DEPOK (3/11) – Akademisi Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mar’iyah menilai kader perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus diberi peran lebih.
Menurut Chusnul kiprah calon legislatif (caleg) perempuan dari PKS masih sekadar untuk memenuhi ketentuan kuota 30 persen, sebagaimana ketentuan dari UU Pemilu.
“Caleg perempuan PKS cukup banyak. Tapi, dia ditaruh di daerah pemilihan yang disitu tidak ada konstituen PKS nya. Itu yang masih diperjuangkan. Jadi, jangan cuma caleg asal, supaya memenuhi kuota,” papar Chusnul saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-IV PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/11).
Pengajar mata kuliah Perempuan dan Politik ini berharap pada pemilu mendatang, PKS serius menempatkan kader-kader perempuannya, khususnya di daerah yang menjadi basis konstituennya.
“PKS juga harus mulai berpikir caleg perempuan yang ditempatkan adalah di daerah basisnya PKS (hardline). Saat ini, cukup banyak perempuan untuk masuk menjadi anggota dewan. Tapi, sistemnya yang masih Patriarki,” tegas Chusnul.
Mukernas PKS yang berlangsung dua hari hingga Rabu (4/11) esok dihadiri tokoh-tokoh perempuan Indonesia. Selain Chusnul yang jug hadir dalam pembukaan Mukernas PKS adalah Pengamat Politik LIPI, Prof Siti Zuhro, Anggota DPD Fahira Fahmi Idris, Ketua KOWANI, Dr. Ir. Giwo, Fungsionaris PAN Euis Fatayati, Anggota MPR Endang S Thahari, Ketua KPPI Ratu Dian Hatifah, S.Ag, Fungsionaris Golkar Dr Hj. Ulla Nuchrawaty , Kabid PP PPP Siti Nurmila, Perempuan PKB Umi Zahrah dan beberapa tokoh perempuan lainnya.
Sumber : pks.or.id
0 comments:
Post a Comment