JAKARTA - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR akan membentuk tim guna menelusuri rekam jejak Calon pemimpin (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019.Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyatakan, yang harus diingat adalah seleksi terhadap Capim KPK tidak hanya dihitung delapan orang yang diseleksi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).Menurut Jazuli, tapi harus dihitung 10 orang termasuk dua Capim KPK yang diseleksi pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pernah ikut uji kepatutan dan kelayakan di DPR, yakni M Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata.Dia menyatakan, untuk delapan selain Busyro proses fit and proper test-nya masih menunggu surat dari Pemimpin DPR. Meski begitu, Fraksi PKS sudah siap mengambil ancang-ancang dengan membentuk tim yang diutus guna menelusuri rekam jejak capim."Nanti kita bicara, nanti kita akan bicara banyak setelah ada fit and proper test. Ya itu teknislah nanti. Fit and proper test dulu baru kita turun," kata Jazuli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 28 Oktober 2015.Anggota Komisi III DPR ini memastikan belum ada lobi dari Fraksi PKS ke capim KPK atau sebaliknya sebelum pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan, selepas rapat paripurna 30 Oktober nanti.Lebih lanjut Jazuli seolah tidak percaya begitu saja dengan profiling capim yang terungkap di media selama dileksi Pansel. Pasalnya kata dia, DPR ingin mendengar langsung dari capim."Media itu memang alat untuk men-tes KPK? Bukan kan? Ya kita dengar langsung. Dia (capim) ini kan kalimatnya bisa berubah-rubah. Kita nggak boleh (berdasarkan media). Dalam undang-undang seleksi itu tidak lewat media, tapi seleksinya diumumkan oleh media," bebernya.Dari 10 nama termasuk Busyro dan Robby, Fraksi PKS belum bersikap siapa yang bakal dijagokan atau paling potensial menjadi pimpinan defenitif. Pasalnya hingga kemarin belum ada pembahasan internal.Di sisi lain, Komisi III juga belum mengundang 10 capim guna mengikuti uji kepatutan dan kelayakan. "Nanti kalau kita belum undang mereka sudah kita putuskan berarti PKS rekayasa dong," ungkapnya."Di fit and proper test itu kan nanti sendiri-sendiri kita tanya-tanya, dari 10 orang. Nanti dari situ kita melihat siapa yang layak, siapa yang terbaik. Saya yakin semuanya baik, tapi kita lihat siapa yang terbaik di antara mereka," imbuhnya.Lebih dari itu, Jazuli berpandangan, Fraksi PKS akan menilai capim dari sisi gagasan dan langkah apa yang akan dilakukan terkait kelembagaan ke depan bila terpilih.Fraksi PKS menginginkan KPK menjadi instrumen yang memperkokoh lembaga hukum yang ada. KPK juga diharapkan punya peran besar dam pemberantasan korupsi di Republik ini. Oleh karenanya Pemimpin KPK ke depan harus seperti itu."Ya iya lah. Kalau enggak ngapain ada KPK. (Siapa capim yang potensial). Ya nanti kita cek dulu. Jadi kalau sekarang saya kasih nilai, saya bohong sama anda. Yang baru menilai itu kan pansel dan kita belum panggil. Kita belum nilai," tandasnya.
Sumber berita : http://nasional.sindonews.comSumber Foto : http://jazulijuwaini.com
0 comments:
Post a Comment