato yang disampaikan Prabowo ujar Effendi, lebih sistematis, mengena dan rileks, meskipun waktu yang dibutuhkan Pravowo sekitar 8 menit. “Saya memberi nilai kepada Prabowo 90, sementara untuk Jokowi saya beri nilai 70.  2-1 Untuk Prabowo. Saya melihat Jokowi terlihat tegang, bahkan di bagian ending sangat mengejutkan, tiba-tiba terima kasih. Ini tidak terlihat seperti Pak Jokowi yang biasanya,” katanya.

Efenndi menilai dalam pidatonya, Jokowi sempat bermaksud menyelipkan “jokes’ tapi malah hambar. “Tadi kan sempat diulang-diulang menyelipkan kata dua berkali-kali, seperti ada dua tahapan, dua capres, dua cawapres, tapi ternyata respons audience biasa saja.”

Senada diungkapkan pengamat lainnya, Taufik dalam tayangan yang sama. Dia mengatakan pidato Prabowo lebih sistematis, struktur jelas dan strategis. Menurutnya, apa yang disampaikan dalam pidato seseorang mencerminkan apa yang ada di pikiran orang tersebut.

Burhanuddin Muhtadi menilai tidak ada salahnya saat pidato Jokowi menyebutkan nama Prabowo. 

Sebagaimana diketahui Prabowo menyebutkan nama Jokowi sebanyak empat kali. Sementara Jokowi dalam pidatonya tak satupun menyebutkan nama Prabowo.

Jokowi Tegang

Baik Effendi maupun Taufiq sepakat menilai Jokowi tak tampil rileks bahkan terlihat kaku. Sebagaimana pantauan  Detik, Jokowi terlihat tegang. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) mendeklarasikan kampanye damai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Jokowi tampak kikuk berada di antara calon-calon pemimpin lainnya. Seusai pembacaan deklarasi damai, kedua pasangan diminta untuk menandatangani prasasti deklarasi damai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).

Sambil menunggu disiapkannya prasasti, Prabowo-Hatta dan Jusuf Kalla mengobrol santai. Jokowi yang ada di antara Prabowo dan JK tak ikut dalam perbincangan. Dia terlihat kaku, berdiri dalam posisi siap, tak ada senyum di wajahnya.

Saat penandatanganan prasasti, Jokowi masih tampak tak rileks. Prabowo tampak lebih banyak mengambil inisiatif mengajak tanda tangan berbarengan dan berkomunikasi dengan panitia. Setelah Prabowo-Jokowi, giliaran Hatta-JK yang tanda tangan. Keduanya tampak rileks.

Usai tanda tangan, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK kembali berdiri membentuk shaf. Jokowi yang mengenakan kemeja motif kotak-kotak, berbeda dengan tiga tokoh lainnya yang mengenakan kemeja putih masih tampak tak santai. Pose berdirinya kaku.

Saat giliran mengangkat tangan sebagai simbol deklarasi telah selesai, Prabowo mengambil inisiatif duluan menggandeng tangan Jokowi untuk mengangkat tangannya. Tangan Jokowi tampak kaku bergerak mengikuti tangan Prabowo. Pose Jokowi masih kaku.

Turun dari panggung, Jokowi yang duduk di sebelah Prabowo tampak melepas kekakuannya. Dia minum dari segelas air yang tersedia, menunggu kesempatan untuk menyampaikan pidato politik. Jokowi akan berpidato setelah Prabowo.

*sumber: SOLOPOS /pkspiyungan

0 comments:

Post a Comment